Bagaimana cara memupuk sikap toleransi dalam keberagaman di masyarakat Sebutkan tiga cara?

Serangan Umum 1 Maret di Mata 4 Sejarawan

Bagaimana cara memupuk sikap toleransi dalam keberagaman di masyarakat Sebutkan tiga cara?

Perbesar

Para Bikkhu berjalan melewati area persawahan menuju Candi Blandongan saat melaksanakan prosesi Puja Waisak 2561 BE di komplek Candi Jiwa, Batujaya, Karawang, Jawa Barat (21/5). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Toleransi beragama bisa diciptakan dengan cara-cara yang sederhana. Paling tidak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk membentuk lingkungan yang toleran dalam keberagaman agama.

Motivator Tung Desem Waringin memberikan empat cara bagaimana masyarakat bisa menciptakan toleransi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1. Saling berkunjung di masyarakat

"(Toleransi beragama bisa muncul) ketika antar orang saling berkunjung," kata Tung Desem di acara pre-launching karya terbarunya "Life Revolution".

"Bukan supaya kita mencari kelemahannya. Tapi untuk saling mempelajari apa kelebihannya tanpa takut meninggalkan agamanya," tambahnya.

Selain itu, tujuan dari saling mengunjungi saudara-saudara kita yang berbeda agama adalah untuk mempelajari mengenai hal-hal positif dari agama tersebut, serta untuk saling menghormati dan menghargai.

"Oh ternyata ajaran agama Islam itu begitu mulia, oh agama Kristen itu ajaran kasih sayangnya luar biasa, Hindu dan Budha itu luar biasa (ajarannya)," kata motivator tersebut seusai bagi-bagi uang di SMP Angkasa Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Ditulis Jumat (8/6/2018).

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Bagaimana cara memupuk sikap toleransi dalam keberagaman di masyarakat Sebutkan tiga cara?

Perbesar

Suasana di depan Gereja Katedral Jakarta, Jumat (23/6). Pengurus Gereja Katedral Jakarta mengubah jadwal misa Minggu pagi yang bertepatan dengan Hari Idul Fitri. (Liputan6.com/ Immanuel Antonius)

2. Saling berkunjung bagi para pemuka agama

Selain masyarakatnya yang harus sama-sama belajar untuk menghargai dan menghormati ajaran agama lain, para pemuka agama juga harus bisa melakukan hal tersebut.

"Antar pemimpin agama juga harus saling berkunjung," ujar motivator yang bukunya pertamanya "Financial Revolution" tersebut mendapatkan rekor MURI.

3. Bertukar hal positif

Tentunya, dalam sebuah pertemuan antar agama yang dibicarakan adalah hal-hal yang sifatnya positif.

"Sebagai praktisi sehari-hari, komunikasi antar agama bukan yang salah-salah tapi (bicarakan) hal yang positif. Kenapa tidak?" kata Tung Desem.

4. Mengunjungi tempat-tempat nasional dan tempat ibadah

Hal ini agar masyarakat lebih mengenal sejarah perjuangan para pendiri bangsa untuk mempertahankan negara dan keberagamannya. Masyarakat bisa belajar dari tempat-tempat seperti Monumen Pancasila Sakti dan juga Monumen Nasional.

"Atau kalau diijinkan berkunjung ke tempat ibadahnya orang lain," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓

Bagaimana cara memupuk sikap toleransi dalam keberagaman di masyarakat Sebutkan tiga cara?

  • Bagaimana cara memupuk sikap toleransi dalam keberagaman di masyarakat Sebutkan tiga cara?
    Giovani Dio PrasastiAuthor
  • Bagaimana cara memupuk sikap toleransi dalam keberagaman di masyarakat Sebutkan tiga cara?
    Aditya Eka PrawiraEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Toleransi merupakan sikap saling menghormati satu sama lain, terutama dalam menyikapi perbedaan. Nah, perbedaan yang dimaksud di sini bisa bermacam-macam, mulai dari perbedaan suku, budaya, agama, sampai dengan kondisi fisik (dengan teman-teman disabilitas). Walaupun terlihat mudah, nyatanya masih banyak orang yang sulit melakukan toleransi untuk mewujudkan kesetaraan sosial.

Coba introspeksi diri sendiri apakah kamu sudah memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan? Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan toleransi sosial untuk diri sendiri dan orang lain.

1.    Kenali Diri Sendiri

Sikap toleransi bisa dibangun dari kesadaran untuk mengenali diri sendiri. Ambil waktu sejenak untuk merenungkan sikap kita kepada sesama. Ingatlah bahwa sebagai manusia kamu juga memiliki kekurangan.

Sebelum menjadi orang yang intoleran, mulai kenali dirimu sendiri dan renungkan apakah sejauh ini kamu sudah memiliki sikap toleransi terhadap sesama yang berbeda atau tidak.

2.    Pahami Perbedaan

Toleransi muncul ketika kita menghadapi suatu perbedaan, entah itu beda keyakinan atau beda kondisi fisik. Perbedaan tercipta bukan untuk mengotak-ngotakkan kita kok. Justru perbedaan tercipta agar kita menyadari bahwa di dunia ini tidak semuanya sama.

Kamu harus memahami perbedaan dan tidak mungkin setiap orang bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan. Demi mencapai kesetaraan sosial, kamu harus menjembatani perbedaan ini dengan sikap toleransi sosial.

3.    Jalin Persahabatan dengan Orang yang Berbeda

Seringkali perbedaan dianggap sebagai sebuah jurang pemisah. Padahal, jika kita mau memahami perbedaan, kamu pasti akan menyadari bahwa perbedaan itu indah. Cobalah membangun sikap toleransi dengan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang berbeda denganmu.

Perbedaan budaya, suku, agama, sampai kondisi fisik tidak menjadi penghalang untuk menjalin sebuah persahabatan. Bersahabat dengan orang yang berbeda akan mengajarkan kita untuk lebih menghargai perbedaan, bukan malah menjauhinya.

4.    Berpikir Secara Bijaksana

Sikap toleransi terhadap sesama yang berbeda akan lahir dengan sendirinya jika kita mau berpikir secara bijaksana. Dalam kondisi ini, bijaksana yang dimaksud adalah menyadari bahwa setiap orang tercipta dengan perbedaannya masing-masing. Walaupun kamu berbeda dengan orang lain, bukan berarti kamu harus menghindari orang tersebut. Justru mulailah persahabatan atau silaturahim dengan orang yang selama ini ‘berbeda’ denganmu.

5.    Posisikan Diri ke Orang yang Kamu Anggap Berbeda

Kamu tak bisa selalu mengutamakan keinginan pribadimu dan memaksa agar orang lain yang kamu anggap berbeda untuk turut menyetujui keinginanmu. Kalau seandainya kamu merasa kesulitan untuk bertoleransi, cobalah untuk memposisikan dirimu kepada orang yang selama ini ‘berbeda’ denganmu.

Pahami bahwa menjadi berbeda bukan sebuah ancaman atau hal yang harus dijauhi. Justru kamu harus memperlakukan orang yang berbeda dengan baik karena jika berada di posisinya kamu pun ingin orang lain turut berbuat baik kepadamu.

6.    Traveling untuk Membuka Pikiran

Sesekali luangkan waktumu untuk melakukan traveling. Traveling bukan sekadar untuk bersenang-senang, tapi untuk membuka pikiran. Coba kunjungi tempat-tempat yang masyarakat setempatnya memiliki keyakinan atau budaya yang berbeda denganmu. Dari perjalanan tersebut kamu akan lebih mampu bertoleransi terhadap perbedaan.

Sikap toleransi untuk mewujudkan kesetaraan sosial memang bisa menjembatani segala macam perbedaan. Misalnya, toleransi akan membawa kita lebih dekat dengan teman-teman penyandang disabilitas. Walaupun berbeda secara fisik, teman-teman penyandang disabilitas juga mempunyai hak yang sama seperti kita kok!

Untuk meningkatkan toleransi dan kasih sayang terhadap sesama, ikut #GerakTakTerbatas bersama Rexona, yuk! Kamu bisa mengunduh aplikasi Gerak by Rexona dari smartphone untuk memberi dukungan nyata bagi semua teman-teman disabilitas di Indonesia.