Bagaimana cara agar remaja kristen tidak terjerumus dalam dampak negatif perkembangan iptek

Bagaimana cara agar remaja kristen tidak terjerumus dalam dampak negatif perkembangan iptek

Velisia Monoarfa, Mahasiswi Binus Alam Sutera

Kemajuan ilmu dan teknologi (Iptek) adalah suatu gejala yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini. Karena kemajuan teknologi berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan Iptek yang amatlah pesat ini menjadikan peradaban manusia pun ikut berkembang dengan cepat.

Perkembangan Iptek bukan tanpa masalah. Perkembangan Iptek memunculkan banyak masalah nilai di dalam IPTEK itu sendiri, seperti persoalan kemajemukan ilmu pengetahuan, dalam artian ilmu tidak lagi satu dengan nilai, melainkan justru berbeda atau terpisah dengan nilai.

Iptek tanpa nilai ini dapat berbahaya karena memunculkan banyak masalah. Masalah-masalah itu dapat kita lihat dalam keseharian hidup kita sendiri. Dibutuhkan jalan tengah alternatif sebagai rujukan untuk mengatasi masalah Iptek itu.

Pancasila itu ideologi dan dasar negara Indonesia. Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber orientasi dan arah pengembangan ilmu dan teknologi itu sendiri. Setiap inovasi Iptek diciptakan untuk memberikan manfaat positif terhadap kehidupan manusia.

Iptek telah banyak memberikan kita kemudahan serta berbagai macam cara baru dalam melakukan beragam aktivitas. Iptek tidak lagi hanya bermanfaat dalam sarana kehidupan, tetapi juga untuk kebutuhan kehidupan manusia. Dengan perkembangan Iptek yang sangat pesat, manusia semakin mudah untuk berkomunikasi dalam jarak jauh, bahkan dalam lingkup dunia.

Hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai teknologi canggih yang dapat membantu aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pesatnya kemajuan Iptek tersebut juga memungkinan terjadinya penyimpangan dalam penggunaannya. Hal ini dikarenakan begitu mudahnya segala informasi masuk tanpa adanya proses penyaringan yang ketat.

Maka dari itu kita harus memaknai pancasila dengan benar bukan hanya mengerti arti pancasila. Kita harus menjadikan pancasila sebagai pondasi moral etika atas apa yang kita lakukan sehari-hari. Kemudian ada peran lain yang lebih khusus, yaitu peran langsung mahasiswa Indonesia, sebagai agent of change yang membawa nama baik Indonesia dalam percaturan dunia internasional.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti gaya hidup orang barat yang gaya hidupnya ada beberapa aspek yang bertentangan dengan nilai-nilai orang Indonesia dan juga nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila.

Dari cara berpakaian para remaja sekarang, cara berdandan remaja sekarang cenderung ke budaya barat, mereka menggunakan pakaian yang minim, bahan yang memperlihatkan bentuk tubuh, gaya rambut mereka yang dicat beragam. Remaja sekarang lebih suka mengikuti gaya kebarat-baratan dibandingkan mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan kepribadian bangsa kita.

Pengembangan Iptek yang tidak selaras dengan Pancasila dapat menimbulkan masalah baru. Contoh kasus adalah munculnya hate speech di media sosial yang tidak disikapi dengan bijak-rasional. Hal ini tentunya menimbulkan keprihatinan, mengingat kampus seharusnya menjadi tempat membuka wawasan, bergaul dengan segala kalangan dan mengembangkan Iptek yang dapat bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan Iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam ancaman membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Maka sangat penting tuntunan moral bagi para ilmuwan dan cendekiawan dalam pengembangan Iptek di Indonesia.

Tidak hanya dampak negatif, tetapi ada dampak positifnya juga. Yaitu dengan kita semakin cepat dan mudah mengakses segala hal untuk kepentingan pendidikan, inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan, kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual yang berguna bagi peningkatan SDM Indonesia.

Akhirnya, kita sebagai rakyat harus menjaga, merawat, memberdayakan sarana teknologi informasi berbasis etika Pancasila, serta dapat memanfaatkannya dengan sebaik baiknya agar bermanfaat untuk setiap orang Indonesia. Karena segala suatu yang kita lakukan sekarang pasti akan berdampak besar di masa depan, begitu juga dengan teknologi di era globalisasi sekarang.

