Bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam memberikan apresiasi seni

Apresiasi seni secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya dalam memahami dan menghargai sebuah karya seni.

Sebagai penikmat seni, sebenarnya hampir setiap orang sudah pernah melakukan yang namanya apresiasi seni, termasuk kamu.

Namun, mungkin kamu melakukan hal tersebut secara tidak sadar.

Nah, agar lebih paham tentang apa itu apresiasi seni, kamu bisa simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Daftar Isi:

Bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam memberikan apresiasi seni

Pengertian Apresiasi Seni

Apresiasi berasal dari bahasa latin yaitu appretiatus yang berarti penilaian atau penghargaan.

Jadi, mengapresiasi karya seni memiliki arti sebuah usaha untuk memahami dan melihat nilai-nilai estetik yang ada di dalam karya seni tersebut.

Apresiasi seni juga dapat diartikan sebagai kesadaran dalam menilai suatu karya seni dengan cara menghayatinya.

Baca Juga: Mengenal Seni Rupa Terapan dan Contohnya

Tujuan Apresiasi Seni

Tujuan utama dari adanya apresiasi seni adalah agar orang lain bisa mengerti atau memahami nilai-nilai yang ada dalam suatu karya seni.

Selain itu, apresiasi karya seni juga memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Mengevaluasi dan mengembangkan nilai estetika karya seni
  • Mengembangkan daya kreasi dan imajinasi
  • Menyempurnakan keindahan karya seni

Manfaat Apresiasi Seni

Kegiatan apresiasi seni memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah:

  • Mengenal bentuk karya seni
  • Sebagai sarana edukasi
  • Menimbulkan hubungan timbal balik positif antara seniman dan penikmat seni
  • Memberikan pengalaman dan ilmu baru tentang karya seni

Fungsi Apresiasi Seni

Selain memiliki manfaat, apresiasi seni juga memiliki beberapa fungsi.

Berikut adalah empat fungsi utama dari apresiasi seni.

  • Untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni
  • Untuk menciptakan penilaian pada sebuah karya seni
  • Untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat karya seni
  • Untuk membangun hubungan antara pembuat dan penikmat karya seni

Baca Juga: Prinsip Seni Rupa

Tingkatan Apresiasi Seni

Dalam apresiasi seni, ada beberapa tingkatan yang dapat mendeskripsikan kegiatan tersebut.

Tingkatan dalam apresiasi seni di antaranya adalah Empati, Estetis, dan Kritik.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tingkatan apresiasi seni beserta dengan contohnya.

1. Tingkat Empati

Empati berarti melibatkan pikiran dan perasaan.

Tingkatan apresiasi seni ini lebih berupa tangkapan dari indra yang dimiliki manusia.

Contohnya adalah saat kita mendengar sebuah karya seni musik, kita akan merasa nyaman dan betah ketika mendengarnya, lalu timbul penilaian bahwa musik tersebut bagus dan enak didengarkan.

2 . Tingkat Estetis

Estetis berarti penilaian terhadap keindahan.

Tingkatan ini berupa pengamatan dan penghayatan terhadap karya seni.

Seorang penikmat seni akan memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan, misalnya seperti bagaimana bentuk dari sebuah karya seni, bagaimana teksturnya (untuk seni rupa), atau bagaimana keindahan dari alunan melodinya (untuk seni musik).

Contohnya adalah ketika kita sedang menonton drama seni musikal, lalu kita berpikir bagaimana adegan tersebut dapat dibuat dan apa fungsi dari setiap adegan yang ditampilkan.

Apakah cocok dan bagus, atau justru sebaliknya.

3. Tingkat Kritik

Tingkatan terakhir dari apresiasi seni adalah tingkat kritik.

Kritik di sini dapat berupa deskripsi, klarifikasi, menganalisis, menjelaskan, evaluasi, sampai mengambil kesimpulan.

Contohnya seperti juri yang ada di dalam sebuah ajang pencarian bakat, misalnya kompetisi menyanyi.

Para juri tersebut sudah berada di tingkatan apresiasi kritik karena mereka memberi masukan, penilaian yang disertai penjelasan, serta memberikan evaluasi dan kesimpulan.

Baca Juga: Unsur-Unsur Seni Rupa

Langkah-Langkah Mengapresiasi Karya Seni

Agar dapat melakukan apresiasi terhadap sebuah karya seni, maka dibutuhkan lima langkah atau tahapan.

Nah, berikut adalah langkah-langkah dalam kegiatan apresiasi seni.

1. Tahap Persepsi

Langkah pertama dalam apresiasi seni adalah tahap persepsi.

