Bagaimana peran para khalifah dalam membangun peradaban islam sampai kepada puncak kejayaannya

Jawab Presiden amerika serikat dari 1 sampai 46 dan tahunnya ​

makanan yang dibawa saat kegiatan tradisi unggah unggahan bonokeling digunakan untuk a disedekahkan b dikumpulkan C malam bersama D dipersembahkan​

tradisi unggah unggahan bonokeling merupakan kegiatan titik-titik para penganut kepercayaan sebelum datangnya bulan Romadhon a makan bersama b 2 bersa … ma C kumpul keluarga D musyawarah keluarga​

1. $ejauh mana kamu telah berusaha menjadi garam dan terang dalam situasi masyarakat di sekitarmu?2. ¶iat apa saja yang muncul untuk mewujudkan perint … ah Yesus menjadi garam dan terang di tengah masyarakat?Help me​

mengapa sunan ampel berdakwah menggunakan cara cara toleran dan menyesuaikan dengan tradisi masyarakat? jelaskan!​

1.Apakah kebiasaan Utsman bin Affan setelah masuk Islam?2.Mengapa Utsman Bin Affan Disebut Sebagai Diplomat Ulung?5.Utsman dikenal sebagai orang yang … kaya raya dia bersedia menyumbangkan hartanya untuk perjuangan dan menolong umat Islam apakah cara Usman menggunakan hartanya hak patut dicontoh?Jelaskan!!Kumpulin Skrg Abang Ganteng,Kakak Cantekk​

bagaimana awal mula munculnya peribadatan kepada berhala pada bangasa Arab ?​

arti penting keberagaman masyarakat​

31. Tanggal 9 Zulhijah umat Islam disunahkan melaksanakan a. menyembelih hewan kurban b. membagikan daging kurban C. puasa Arafah d. puasa Muharam​

24. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!Melihat ibunya sedang repot Adi hanya diamsaja. la sibuk dengan gadget-nya. Meski ibunyameminta tolong matanya t … etap tertuju padagadget.Berdasarkan ilustrasi tersebut, ungkapan yangtepat untuk menggambarkan sikap Adi adalaha.berat tanganb. angkat tanganberpangku tangand. cuci tanganC.​

Oleh: Dr. H. Muhammad Saleh, M. Ag

Wakil Rektor III bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare

(Dibawakan dalam Orasi Ilmiah pada Pembukaan Kuliah dan Pengukuhan Mahasiswa Baru di Auditorium IAIN Parepare, Selasa 29 September 2020)

OPINI— Mengkaji sejarah Pendidikan Islam kita akan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Pendidikan Islam sejak awal diangkatnya Rasulullah Muhammad SAW. menjadi Rasul sampai sekarang yang di mulai dari masa pertumbungan, perkembangan, kemajuan bahkan kemunduran, serta kebangkitan Pendidikan Islam.

Untuk lebih memahami tahapan-tahapan pelaksanaan pendidikan dapat dilihat dari periodisasi Pendidikan Islam. Ini merupakan salah satu kekhasan kajian sejarah karena terkait dengan peristiwa yang terjadi pada masa lampu dengan berdasarkan pengembangan Pendidikan Islam dengan menitikberatkan pada kajian kapan terjadi, dimana tempat terjadinya, siapa yang menjadi tokohnya, mengapa hal itu bisa terjadi, dan apa yang terjadi pada masa itu.

Menurut Zuhairini, dkk pemilahan periodisasi dalam sejarah Pendidikan Islam untuk memudahkan urutan pembahasan. Peristiwa sejarah dilatarbelakangi oleh peristiwa lain sebelumnya, serta berhubungan secara langsung dengan peristiwa-peristiwa lain yang semasa, sehingga berakibat terjadinya rentetan peristiwa-peristiwa berikutnya. Hal ini menjadi landasan bahwa betapa pentingnya untuk memperhatikan periodesasi untuk memudahkan kajian terkait kesinambungan peristiwa tersebut dari waktu ke waktu.

Periodisasi sejarah Pendidikan Islam dapat dibagi  5 masa, yaitu: Pertama masa Pembinaan Pendidikan Islam, dimulai sejak Muhammad SAW. diangkat menjadi Rasul sampai wafatnya beliau. Pada masa pembinaan ini melalui 2 periode, yaitu periode Mekkah (13 Tahun), dan Periode Madinah (10 Tahun) mulai tahun 610 M s.d 632 M/ 13 S.Hijriah s.d 11 Hijriah. Kedua, masa Pertumbuhan Pendidikan Islam, dimulai sejak wafat Rasulullah SAW. hingga masa Bani Umayyah. Masa ini terbagi 2 periode , yaitu periode Khulafaurrasyidin (632 s.d 661 M), dan periode Bani Umayyah (661 s.d 750 M). Ketiga, masa Kejayaan Pendidikan Islam, diawali sejak berdirinya Daulah Bani Abbasiyah sampai jatuhnya Baqdad (750 M s.d 1250 M), Keempat, masa Kemunduran Pendidikan Islam, ditandai saat Baqdad dihancurkan Hulagu Khan sampai wilayah Mesir di bawah kekuasaan Napolen Boneparte (1250 M s.d 1798 M). Kelima, masa Pembaharuan, diawali sejak Mesir dikuasai Napoleon sampai masa modern sekarang (1798 M s.d sekarang)

Berdasarkan periodisasi tersebut yang menarik untuk dikaji, yaitu masa kejayaan Pendidikan Islam. Pada periode ini, Islam di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, pada masa ini diwarnai berkembangnya ilmu-ilmu aqliah, berdirinya madrasah dan universitas, munculnya ilmuwan-ilmuwan saintik, serta puncak perkembangan kebudayaan Islam.   

