Bagaimana cara menghadapi hambatan dalam pengembangan produk baru

Dalam dunia usaha yang sangat penuh dengan persaingan, produsen yang tidak mempersiapkan dengan matang produk barunya sangat dimungkinkan akan menghadapi resiko yang berat. Produsen semacam ini akan mendapatkan produk-produknya menjadi korban kebutuhan dan selera konsumen yang berubah, teknologi baru, daur hidup produk yang semakin pendek serta persaingan yang meningkat di dalam dan diluar negeri.

Beberapa hal yang diduga menyebabkan kegagalan produk baru di pasar diantaranya: penelitian potensi pasar atas produk tersebut kurang matang sementara tetap dipaksakan dilepas ke pasar, over estimate atas kemungkinan pasar yang akan membeli, produknya didisain tidak sebagaimana mestinya, atau produknya kurang diiklankan dengan maksimal. Selain kendala dalam pemasaran, Kotler (1998) juga mendeteksi beberapa penyebab yang dapat menyebabkan menghambat pengembangan produk baru, yaitu sebagai berikut:

a. Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu. Biasanya terjadi seiring dengan sulitnya teknologi baru atas barang tersebut

b. Pasar yang terpecah-pecah (fragmented markets), sebagai akibat dari persaingan yang tajam, sehingga produsen cenderung mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih sempit, bukan pada pasar masa.

c. Kendala sosial dan pemerintah. Seringkali tuntutan masyarakat dan pemerintah

menyangkut standar keselamatan konsumen dan terbebas dari pencemaran lingkungan menyebabkan lambatnya pengembangan produk baru. Walaupun disisi yang berbeda dapat pula memacu mencari alternatif pengembangan yang mengarah pada produk yang memenuhi standar tersebut.

d. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Untuk mendapatkan satu atau dua

gagasan yang baik, biasanya produsen harus memulainya dengan banyak gagasan tentang produk baru. Biaya yang dibutuhkan sejak pendisinan, proses hingga pemasaran tentunya tidak murah, apalagi dalam kondisi inflasi.

e. Kurangnya modal. Produsen seringkali tidak mampu mendapatkan modal dengan mudah untuk membiayai penelitian dalam menciptakan produk baru, sehingga produsen lebih cenderung menekankan pada modifikasi dan peniruan.

draft k

e 4

d'sain

ku adv

Pengembangan Produk Agroforestry

Pemasaran Produk-Produk Agroforestry

Kerjasama FAKULTAS KEHUTANAN IPB- ICRAF

6-13

f. Pendeknya tahap pertumbuhan pada barang-barang yang berhasil. Bila satu barang berhasil di pasar, pesaing-pesaing cepat sekali menirunya. Kondisi ini semakin dipersulit dengan munculnya barang-barang bajakan.

Lokasi produksi yang jauh dari akses pasar seringkali menghambat terjadinya percepatan pengembangan produk agroforestry. Dapat dibayangkan betapa jauhnya jarak tempuh yang harus dilalui oleh produk karet di Thailand sehingga produsen sulit mendapatkan gambaran tentang kebutuhan konsumen secara riil. Produk mete di Wonogiri yang diproduksi oleh produsen kecil ternyata belum mempunyai merek dan dipak dengan sangat sederhana walaupun telah mempunyai ciri yang khas, dan ternyata factor pendanaan menjadi kendala utama.

5. Kesimpulan

1. Berdasarkan kharakter manfaatnya, suatu prodk dapat terkatagori core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product

2. Alasan dilakukan pengembangan produk diantaranya: alsan finasial, respon terhadap competitor, daur hidup produk, pengaruh lingkungan, pertumbuhan penjualan, kapasitas berlebih

3. Tipe produk baru adalah produk baru bagi dunia, lini produk baru , perluasan lini, penyempurnaan/ revisi atas produk yang telah ada, penempatan kembali/ repositioning, penekanan biaya, produk dengan daya kerja sama dijual dengan harga yang lebih murah

4. Tahapan dalam pengembangan produk baru meliputi: penciptaan gagasan (idea generation), penyaringan gagasan (idea screening), pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing), pengembangan strategi pemasaran

(marketing strategy), analisis usaha (business analysis), pengembangan produk/ prototype (product development), uji coba pemasaran (marketing test) dan tahap komersialisasi (commercialization)

5. Kendala-kendala yang sering menghambat terjadinya pengembangan produk, yaitu: Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu, pasar yang terpecah-pecah

(fragmented markets), kendala social dan pemerintah, mahalnya proses pengembangan produk baru, kurangnya modal, pendeknya tahap pertumbuhan pada barang-barang yang berhasil.

Pertanyaan:

1. Termasuk berkarakter apakah produk agroforestry di tempat anda? 2. Buatlah herarki produk agroforestry yang ada di wilayah anda?

