Kenapa ada cacing dalam perut dan apa fungsinya

Halodoc, Jakarta - Makanan yang diolah mentah seperti sushi, sashimi atau makanan jenis lain memiliki cita rasa tersendiri. Namun, sebaiknya kamu tidak terlalu sering mengonsumsi makanan jenis ini karena pengolahan yang kurang higienis bisa mendatangkan penyakit, misalnya infeksi cacing gelang.

Infeksi cacing gelang atau infeksi trichinosis adalah tipe infeksi cacingan yang sering terjadi pada manusia. Infeksi ini kerap terjadi pada area karena makanan dan minumannya tidak aman dan terpapar feses manusia.

Infeksi ini disebabkan oleh parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia, mereka juga kerap ditemukan pada hewan-hewan liar pemakan daging seperti babi, rubah, anjing, serigala, kuda, beruang. Kebanyakan kasus, seseorang bisa mengalami infeksi cacing gelang akibat konsumsi daging babi atau pemasakan dengan mencampurkan daging sapi dan daging babi yang terinfeksi cacing gelang.

Setelah ditelan oleh manusia, Ascaris Lumbricoides bereproduksi di dalam saluran pencernaan manusia. Cacing gelang ini mengalami beberapa tahap pertumbuhan:

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Makanan Agar Tidak Mengalami Infeksi Cacing Pita

Saat seseorang mengalami infeksi cacing gelang awalnya mungkin ia tidak merasakan gejala apa pun. Namun ketika infeksi telah memasuki waktu satu pekan, larva masuk ke jaringan otot dan menyebabkan bermacam gejala. Saat cacing gelang masih di dalam usus, gejalanya antara lain:

Kemudian, saat infeksi cacing gelang masuk ke dalam jaringan otot menimbulkan gejala berikut:

Komplikasi Infeksi Cacing Gelang

Meski tidak memerlukan perawatan khusus, kamu harus waspada terhadap infeksi cacing gelang. Penumpukan yang banyak dari cacing dewasa menyebabkan komplikasi, antara lain:

Pengobatan Infeksi Cacing Gelang

Pencegahan infeksi cacing gelang bisa dilakukan dengan konsumsi obat anti cacing secara rutin 6 bulan sekali. Namun, jika sudah terjadi, pengobatan bisa dilakukan konsumsi obat antiparasit. Obat cacing gelang biasanya meliputi: albendazole, ivermectin, atau mebendazole. Pada kasus yang parah, terapi lain dibutuhkan, dan pembedahan dibutuhkan untuk mengatasi sumbatan.

Baca Juga: Begini Cacingan Bisa Menular pada Anak-Anak

Bila kamu ingin tahu lebih lanjut soal infeksi cacing gelang dan upaya pencegahannya, tanyakan saja ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa bertanya apa saja seputar kesehatan pada dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja. Yuk,  download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Halodoc, Jakarta – Tak dapat dimungkiri, tubuh manusia bisa menjadi tempat tinggal berbagai parasit, salah satunya cacing. Untuk bisa hidup didalam tubuh manusia, beberapa jenis parasit, biasanya dalam bentuk telur atau kista, masuk melalui mulut, bertahan hidup didalam usus manusia, dan dapat pula menembus pembuluh darah usus, masuk ke dalam organ lain. 

Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Terinfeksi Cacing Gelang

Selain dari mulut, infeksi parasit juga bisa terjadi melalui kulit. Hal ini karena parasit dapat menembus kulit seperti cacing tambang atau karena gigitan serangga yang mengandung parasit, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah, atau hidup di bawah lapisan kulit. Parasit cacing atau helminthes merupakan salah satu jenis parasit yang perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia. Lantas, apa saja jenis parasit cacing yang bisa hidup di dalam tubuh manusia? 

