Bagaimana kondisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat

Bagaimana kondisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat

Menjawab pertanyaan dalam materi (Pixabay )

Bobo.id - Ada beragam jenis penyakit yang bisa menyerang pernapasan. Salah satunya penyakit asma. 

Penyakit asma bisa menyerang siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

Dalam buku materi kelas 5 SD Tema 2, ada perintah untuk menjawab soal tentang penyakit asma. 

Apakah teman-teman masih bingung? Jika iya, Yuk cari tahu! 

Berikut ini akan dibahas kunci jawabannya. 

Baca Juga: Apel Hingga Wortel, Konsumsi 4 Makanan Ini Baik untuk yang Punya Sakit Asma

1. Apa penyebab penyakit asma?

Penyebab asma meliputi udara dingin, tekanan psikologis, kotoran, bulu, dan rambut. 

Hal ini dapat dibuktikan dalam paragraf " Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi. Pencetus alergi misalnya udara dingin, rambut, bulu, kotoran, debu, atau tekanan psikologis."

2. Apa yang terjadi pada organ pernapasan penderita penyakit asma? 

Organ napas terasa sesak sehingga kesulitan dalam bernapas. 

Hal ini dapat dibuktikan dalam paragraf " Pagi itu udara terasa dingin. Di sebelah rumah Edo tinggal kakek Husin. Kakek Husin mengidap penyakit asma. Saat udara dingin Kakek Husin akan merasa kesulitan bernapas. Kakek Husin biasanya akan segera menyemprotkan obat di dalam botol spray. Obat itu disemprotkan ke dalam tenggorokannya. Tak lama setelah itu Kakek Husin akan dapat bernapas lagi dengan lega."


Page 2

Ikawati Sukarna Jumat, 27 Agustus 2021 | 09:03 WIB

Bagaimana kondisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat

Menjawab pertanyaan dalam materi (Pixabay )

3. Apa gejala awal penyakit asma?

Gejala awal penyakit alma meliputi sesak napas, batuk,  dahak sulit keluar dan seterusnya.

Hal ini bisa dibuktikan dalam paragraf berikut ini: 

Gejala awal penyakit asma berupa:

1. Batuk terutama pada malam atau dini hari

2. Sesak napas

3. Napas berbunyi yang terdengar jika pasien mengembuskan napasnya

4. Rasa berat di dada

5. Dahak sulit keluar

Baca Juga: 7 Bahan Alami Untuk Meringankan Sesak Napas, Salah Satunya Bawang Putih

4. Bagaimana kondisi pasien asma yang mengalami gejala berat?

Gejala berat asma meliputi serangan batuk, sesak napas, sulit tidur, kesadaran menurun, dan sebagainya.


Page 3


Page 4

Bagaimana kondisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat

Pixabay

Menjawab pertanyaan dalam materi

Bobo.id - Ada beragam jenis penyakit yang bisa menyerang pernapasan. Salah satunya penyakit asma. 

Penyakit asma bisa menyerang siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

Dalam buku materi kelas 5 SD Tema 2, ada perintah untuk menjawab soal tentang penyakit asma. 

Apakah teman-teman masih bingung? Jika iya, Yuk cari tahu! 

Berikut ini akan dibahas kunci jawabannya. 

Baca Juga: Apel Hingga Wortel, Konsumsi 4 Makanan Ini Baik untuk yang Punya Sakit Asma

1. Apa penyebab penyakit asma?

Penyebab asma meliputi udara dingin, tekanan psikologis, kotoran, bulu, dan rambut. 

Hal ini dapat dibuktikan dalam paragraf " Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi. Pencetus alergi misalnya udara dingin, rambut, bulu, kotoran, debu, atau tekanan psikologis."

2. Apa yang terjadi pada organ pernapasan penderita penyakit asma? 

Organ napas terasa sesak sehingga kesulitan dalam bernapas. 

Hal ini dapat dibuktikan dalam paragraf " Pagi itu udara terasa dingin. Di sebelah rumah Edo tinggal kakek Husin. Kakek Husin mengidap penyakit asma. Saat udara dingin Kakek Husin akan merasa kesulitan bernapas. Kakek Husin biasanya akan segera menyemprotkan obat di dalam botol spray. Obat itu disemprotkan ke dalam tenggorokannya. Tak lama setelah itu Kakek Husin akan dapat bernapas lagi dengan lega."

