Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain

Perkembangan teknologi informasi tentunya membuat semua orang dapat mengakses dengan mudah beragam konten yang tersebar di internet. Hal ini juga yang membuat para pembuat konten semakin banyak dan beragam berkat kemajuan internet yang semakin cepat setiap saat.

Salah satu permasalahan yang dikeluhkan oleh para content creator adalah rendahnya apresiasi dari masyarakat yang menikmati karya mereka. Mulai dari pembajakan, cacian, hingga stigma negatif dari masyarakat kerap mereka dapatkan.

Nah, sebagai kaum millennial yang dapat memberikan contoh kepada orang lain, berikut 5 cara yang bisa kamu lakukan sebagai bentuk penghargaan kepada yang telah bersusah payah membuat sebuah karya.

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain
Pexels.com/Rawpixel

Jika kamu menemukan sesuatu yang menurutmu adalah kekurangan dalam sebuah karya, kamu bisa memberikan saran serta kritik yang sopan dan bersifat membangun bagi pembuat karya tersebut. 

Tentunya, sebelum memberikan saran atau kritik, kamu bisa memulai kata-katamu dengan sejumlah kalimat bernada apresiasi positif terhadap karya tersebut. Dengan demikian, si pembuat karya akan merasa senang karena kamu bisa memberikan pujian sekaligus kritikan yang bisa meningkatkan kemampuannya. 

Baca Juga: Ini Dia 5 Platform Digital Terkeren untuk Melejitkan Karya Musisi

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain
Pexels.com/Tirachard Kumtanom

Jika kamu tidak bisa memberikan saran atau kritikan ketika mengomsumsi karya orang lain, sebaiknya kamu tidak perlu menjelek-jelekan buatan orang lain apalagi melabelinya dengan sejumlah sebutan yang bersifat meredahkan martabat manusia.

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain
Pexels.com/Rawpixel

Agar terhindar dari tindakan pembajakan, kamu bisa mengajukan izin kepada pembuat karya jika berniat untuk menggunakannya, baik untuk aktivitas komersial maupun individu.

Tentunya, kamu juga harus menghargai dan mematuhi apabila ada syarat yang diajukan oleh mereka. Kamu juga bisa mencantumkan link sumber atau nama pembuat karya tersebut.

Baca Juga: 7 Film Karya Sutradara Wanita Indonesia yang Wajib Kamu Tonton

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain
Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suasana pengunjung pameran yang bertajuk Leonardo Opera Omnia di Museum Mandiri, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Pameran Leonardo Opera Omnia menampilkan tujuh belas reproduksi mahakarya Leonardo dengan high-definition dan skala sesuai ukuran aslinya, serta mengenang 500 tahun kematian Master Renaissance, Leonardo da Vinci. Pameran dibuka untuk umum mulai tanggal 6 Februari hingga 3 Maret 2020 di Museum Mandiri.

KOMPAS.com - Apresiasi diperlukan dalam setiap hal, tidak terkecuali dalam bidang seni. Seluruh karya seni yang dibuat merupakan hasil kerja keras para seniman di bidangnya.

Mengutip dari situs Arty Factory, apresiasi seni merupakan sebuah pemahaman serta pengetahuan tentang kualitas seni yang bersifat universal untuk mengidentifikasi semua karya seni yang hebat.

Namun, apresiasi seni juga bisa datang dalam bentuk subjektif. Biasanya bentuk apresiasi seni ini ditangkap melalui indra manusia.

Salah satu bentuk apresiasi dalam karya seni adalah apresiasi empatik. Tahukah kamu apa itu apresiasi empatik?

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), apresiasi empatik merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap karya seni yang hanya dapat ditangkap melalui pengindraan saja.

Baca juga: Apresiasi dan Kritik Karya Seni Rupa: Pengertian dan Fungsi

Artinya apresiasi empatik juga bersifat subjektif. Karena setiap orang memiliki karakteristik atau kesukaannya masing-masing.

Biasanya jenis apresiasi empatik dilakukan oleh orang yang kurang mengerti bidang seni atau orang awam. Namun, tidak menutup kemungkinan orang yang ahli di bidang seni juga akan melakukan apresiasi empatik.

Contohnya ketika ada orang awam yang menyukai pantai, maka ketika melihat karya seni lukisan pantai, ia akan merasa bahwa itu adalah lukisan yang bagus.

Contoh lainnya ketika mendengar musik dan seseorang menyukai musik tersebut karena merasa nyaman, maka ia akan mengatakan bahwa jenis musik ini bagus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain

Bagaimana caranya memberi apresiasi terhadap gambar dekoratif orang lain
Lihat Foto

BAGUS SUPRIADI/KOMPAS.COM

Pengunjung pameran karya seni lukis di pusat belanja matahari Jember. Pameran digelar oleh Dewan Kesenian Jawa Timur

KOMPAS.com - Sikap apresiasi terhadap karya seni bisa diwujudkan dengan menghargai karya seni sebagai warisan dan peninggalan yang harus dijaga dan diselestarikan.  

Kegiatan apresiasi seni bisa diartikan sebagai upaya memahami berbagai hasil karya seni dengan segala permasalahan serta menjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya.