1. Cacing Pipih 

Cacing pipih alias Platyhelminthes terbagi menjadi 3 jenis, tapi yang dapat mengganggu kesehatan hanya 2 jenis. Pertama, jenis Trematoda yang memiliki alat hisap dan kait untuk menempel di organ tertentu pada manusia. Beberapa contoh cacing jenis ini, yaitu cacing hati (fasciola dan Clonorchis) dan cacing darah (Schistosoma). Kedua, jenis Cestoda atau dikenal dengan cacing pita yang tubuhnya dilapisi zat kitin, sehingga tidak rusak oleh enzim pencernaan dan dapat bertahan hidup dalam usus manusia. Cacing pita ini merupakan penyebab dari penyakit taeniasis, 

2. Cacing Kepala Duri 

Selain cacing pipih, cacing kepala duri alias acanthocephala juga menjadi jenis parasit ini kebanyakan menyerang hewan peliharaan, jarang sekali menyerang manusia. Cacing dapat masuk ke tubuh manusia apabila memakan daging mentah yang mengandung larva cacing. 

3. Cacing Gilig

Cacing gilig atau nematoda, seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing wuchereria dapat menimbulkan berbagai penyakit yang perlu diwaspadai pada manusia. 

Baca juga: Sakit Perut Berkepanjangan, Waspadai Infeksi Ascariasis

Bahaya Infeksi Cacing di dalam Tubuh Manusia 

Infeksi parasit cacing di dalam tubuh bisa memicu gangguan kesehatan, salah satunya adalah cacingan. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Gejala cacingan yang disebabkan karena cacing kremi pada anak-anak berupa rasa gatal di anus atau vagina. Rasa gatal biasanya akan terasa semakin buruk pada malam hari. Sementara gejala cacingan pada orang dewasa biasanya akan sedikit berbeda. 

Cacingan yang disebabkan oleh cacing perut pada orang dewasa sering ditandai dengan gejala berupa rasa lelah, sakit perut, perut kembung, mual dan muntah, serta diare. Kondisi ini juga sering menyebabkan pengidapnya kehilangan nafsu makan, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. 

Selain gejala-gejala tersebut, masih ada gejala lain yang sering menyertai penyakit ini. Sebab, beda jenis cacing yang menginfeksi maka akan berbeda pula gejala dan kondisi yang muncul. Apa saja perbedaannya? 

Gejala yang muncul saat tubuh terinfeksi cacing pita adalah muncul demam, reaksi alergi, hingga kejang. Kamu mungkin juga akan menemukan benjolan di bagian tubuh tertentu. 

Saat terinfeksi parasit ini, tubuh akan mengalami gejala berupa demam dan selalu merasa lelah. 

Gejala yang muncul pada infeksi cacing ini mungkin tidak akan berbeda jauh dengan gejala cacingan yang disebabkan cacing perut pada umumnya. Namun, pada infeksi cacing tambang, biasanya akan ada gejala tambahan berupa gatal-gatal, anemia, serta rasa lelah berkepanjangan. 

Baca juga: Infeksi Cacing Pita Menyebar di Bagian Tubuh, Waspada Taeniasis

Jika mengalami cacingan, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang tepat. Kamu bisa mencari dan memilih rumah sakit sesuai kebutuhan di aplikasi Halodoc. Membuat janji temu dengan dokter pun semakin mudah. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Jika Anda atau si kecil punya gejala cacingan, baiknya segera cek ke dokter. Nantinya bila diduga cacingan, dokter dapat melakukan pemeriksaan feses Anda. Kemungkinan akan diperlukan beberapa sampel tinja untuk memastikan adanya parasit di dalam feses Anda.

Selain itu dokter bisa melakukan tes lain, namanya tes “Scotch tape“. Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan pita ke anus beberapa kali untuk mengambil telur cacing kremi. Nantinya pita akan diidentifikasi di bawah mikroskop untuk melihat ada telur cacing atau tidak.

Jika cacing atau telur cacing tidak terdeteksi, dokter dapat melakukan tes darah untuk mencari antibodi yang diproduksi tubuh Anda ketika terinfeksi oleh parasit. Selain itu, dokter mungkin melakukan rontgen atau menggunakan tes skrining seperti computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI), tergantung pada luas atau lokasi penyakit yang dicurigai.