Bagaimana cara agar remaja kristen tidak terjerumus dalam dampak negatif perkembangan iptek

Perkembangan teknologi memiliki dampak yang beragam bagi individu. Sumber foto: blog.eikontechnology.com

Kini kemajuan teknologi dan informasi tentu banyak memberikan inovasi di dunia. Namun, dalam kemajuan teknologi dan informasi tersebut tentu memiliki dampak positif dan negatif. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat kini, mahasiswa tentu harus bijak dalam penggunaannya agar tidak terlena dan lalai dalam nilai keislaman.

Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), pengampu mata kuliah Studi Islam Satu, Cecep Romli M.A. mengatakan, seiring perkembangan teknologi yang pesat mahasiswa harus tanggap dalam memilah informasi yang baik untuk dikonsumsi.

“Pentingnya penumbuhan karakter bagi mahasiswa agar menjadi kaum terpelajar serta menjadi garda terdepan dapat dilakukan dengan perbanyak literasi, sehingga mahasiswa dapat memahami atau well inform di era perkembangan teknologi saat ini,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, antara dosen dan mahasiswa tentu perlu bersinergi untuk memberikan hal positif kepada publik serta memilah informasi yang diterima agar tidak termakan oleh propaganda yang jauh dari nilai keislaman.

Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI), semester empat, Annisa Istiani Ulfa Safira menuturkan, perkembangan teknologi tentu akan berpengaruh dalam perubahan. Hal tersebut dapat dilihat ketika pekerjaan manusia yang tergantikan dengan teknologi sehingga terjadi perubahan adat hingga perilaku manusia.

“Mahasiswa tentu harus cerdas dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Manfaatkanlah teknologi tersebut untuk menambah wawasan tentang Islam dengan sumber yang terpercaya,” ungkapnya.

Mahasiswa FDIKOM, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester dua, Muhammad Badrudin Noor Difa mengatakan, tidak semua umat muslim nilai keislamanannya tergerus oleh perkembangan teknologi.

“Dalam dalil Islam telah dijelaskan yaitu kita harus dapat memilah mana yang baik dan buruk bagi diri kita, serta memperhatikan nilai keislaman dan nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dirinya berharap, agar kita tidak menjadi mahasiswa yang individualis karena manusia merupakan makhluk sosial yang suatu saat tentu membutuhkan bantuan. Semoga kita dapat menggunakan teknologi dengan sebaiknya dengan memaksimalkan kegiatan dakwah.

(Sani Mulyaningsih)

PERMATAGBKP.org – Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, segala pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Baik dalam hal komunikasi, informasi, maupun mobilisasi. Semuanya dapat dilakukan dengan serba cepat. Ternyata, baik disadari maupun tidak, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi sudah masuk ke dalam gereja-gereja. Dari lampu penerang di dalam gereja sampai lcd yang digunakan saat puji-pujian merupakan hasil dari perkembangan teknologi.

Teknologi dapat mempermudah kita dalam beribadah dan memberikan fasilitas yang memadahi sehingga kita dapat beribadah dengan nyaman. Namun, di sisi lain, teknologi juga bisa membuat jemaat menjadi malas dan mudah meremehkan sesuatu. Misalnya, dalam penggunaan Alkitab digital yang ada di smartphone. Hal ini sebenarnya tidak dilarang, namun terkadang saat ponsel menerima pesan masuk, jemaat jadi tidak fokus dan perhatiannya mudah teralihkan. Dari ilustrasi singkat ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa teknologi memiliki dampak positif maupun negatif.
Walau demikian, bukan berarti kita akan diam saja dan bersikap apatis terhadap perkembangan teknologi. Pada dasarnya, manusia memang diberi skill dan intelektual untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu. Kemampuan itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan. Kita tahu bahwa hidup penuh dengan pilihan. Dan menghentikan kreativitas manusia bukanlah sebuah pilihan.

Pilihan kita hanya ada dua, yaitu bersikap acuh-tak acuh dengan konsekuensi menjadi yang terbelakang, atau bersikap bijaksana dan menjadi berkembang. Tentu sebagai orang Kristen yang memiliki karakter Kristen sejati, kita akan memilih pilihan yang kedua. Kita perlu bijaksana dalam menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu, bagaimana caranya?