Bagaimana kondisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat

Bagaimana kondisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Penderita asma kerap kesulitan mendapatkan tidur yang nyenyak di malam hari.

Gejala asma yang memburuk di malam hari sudah menjadi hal yang awam bagi orang yang memiliki riwayat penyakit ini. Sesak napas, nyeri di dada, dan batuk menjadi beberapa yang sering dialami.

Dikutip dari Heathline, asma nokturnal, demikian kondisi ini disebut, dialami oleh setidaknya 75 persen penderita asma. Gejalanya membuat mereka terbangun dari tidur setidaknya satu kali dalam sepekan.

Posisi tidur menjadi salah satu faktor yang bisa menjadi penyebabnya. Hindari beberapa posisi yang terbukti dapat memperburuk gejalanya, seperti tidur miring ke kanan dan tidur tengkurap.

Baca juga: Hari Asma Sedunia 2021: Ini 4 Mitos Asma yang Tak Perlu Dipercaya

Sebaliknya, ada tiga posisi tidur terbaik yang direkomendasikan untuk para penderita asma yaitu:

  • Berbaring telentang dengan bahu dan leher terangkat

Gunakan minimal dua bantal untuk mengangkat leher dan bahu ketika tidur. Cara ini akan membuka saluran udara lebih lebar ketika terlelap.

Tidur dengan posisi ini dapat memudahkan aliran udara secara gravitasi sehingga kita dapat bernapas lega saat tidur.

Baca juga: 5 Posisi Tidur, Pilih yang Tidak Membahayakan Kesehatan Anda

  • Berbaring miring ke kiri dengan bantal di antara kedua kaki 

Penderita asma dianjurkan untuk berbaring miring ke kiri untuk membantu pernapasan lebih baik. Khususnya ketika mengalami refluks gastroesofagus yang dapat memicu asma, terutama di malam hari. 

Posisikan tidur yang memanfaatkan gaya gravitasi, bentuk rongga perut, dan sudut hubungannya dengan esofagus agar dapat mengurangi refluks. Selain itu, posisi kepala yang ditinggikan dapat membuat kita merasa lebih nyaman saat tidur.

Bisa juga meletakkan bantal di antara kedua kaki agar posisinya lebih stabil sekaligus memperbaiki postur tidur. Kombinasi hal tersebut dapat membuat penderita asma bernapas dengan lebih mudah.

Baca juga: Posisi Tidur Miring ke Samping Terbukti Baik untuk Kesehatan Otak

  • Berbaring telentang dengan kepala ditinggikan dan lutut ditekuk dengan bantal di bawah lutut

Opsi lainnya yakni tidur dengan posisi telentang dengan kepala dan bahu ditopang bantal. Namun, tambahan bantal lainnya diletakkan di bawah bantal untuk posisi yang lebih baik.

Bantal tambahan ini dapat meningkatkan sirkulasi dan menjaga kestabilan tubuh sepanjang malam agar tidak bergeser dari posisi tersebut selama tidur.

 Baca juga: Jangan Tidur Tanpa Bantal, Ini Akibatnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Bagaimana posisi tidur terbaik bagi pasien asma yang mengalami gejala berat? pembahasan kunci jawaban tema 2 kelas 5 halaman 58 tepatnya pada materi pembelajaran 2 subtema 2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan di buku tematik siswa sekolah dasar.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal mengapa pasien asma yang mengalami gejala berat harus segera mendapat perawatan di buku tematik.

Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 5 Halaman 58

Pagi itu udara terasa dingin. Di sebelah rumah Edo tinggal Kakek Husin. Kakek Husin mengidap penyakit asma. Saat udara dingin Kakek Husin akan merasa kesulitan bernapas. Kakek Husin biasanya akan segera menyemprotkan obat di dalam botol spray. Obat itu disemprotkan ke dalam tenggorokannya. Tak lama setelah itu Kakek Husin akan dapat bernapas lagi dengan lega.

Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi. Pencetus alergi misalnya udara dingin, rambut, bulu, kotoran, debu, atau tekanan psikologis.

Ayo Menulis

Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman sebangkumu.1. Apa penyebab penyakit asma?2. Apa yang terjadi pada organ pernapasan penderita penyakit asma?3. Apa gejala awal penyakit asma?4. Bagaimana kondisi pasien asma yang mengalami gejala berat?

5. Mengapa pasien asma yang mengalami gejala berat harus segera mendapat perawatan?