Bagaimana hubungan makna sila ke 3 dengan simbolnya

Pertanyaan "Bagaimana hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya?" terdapat pada Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 2 Kelas 4 SD/MI Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 halaman 106.

Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 4 edisi revisi 2017 memiliki judul Berbagai Pekerjaan.

Kemudian, Subtema 3 Buku Tematik berjudul Pekerjaan Orang Tuaku.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD Halaman 95, 96, 97, 98, 99 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 1

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 Halaman 91, 93, 94, 95, 96, 97 Tematik SD Subtema 2 Pembelajaran 4

Artikel ini berisi kunci jawaban soal pembelajaran 2 di halaman 104, 105, 106, dan 107.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Berikut ini kunci jawaban Tema 4 kelas 4 SD halaman 104 - 107 Subtema 3: Pekerjaan Orang Tuaku

Halaman 104

Sikap Gotong Royong di Kampung Nelayan

Pak Eko tinggal di Kampung Nelayan dekat pantai. Ia dan warga desa yang lain bekerja sebagai nelayan tradisional.

Bagaimana hubungan makna sila ke 3 dengan simbolnya

Jawaban soal Bagaimana hubungan sila ketiga dengan simbolnya?. Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 5 halaman 106.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini jawaban soal "Bagaimana hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya?".

Pertanyaan "Bagaimana hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya?" terdapat pada Tema 4 Subtema 3 Pembelajaran 2 Kelas 4 SD/MI Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 halaman 106.

Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 4 edisi revisi 2017 memiliki judul Berbagai Pekerjaan.

Kemudian, Subtema 3 Buku Tematik berjudul Pekerjaan Orang Tuaku.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD Halaman 95, 96, 97, 98, 99 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 1

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 Halaman 91, 93, 94, 95, 96, 97 Tematik SD Subtema 2 Pembelajaran 4

Artikel ini berisi kunci jawaban soal pembelajaran 2 di halaman 104, 105, 106, dan 107.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Berikut ini kunci jawaban Tema 4 kelas 4 SD halaman 104 - 107 Subtema 3: Pekerjaan Orang Tuaku

Halaman 104

Sikap Gotong Royong di Kampung Nelayan

Pak Eko tinggal di Kampung Nelayan dekat pantai. Ia dan warga desa yang lain bekerja sebagai nelayan tradisional.

Tahukah kamu bagaimana hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya? Pertanyaan ini sering kali diajukan oleh pelajar di forum pembelajaran online. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang wajib diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana yang diketahui, Pancasila terdiri dari lima sila, di mana setiap silanya memiliki makna dan simbol yang berbeda-beda.


Sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa disimbolkan dengan bintang. Sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab disimbolkan dengan rantai. Sila ketiga Persatuan Indonesia disimbolkan dengan pohon beringin. Sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia disimbolkan dengan padi dan kapas.

Nah, yang menjadi fokus pembahasan kita kali ini adalah bagaimana hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya. Dengan kata lain, hubungan antara Persatuan Indonesia dan pohon beringin. Pertanyaan ini bisa kita perdalam lagi menjadi: mengapa pohon beringin dijadikan simbol dari sila ketiga?

Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan menjelaskan hubungan makna sila ketiga dengan simbolnya. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang Pancasila semakin bertambah.

Baca Juga:

Yuk, berikut ini pembahasannya...

Sebelum kita menghubungkan antara makna sila ketiga dengan simbolnya, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu makna dari sila ketiga dan penjelasan simbolnya. Hal ini akan membantu kita memahami hubungan di antara keduanya.

Sila ketiga Pancasila berbunyi: Persatuan Indonesia. Sila ini bermakna bahwa setiap komponen bangsa hendaknya berusaha menjalin dan membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa tanpa memandang perbedaan. Sila ketiga merupakan perwujudan paham kebangsaan Indonesia yang meliputi paham perorangan, golongan, suku bangsa, serta mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila ketiga mengandung nilai-nilai persatuan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Cinta perdamaian dan persatuan.
  • Tidak egosentris

Simbol sila ketiga adalah pohon beringin perisainya berlatar putih. Pohon beringin adalah pohon yang besar, tinggi, rimbun serta mengandung kesan melindungi. Pohon beringin merupakan sebuah pohon Indonesia yang besar kokoh berdiri yang ditopang oleh akar tunggal panjang menancap ke dalam tanah.
Dalam lambang negara Republik Indonesia, pohon beringin adalah simbol sila ketiga Pancasila, berlatar putih, dan terletak di bagian kiri atas perisai. Ciri-ciri yang melekat pada pohon beringin sangat erat maknanya dengan sila Persatuan Indonesia. Ciri tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Pohon beringin adalah pohon yang berakar tunjang yang menghujam jauh ke dalam tanah, mengandung makna bahwa persatuan dan kesatuan Indonesia kuat dan tidak mudah goyah.
  2. Pohon beringin adalah jenis pohon yang mempunyai ranting dengan akar-akar yang menggantung, mengandung makna bahwa persatuan Indonesia merupakan kesatuan dari bermacam-macam suku, budaya, bahasa, dan agama.
  3. Pohon beringin tumbuh rindang memberi kesan melindungi, mengandung makna bahwa negara Republik Indonesia melindungi seluruh rakyat Indonesia.
Demikianlah penjelasan tentang Bagaimana Hubungan Makna Sila Ketiga dengan Simbolnya. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Inilah Hubungan Makna Sila Ketiga dengan Simbolnya 2019-11-24T16:25:00-08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana

Makna & Lambang Sila ke 3 – Sudah bukan hal asing lagi kalau bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki keberagaman agama, ras, budaya, suku, dan adat istiadat. Semua keberagaman tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kekayaan yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, tidak sedikit warga mancanegara yang sangat ingin datang ke Indonesia hanya untuk melihat keberagamannya.

Namun, keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia sangat rentan untuk terjadinya suatu konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Konflik yang terjadi akan membuat sesama bangsa Indonesia saling membenci satu sama lain. Bahkan, suatu konflik yang terjadi secara terus-menerus bisa saja menyebabkan terjadinya perpecahan antara sesama bangsa Indonesia.

Maka dari itu, negara Indonesia membuat atau membentuk dasar negara supaya semua tidak ada konflik dan perpecahan yang terjadi di antara bangsa Indonesia. Dasar negara itu dikenal dengan yang namanya Pancasila. Adanya Pancasila ini sangat membantu sesama bangsa Indonesia hidup rukun, damai, dan tentram.

Pancasila sendiri memiliki lambang dan makna yang terkandung didalamnya. Selain itu, setiap sila-sila memiliki nilai-nilai yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pun pada sila ke-3 yang kaitannya sangat erat dengan menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia.

Lalu, ingin tahu seputar sila ke-3? Jangan khawatir, Grameds, artikel ini akan membahas tentang sila ke-3 mulai dari makna lambang hingga fungsi dari sila ke-3 dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, selamat membaca.

Pengertian Sila ke-3

Sila ke-3 mempunyai bunyi yang sangat erat hubungannya dengan persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Oleh karena itu, sila ke-3 ini dijadikan sebagai dasar landasan Indonesia supaya masyarakat Indonesia tetap utuh dan tidak ada ada perpecahan. Adapun bunyi dari sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia” yang berlambang pohon beringin.

Jika dilihat dari kondisi geografis Indonesia, maka Indonesia bisa dikatakan sebagai negara kepulauan. Di setiap pulau tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan negara Indonesia. Tanpa bantuan dari setiap masyarakat yang ada di setiap pulau, kemungkinan besar perkembangan Indonesia akan terhambat.

Adanya bantuan dari berbagai macam daerah didasari akan hadirnya nilai Pancasila pada sila ke-3. Sila ke-3 membuat masyarakat Indonesia hatinya tergerak untuk membantu masyarakat daerah lainnya yang sedang mengalami kesulitan. Singkatnya, sila ke-3 memberikan pelajaran dalam bermasyarakat terutama dalam hal gotong royong.

Persatuan dan kesatuan pada sila ke-3 bukan hanya tentang gotong royong saja, tetapi Negara Kesatuan Republik Indonesia turut berperan dalam menerapkan prinsip sila ke-3. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh negara Indonesia yaitu melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Sikap dan perilaku gotong royong memudahkan sesuatu yang sedang dikerjakan. Sama halnya ketika Indonesia merumuskan Pancasila dan saat Indonesia ingin merdeka. Apa jadinya jika sikap dan perilaku dan gotong royong ini tidak dilakukan sejak dulu? Setelah Indonesia sudah tidak dijajah dan merdeka, kini saatnya bagi para pemuda untuk meneruskan semangatnya dengan mengamalkan nilai-nilai sila ke-3.

Oleh sebab itu, sudah seharusnya para orang tua dan guru untuk terus memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang Pancasila setiap harinya terutama sila-3. Dari sila ke3 inilah, anak kecil hingga dewasa akan tahu bahwa sesama bangsa Indonesia perlu berperan dalam pembangunan negara Indonesia.

Lambang Sila ke-3

Sebagian besar bangsa Indonesia sudah tahu bahwa sila ke-3 memiliki lambang pohon beringin yang besar dengan warna dasar putih. Lalu makna apa yang terkandung di dalam lambang sila ke-3? Di bawah ini akan dijelaskan tentang lambang sila ke-3.

1. Pohon Beringin Yang Besar

Pada umumnya, pohon beringin tumbuh dengan sangat besar dibandingkan dengan pohon-pohon lainnya. Pohon beringin yang besar ini memberikan keindahan dan keistimewaan bagi mereka yang melihatnya. Dengan kata lain, pohon beringin yang besar memiliki makna bahwa bangsa dan negara Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki keberagaman budaya yang sangat indah dan istimewa untuk dipertontonkan.

Selain itu, pohon beringin yang besar sangat berguna sebagai tempat untuk berteduh. Ketika berteduh tubuh kita akan merasa nyaman dan sejuk sehingga kita ingin kembali lagi untuk berteduh di bawah pohon beringin. Sama halnya dengan bangsa Indonesia yang sedang berada di luar negeri pasti akan merindukan kampung halaman di Indonesia yang memiliki ketenangan dan kenyamanan.

2. Akar Tunggang Pohon Beringin

Akar adalah bagian dari tumbuhan yang salah satu fungsinya adalah sebagai penopang tumbuhan. Semakin besar pohon itu tumbuh, maka kondisi akar akan semakin kuat. Begitu pun dengan pohon beringin yang memiliki akar yang kuat dan kokoh karena harus menopang pohon beringin yang besar. Akar yang tunggang yang kuat ini akan membuat pohon beringin tumbuh lebih lama.

Maka dari itu, akar yang ada pada lambang pohon beringin yang besar bermakna bahwa bangsa Indonesia harus saling berusaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan supaya negara Indonesia dapat tumbuh menjadi lebih besar dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Selain itu, dengan persatuan dan kesatuan, maka keutuhan negara Indonesia bisa terjaga dengan baik.

3. Akar Menjalar Pohon Beringin

Selain memiliki akar tunggang, pohon beringin juga memiliki akar menjalar. Uniknya, akar menjalar yang ada pada pohon beringin bisa menjalar ke berbagai arah. Akar yang menjalar ini sangat membantu dalam proses pertumbuhan yang dialami oleh pohon beringin.

Hal ini tidak bisa dilepaskan dari fungsi akar menjalar yaitu menyerap air dan udara. Semakin banyak air dan udara yang terserap ke dalam pohon beringin, maka pohon beringin akan tumbuh menjadi lebih besar.

Oleh sebab itu, akar menjalar pada lambang sila ke-3 bermakna sebagai keberagaman Indonesia yang bisa memperkuat dan mempersatukan bangsa Indonesia. Dengan kata lain, untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka kita harus saling menjaga dan memelihara keberagaman Indonesia.

Pada sila ke-3, terdapat warna dasar putih yang semakin memperjelas indahnya lambang pohon beringin. Dengan kata lain, warna putih pada lambang ini tidak saling beradu dengan warna-warna lainnya.

Bukan hanya pohon beringin saja yang memiliki makna, warna dasar  putih pada pohon beringin juga memiliki warna. Warna dasar putih pada lambang sila ke-3 melambangkan kesucian, kejujuran, dan kemurnian. Ketiga hal tersebut sangat erat kaitannya dengan harapan bangsa Indonesia.

Di dalam sila ke-3 ada nilai yang bisa kita ambil dan sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negara, nilai itu adalah cinta tanah air. Dengan mencintai tanah air Indonesia, maka kita akan berusaha untuk menjaga keharmonisan sesama bangsa Indonesia. Selain itu, bangsa Indonesia juga berperan dalam menjaga alam yang ada di Indonesia.

Seperti yang kita tahu bahwa kondisi alam di Indonesia sangat memengaruhi kondisi flora dan fauna yang ada di Indonesia. Alam yang terawat dengan baik akan membuat flora dan fauna bertahan hidup lebih lama sehingga keturunan kita nanti masih bisa melihat flora dan fauna tersebut.

Untuk melakukan cinta tanah air, sebaiknya dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Jika diri sendiri sudah mencintai tanah air, maka bisa mengajak orang lain untuk ikut serta dalam mencintai tanah air.