Di tahap ini, akan terjadi proses pengenalan karya seni yang akan diapresiasi, baik itu seni rupa, seni musik, seni tari, dsbg.

Dengan melakukan persepsi, diharapkan seorang penikmat seni dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi bentuk karya seni.

2. Tahap Pengetahuan

Tahap pengetahuan dilakukan untuk mengetahui dasar dari sebuah karya seni.

Dasar yang dimaksud misalnya seperti sejarah, konsep, atau istilah-istilah lain yang biasanya digunakan dalam karya seni tersebut.

3. Tahap Pengertian

Di tahap pengertian, seorang penikmat seni diharapkan mampu menerjemahkan tema yang digunakan dalam sebuah karya seni.

Selain tema, ada juga beberapa hal lain yang bisa diterjemahkan, misalnya seperti tujuan, latar belakang pembuatan, dll.

4. Tahap Analisis

Di tahap ini, seorang penikmat seni bisa mulai mendeskripsikan salah satu unsur atau bentuk dari karya seni yang sedang diamati.

Selain itu, penikmat seni juga bisa menafsirkan apa maksud dari objek atau bagian-bagian tertentu dari karya seni yang sedang diapresiasi.

5. Tahap Penilaian

Pada tahap penilaian, karya seni yang sedang diapresiasi bisa mulai diberikan nilai.

Nilai yang dimaksud di sini adalah penilaian dari sang penikmat seni, baik secara subjektif maupun objektif.

Pendekatan Apresiasi Seni

Berikut adalah beberapa metode pendekatan yang bisa digunakan pada kegiatan apresiasi seni.

1. Pendekatan Mimetik

Pendekatan pertama yang ada dalam apresiasi seni adalah pendekatan mimetik.

Pendekatan ini menekankan hubungan karya seni dengan kenyataan yang ada di alam.

Pendekatan ini cocok untuk karya seni dengan aliran realisme dan naturalisme.

Contohnya seperti lukisan binatang akan dilihat seberapa mirip dengan binatang aslinya yang ada di alam.

Pelajari Juga: Aliran Seni Lukis

2. Pendekatan Ekspresif

Pendekatan ini menekankan hubungan antara karya seni dan ungkapan emosional dari sang seniman.

Contohnya adalah kelugasan seniman dalam menggunakan media atau teknik tertentu yang bisa dijadikan acuan dalam menilai tingkat ekspresifnya.

3. Pendekatan Struktural

Pendekatan ini akan menilai dan menganalisis kesatuan utuh karya dengan bagian strukturalnya.

Dalam pendekatan ini, aspek terbentuknya karya seni yang terdiri dari beberapa unsur pendukungnya bisa menjadi salah satu landasan penilaian.

4. Pendekatan Semiotik

Pendekatan ini dapat diartikan sebagai sistem yang berhubungan dengan lambang kehidupan manusia.

Dengan demikian, setiap objek atau gambar dari karya yang diapresiasi dapat menghasilkan berbagai tafsir atau makna.

Pelajari Juga: Pameran Seni Rupa

Contoh Apresiasi Seni

Contoh apresiasi seni berikut ini merupakan apresiasi seni rupa 2 dimensi, di mana karya yang diapresiasi adalah sebuah kolase bunga matahari.

Bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam memberikan apresiasi seni

Karya seni rupa yang dipamerkan adalah sebuah kolase yang berbentuk bunga matahari.

Karya seni tersebut menggunakan bahan benang wol berwarna hijau, kuning, dan cokelat.

Benang warna kuning digunakan untuk membuat bunga dibagian tengah, warna hijau untuk bagian daun, dan warna cokelat untuk bagian batangnya.

Pada kolase tersebut, terdapat penggunaan gradasi warna sehingga menimbulkan kesan gelap terang, di mana bunga tersebut seolah-olah mendapatkan cahaya dari atas.

Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa benang wol yang digunakan dipotong-potong terlebih dahulu, kemudian digulung dan ditempel pada gambar bunga matahari.

Karena bahan dasarnya adalah benang wol, maka permukaan dari karya seni tersebut cenderung terasa kasar.

Pelajari Juga: Seni Rupa Modern

Nah, itulah penjelasan mengenai apresiasi seni, mulai dari pengertian, tujuan, tingkatan, serta contohnya.

Pada intinya, apresiasi seni adalah kegiatan dalam mengamati, menilai, dan menghargai sebuah karya seni.

Kegiatan tersebut bisa dilakukan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, bahkan secara sengaja maupun tidak sengaja.

Jika ada pertanyaan seputar apresiasi seni, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar di bawah ini.

Sekian, semoga bermanfaat.