Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Sebagai salah satu orang yang dapat membuat seseorang masuk ke surga, Allah SWT telah memberikan penjelasan dalam ayat Alquran tentang berbakti kepada orang tua.

Kedua orang tua rela melakukan apapun untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Sehingga dalam Islam, berbakti pada keduanya adalah balasan yang harus dilakukan anak demi membahagiakannya.

Allah SWT juga dengan tegas melarang untuk membentak orang tua, meskipun dengan perkataan yang ringan. Perlakukan dengan sebaik-baiknya, dan saat meninggal anak, harus mendoakan keduanya.

Baca Juga: Tips Parenting untuk Orang Tua Baru, No Panic Panic Club!

Ayat Alquran Tentang Berbakti kepada Orang Tua

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Foto: Orami Photo Stock

Hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta, mengungkapkan bahwa makna berbakti kepada orang tua adalah bersikap patuh, menghormati, perwujudan kewajiban anak kepada orang tua, meringankan beban orang tua, bersikap baik, mengabdikan diri dan membahagiakan orang tua.

Dari beberapa ayat Alquran tentang berbakti kepada orang tua di bawah ini, menunjukkan bahwa posisi orang tua sangat mulia. Jika yang dilakukan keduanya sejalan dengan perintah Allah SWT, maka diganjar surga.

ADVERTISEMENT

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Beberapa di antaranya yakni:

1. Ayat Alquran Tentang Berbakti kepada Orang Tua dengan Perlakuan yang Baik

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا

23. “Dan Rabb-mu menyuruh manusia untuk beribadah kepada-Nya dan selali berbuat baik keada orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut. Maka jangan mengatakan ‘ah’ dan membentaknya,”

24. “Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik dan rendahkan dirimu dengann penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangi keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil,” (QS Al-Isra’: 23-24).

2. Ayat Alquran Tentang Berbakti kepada Orang Tua dan Bersyukur

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِي مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٞ فَلَا تُطِعۡهُمَاۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِي ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفٗاۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَيَّۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

  1. “Dan Kami memerintah kepada manusia untuk berbakti kepada prang tua, ibu yang telah mengandung dalam keadaa lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kalian kepada Ku dan kepada orang tua. Hanya kepada-Ke lah kamu kembali,”
  2. “Dan apabila keduanya memaksa mempersekutukan sesuatu dengaan Aku yang tidak ada pengetahuaanya, maka jangan kamu mengikutinya. Pergaulilah keduanya dengan cara yang baik dan ikuti jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, hanya kepada-Ku lah kembalimu maka Aku kabarkan apa yang kamu kerjakan,” (QS Luqman: 14-15).

Baca Juga: 3 Doa untuk Kedua Orang Tua Tercinta, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!

3. Ayat Alquran Tentang Berbakti kepada Orang Tua dan Dilarang Durhaka

۞قُلۡ تَعَالَوۡاْ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡۖ أَلَّا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡ‍ٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗاۖ وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَوۡلَٰدَكُم مِّنۡ إِمۡلَٰقٖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَإِيَّاهُمۡۖ وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَۖ وَلَا تَقۡتُلُواْ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِي حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

Artinya: “Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya),” (QS Al-Anam: 151)

4. Ayat Alquran Tentang Berbakti kepada Orang Tua dan Perintah Allah SWT

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِي فِي ذُرِّيَّتِيٓۖ إِنِّي تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri,” (QS Al-Ahqaf: 15)

Baca Juga: 9 Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak, Wajib Tahu!

Hadits Tentang Berbakti kepada Orang Tua

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Foto: Orami Photo Stock

Berbakti kepada orang tua adalah suatu keharusan bagi setiap anak. Setelah mengetahui ayat Alquran tentang berbakti kepada orang tua, hal ini juga mendapat penjelasan dari hadits nabi.

Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ketiga puluh, Imam As-Suyuthi menuliskan beberapa hadits tentang fadhilah atau keutamaan berbakti kepada orang tua yang perlu diperhatikan.

ADVERTISEMENT

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

5. Hadits Tentang Berbakti kepada Orang Tua dan Keridhoan Allah SWT

Nabi SAW bersabda: “Ridha Tuhan itu di dalam ridhanya orang tua, dan ketidak ridhaan Allah itu di dalam ketidak ridhaan orang tua,” (HR Al-Hakim dan At-Tirmidzi).

6. Hadits Tentang Berbakti kepada Orang Tua dan Perbuatan Baik

Rasulullah SAW bersabda: “Berbuat baiklah kepada orang tua-orang tua kalian maka anak-anak kalian akan berbuat baik kepada kalian, dan jagalah diri kalian (dari zina), maka istri-istri kalian akan terjaga (dari zina),” (HR Ath-Thabarani).

7. Hadits Tentang Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal

“Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?” Beliau menjawab: “Ya, dengan mendoakan, meminta ampun untuknya, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya,” (HR Abu Daud).

