bagaimana cara melakukan penanaman tanaman jagung jelaskan

Daftar Isi (klik di bawah ini)

Jagung yang ditanam (diuji-coba) di Andra Farm sebanyak 11 jenis, yaitu:

Jagung Glass Gem - No. 065
Jagung Hitam 1 - No. 337
Jagung Hitam 2 - No. 501
Jagung Manis - No. 380
Jagung Manis Bonanza F1 - No. 208
Jagung Manis SD3 - No. 210
Jagung Merah - No. 343
Jagung Pelangi India - No. 492
Jagung Pelangi Ornamental - No. 340
Jagung Pulut Putih Kumala - No. 387
Jagung Ungu J2 - No. 209

Tim Penanam = Aulia Zahra, Bella Selvia, Danish Aliy Andra Putra, Hilmy Aliy Andra Putra, Nikmah, Nurul Latifah, Ramdhani Faradilla Intania Nuraida, Rizki Aliy Andra Putra, Siti Aisah, Sri Rahayu, Supiani, Sutjiowati, Suyanto, Tim Andra Farm Cibinong, Tim Andra Farm Cipanas, Wahyu Jatmiko Haryono.

Nama Tanaman : Jagung
Nama Ilmiah (Spesies) : Zea mays
Nomor Tanaman : a028
Dataran : Rendah - Tinggi
Muncul Tunas : 4 - 9 hari
Panen Pertama : 60 - 90 HST (Hari Setelah Tanam)
Cara Menanam : Metode G (silakan klik)
Nama Inggris : Corn

bagaimana cara melakukan penanaman tanaman jagung jelaskan

bagaimana cara melakukan penanaman tanaman jagung jelaskan

bagaimana cara melakukan penanaman tanaman jagung jelaskan

kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

Cara Menanam Benih/Biji Jagung di Pot/Polibag

RINGKASAN (Metode G) :
Benih/biji Jagung tidak perlu direndam, namun perlu disemai di tempat terkena sinar matahari langsung, kemudian ditanam dan dirawat. Benih mengeluarkan tunas 4 - 9 hari, panen pertama Jagung mulai 60 - 90 HST (Hari Setelah Tanam).

Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Jagung seperti berikut ini.

kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

  • Penyemaian Benih Jagung
    • Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
    • Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
    • Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
    • Masukkan biji Jagung ke media semai dengan kedalaman 0,9 - 1,2 cm.
    • Artinya ketebalan tanah yang menutupi benih = 0,9 - 1,2 cm.
    • Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
    • Tutup wadah semai dengan plastik bening yang diberi 3 - 7 lubang.
    • Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
    • Jika media kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, tutup kembali.
    • Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya.
    • Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
    • Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
    • Benih mulai bertunas dalam waktu 4 - 9 hari.
    • Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 - 6 helai daun.

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

  • Penanaman Bibit Jagung
    • Siapkan wadah/tempat menanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb)
    • Polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya.
    • Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
    • Sehari sebelum tanam, isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
    • Setelah bibit Jagung memiliki 3 - 6 helai daun, pindahkan ke polibag/pot.
    • Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
    • Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
    • Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
    • Letakkan polibag/pot di tempat terang namun aman dari hujan.
    • Setelah tumbuh daun baru, letakkan polibag/pot di tempat terbuka.
    • Lakukan perawatan terhadap tanaman Jagung

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

  • Merawat Tanaman Jagung
    • Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
    • Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
    • Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
    • Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
    • Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
    • Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
    • Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
    • Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

  • Panen Jagung
    • Panen Jagung sudah dapat dilakukan 60 - 90 HST (Hari Setelah Tanam).

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

    Penyemaian Benih Jagung

    Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.

    Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
    Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

    Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting, pada saat benih/biji Jagung dimasukkan ke media semai, media semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

    Sehari sebelum menebar benih Jagung, masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Kemudian masukkan benih/biji Jagung ke media tanam dengan kedalaman 0,9 - 1,2 cm (ketebalan tanah yang menutupi benih = 0,9 - 1,2 cm). Cara memasukkannya dengan membuat lubang terlebih dulu sedalam 0,9 - 1,2 cm + tebal benih, selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb, dan tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.

    Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1 benih/biji Jagung.

    Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).

    Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 3 - 7 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga.
    Jika media semainya (tanahnya) kering, maka semprotkan dengan air halus. Caranya, buka terlebih dulu plastiknya baru disiram dan tutup kembali.
    Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka buka tutup plastik tersebut dan jangan ditutupi lagi dengan plastik.

    Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

    Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.

    Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

    Biasanya dalam waktu 4 - 9 hari benih/biji Jagung sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Jagung untuk bertunas memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.

    Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.

    Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.

    Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.

    Setelah bibit Jagung tumbuh cukup besar (memiliki 3 - 6 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

    Penanaman Bibit Jagung

    Jika tempat/wadah untuk menanam Jagung menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).

    Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.

    Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh).

    Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting, pada saat bibit Jagung dimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.

    Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.

    Pindahkan bibit tanaman Jagung dari persemaian yang telah memiliki 3 - 6 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.

    Kemudian masukkan bibit Jagung beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.

    Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).

    Tempatkan tanaman Jagung di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan.

    Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman dianggap sudah kokoh, tanaman Jagung dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

    Merawat Tanaman Jagung

    Perawatan tanaman Jagung meliputi penyiraman, pemupukan, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.

    Penyiraman tanaman Jagung hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.

    Pemupukan tanaman Jagung dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.

    Bila bibit tanaman Jagung tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Jagung lainnya (jika ada).

    Bila di sekitar tanaman Jagung tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.

    Lakukan pembumbunan pada tanaman Jagung, terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).

    Pengendalian Hama Tanaman.

    • Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
    • Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
    • Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.

    Pengendalian Penyakit Tanaman.

    • Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
    • Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
    • Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.

    kembali ke - 1. daftar isi - 2. atas (gambar)

    Panen Jagung

    Panen Jagung sudah dapat dilakukan 60 - 90 HST (Hari Setelah Tanam).

    Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Jagung untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Jagung tsb.