Bagaimana Perlawanan Rakyat Bandung dalam menghadapi datangnya pasukan Sekutu?

Merdeka.com - Hari ini, 23 Maret pada tahun 1946 silam, terjadi peristiwa penting dan bersejarah yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Sekitar 200 ribu warga bersama para Tentara Republik Indonesia (kini TNI), membakar rumah dan harta benda mereka. Peristiwa ini menjadi catatan penting dan paling heroik yang dilakukan oleh rakyat dalam mempertahankan Republik Indonesia.

Bandung Lautan Api adalah satu dari sekian banyak aksi heroik yang mewarnai perjalanan hidup bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, aksi membakar rumah dan harta benda ini dianggap sebagai strategi paling tepat sebagai bentuk perlawanan terhadap tentara Sekutu di bawah komando Inggris.

©2020 Merdeka.com

Setelah proklamasi kemerdekaan RI, kondisi keamanan dan pertahanan Indonesia belum bisa dikatakan stabil. Sebab, beberapa daerah masih didominasi oleh perebutan kekuasaan dan pertempuran, salah satunya pertempuran Bandung Lautan Api.

Sebagaimana kita tahu, peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan RI. Peristiwa ini diawali dengan datangnya pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945. Sekutu meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, kecuali milik Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Polisi diserahkan kepada Sekutu.

BACA JUGA:
Hari Relawan Internasional, Sebagai Penghormatan atas Kontribusi para Sukarelawan7 Desember Sebagai Peringatan Hari Penerbangan Internasional, Begini Sejarahnya

Bentrokan antara TKR dengan Sekutu tidak bisa dihindari dan membuat kondisi di Bandung semakin memanas. TKR dan badan-badan perjuangan lainnya melancarkan serangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara. Tiga hari setelah penyerangan, MacDonald menyampaikan ultimatumnya untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara.

Ultimatum untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara tersebut harus dilaksanakan paling lambat pukul 12.00 tanggal 29 November 1945. Dengan adanya ultimatum tersebut, Sekutu membagi kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka, sedangkan Bandung Selatan kekuasaan pemerintah RI. Semenjak pembagian kekuasaan tersebut, berbagai pertempuran terjadi, hal inilah yang nantinya menjadi penyebab meletusnya peristiwa Bandung Lautan Api.

3 dari 4 halaman

Kronologi Bandung Lautan Api

Bagaimana Perlawanan Rakyat Bandung dalam menghadapi datangnya pasukan Sekutu?
©istimewa

Seperti yang sudah diketahui, peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan kedatangan pasukan Inggris pada 12 Oktober 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, pasukan Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang ke Indonesia setelah menaklukkan Jepang pada Perang Dunia II.

BACA JUGA:
Sejarah 15 Desember: Peringatan Hari Juang Kartika, Kenang Pertempuran AmbarawaMengenal Sejarah Pertempuran Bulge di Belgia, Terbesar dalam Perang Dunia II

Awalnya, kedatangan mereka hanya untuk membebaskan tentara Inggris dari tahanan Jepang. Namun, ternyata NICA membonceng tentara Inggris dan ingin menguasai Indonesia kembali. Tentu saja, terjadi perlawanan dari rakyat Indonesia atas hadirnya Belanda.

Akhirnya, kedatangan NICA dan Inggris disambut oleh rakyat Indonesia dengan caci maki dan serangan-serangan terhadap pasukan Inggris yang dianggap membantu NICA. Tak hanya itu, Kolonel MacDonald selaku panglima perang Sekutu memberikan ultimatum bahwa penduduk pribumi di Bandung Utara harus pindah ke selatan. Bahkan, jika ada penduduk pribumi di Bandung Utara yang masih bertahan, akan ditahan dan ditembak mati.

4 dari 4 halaman

Ketika Para Pejuang Membumihanguskan Bandung

Bagaimana Perlawanan Rakyat Bandung dalam menghadapi datangnya pasukan Sekutu?
©istimewa

Ultimatum untuk meninggalkan Bandung Utara tersebut tidak digubris sama sekali oleh rakyat Indonesia. Pertempuran tak terhindarkan, beberapa pos Sekutu di Bandung menjadi sasaran penyerbuan. Angkatan perang RI juga melakukan penyerangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara.

BACA JUGA:
Jadi Satu Kesatuan pada 16 Desember, Ini Sejarah Akademi Militer Nasional di MagelangSejarah 17 Desember: Kisah di Balik Penerbangan Pesawat Pertama di Dunia

Letnan Jenderal Montagu Stopford selaku Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, memperingatkan Perdana Mentri RI yaitu Soetan Sjahrir agar militer Indonesia meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer. Merespons ultimatum tersebut, pada 24 Maret 1946, Tentara Republik Indonesia di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membakar atau membumihanguskan Bandung.

Sebelum mengungsi dan meninggalkan rumah, warga membakar rumahnya terlebih dahulu. Bahkan, pasukan TRI memiliki rencana yang lebih besar lagi, yaitu akan membakar Bandung secara total pada 24 Maret 1946 pada pukul 24.00, namun rencana ini gagal karena pada pukul 20.00 dinamit meledak di Gedung Indische Restaurant. (mdk/jen)

Baca juga:
Sejarah 21 Maret 1980: Lahirnya Ronaldinho, Sang Legenda Hidup Sepak Bola Brasil
Peristiwa 18 Maret: Hari Arsitektur Nasional, Ketahui Sejarah dan Sosok Inspiratifnya
Mengenang Kepergian Nike Ardilla 19 Maret 1995, Ini Deretan Prestasinya
Peristiwa 17 Maret: Kelahiran Nurcholish Madjid, Sosok Pembaru Islam yang Karismatik
Zubair bin Awwam, Sahabat dan Pembela Setia Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui
Sejarah 16 Maret: Meletusnya Gunung Agung 58 Tahun Silam yang Membunuh Ribuan Jiwa