Kejayaan Pendidikan Islam

Pada periode ketiga Pendidikan Islam mengalami masa kejayaan. Masa Kejayaan ini di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah yang berkuasa sejak Tahun 750 M – 1258 M/ 132H – 656 M). Masa ini  ditandai dengan berkembang pesatnya lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Bermunculannya lembaga-lembaga pendidikan ini mendominasi dalam dunia Islam sehingga mempengaruhi pola hidup dan budaya masyarakat Islam.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan budaya Islam pada masa kejayaan Islam menggungguli dan bahkan mempengaruhi peradaban dunia. Wilayah kekuasaan Islam menjadi pusat-pusat pendidikan yang diminati buhkan hanya kalangan Islam tetapi juga kalangan non-Islam.

Harun al Rasyid (170-193 H) yang merupakan khalifah ke-7 Dinasti Bani Abbasiyah, pada masa pemerintahannya Pendidikan Islam mencapai puncak kejayaan. Masa masa kepemimpinan beliau sangat memberi motivasi dan perhatian penuh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, Harun Al-Rasyid merupakan seorang  yang cerdas dan mencintai ilmu pengetahuan. Negara di bawah kendalinya aman, tentram, makmur, damai dengan dukungan sarana dan prasarana pembangunan sehingga dunia Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan.

Umat Islam yang cinta ilmu melakukan rihlah ilniyah… (next page 2)

Umar bin Khattab melakukan pembenahan peradilan Islam.

MgIt03

Kejayaan Islam di Bawah Naungan Khalifah Umar bin Khattab.

Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa kekuasaan khalifah Umar bin Khattab, wilayah kekuasaan Islam terus bertambah. Ia di antaranya sukses menaklukkan Mesir dengan gubernur pertamanya, Amru bin 'Ash. Amru lalu dikenal sebagai pembawa pertama Islam ke wilayah Afrika utara. 

Baca Juga

Islam juga meluas hingga ke Libya, Barqoh, Persia, Irak, Armenia, Khurasan, Nisabur, Azerbaijan, Basra, Syria, Yordania, Gaza, Baitul Maqdis, dan beberapa daerah di sekitar Laut Tengah. Selain meneruskan kebijakan pendahulunya, Khalifah Umar juga membuat gebrakan-gebrakan revolusioner dalam pemerintahannya.

Untuk kepentingan pertahanan, keamanan dan ketertiban dalam masyarakat misalnya, Umar mendirikan lembaga kepolisian, korps militer dengan tentara terdaftar. Mereka digaji yang besarnya berbeda-beda. Ia juga mendirikan pos-pos militer di tempat-tempat strategis. 

Di bidang hukum, Umar melakukan pembenahan peradilan Islam. Dialah orang pertama yang meletakkan prinsip-prinsip peradilan dengan menyusun sebuah risalah yang dikirimkan kepada Abu Musa Al Asyary. Risalah itu kemudian disebut Dustur Umar (konstitusi Umar) atau Risalah Al Qadla (Surat Peradilan).

Untuk meningkatkan mekanisme pemerintahan di daerah, Umar melengkapi gubernurnya dengan beberapa staf, seperti sekretaris kepala, sekretaris militer, pejabat perpajakan, pejabat kepolisian, pejabat keuangan, dan hakim serta pejabat jawatan keagamaan. Terobosan lainnya, sebagaimana dikutip buku Al Asyrah Mubasysyirun bil Jannah, Umar orang yang mensunnahkan shalat tarawih, membuat kalender Islam (hijriyah), membangun baitul mal wa tamwil, mengharamkan kawin mut'ah, menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda, menciptakan uang logam, menggunakan pos untuk pengiriman surat, memperluas Masjid Nabawi, mengangkat pejabat pengawas harga kebutuhan, serta menetapkan ketentuan pembagian warisan, dan lain sebagainya.

Betapa pun, Umar yang wafat ditikam seorang Majusi bernama Abu Lu'luah ketika tengah sholat Shubuh pada tahun 13 Hijriyah, telah mewariskan nilai-nilai berharga yang berkatnya menjadi modal utama menata sebuah masyarakat dari kondisi anarkis, tak beradab, menjadi masyarakat yang manusiawi dan sejahtera. Ia bahkan tak segan-segan mengajak umat non-Muslim ikut berpartisipasi dalam pemerintahan dan pembangunan, tanpa pandang bulu.

sumber : Arsip Republika

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...