3. Lakukan inventarisasi produk agroforestri yang dihasilkan oleh produsen disekitar lokasi anda, dan tentukan tipe produk barunya

4. Alasan terkuat apakah yang dimiliki oleh produsen produk agroforestry di wilayah anda sehingga mereka melakukan pengembangan produk baru? 5. Apakah produsen produk agroforestry di wilayah anda telah melakukan

tahapan-tahapan baku dalam pengembangan produknya

6. Apa kendala-kendala yang menyebabkan pengembangan produk oleh

draft k

e 4

d'sain

ku adv

Pengembangan Produk Agroforestry

Pemasaran Produk-Produk Agroforestry Kerjasama FAKULTAS KEHUTANAN IPB- ICRAF

6-14

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, W. 2007. Analisis Efisiensi Pemasaran Kacang Mete (Cashew Nuts) di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Akta Agrosia Vol. 10. No 1 Hal 56-64. Jan-Juni 2007. I SSN 1410- 3354

Dimyati, A. No Date. Jaringan Pemasaran.

/ / www.citrusindo.org/ index.php?option= com_content&task= view&id= 116&I temid= 144 (Sabtu, 31 Mei 2008 Jam 7.30 Wib)

Kotler, P. 1987. Dasar-Dasar Pemasaran. Terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun. I ntermedia. Jakarta. Edisi ke 3.

Mubyarto. 1987. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Edisi ke 3.

Purnama, C.M. 2001. Strategic Marketing Plan. PT Gramedia Pusaka Utama. Jakarta.

Porter, Michael E. 1995. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis I ndustri dan Pesaing. Penerjemah Agus Maulana. Penerbit Erlangga. Jakarta

Richard, Kohls. L, et al. 1987. Marketing of Agricultureal Product. 4th Ed. The Mac Milan Company. New York.

Rahayu, M. K. Kumoro, Suyudi, dan Yunus. 2005. Efisiensi Pemasaran Buah Manggis di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat.

Roshetk, J.M. dan Yuliyanti. 2001. Wanatani Di Nusa Tenggara. Prosiding Lokakarya Wanatani Se-Nusa Tenggara pada 11-14 November 2001.

Sundawati, L., Nurrohmat, D.R., Puspitaningsih H., dan L. Setyaningsih. 2007. Markets For Agroforestry Tree Products: Studi Kasus di Asia Tenggara, Module Utama Training of Trainer pada 24-26 Juli 2007. Kerjasama SEANAFE, PAFI dan Fakultas Kehutanan I PB.

draft k

e 4

d'sain

ku adv

Tujuan:

1. Memahami konsep gender

2. Memahami konsep ekologi manusia

3. Memahami pembagian gender di produksi, pengolahan, dan pemasaran produk

Faktor Penghambat Pengembangan Produk Baru1.Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu : mungkin hanya adasedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk dasar seperti baja, sabun cuci, dsb.2.Pasar yang terbagi-bagi : persaingan yang tajam menyebabkan pembagian pasar. Perusahaanharus mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualandan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.3.Kendala sosial dan pemerintahan : produk baru harus memenuhi kriteria masyarakat sepertikeselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan pemerintah telah memperlambatinovasi dalam industri obat dan telah memperumit rancang produk dan keputusan periklanandalam industri-industri seperti industri peralatan , kimia, mobil, dan mainan.4.Mahalnya proses pengembangan produk baru : suatu perusahaan biasanya harus menghasilkanbanyak ide produk baru agar dapat memperoleh beberapa yang baik.5.Kekurangan modal : beberapa perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik tidak dapatmemperoleh modal yang cukup untuk melakukan penelitian.6.Waktu pengembangan yang lebih cepat : para pesaing mungkin memperoleh ide yang sama padawaktu yang sama, dan kemenangan akan diraih yang paling cepat. Perusahaan-perusahaan yang

waspada harus mempercepat waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik rancang danmanufaktur yang dibantu komputer, mitra strategis, pengujian monsep awal, dan perencanaanpemasaran lanjutan.7.Siklus hidup produk yang lebih pendek : jika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepatmenirunya sehingga siklus hidup produk baru menjadi lebih pendek.Faktor Pendorong Keberhasilan Produk Baru1.Financial goals. Tekanan untuk mencapai tujuan keuangan seperti laba, pangsa pasar,penerimaan, kebuutuhan investasi dan lain-lain menjadi pendorong dilakukannya pengembanganproduk baru.2.Sales & Market Share Growth. Pertumbuhan penjualan merupakan tujuan penting bagisebagian perusahaan. Begitu juga dengan kekuatan yang dimiliki dipasar melalui penguasa pasaryang ada juga merupakan sesuatu pendorong diperlakukannya pertumbuhan penjualan3.Competitive action. Motivasi untuk bersaing merupakan salah satu pendorong perusahaanmemikirkan produk baru sehingga memiliki kekuatan dan perbedaan dipasar.4.Life cycle. Setiap produk yang ditawarkan sekarang oleh perusahaan memiliki keterbatasandidalam waktu pemasarannya5.Technology. Berkembangnya teknologi memungkinkan orang untuk menawarkan sesuatu yanglebih baik dari penawarannya sekarang, sehingga akan melahirkan produk baru bagi perusahaanmaupun pesaing.6.Regulation. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah akan memberikan batasan-batasantertentu pada produk yang sudah ada sehingga diperlukan suatu produk baru agar tidak dikenaiaturan-aturan tersebut. kebutuhan mesin yang tidak menyemari udara merupakan salah saturegulasi yang mendorong munculnya produk baru.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 19 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA