Bagaimana cara menata tata teknis pentas tari

Home » Kelas XII » Tata Pentas Pertunjukkan Tari

Penyajian karya tari tidak hanya menampilkan gerak tubuh manusia saja. Akan tetapi, terdapat beberapa unsur pendukung lainnya yang memiliki peran penting dalam mendukung penyajian karya tari secara utuh. Unsur-unsur pendukung ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penyajian tari. Unsur-unsur pendukung penyajian tari yang dimaksud di antaranya terdapat unsur musik, busana, rias, properti, dan unsur tata pentas yang membuat penyajian tari menjadi lebih menarik. Unsur tata pentas dalam suatu penyajian tari baik karya tari bertema dan nontematik sangat penting dimunculkan. Oleh karena keberadaannya memberikan dimensi ruang pertunjukan yang mampu mencerdaskan para penonton. Dimensi ruang yang dimaksud adalah memberikan kesan imajinasi peristiwa yang dibangun pada penyajian tari berdasarkan konsep penyajiannya.

Seorang penari, koreografer, guru seni tari dan pelatih tari dan pembina kesenian harus dan wajib memiliki, mengetahui dan menguasai Tata Teknik Pentas agar penampilan menjadi tertata apik, kreatif,  bervariasi, tidak monoton, enak di tonton. Dalam pembahasan lebih jauh, konsep tata pentas dalam pertunjukan tari akan terkait dengan masalah konsep tata panggung, tata lampu, dan tata artistik pertunjukan atau dekorasi panggung.

1. Panggung

Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara penari ditampilkan di hadapan penonton. Pada umumnya jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya ada jenis panggung arena, prosesnium, dan jenis panggung campuran.

  1. Jenis panggung arena adalah jenis panggung terbuka yang tidak terdapat batasan yang jelas antara garis pemain dan penonton. Pada umumnya jenis panggung arena ini dilakukan di lapangan atau dapat dilakukan di halaman rumah atau halaman yang lainnya. 
  2. Jenis panggung prosenium adalah jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari yang memiliki batasan yang jelas antara pemain dan penonton serta memiliki ketinggian khusus untuk tempat penari bergerak sehingga penonton menjadi lebih fokus melihatnya. 
  3. Jenis panggung campuran, ciri dari jenis panggung ini biasanya menggunakan beberapa daerah tempat penari bergerak tetapi dalam peristiwa pertunjukan. Intinya adalah mengombinasikan jenis panggung arena dengan panggung prosenium sesuai dengan konsep garap karya tari yang dipertunjukan.


2. Tata Lampu/Pencahayaan

Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern  yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam  seni pertunjukan. Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk mene­rangi serta menyinari juga dipakai untuk membentuk suasana yang diper­lukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan. seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat peng­aturan lampu­nya.

Jenis-jenis lampu yang digunakan dalam pertunjukan tari dapat digolongkan menjadi lampu tradisional dan lampu modern. Lampu tradisional adalah semua lampu yang memiliki sumber cahaya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertunjukan atau pergelaran seni. Lampu ini memiliki bentuk yang sederhana dan dibuat secara turun temurun dan merupakan warisan budaya nenek moyang kita. Sebagai contoh bentuk lampu yang dapat digunakan mulai dari api unggun, blencong, obor dari bambu, oncor dari kaleng bekas, dari botol-botol bekas, lampu teplok, lampu gantung, sampai dengan petromaks.

Lampu modern adalah lampu yang dihasilkan oleh manusia melalui pengembangan iptek dengan menggunakan listrik sebagai bahan dasar utamanya.  Dengan kemajuan iptek dan berkembangnya seni pertunjukan, maka kedua belah pihak saling membutuhkan, sehingga instrumen lighting di zaman sekarang ini telah canggih dan siap mendukung segala macam kebututuhan pertunjukan. Ada beberapa macam bentuk lighting modern.

  1. Lampu khusus atau spotlight digunakan untuk menyinari objek secara khusus
  2. Follow spotlight lampu sentral yang berfungsi mengikuti objek
  3. Strip light lampu berderet dan bermacam-macam warna
  4. General light sebagai penerangan keseluruhan arena pentas


Fungsi tata lampu:

Materi pertunjukan seni tari merupakan proyeksi dari hidup dan kehidupan manusia, tidak lepas pula dari masalah pencahayaan. Pada pertunjukan tari pencahayaan atau lampu memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Menerangi dan menyinari pentas. Lampu digunakan sekedar untuk memberi terang, melenyapkan gelap. Penerangan ini bersifat penerangan umum yang dapat menerangi seluruh bagian pentas dengan rata 
  2. Tata lampu bertujuan untuk  menyinari  daerah permainan atau suatu objek tertentu sehingga dapat menimbulkan efek dramatik.
  3. Tata lampu memperkuat adegan serta suasana tarian. Adapun jenis dan warna lampu yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan pengadegan penyajian gerak tarinya. 

Pengetahuan tentang sifat warna dapat membantu konsep lighting. Dengan penempatan lampu secara cermat, maka pelukisan situasi dramatis lewat warna dapat lebih mantap sehingga komunikasi akan lebih lancar. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam penataan lampu adalah:

  1. Tujuan lighting harus tercapai sesuai dengan rencananya dalam menyinari  pentas dan penari sehingga pertunjukan lebih hidup.
  2. Pelukisan situasi secara logis.
  3. Keseimbangan tata warna di dalam lukisan sinar.
  4. Perubahan kombinasi warna yang tepat dan cermat.
  5. Tata lampu bukan hanya sekedar menerangi, maka harus pula disesuaikan dengan situasi dan kondisi pentas beserta perlengkapannya.


3. Tata Dekorasi Dekorasi adalah tata ruang atau menghias ruangan agar kelihatan indah. Fungsi dekorasi memperjelas tempat dalam suatu pertunjukan tari. Dekorasi di samping mengandung unsur keindahan juga mengandung unsur kewajaran, maka sudah barang tentu setiap pengaturan dekorasi haruslah dengan perhitungan dan pengamatan yang cermat. Perlu diperhatikan struktur setting  dan jenis perlengkapan dekorasi yang akan dipasang. Pada dasarnya ada 2 penggolongan perlengkapan dekorasi yaitu : Dekor alam terbuka : batu-batuan, pepohonan, dsb Dekor alam tertutup : meja, kursi, almari, dsb Dari kedua jenis ini pengunaannya masih tergantung setting. Tata dekorasi panggung tari lebih difokuskan pada masalah penataan desain panggung agar terlihat lebih menarik dan lebih hidup. Tata dekorasi panggung harus dibuat dan disesuaikan dengan konsep pertunjukan tari yang ditampilkan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam komposisi dekorasi adalah :

  • Kewajaran artinya tata dekorasi diselaraskan dengan sumber ide konsepnya.
  • Keserasian artinya tata dekorasi memperhitungkan kondisi pentasnya
  • Keseimbangan artinya tata dekorasi memiliki keseimbangan antara kuantitas dan kualitas sehingga  tidak menimbulkan gangguan psikologi penonton.
  • Identitas artinya tata dekorasi menjadi penuntun untuk menebak ide yang dipaparkan

GambarAspek yang DiamatiUraian Hasil Pengamatan

Bagaimana cara menata tata teknis pentas tari

Konsep Tata PanggungPanggung campuran
Konsep Tata CahayaMenggunakan lampu khusus
Konsep Tata DekorasiDekor alam tertutup

Bagaimana cara menata tata teknis pentas tari

Konsep Tata PanggungPanggung prosenium
Konsep Tata CahayaMenggunakan lampu khusus
Konsep Tata DekorasiDekor alam tertutup

Bagaimana cara menata tata teknis pentas tari

Konsep Tata PanggungPanggung prosenium
Konsep Tata CahayaMenggunakan lampu khusus
Konsep Tata DekorasiDekor alam tertutup

Bagaimana cara menata tata teknis pentas tari

Konsep Tata PanggungPamggung terbuka
Konsep Tata CahayaMenggunakan cahaya matahari
Konsep Tata DekorasiDekor alam terbuka


Perencanaan adalah suatu proses untuk memantapkan apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Kegiatan utama dalam merencanakan suatu pergelaran tari adalah menyiapkan tata pentas tari lalu kegiatan berikutnya adalah merancang dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan dalam pergelaran seni tari.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 8:20 PM


MAKALAH TARI KREASI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya tentang Evaluasi Tari Kreasi Berdasarkan Teknik Tata Pentas. Dengan judul “Teknik Tata Pentas Tari Kreasi”.

Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda. Dan penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.

Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada umumnya.

Haurgeulis,   Desember 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang............................................................................. .. 1

B.     Rumusan Masalah........................................................................ .. 2

C.     Tujuan........................................................................................... .. 2

BAB II PEMBAHASAN

A.    Tata Teknik Pentas ......................................................................... 3

B.     Jenis-Jenis Panggung...................................................................... 4

C.     Jenis – Jenis Lampu (Lighting)....................................................... 8

D.    Tata  Cahaya................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan..................................................................................... 11

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Pendahuluan

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).

Contoh: tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).

Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan  perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Tari kreasi baru merupakan salah satu rumpun tari yang mengalami pembaharuan dari tari sebelumnya. Jenis tarian ini dapat dikatakan pula sebagai tarian yang memiliki kebebasan dalam penciptaannya. Saat menciptakan tarian ini, para koreografer akan mengacu pada tari tradisi di daerah setempatnya. Beberapa koreografer bahkan ada yang mengambil gerakan tari dari daerah-daerah lain dan mengkombinasikannya sebagai gerak tari yang lepas dari ikatan-ikatan tradisi. Gerakan tari yang lepas dari ikatan tradisi ini sering disebut dengan gerakan modern.

Endang Caturwati mengatakan, kreasi baru merupakan karya yang dihasilkan atas kreativitas indvidual atau kelompok, sebagai karya yang ditata dengan sentuhan atau cita rasa baru. Selain itu, pengertian tentang tari kreasi baru juga dipaparkan oleh Arthur S Nalan sebagai berikut:

Hasil ciptaan – ciptaan tari yang muncul sekitar tahun 1950-an kerap kali disebut dengan tari kreasi baru. Untuk lebih jelasnya tari kreasi baru merupakan wujud garapan tari yang hidup relatif masih muda, lahir setelah tari tradisi berkembang cukup lama, serta tampak dalam garapan tariannya itu telah ditandai adanya pembaharuan-pembaharuan.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal diantaranya :

1.      Tata Teknik Pentas

2.      Jenis-Jenis Panggung

3.      Jenis – Jenis Lampu (Lighting)

4.      Tata  Cahaya

C. Tujuan

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan agar siswa lebih mengenal tentang tari kreasi dan memahami  teknik tata pentas tari kreasi, mulai dari Kostum, Make- Up, Proferti, Hand Proferti, Set Proferti, Cahaya, Sound Sistem, Akustik.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Tata Teknik Pentas

Bagaimana cara menata tata teknis pentas tari


Tata Teknik Pentas Adalah Cara bagaimana membuat menyusun pentas atau tempat pertunjukan / Cara menata panggung atau tempat pertunjukan.

Jadi tata teknik pentas adalah cara menata panggung untuk sebuah pertunjukan. Seorang yang melakukan tata teknik pentas atau penataan sebuah panggung disebut sebagai seorang kreator. Sebelum melakukan sebuah penataan alangkah lebih tepatnya bila seorang kreator mempunyai konsep untuk melandasi penataan yang akan dilakukan pada sebuah pertunjukan,dimana konsep merupakan sebuah kompas yang mampu memberikan suatu petunjuk dan gambaran bagi seorang penata panggung.

Suatu konsep dapat kita buat dengan merancang atau membahas tentang pertunjukan apa yang akan dipertujukan atau dipentaskan. Misal katakan saja kita akan mementaskan sebuah pertujukan tari, tari yang dimaksud disini adalah tari kontenporer kemudian setelah itu kita akan menentukan tema yang akan diangkat, misal temanya tentang sebuah permainan rakyat,permainan rakyat yang seperti apa yang akan diangkat dan permainan rakyat daerah mana.

Cara Menata : Terlebih dahulu merancang / membuat konsep setelahnya mengarah pada Teknik perencanaan apa yang akan dibuat sehingga menjadi sebuah tempat pertunjukan.

Perencanaan : Contoh perencanaan Pentas / Pertunjukan untuk Tari, Pertunjukan Tari seperti apa kita Buat, Sebut saja KONTEMPORER kemudian pemilihan Tema / Cerita Pada Tarian, Setelahnya masuk pada Material yang digunakan Seperti

Ø  KOSTUM,

Ø  MAKE- UP,

Ø  PROFERTI,

Ø  HAND PROFERTI,

Ø  SET PROFERTI,

Ø  CAHAYA,

Ø  SOUND SISTEM, AKUSTIK.

Penata Pentas : Pentas / Pertunjukan yang mau diselenggarakan Menurut kebutuhan , Pentas / Pertunjukan diselenggarakn IN DOOR (Lingkungan / Alam) / OUT DOOR (Gedung Pertunjukan),

B.     Jenis-Jenis Panggung

            Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Jenis panggung yang sering digunakan adalah, panggung proscenium, panggung arena dan  panggung thrust, Dengan memahami bentuk dari masingmasing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.

1.      Proscenium

Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium  Kalau Di Banjarmasin kal-sel bisa kita lihat pada BALAIRUNG SARI Taman Budaya KAL-SEL.

2.      Arena

Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar atau duduk mengelilingi panggung, Penonton sangat dekat  sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi maka penggunaan set dekor berupa bangunan tertutup vertikal tidak diperbolehkan karena dapat menghalangi pandangan penonton. Panggung arena biasanya dibuat secara terbuka (tanpa atap) dan tertutup.

              Bentuk segi empat , jenis panggung yang perletakan panggung perunjukan berada di salah satu sisi yang lain. Kondisi ini menyebabkan penonton yang berada di arena samping akan merasa kesulitan menikmati pertunjukan kesenian.

              Bentuk kipas (melingkar), jenis panggung yang menjadikan ruang penonton melingkari panggung pertunjukan.

              Bentuk tapak kuda, jenis panggung ini akan memantulkan gelombang bunyi secara memusat disisi tengah ruangan, karena permukaaan dinding yang berbentuk cekung.

              Bentuk tak beraturan,jenis panggung ini tercipta untuk memenuhi aspek kenyaman visual,pencahayaan dan akustik.dinding ruangan dibuat tak beraturan agar dapat menyerap bunyi ataupun memantulkan gelombang bunyi yang dibutuhkan dengan baik.

              Auditorium, jenis panggung ini berada di tengah,dengan auditorium terletak mengelilingi panggung pertunjukan. Dengan begitu kemampuan arah hadap pementas, maka ia akan menghadap ke penonton.

              Auditorium transverse stage, jenis panggung ini memiliki bentuk yang sangat sederhana dengan meletakan panggung pertunjukan dan tempat duduk penonton saling berhadapan.

              Panggung terbuka, jenis panggung ini memiliki ruang utama dan ruang penonton terletak saling berhadapan. Terkadang ruang utama juga dikelilingi ruang penonton.

              Ruang arena/panggung arena, jenis panggung ini berupa teater melingkar yang dikembangkan dari bentuk amphitheatre klasik berupa bentuk radial. Ruang penonton berada di sekeliling ruang utama.

Proscenim, jenis panggung ini dapat disebut sebagai panggung bingkai karena penonton menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkungan proscenium. Dalam panggung ini terdapat drop/silokrama dan wing yang terbuat dari kain hitam , serta balkon (posisi penonton di atas samping)

Masing-masing bentuk memiliki keunikannya tersendiri tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan pemain dengan penonton.

Panggung Arena terbagi 2 yaitu Full Arena Dan Semi Arena.

1.        Full Arena : Bentuk Segi Empat, Bentuk Melingkar panggung perunjukkan berada di salah satu sisi dan ruang penonton berada disisi yang lain. Kondisi ini menyebabkan penonton yang berada di arena samping akan merasa kesulitan menikmati pertunjukkan kesenian,

2.        Semi Arena :

1)      Later U

2)      Tapal Kuda

3)      Leter L

3.        Thrust

Panggung thrust seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri panggung, Panggung thrust nampak seperti gabungan antara panggung arena dan proscenium.

Bagian-bagian Panggung

Panggung teater, Bagian yang paling kompleks dan memiliki fungsi artistik pendukung pertunjukan adalah bagian panggung. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Seorang penata panggung harus mengenal bagian-bagian panggung secara mendetil. Yaitu :

1.      Border. Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya untuk memberikan batasan area permaianan yang digunakan.

2.      Backdrop. Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung.

3.      Batten. Disebut juga kakuan. Perlengkapan panggung yang dapat digunakan untuk meletakkan atau menggantung benda dan dapat dipindahkan secara fleksibel.

4.      Penutup/flies. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk menggantung set dekor serta menangani peralatan tata cahaya.

5.      Rumah panggung (stage house). Seluruh ruang panggung yang meliputi latar dan area untuk tampil

6.      Catwalk (jalan sempit). Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan.

7.      Tirai besi. Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk memisahkan bagian panggung dan kursi penonton. Digunakan bila terjadi kebakaran di atas panggung. Tirai ini diturunkan sehingga api tidak menjalar keluar dan penonton bisa segera dievakuasi.

8.      Latar panggung atas. Bagian latar paling belakang yang biasanya digunakan untuk memperluas area pementasan dengan meletakkan gambar perspektif.

9.      Sayap (side wing). Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil.

10.  Layar panggung. Tirai kain yang memisahkan panggung dan ruang penonton. Digunakan (dibuka) untuk menandai dimulainya pertunjukan. Ditutup untuk mengakhiri pertunjukan.

11.  Trap jungkit. Area permainan atau panggung yang biasanya bisa dibuka dan ditutup untuk keluar-masuk pemain dari bawah panggung.

12.  Tangga. Digunakan untuk naik ke bagian atas panggung secara cepat. Tangga lain, biasanya diletakkan di belakang atau samping panggung sebelah luar.

13.  Apron. Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium.

14.  Bawah panggung. Digunakan untuk menyimpan peralatan set. Terkadang di bagian bawah ini juga terdapat kamar ganti pemain.

15.  Panggung. Tempat pertunjukan dilangsungkan.

16.  Orchestra Pit. Tempat para musisi orkestra bermain. Dalam beberapa panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan.

17.  FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot.

18.  Langit-langit akustik. Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak menghasilkan gema.

19.  Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound system).

20.  Bar. Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama menunggu pertunjukan dimulai.

21.  Foyer. Ruang tunggu penonton sebelum pertunjukan dimulai atau saat istirahat.

22.  Tangga. Digunakan untuk naik dan turun dari ruang lantai satu ke ruang lantai lain.

23.  Auditorium (house). Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium. Istilah auditorium sering juga digunakan sebagai pengganti panggung proscenium itu sendiri.

24.  Ruang ganti pemain. Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang panggung.

C.    Jenis – Jenis Lampu (Lighting)

A. Strip Light

1.           Open System

Deretan lampu yang berada dalam kotak panjang tanpa sekat, jenis ini dipasang pada Apron, untuk lampu kaki (Foot Light)). Di samping berfungsi sebagai penerangan umum juga dapat untuk menetralkan sinar dari atas.

2.           Compartment System

Deretan lampu dalam kotak panjang yang bersekat. Di dalam kesatuannya, deret lampu ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok warna. Lampu ini dipasang di daerah Border sebagai Border Light.

B.  Spot Light

            Sumber sinar berkekuatan besar, sinar yang dipantulkan oleh reflector dibiaskan oleh lensa dan biasannya sesuai dengan jenis lensanya. Ada berbagai macam lampu khusus atau Spot Light

1.      Fresnell Spot light

Fresnell adalah lampu spot yang menggunakan reflector spherical dan lensa patent fresnell yang memiliki cahaya menyatu tidak tajam (lembut).

2.      Plano Convex Spot Light

Lampu spot ini menggunakan reflector ellipsoidal dan lensa plano-konvex yang memiliki cahaya menyatu tajam. Lampu lensa dengan berbagai ukuran 5-8  dengan kekuatan antara 250 watt sampai 3000 watt.

3.      Ellipsoidal Spot Light

Lampu lensa berukuran 3- 12 dengan kekuatan antara 250 watt sampai 3000 watt.

4.      Follow spot light

Follow spot adalah lampu yang memiliki intensitas atau berkekuatan besar dan voltase/tegangan tinggi. Sinar dapat dipergunakan untuk mengikuti pemain berpindah atau bergerak untuk berganti posisi. Intensitas lampu follow minimal 1000 watt dan maximal 2500 watt.

5.      Flood Light

Flood  light adalah lampu yang mempunyai kekuatan yang besar tanpa lensa. Apa yang ditaruh di bawah dipancangkan pada suatu standar untuk menerangi jalan-jalan keluar masuk, drop, cyclorama, dan sebagainya. Ada yang digantungkan untuk menerangi daerah permainan, sebuah backdrop, sebuah cyclorama.

D.    Tata  Cahaya

            Pencahayaan yang memiliki Artificial (Buatan) melalui lampu dan muatan listrik yang diperdunakan untuk keperluan penerangan panggung atau untuk tujuan tujuan khusus guna untuk membantu suatu penampilan dalam kebutuhan pertunjukan.

Tata Cahaya dibagi dua :

1.      Tata Cahaya Lampu Umum (General Illumination)

Contoh : Cahaya Lampu Sehari – Hari.

2.      Tata Cahaya Khusus (Spesific Illumination)

Contoh : Cahaya yang disalurkan melalui lensa (Lampu-lampu pertunjukan)

Tugas dan Tanggung jawab penata Cahaya

1.            Menafsirkan scenario bersama sutradara

2.            Menggali stimulus gagasan Kreatifitasnya melalui tahapan tahapan awal yang disebut Working with the teks.

3.            Membuat catatan penting tentang scenario.

4.            Bekerjasama dengan Tim produksi dan para penata lainnya.

5.            Memahami dan menguasai tata cahaya (Lighting equitment) atau menguasai cara pengendalian lampu sangat perlu. Maka tidak saja diperlukan pengetahuan juga pengalaman.

Sarana Pengendali Lampu

1.            Intensitas : Kekuatan Cahaya (Tebal atau Tipisnya cahaya)

2.            Warna : Yaitu Berkaitan dengan Suasana.

3.            Distribusi : Pencahayaan (Pemberian Pencahayaan)

4.            Gerakan : Perpindahan Ruang.

Prosedure Tata Cahaya

1.            Planning : Rancangan.

2.            Design : Rancangan.

3.            Bump in : Konsep.

4.            Rigging : Tempat Lalu lalang Penonton.

5.            Paching : Cara penataan Dari Alat alat.

6.            Plooting Gerakan Pencahayaan (Gambar)

7.            Focusing : Pemokusan (Yang Biasanya pada lampu tertentu)

8.            Performing : Permainan cahaya (Memberikan Cahaya)

9.            Bump Out :  Konsep keluar

Macam-macam lampu :

1.           Scoop adalah lampu flood yang menggunakan reflektor elipssoial dan dapat digunakan

2.           Profile adalah termasuk lampu spot yang menggunakan lensa plano convet sehingga lingkaran cahaya

3.           Lampu efek adalah lampu yang menghadirkan cahaya khusus untuk kepentingan tertentu

4.           Barndorn adalah sebuah alat yang memiliki strip atau penutup yang dapat diatur atau disesuaikan

5.           Gobo adalah plat metal yang dicetak membentuk pola motif tertentu m

6.           Filter

BAB III

PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana pertunjukkan

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).



Page 2