Bagaimana hikmah yang kalian dapatkan dari proses pembentukan bumi dengan isu pemanasan global

Merdeka.com - Proses terjadinya pemanasan global secara umum dikarenakan adanya kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya adalah emisi karbon dioksida sebagai efek rumah kaca (ERK) dari aktivitas manusia.

Pemanasan global atau global warming kini menjadi ancaman yang serius bagi bumi dan makhluk hidup. Pemanasan global sendiri merupakan fenomena perubahan iklim drastis yang diakibatkan karena kenaikan suhu rata-rata pada atmosfear, laut , dan daratan bumi.

BACA JUGA: 10 Bukti Global Warming adalah ulah manusia

Dikutip dari Global Warming: A Very Short Introduction (2004), panas bumi berasal dari pancaran atau radiasi matahari. Sebagian panas ini ditahan di bumi oleh gas-gas yang ada di atmosfer.

Lantas, bagaimanakah proses terjadinya pemanasan global? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari laman ilmugeografi dan berbagai sumber:

BACA JUGA: Antara kentut, global warming, dan dinosaurus
2 dari 8 halaman

Pemanasan Global karena Perubahan Iklim Ekstrem

Bagaimana hikmah yang kalian dapatkan dari proses pembentukan bumi dengan isu pemanasan global
©2015 Merdeka.com

Fenomena pemanasan global akibat perubahan iklim yang ekstrem di bumi telah menyebabkan gletser abadi yang berada di kutub utara dan gunung-gunung es yang ada di dunia mencair drastis.

Menurut laporan dari NASA, suhu bumi saat ini sudah mencapai 7 derajat celcius lebih panas dibandingkan 5 ribu tahun sebelumnya. NASA juga memprediksi bahwa bumi akan mengalami lonjakan suhu bumi hingga 6 derajat pada abad berikutnya.

Ketika suhu bumi naik dan es abadi mencair, maka volume air laut yakan naik dan membuat permukaan laut juga ikut meningkat.

BACA JUGA: Tangkal pemanasan global, ilmuwan akan 'membajak' langit
3 dari 8 halaman

Bagaimana Proses Pemanasan Global?

Pemanasan global diakibatkan karena pancaran atau radiasi matahari. Beberapa gas-gas yang ada di atmosfear bumi bertugas untuk menahan panas tersebut.

Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian dari gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain, perubahan iklim yang ekstrem.

BACA JUGA: Melawan pemanasan global akan membuat langit jadi lebih cerah?
4 dari 8 halaman

Penyebab Pemanasan Global

Bagaimana hikmah yang kalian dapatkan dari proses pembentukan bumi dengan isu pemanasan global
©2015 Merdeka.com


Suhu rata-rata Bumi meningkat hampir dua kali lipat dari 50 tahun lalu. Dalam 200 tahun terakhir, manusia menghasilkan karbon dioksida yang berlebih. Kita menghasilkan karbon dioksida lewat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi.

Gas rumah kaca yang makin tebal ini membuat panas matahari lebih banyak terperangkap di bumi. Akibatnya, bumi makin hangat. Dibanding masa sebelum revolusi industri pada abad ke-18, bumi makin panas sekitar 1,1 derajat celsius.

BACA JUGA: Survei: Negara maju bilang pemanasan global bukan ulah manusia
5 dari 8 halaman

Dampak Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming tentu memberi dampak yang cukup berbahaya bagi para penghuni bumi. Contoh mudahnya, pemanasan global membuat gletser mencair dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini menjadi laut karena volume air meningkat.

Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub akan mencair. Beberapa prediksi menyebut daratan akan mulai hilang dalam waktu 30 tahun dari sekarang. Jika pemanasan global tak ditekan, manusia akan kesulitan mencari tempat tinggal jika volume air terus meningkat.

BACA JUGA: Pemanasan global ancam kepunahan kopi
6 dari 8 halaman

Apa saja aktivitas manusia penyebab pemanasan global?

Pemanasan global terjadi ketika gas hasil efek rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan polutan udara lainnya diserap oleh atmosfer dan dipantulkan balik ke permukaan bumi. Kenaikan suhu bumi juga disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang memicunya, diantaranya:

1. Pembabatan Hutan (deforestasi)

Bagaimana hikmah yang kalian dapatkan dari proses pembentukan bumi dengan isu pemanasan global
©2015 Merdeka.com



Tanaman dan pepohonan yang ada di hutan sebenarnya memiliki peran penting untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer. Tumbuhan akan mengeluarkan oksigen untuk membantu menetralkan suhu bumi yang memanas.

Namun, kini justru banyak orang melakukan pembabatan hutan dan pembukaan lahan. Semakin sedikit lahan hutan yang tersedia, kemungkinan kualitas oksigen di bumi pun makin memburuk.

BACA JUGA: Global warming sebabkan aktivitas gunung berapi naik?
7 dari 8 halaman

2. Emisi Gas Bahan Bakar Kendaraan

Bagaimana hikmah yang kalian dapatkan dari proses pembentukan bumi dengan isu pemanasan global
©2015 Merdeka.com


Emisi gas buang kendaraan bermotor juga merupakan salah satu penyebab terbesar dari pemanasan global. Gas yang dilepaskan dari proses pembakaran ini melepaskan karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti metana dan nitro oksida.

3. Limbah Industri

Selanjutnya, gas yang berasal dari limbah industri dan rumah tanggan juga menjadi salah stau penyebab pemanasan global.

BACA JUGA: Pemanasan global, laut di Antartika malah membeku
8 dari 8 halaman

4. Limbah Pertanian dan Peternakan

Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan global juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Selain dari dampak deforestasi, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.

5. Penggunaan Listrik

Pembangkit listrik tenaga petroleum, gas alam, dan batu bara sejauh ini merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik.
Penggunaan listrik yang boros menyumbang 27,5 persen dari total emisi gas rumah kaca pada tahun 2017.


(mdk/khu)