Bagaimana perumpamaan doa orang yang suka makan dan minum dari hasil yang haram ceritakan

Nolmeter.com- Terkadang ketika kita berada di suatu tempat, kita tidak tahu apakah makanan yang akan kita makan itu haram atau halal.  Di antara  halal dan haram,  maka ketidakjelasan  makanan itu hukumnya  syubhat.  Syubhat sendiri artinya antara halal dan haramnya.

Merujuk kepada hadits nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,  jika seseorang mendapati makanan syubhat, maka lebih baik dijauhi.

                           مَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ... (رواه البخارى ومسلم)

             “Barang siapa berada dalam perkara syubhat maka sama halnya ia berada dalam                          keharaman.” (HR al-Bukhari Muslim).

Keraguan akan kehalalan makanan biasanya  dirasakan ketika kita  berada di daerah minoritas Muslim. Di luar negeri atau di wilayah Indonesia Timur yang mayoritasnya non muslim.

Baca Juga: Doa Ampunan Kepada Allah SWT Setiap Habis Shalat

Jika kita terpaksa makan di tempat asing atau di tempat orang lain yang kepastian halalnya belum jelas, Syekh Afdhaluddin al-Azhari menyarankan  berdoa.

Ini doa makan makanan syubhat;

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا الطَّعَامُ حَلَالًا فَوَسِّعْ عَلَى صَاحِبِهِ وَاجْزِهِ خَيْرًا وَإِنْ كَانَ حَرَامًا أَوْشُبْهَةً فَاغْفِرْلِيْ وَلَهُ وَأَرْضِ عَنِّيْ أَصْحَابَ التَّبِعَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah jika makanan yang saya makan ini halal, maka luaskanlah rezekinya (orang yang memberi makan) dan balaslah dengan kebaikan. Dan jika makanan ini adalah haram atau syubhat maka ampunilah aku dan dia, dan jauhkanlah para penerima konsekuensi (atas dosanya sendiri) dariku kelak di hari kiamat dengan kasih sayang-Mu, wahai Allah yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

Baca Juga: Ada Puasa Ayyamul Bidh Dalam 3 Hari Ini, Ini Keutamaan Dan Bacaan Niat Puasanya

Semoga kita semua dijaga oleh Allah dari makan makanan syubhat apalagi haram. Sehingga selalu berada dalam rida dan kasih sayang Allah subhanahu wata’ala, amiin.

Dengan doa ini, diharapkan kita memakan makanan yang halal, dan dihapuskan atas keragu-raguannya.


Page 2


Page 3

Nolmeter.com- Terkadang ketika kita berada di suatu tempat, kita tidak tahu apakah makanan yang akan kita makan itu haram atau halal.  Di antara  halal dan haram,  maka ketidakjelasan  makanan itu hukumnya  syubhat.  Syubhat sendiri artinya antara halal dan haramnya.

Merujuk kepada hadits nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,  jika seseorang mendapati makanan syubhat, maka lebih baik dijauhi.

                           مَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ... (رواه البخارى ومسلم)

             “Barang siapa berada dalam perkara syubhat maka sama halnya ia berada dalam                          keharaman.” (HR al-Bukhari Muslim).

Keraguan akan kehalalan makanan biasanya  dirasakan ketika kita  berada di daerah minoritas Muslim. Di luar negeri atau di wilayah Indonesia Timur yang mayoritasnya non muslim.

Baca Juga: Doa Ampunan Kepada Allah SWT Setiap Habis Shalat

Jika kita terpaksa makan di tempat asing atau di tempat orang lain yang kepastian halalnya belum jelas, Syekh Afdhaluddin al-Azhari menyarankan  berdoa.

Ini doa makan makanan syubhat;

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا الطَّعَامُ حَلَالًا فَوَسِّعْ عَلَى صَاحِبِهِ وَاجْزِهِ خَيْرًا وَإِنْ كَانَ حَرَامًا أَوْشُبْهَةً فَاغْفِرْلِيْ وَلَهُ وَأَرْضِ عَنِّيْ أَصْحَابَ التَّبِعَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah jika makanan yang saya makan ini halal, maka luaskanlah rezekinya (orang yang memberi makan) dan balaslah dengan kebaikan. Dan jika makanan ini adalah haram atau syubhat maka ampunilah aku dan dia, dan jauhkanlah para penerima konsekuensi (atas dosanya sendiri) dariku kelak di hari kiamat dengan kasih sayang-Mu, wahai Allah yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

Baca Juga: Ada Puasa Ayyamul Bidh Dalam 3 Hari Ini, Ini Keutamaan Dan Bacaan Niat Puasanya

Semoga kita semua dijaga oleh Allah dari makan makanan syubhat apalagi haram. Sehingga selalu berada dalam rida dan kasih sayang Allah subhanahu wata’ala, amiin.

Dengan doa ini, diharapkan kita memakan makanan yang halal, dan dihapuskan atas keragu-raguannya.

Sumber: KKB dan KKSB, NU Online

Oase.id - Allah yang maha baik tidak menerima kecuali dari yang baik-baik. Seperti baik pada zat-Nya, baik pada sifat-Nya, serta baik pada perbuatan-Nya. Sehingga jika terdapat sesuatu yang buruk atau busuk pada zatnya, maka Allah tidak akan menerimanya.

Begitu pun dengan doa-doa yang dipanjatkan, juga akan diseleksi oleh Allah untuk hal pengabulan doa tersebut. Karena salah satu syarat terkabulnya doa adalah menghindari makan makanan yang haram, disebabkan Allah tidak menyukai hal tersebut.

BACA: Muslim Wajib Tahu! Ini Kriteria Makanan dan Minuman yang Diharamkan

Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Al-Mu`minum ayat 51:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُوا۟ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعْمَلُوا۟ صَٰلِحًا ۖ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ 

Artinya: Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam ayat di atas sangat jelas Allah Swt menyeru untuk memakan makanan yang baik-baik. Perintah Allah tersebut juga diperkuat oleh firman-Nya dalam QS. Al-A`raf ayat 157:

يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىٰهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَٰٓئِثَ

Artinya: Menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.

BACA JUGA: Menyoal Tertundanya Pengabulan Doa

Selain itu ada sebuah hadis dari Ibnu Abbas bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi ﷺ:

“Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah". Apa jawaban Rasulullah SAW, "Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak baginya.” (HR At-Thabrani)

Oleh sebab itu, sebagai umat muslim hendaklah melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah demi mendapatkan keridhoan-Nya.


(ACF)

Bagaimana perumpamaan doa orang yang suka makan dan minum dari hasil yang haram ceritakan

BincangSyariah.Com – Abu Laist Samarqandi mengingatkan dalam Tanbihul Ghafilin bahwa mengkonsumsi makanan haram akan membuat hidup tidak bahagia. Tidak sampai di situ, amal perbuatan orang tersebut akan tertolak dan dalam suatu riwayat bahkan disebutkan tidak akan diterima hingga 40 hari kemudian. Benarkah demikian?

Dalam sebuah hadis disebutkan

Bagaimana perumpamaan doa orang yang suka makan dan minum dari hasil yang haram ceritakan

تليت هذه الآية عند رسول الله صلى الله علسه وسلم (يا أيها الناس كلوا مما في الأرض حلالا طيبا) فقام سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه فقال يارسول الله ادع  الله لي أن يجعلني مستجاب الدعوة. فقال: يا سعد أطب مطمعك تكن مستجاب الدعوة، و اللذي نفس محمد بيده إن العبد ليقذف بلقمة الحرام جوفه فلا يقبل منه عمل أربعين يوما، وأيما عبد نبت لحمه من السحت والربا فا النار أولى به

Ayat yaa ayyuha an-naasa kuluu mimmaa fi al-ardhi halalan thayyiba, suatu hari dibacakan di hadapan Rasulullah Saw., kemudian Saad bin Abi Waqqas berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah berdoalah kepada Allah Swt agar menjadikanku orang yang dikabulkan doanya.” Rasulullah berkata, “Wahai Saad perbaikilah makananmu maka engkau akan menjadi orang yang dikabulkan doanya. Demi Zat yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh seorang hamba yang memakan sesuap makanan haram dalam perutnya maka tidak akan diterima amal ibadahnya selama empat puluh hari, dan siapa saja yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan tidak halal dan hasil riba maka neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Thabrani)

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan tentang tafsir halalan dalam surat Al-Baqarah ayat 168 pada hadis di atas, bahwa alasan Allah Swt memerintahkan hamba-Nya agar hanya memakan makanan yang halal, sebab yang halal itu baik untuk hati, badan dan akal.

Hadis di atas terdapat dalam kitab Mu’jam al-Ausath karya Imam Thabrani dan beliau menghukuminya sebagai hadis yang lemah, namun permasalahan tersebut juga dibahas dalam hadis lain yang memiliki derajat shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan redaksi yang berbeda, tapi tanpa menyebutkan berapa lama doa dan amal ibadah orang itu tertolak.

Sebagaimana dalam hadis berikut

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا،ً وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحاً إني بما تعملون عليم. وقال: يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم. ثم ذكر الرجل يطيل السفر، أشعث أغبر، يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sungguh Allah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana yang telah diperintahkan kepasa para rasul. Lalu Allah berfirman, “wahai para rasul, makanlah hal-hal yang baik, bekerjalah dengan benar sesungguhnya aku maha tahu dengan apa yang kalian kerjakan. Wahai orang beriman makanlah hal baik yang telah kami berikan pada kalian. Kemudian Ia menceritakan ada seorang laki-laki yang panjang perjalanannya, rambutnya kusut dan berdebu, sambil menengadahkan tangannya ke langit seraya berkata, ‘Wahai Tuhan, Wahai Tuhan,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin ia akan dikabulkan permohonannya.’,” (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa seseorang yang memakan makanan haram seperti babi, minuman keras atau didapatkan dari usaha yang haram seperti korupsi, maka tidak akan diterima amal perbuatannya serta doanya susah terkabul. Tidak hanya konsumsi makanan haram, begitu juga bagi setiap orang yang memakai barang haram seperti hasil curian.

Menurut Imam Qurthubi, maka mungkin orang tersebut akan diterima amal ibadahnya sedangkan ia melakukan hal yang dilarang, serta hal-hal haram tersebut melekat dan berada dalam tubuhnya. Hal tersebut menjadikannya tidak berhak untuk mendapatkan anugerah terkabulnya doa dan diterimanya amal ibadah.

Jadi, benar adanya bahwa doa dan amal ibadah orang yang mengkonsumsi makanan haram tidak akan Allah terima. Akan tetapi, berapa lama doa dan amal ibadahnya tertolak tidak dapat diketahui sebab riwayat yang menyebut hal itu dhaif, maka bisa saja kurang dari 40 hari atau bahkan lebih. Wallahu’alam.