Dikutip dari Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern (1990) karya Sp Soedarso, apresiasi adalah mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.

Kegiatan apresiasi seni rupa, bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu apresiasi seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.

Baca juga: Pengertian dan Fungsi Seni Rupa Murni

Apresiasi karya seni rupa dua dimensi bisa berbentuk seni lukis dan untuk karya seni rupa tiga dimensi bisa berbentuk seni patung.

Kedua karya seni ini memiliki perbedaan dalam hal analisis dan penanggapannya karena secara karakteristik bentuk keduanya berbeda.

Dikutip dari buku Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa (2008) karya Sobandi Bandi, menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran apresiasi seni, dapat menerapkan tiga jenis metode pendekatan. 

Berikut jenis metode pendekatan: 

Pendekatan tersebut diadaptasi dari doktrin Dewey yaitu learning by doing dengan memberikan peluang kepada seniman untuk memiliki pengalaman secara langsung.

Pengalaman langsung ini membekali seniman untuk memiliki kemampuan (skill) tertentu berdasarkan jenis materi yang dipelajarinya.

Baca juga: Contoh Seni Rupa Murni

Ilustrasi seseorang sedang mengamati karya seni lukisan. Foto: Pexels.com

Apresiasi seni rupa sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengapresiasi suatu karya, hal itu berarti seseorang menghargai karya seni yang telah dibuat.

Contoh apresiasi seni rupa yang dapat diterapkan adalah datang ke pameran, menonton film, atau mendengarkan musik.

Menurut jurnal Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa di SDN II Mojorebo Wirosari Grobogan oleh Deddy H., secara umum apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya, sehingga dapat mengadakan penghargaan terhadap karya seni rupa.

Secara umum, apresasi seni rupa berarti memahami seluk-beluk hasil karya seni dan menjadi sensitif terhadap segi estetika suatu karya seni, sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan objektif.

Kegiatan apresiasi seni rupa merupakan penghayatan pada suatu seni dengan cara menghargainya, termasuk seniman yang membuatnya.

Untuk mengapresiasi seni rupa, seseorang dapat melakukannya dengan cara mengamati, memahami, menanggapi, mengevaluasi, dan menghayati. Pada tahapan tersebut, seseorang dapat menikmati keindahan dan merasakan pesan yang ingin disampaikan dalam suatu karya seni.

Apresiasi seni rupa dapat juga diartikan sebagai pengalaman antara penikmat seni dan seniman. Keduanya dapat saling menikmati dan memahami suatu karya seni.

Tujuan utama mengapresiasi seni adalah untuk membuat masyarakat lebih memahami dan menghargai setiap karya seni yang memiliki keberagaman maupun keunikannya tersendiri.

Mengapresiasi karya seni juga berguna bagi tiap individu, karena dapat membuat hidup lebih gembira, sehat, dan peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari secara disadari atau tidak, seseorang pernah melakukan apresiasi karya seni. Contohnya, datang ke pameran, mendengarkan musik, menonton film, dan sebagainya.

Ilustrasi tiga orang sedang mengamati karya seni rupa dua dimensi. Foto: Pexels.com

Langkah-langkah Apresiasi Seni Rupa

Menurut jurnal berjudul Apresiasi Seni Rupa oleh Bandi Sobandi, seseorang perlu menganalisis dan menanggapi suatu karya seni secara objektif dan subjektif agar dapat mengapresiasi seni rupa.

Penilaian karya seni dengan objektif berarti menilai dengan ukuran kenyataan dan menyeluruh serta berfokus kepada suatu karya seni. Misalnya, menilai karya seni melalui komposisi gambar dan warna yang digunakan.

Menggunakan ukuran subjektif dalam menilai karya seni berarti menekankan pertimbangan dan selera pribadi atas suatu karya seni. Misalnya, suatu karya seni akan menjadi bagus karena menggunakan warna yang disukai.

Setelah menganalisis dan menanggapi suatu karya seni, publik atau seorang individu dapat memperkirakan kesulitan seorang seniman dalam membuat karya seni, waktu yang digunakan, bahan, dan peralatan yang diperlukan selama pembuatannya.

Selanjutnya, dalam diri tiap individu akan terbentuk rasa menghargai suatu karya seni karena sudah memahami dan menganalisisnya. Melalui rasa menghargai tersebut, proses apresiasi karya seni sudah terbentuk dalam diri sendiri.

Cara Mengapresiasi Seni Rupa di Suatu Pameran

Menurut buku Panduan Guru Seni Rupa oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini lima cara apresiasi seni rupa di suatu pameran yang dapat diterapkan

  1. Ketika datang ke pameran seni, tiap orang dapat berbicara langsung dengan seniman atau kurator.

  2. Mengikuti tur galeri dan mendengarkan atau membaca penjelasan dari setiap karya seni yang dipamerkan.

  3. Mematuhi peraturan yang diberlakukan di ruang pameran. Di setiap ruang pameran tentu memiliki peraturan yang berbeda-beda.

  4. Membagikan wawasan dan apresiasi seni dalam berbagai bentuk, misalnya, melalui media sosial.

  5. Mengajak teman untuk datang ke pameran seni.


Page 2