Berikut akan diuraikan sikap Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. • Lihat Tujuannya Coba kita lihat di dalam Alkitab bagaimana Allah berbicara mengenai teknologi. Di sini Alkitab tidak akan berbicara secara spesifik mengenai teknologi, namun ini adalah bukti bahwa Allah mendorong manusia untuk lebih berkembang. 1. Pertama, saat Allah memerintahkan Nuh untuk membuat kapal yang akan menjadi tempat tinggal Nuh beserta seluruh keluarganya saat Allah menurunkan air bah. Bahkan dalam kisah tersebut, Allah menentukan sendiri bagaimana ukuran maupun bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal.

2. Contoh lain bisa kita lihat dalam Keluaran 25:9. Di ayat tersebut Allah Tritunggal memerintahkan Musa untuk membuat Kemah Suci. Allah juga memberikan petunjuk bagaimana dimensi, ruang, dan bahan yang diperlukan untuk mendirikan Kemah Suci.

Dari dua contoh tersebut, kita bisa melihat bahwa Allah tidak menghalangi manusia untuk mengembangkan teknologi, bahkan Ia menuntun manusia untuk berkembang dan menciptakan sesuatu karena Ia menghendaki segala sesuatu dengan tujuan yang baik.

Namun, berbeda apabila motivasinya tidak benar. Kita akan melihat bagaimana respon Allah terhadap perkembangan teknologi yang memiliki tujuan yang tidak baik. 1. Pada Kejadian 11:1-9, diceritakan bagaimana Allah memporak-porandakan menara Babel. Di sini bukan berarti Allah tidak setuju dengan pendirian menara tersebut, namun Allah melihat apa motivasi manusia saat mendirikannya, yaitu untuk mencari nama dan ingin menyamai Allah. Sikap ini merupakan salah satu ciri-ciri sombong menurut Kristen dan sangat tidak dikehendaki oleh Allah.

2. Dalam Yohanes 2:16, kita bisa melihat bahwa Allah menentang penggunaan Bait Suci yang tidak sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk menjadi area komersil.

Dari cerita-cerita di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sejak awalnya manusia memang diciptakan dengan akal budi dan daya cipta. Manusia diciptakan serupa dan se-gambar dengan Allah yang merupakan pencipta manusia. Jadi Allah tidak akan membatasi kreasi manusia apabila manusia memiliki motivasi yang benar untuk berkarya.

• Memuliakan Allah dengan IPTEK Bagaimana cara kita menilai bahwa sesuatu diciptakan untuk tujuan yang baik atau tidak?

Dari contoh-contoh yang ada di poin pertama, Allah mendorong manusia untuk meningkatkan keahlian, pengertian, kemampuan, dan pengetahuan agar dapat menciptakan sesuatu demi kemuliaan Allah. Salah satunya adalah bait Allah. Namun, bukan berarti kita akan berpikir sempit dan menganggap bahwa kemampuan yang perlu kita tingkatkan adalah segala hal yang berhubungan dengan gereja. Tentu itu salah satu contoh yang baik, tetapi bukan merupakan satu-satunya.

Kita bisa memuliakan Allah dengan kontribusi kita terhadap lingkungan sekolah, lingkungan sosial, maupun dalam lingkup nasional. Kalau kita menjadi teladan yang baik dan mampu melakukan sesuatu untuk manfaat orang banyak, bukankah hal tersebut patut dibanggakan? Bukan berkat kemampuan dan kepintaran kita, melainkan karena Allah yang memberikan Roh-nya sehingga kita dapat menyelesaikan sesuatu. Dan orang-orang akan melihat hal itu sehingga nama Allah yang akan dipermuliakan.

Jadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa iman Kristen memandang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang baik. Namun, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bagaimana pengaruhnya terhadap manusia tergantung dari motivasi, memiliki tujuan yang baik atau tidak. Agar kita tidak terperangkap dampak negatif dari IPTEK kita memerlukan hikmat Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai pedoman. Seperti yang dikatakan pada Amsal 1:5 yang yang menasihati kita untuk menambah ilmu, namun dengan pertimbangan. Untuk mengetahui cara memiliki sikap hidup yang benar, Anda dapat membacar artikel cara hidup orang Kristen yang benar.

Sekian artikel mengenai sikap Kristen terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan membuka pikiran pembaca. Jangan takut untuk berkarya apabila kita memiliki tujuan yang benar. Biarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita dan Tuhan akan senantiasa menyertai kita. Terima kasih. (LT)

Disadur dari: tuhanyesus.org