Kas kecil merupakan sejumlah uang tunai (dana) yang ditetapkan oleh manajemen entitas untuk mendanai pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Ada dua metode kas kecil dalam akuntansi yaitu Imprest Fund System dan Fluctuation Fund System Imprest Fund System, atau metode dana tetap kas kecil merupakan metode yang menetapkan bahwa pengisian kas kecil akan sesuai dengan nominal pengeluaran dana kas kecil. Dalam metode ini, pemegang kas kecil mengumpulkan bukti pengeluaran kas kecil dan merekapnya untuk dilakukan pengisian kembali dana kas kecil, pada metode ini pula pembukuan atas pengeluaran kas kecil dilakukan pada saat pengisian kas kecil dengan mendebit akun beban/biaya dan mengkredit akun kas besar. Fluctuation Fund System, atau metode dana tidak tetap kas kecil merupakan metode yang menetapkan dana kas kecil berubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya, dalam metode ini setiap pengeluaran kas kecil dibukukan dengan mendebit akun beban/biaya dan mengkredit akun kas kecil kemudian dalam hal pengisian kas kecil maka dibukukan dengan mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun kas besar. Ditulis oleh : Wahyu Budi Argo
Oleh: Winarto
Dana kas kecil (petty cash) merupakan dana yang disisihkan oleh perusahaan, untuk pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang nominalnya kecil (tidak efektif bila dengan check). Bagaimana dengan system pencatatannya? Terdapat dua system pencatatan dana kas kecil, yakni system pencatatan dana tetap (imprest fund system) dan system pencatatan data tidak tetap (Fluctuation Fund System). Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System) Kebanyakan dana kas kecil dibentuk atas dasar jumlah yang tetap, yang dinamakan sebagai sistem dana tetap (imprest fund system). Dengan menggunakan sistem ini, tidak ada ayat jurnal tambahan yang diperlukan atas akun kas kecil, kecuali manajemen organisasi memang bermaksud untuk mengubahnya (menambah atau mengurangi) jumlah kas kecil yang sudah dibentuk. Dengan metode imprest, dana kas kecil dalam jumlah yang relative tetap. Artinya sepanjang jumlah dana yang telah ditetapkan dianggap cukup untuk pengeluaran kas kecil dalam periode tertentu, jumlah dana kas kecil tidak dinaikkan atau diturunkan. Ciri-ciri lain metode imprest adalah :1. Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas kecil. Berdasarkan bukti-bukti tersebut pengelola kas kecil meminta penggantian pada bagian kas umum 2. Penggantian (pengisian kembali) dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan jumlah dana kas kecil yang telah digunakan, sehingga dana kas kecil yang tersedia akan kembali pada jumlah yang ditetapkan semula. 3. Bukti-bukti dana kas kecil dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas pada saat dilakukan pengisian kembali kas kecil. Dengan sistem dana tetap, tidak ada ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran kas kecil. Efek akuntansi dari setiap pembayaran kas kecil baru diakui atau dicatat dalam pembukuan (melalui jurnal akuntansi) ketika kas kecil yang telah dibayarkan tersebut disi kembali. Sistem Dana Fluktuasi (Fluctuation Fund System) Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya: 1. Pembentukan dana kas kecil 2. Penggunaan/pengeluaran dana kas kecil 3. Pengisian dana kas kecil 4. Penambahan dana kas kecil, maupun 5. Pengurangan/penarikan kembali dana kas kecil. Pencatatan dilakukan dengan segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan sampai dengan saat pengisian kembali dana kas kecil (seperti pada sistem dana tetap). Akun kas kecil pada dasarnya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil. Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan buku jurnal khusus (tersendiri). Dalam sistem ini besarnya dana kas kecil berubah-ubah sesuai dengan transaksi yang menyangkut kas kecil. Setiap terjadi perubahan jumlah uang dalam kas kecil selalu diadakan pencatatan. Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap harus dilakukan kas opname. Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil berbeda dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian (adjustment). Perubahan dana kas kecil dengan sistem fluktuasi dicatat pada akun kas kecil. Transaksi pembentukan dana dan pengisian kembali kas kecil dicatat disisi DEBET kas kecil dari data jurnal pengeluaran kas umum. Sedangkan transaksi penggunaan dana kas kecil dicatat disisi KREDIT dari data jurnal kas kecil yang diselenggarakan oleh pengelola kas kecil. Berikut ini perbedaan cara pencatatan dana kas kecil dengan sistem imprest dan sistem fluktuasi :
Agar jelas rincian tentang pengeluaran kas kecil, pemegang dana kas kecil harus membuat buku kas kecil yang kolom-kolomnya disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut ini contoh kolom-kolom buku kas kecil :
Buku Kas Kecil
Contoh Soal : PD LARIS MANIS menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran kecil. Kas kecil tersebut mulai dibuka pada tanggal 1 Mei 2019 dengan menarik cek sebesar Rp 500.000,- Berikut ini transaksi-transaksi selama dua minggu pertama bulan Mei 2019. Mei 2 Dibayar biaya pemasangan iklan pada harian Kompas Rp 100.000,- 5 Dibeli perlengkapan kantor Rp 50.000,- 7 Dibayar biaya angkut pembelian Rp 75.000,- 10 Dibayar rekening listrik dan air Rp 100.000,- 11 Dibeli meterai Rp 24.000,- dan perangko Rp 20.000,- 15 Kas kecil diisi kembali Diminta : a. Buku kas kecil (Akun di debet : Biaya iklan, Perlengkapan kantor, Serba-serbi) b. Jurnal umum, jika menggunakan: 1) Imprest Fund System 2) Fluktuasi Fund System c. Jurnal pengeluaran kas (jurnal khusus) Buku Kas Kecil
Jurnal Umum 1) Sistem imprest Halaman : ….
2) Sistem fluktuasi Halaman : ………….
Jika perusahaan menggunakan jurnal khusus maka jurnal pengeluaran kas nampak sebagai berikut : 1) Sistem imprest Jurnal Pengeluaran Kas Hal. : ……….
2) Sistem fluktuasi Jurnal Pengeluaran Kas Hal. : ……….
Selamat belajar...semoga bermanfaat...!!!!
Related Post
Page 2
|