Obat cacing di apotek

Piperazin, pirantel pamoat, mebendazol dan albendazol adalah antihelmintik atau obat cacing yang banyak Anda temui di apotek dengan berbagai macam merek dagang. Berikut jenis cacing dan jenis obat cacing yang wajib Anda ketahui.

1. Cacing gelang

Untuk obat cacing gelang, Anda bisa membeli obat yang mengandung kandungan piperazin. Piperazin dalam obat cacing dapat membunuh cacing gelang dengan cara melumpuhkan otot-otot cacing. Nantinya cacing yang lumpuh akan ikut terbuang bersama kotoran.

2. Cacing kremi

Untuk obat cacing kremi, Anda bisa membeli obat yang mengandung zat pirantel pamoat. Zat pada obat ini dapat membasmi lebih banyak cacing dibandingkan piperazin. Pirantel pamoat bekerja dengan cara melumpuhkan neuromuskular cacing. dan mengeluarkannya dari dalam tubuh bersamaan dengan kotoran, Untuk obat cacing kremi biasanya tidak perlu pakai obat pencahar agar mulas.

3. Cacing tambang

Untuk obat cacing tambang atau cacing cambuk, Anda bisa memberikan obat dengan kandungan mebendazol. Obat mengandung mebendazole sebetulnya bisa mengobati cacing kremi dan cacing gelang juga. Cara kerja obat ini adalah dengan mencegah cacing menyerap gula yang merupakan sumber makanan cacing. Perlahan cacing akan mati.

4. Cacing pita

Untuk obat cacing pita, Anda bisa memberikan obat yang mengandung zat Albendazol. Zat tersebut juga cukup efektif dalam membasmi cacing kremi, cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang. Obat ini bekerja dengan cara mencegah cacing menyerap gula atau glukosa, sehingga parasit ini mati karena kehabisan energi.

Ada hal yang harus diperhatikan

Perlu diingat sebagian besar obat cacing hanya dapat membasmi cacing dengan cara merusak sistem saraf atau mencegah cacing menyerap glukosa sehingga parasit ini mati, namun tidak dengan telur cacingnya.

Oleh karena itu, pemberian obat cacing perlu diulang dalam jangka waktu tertentu agar cacing yang baru menetas dari telur dapat segera dibasmi sebelum menjadi dewasa dan menghasilkan telur cacing baru, ini adalah cara terbaik untuk mengakhiri siklus hidup cacing.

Pastikan anda memilih obat cacing sesuai dengan gejala yang ditimbulkan karena masing-masing dari parasit ini biasanya memiliki gejala yang berbeda dan tentu dengan obat yang berbeda pula. Perhatikan label yang terdapat dalam kemasan obat. Jika anda tidak yakin cacing apa yang ada di dalam tubuh, konsultasi ke dokter adalah pilihan yang paling tepat.

Obat cacing alami

1. Biji labu

Menurut University of Maryland Medical Center, biji buah labu bisa menjadi obat cacing alami. Pasalnya, biji labu mengandung banyak zat bermanfaat seperti asam amino, karbohidrat dan asam lemak.

Selain itu, mereka memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dapat menjadi oobat cacing gelang dan cacing pita secara alami. Cara penggunaannya, tumbuk biji labu dan campur dengan air hangat. Anda juga bisa mencampur biji labu dan bawang dengan susu kedelai untuk membantu tubuh Anda melawan cacing gelang.

Selain itu, menurut International Journal of Molecular Sciences di tahun 2016, menyatakan bahwa ekstrak biji labu memiliki beberapa aktivitas anti-parasit yang bagus untuk obat cacingan

2. Bawang putih

Bawang putih dikenal dapat membantu melawan cacing gelang, parasit giardia lamblia , dan cacing kremi. Ketiga parasit tersebut bisa menginfeksi usus serta mengganggu fungsi saluran pencernaan Anda.