Itulah beberapa penjelasan ayat Alquran tengang berbakti kepada orang tua beserta haditsnya. Semoga kita semua termasuk golongan yang memuliakan keduanya hingga dapat bersama hingga ke surga, aamiin.

Sumber

  • http://eprints.ums.ac.id/28218/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
  • https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/dalil-berbakti-kepada-orang-tua
  • https://bincangsyariah.com/khazanah/hadis-hadis-keutamaan-berbakti-kepada-orang-tua/
  • https://quran.kemenag.go.id/

Islam memberikan panduan berbuat kepada orang tua meski sudah wafat.

Republika/Rakhmawaty La'lang

Islam memberikan panduan berbuat kepada orang tua meski sudah wafat. Ilustrasi berbakti orang tau

Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anak masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada orangtua meski orang tua telah tiada. Pada kondisi itu anak tetap harus berusaha mempersembahkan sesuatu kepada kedua orang tuanya sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan kepada orangtuanya.

Baca Juga

Lalu, Apa saja rukun sikap bakti anak Setelah orang tua wafat? Muhammad Nur Abdullah Hafiz Suwaid dalam bukunya "Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak" memberikan sembilan amalan yang mesti dikerjakan anak agar orang tuanya bahagia di alam barzakh.  

Pertama, melaksanakan janji dan wasiat orang tua.  

عن أبي أُسيد مالك بن ربيعة الساعدي  قال: بينا نحن جلوس عند رسول الله ﷺ إذ جاءه رجل من بني سلمة فقال: يَا رَسُولَ اللّهِ، هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ شَيْءٍ لِوَالِدَيَّ أَبِرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ وَفَاتِهِمَا؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا

Diriwayatkan Abu Daud dari Malik bin Rabi'ah as-Saidi ra. Ketika kami duduk bersama Rasulullah datanglah seorang dari kabilah Bani Salamah dan bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ada bakti yang tersisa untuk kedua orang tuaku yang dapat aku lakukan setelah mereka meninggal? "

Beliau menjawab, "Yah! mendoakan mereka, menunaikan janji mereka, menyambung tali silaturahmi yang pernah mereka lakukan, dan memuliakan teman mereka."

Kedua, berdoa dan memohon ampun untuk orang tua.

عَن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ 

Dari Abu Huraira RA Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajat bagi seorang hamba yang saleh di surga. Dia bertanya," Tuhanku, dari mana ini? "Allah menjawab," permohonan ampunan anakmu untukmu."

Ketiga, menyambung tali silaturahim. Diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda: 

"إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ"

"Sesungguhnya termasuk katagori berbakti yang paling baik adalah seseorang menyambung tali silaturahim dengan keluarga teman bapaknya setelah dia meninggal dunia."

حديث أبي بُردة رضي الله عنه قال: قَدِمتُ المدينةَ فأتاني عبدُ الله بنُ عمر رضي الله عنهما فقال: أتدري لِمَ أتيتُكَ؟ قلتُ: لا. قال: سمعتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "مَنْ أحَبَّ أنْ يَصِلَ أَبَاهُ فِي قَبْرِهِ؛ فَلْيَصِلْ إِخْوَانَ أَبِيهِ بَعْدَهُ

Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari Abu Burdah: aku pergi ke kota Madinah di sana Aku dikunjungi oleh Abdullah bin Umar yang kemudian berkata, "Tahukah engkau kenapa aku mengunjungimu?" Aku jawab, "tidak tahu." Dia mengatakan, "aku mendengar Rasulullah bersabda.

"Barangsiapa yang ingin menyambung tali silaturahmi bapaknya di makamnya, hendaknya menyambung tali silaturahmi dengan saudara-saudara bapaknya setelah si bapak meninggal dunia."

Keempat, bersedekah atas nama orang tua. Ini diriwayatkan  Bukhari Muslim, An Nasa'i dan Abu Daud dari Abdullah bin Abbas RA: 

أنَّ سعدَ بنَ عبادةَ رضي اللهُ عنه تُوُفِّيَتْ أمُّه وهو غائبٌ عنها فقال : يا رسولَ اللهِ إنَّ أمي تُوُفِّيَتْ وأنا غائبٌ عنها أينفعُها شيءٌ إن تصدَّقتُ به عنها ؟ قال : نعم . قال : فإني أُشهدُك أنَّ حائطي المِخرافَ صدقةٌ عليها

Bahwasanya Sa’ad bin Ubadah bertanya kepada Nabi SAW "Ibuku meninggal dunia. Apakah akan bermanfaat baginya apabila aku bersedekah atas namanya?" 

Beliau menjawab, "Yah." Dia berkata, "aku memiliki sebidang kebun. Aku mempersaksikan mu bahwa aku menyedekahkannya atas nama ibuku."

Kelima, ibadah haji untuk orang tua.

أن النبي ﷺ قال له رجل: إن فريضة الله على عباده أدركت أبي شيخًا كبيرًا لا يستطيع الحج ولا الظعن، أفأحج عنه؟ فقال له النبي ﷺ: حج عن أبيك واعتمر 

Abu Razin RA berkata "Wahai Rasulullah sesungguhnya bapakku sudah tua dan tidak sanggup melaksanakan ibadah haji umroh atau melakukan perjalanan." Beliau bersabda, "Berhaji dan umroh atas nama bapakmu."