2. Persatuan dan Kesatuan

Bunyi dari sila ke-3 adalah “Persatuan Indonesia”. Oleh karena itu, sila ke-3 memiliki nilai persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangatlah berperan penting dalam keutuhan bangsa Indonesia. Keutuhan bangsa Indonesia bisa memicu semangat untuk membuat negara Indonesia ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi.

Jika Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih baik dan lebih maju, maka tidak menutup kemungkinan kalau Indonesia akan dikenal oleh banyak negara. Semakin banyak yang mengenal Indonesia, maka semakin banyak yang ingin melakukan kerja sama dalam beberapa bidang, seperti kebudayaan, olahraga, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.

Ada banyak cara supaya Indonesia dapat dikenal oleh banyak negara, seperti membuat prestasi, baik dalam hal olahraga, pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan masih banyak lagi. Dalam membuat prestasi sangatlah tidak mudah, bahkan dibutuhkan kerja sama antara bangsa dan negara (pemerintah).

3. Rela Berkorban

Nilai berikutnya yang terdapat di dalam sila ke-3 adalah rela berkorban terutama dalam membela negara. Rela berkorban merupakan salah satu cara bentuk dari sikap dan perilaku nasionalisme.

Sikap dan perilaku nasionalisme merupakan salah bentuk individu untuk mencintai negaranya. Dari rasa cinta inilah akan terbangun keinginan untuk ikut serta dalam pembangunan negara Indonesia.

Jika kamu melihat seorang olahragawan yang rela menghabiskan waktunya hanya untuk berlatih supaya mendapatkan prestasi. Latihan itu merupakan bentuk dari rela berkorban sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, dalam beberapa kegiatan kemanusiaan seperti menolong korban bencana alam dapat dikatakan sebagai bentuk dari rela berkorban juga.

4. Bangga dengan Keberagaman Indonesia

Sepertinya sudah pada tahu bahwa negara Indonesia sangat dikenal dengan keberagamannya, bahkan sampai ke mancanegara. Maka dari itu, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang sangat bangga karena memiliki keberagaman. Rasa bangga inilah yang menjadi nilai dari sila ke-3.

Semakin kita bangga akan keberagaman Indonesia, maka kita akan berusaha tidak membandingkan-bandingkan atau menjelek-jelekkan setiap keberagaman yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya konflik sesama bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, sudah seharusnya para orang tua dan guru mengajarkan dan mendidik anak-anaknya supaya bangga dengan keberagaman di Indonesia. Salah satu bentuk ajaran atau didikan bangga dengan keberagaman Indonesia adalah tidak mencemooh teman-temannya.

5. Senang Menggunakan Produk Lokal

Jika kamu adalah seseorang yang sangat senang menggunakan produk lokal Indonesia, maka bisa dikatakan sebagai individu yang menerapkan nilai sila ke-3. Sila ke-3 ini sangat melatih diri kita untuk bangga memakai produk-produk buatan Indonesia.

Dengan melakukan hal ini, kamu sama saja sudah ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia terutama pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM yang semakin berkembang akan membuka lapangan pekerjaan baru.

Banyak sekali produk-produk lokal yang harga dan kualitasnya tidak kalah saing dengan produk-produk dari luar negeri. Jadi, jangan pernah ragu menggunakan produk-produk lokal dan berbanggalah karena bisa menggunakan produk-produk lokal.

6. Cinta dengan Karya Anak Bangsa

Mencintai karya-karya anak bangsa merupakan salah satu nilai yang terkandung di dalam sila ke-3. Dari nilai ini, kita akan belajar bagaimana mengapresiasi setiap karya-karya anak bangsa. Setiap karya yang diapresiasi akan membuat rasa senang bagi pembuat karya sehingga pembuat tidak pernah bosan untuk terus berkarya.

Semakin kita sering mengapresiasi karya-karya anak bangsa, maka kita akan semakin belajar apa itu artinya menghargai. Jadi, apakah kamu sudah mengapresiasi salah satu karya anak bangsa?

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melakukan apresiasi ini, seperti membeli karya anak bangsa, ikut menyebarluaskan karya anak bangsa, dan masih banyak lagi.

Penerapan Sila ke-3 dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah membahas nilai-nilai pada sila ke-3, rasanya belum lengkap kalau tidak membahas tentang perilaku yang mencerminkan sila ke-3. Di bawah ini akan dijelaskan contoh perilaku-perilaku yang mencerminkan sila ke-3.

1. Rajin Belajar Supaya Orang Tua Merasa Bangga

Sudah semestinya bagi para pelajar untuk rajin belajar supaya ilmu pengetahuna semakin bertambah sehingga kecerdasan akan meningkat. Kegiatan rajin belajar ini merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan sila ke-3.

2. Ikut Kegiatan Gotong Royong

Dalam membangun sesuatu pastinya akan mudah jika dikerjakan secara bersama-sama tanpa harus melihat latar belakang siapa yang membantu. Untuk melakukan gotong royong bisa dimulai dari lingkungan masyarakat yang paling dekat.

3. Selalu Menjaga Ketentraman Dalam Bermasyarakat

Lingkungan masyarakat yang tentram akan membuat lingkungan tersebut menjadi lebih nyaman untuk kita tinggali. Maka dari itu, sudah semestinya sebagai masyarakat Indonesia menjaga kerukunan dan ketentraman dalam bermasyarakat.

4. Hormat Kepada Orang Tua dan Mengargai yang Lebih Muda

Sebagai seorang anak atau seseorang yang lebih muda dari orang lain, memberikan rasa hormat kepada orang tua. Dengan rasa hormat itu, maka orang tua akan memberikan rasa menghargai kepada anaknya atau orang yang lebih muda. Sehingga keharmonisan antar generasi akan terjaga.

5. Menjaga Keutuhan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Sehingga menjaga keutuhan bahasa Indonesia merupakan salah satu bentuk yang mencerminkan sila ke-3. Untuk menjaga keutuhan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara mempelajari bahasa Indonesia secara mendalam.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman sehingga dibutuhkan peran negara untuk menjaganya. Oleh karena itu, negara membentuk dasar negara yang saat ini dikenal dengan nama Pancasila.

Dengan adanya Pancasila terutama sila ke-3, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) keutuhannya akan tetap terjaga. Hal ini dikarenakan sila ke-3 mempunyai nilai persatuan dan kesatuan.

2. Meningkatkan Rasa Nasionalisme

Rasa nasionalisme yang ada pada setiap individu harus terus ditingkatkan supaya rasa nasionalisme tersebut tidak pernah luntur. Lunturnya rasa nasionalisme bisa menyebabkan turunnya rasa cinta terhadap tanah air dan keberagaman yang ada di Indonesia. Maka dari itu, sila ke-3 hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Hadirnya sila ke-3 dalam kehidupan masyarakat akan meningkatkan rasa nasionalisme setiap individu. Meningkatnya rasa nasionalisme membuat diri kita tidak ingin untuk membuat suatu konflik yang berujung perpecahan.

3. Memajukan Kebudayaan dan Bahasa Indonesia

Di setiap daerah pasti akan ada budaya-budaya yang menggambarkan kekhasan dari daerah tersebut. Budaya-budaya tersebut akan lebih baik lagi jika diperkenalkan ke luar negeri supaya budaya-budaya Indonesia semakin dikenal di mancanegara.

Memperkenalkan budaya-budaya Indonesia ke luar negeri sama saja memajukan budaya-budaya Indonesia. Memajukan kebudayaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sila ke-3.

Baca Juga: 

Kesimpulan Makna & Lambang Sila Ke 3

Nilai utama dari sila ke-3 adalah persatuan dan kesatuan yang dapat membuat bangsa Indonesia tetap utuh dan tidak terpecah belah. Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah seharusnya sesama bangsa Indonesia saling bekerja sama dan bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Sudahkah kamu melakukan hal tersebut?

Bagaimana hubungan makna sila dengan simbolnya?

Simbol sila ke-4 Pancasila adalah kepala banteng. Lambang tersebut dipilih karena banteng memiliki filosofi “manusia yang berjiwa sosial”. Manusia adalah makhluk sosial yang senang membicarakan sesuatu, termasuk berdiskusi dan musyawarah.

Bagaimana hubungan makna sila ke

Jawaban: Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon besar ini tumbuh. Akar ini tumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia.

Coba jelaskan secara singkat apa arti dari simbol sila ke

Pohon Beringin menjadi simbol sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin merupakan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh di bawahnya. Hal tersebut dikorelasikan sebagai Negara Indonesia, di mana semua rakyat Indonesia dapat 'berteduh' di bawah naungan Negara Indonesia.

Bagaimana hubungan makna sila ke empat dengan simbol nya?

KOMPAS.com - Sila keempat Pancasila berbunyi: “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Sila tersebut disimbolkan dengan kepala banteng. Kepala banteng dipilih menjadi simbol sila keempat Pancasila karena banteng menggambarkan manusia yang berjiwa sosial.