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama - (Republika/Yogi Ardhi)

Keenam, beramal saleh untuk membahagiakan almarhum. 

 وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ 

"Dan katakanlah: "Berjalanlah kamu maka Allah dan Rasulnya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu." (QS at-Taubah: 105)

Ilmu Ibnu Katsir mengatakan: "Disebutkan dalam hadits bahwa amalan orang yang masih hidup diperlihatkan kepada keluarga dan karib kerabat yang sudah meninggal dunia di alam barzakh." 

Kemudian dia membawakan hadits riwayat Abu Dawud dan ath-Thayalisi berikut sanadnya dari Jabir RA.  

إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْآخِرَةِ ، فَإِنْ كَانَ خَيْرًا فَرِحُوا وَاسْتَبْشَرُوا ، وَقَالُوا: اللهُمَّ هَذَا فَضْلُكَ وَرَحْمَتُكَ فَأَتْمِمْ نِعْمَتَكَ عَلَيْهِ ، وَأَمِتْهُ عَلَيْهَا وَيُعْرَضُ عَلَيْهِمْ عَمَلُ الْمُسِيءِ ، فَيَقُولُونَ: اللهُمَّ أَلْهِمْهُ عَمَلًا صَالِحًا تَرْضَى بِهِ عَنْهُ وتُقَرِّبُهُ إِلَيْكَ

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amalan kalian akan diperlihatkan kepada karib kerabat dan keluarga kalian di kubur-kubur mereka. Apabila baik, mereka bangga dan bergembira dan berkata,”Ya Allah ini adalah anugerah dan rahmat-Mu maka sempurnakan dan wafatkanlah dia atasnya. 

Apabila selain itu mereka berdoa. "Ya Allah ilhamkanlah kepada mereka untuk mengerjakan amalan yang Engkau ridhai dan mendekatkan kepada-Mu."

Ketujuh, ziarah ke makam orang tua. 

زَارَ النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ، فَبَكَى وَأَبْكَى مَن حَوْلَهُ، فَقالَ: اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي في أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِي، وَاسْتَأْذَنْتُهُ في أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي، فَزُورُوا القُبُورَ فإنَّهَا تُذَكِّرُ المَوْتَ 

Nabi SAW berziarah ke makam ibunda beliau. Beliau menangis dan membuat para hadirin di sekitar beliau juga menangis. Beliau bersabda: 

"Aku minta izin kepada Rabb-ku untuk memohonkan ampunan baginya namun aku tidak diizinkan. Kemudian aku meminta izin kepadanya untuk berziarah ke makamnya dan aku diizinkan. Berziarah ke makam sebab itu dapat mengingatkan akan kematian." (HR Muslim dari Abu Hurairah). 

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Ilustrasi kasih sayang orang tua - (Republika/Yogi Ardhi)

Kedelapan, menjaga nama baik orang tua. 

عن عبد الرحمن بن سمرة قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " من بر قسمهما وقضى دينهما ولم يستسب لهما ، كتب بارا وإن كان عاقا في حياته ، ومن لم يبر قسمهما ويقضي دينهما واستسب لهما ، كتب عاقا وإن كان بارا في حياته 

Abdurrahman bin Samurah berkata Rasulullah SAW bersabda. "Barangsiapa yang menunaikan sumpah kedua orang tua, melunasi utang mereka dan tidak menyebabkan mereka dicaci maki, maka dia dicatat sebagai orang yang berbakti, walaupun dalam masa hidup orang tuanya dia durhaka. Dan barangsiapa yang tidak menunaikan sumpah kedua orang tua, tidak melunasi utang mereka, dan menyebabkan mereka dicaci-maki, maka dia dicatat sebagai orang yang durhaka walaupun dalam masa hidup orang tuanya dia berbakti."

Kesembilan, puasa atas nama orang tua. 

عن عبدِ اللهِ بنِ بُريدةَ، عن أبيه رَضِيَ اللهُ عنه، قال: ((بَينا أنا جالِسٌ عند رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، إذ أتَتْه امرأةٌ، فقالت: إنِّي تصَدَّقْتُ على أمِّي بجاريةٍ، وإنَّها ماتَتْ، قال: فقال: وجَبَ أجرُكِ، ورَدَّها عليكِ الميراثُ، قالت: يا رسولَ اللهِ، إنَّه كان عليها صَومُ شَهْرٍ، أفأصومُ عنها؟ قال: صُومِي عنها، قالت: إنَّها لم تحُجَّ قَطُّ، أفأحُجُّ عنها؟ قال: حُجِّي عنها))

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya berkata seorang wanita datang menghadap Nabi SAW dan berkata, "Sesungguhnya ibuku memiliki utang puasa dua bulan." Beliau bersabda, "berpuasalah atas nama ibumu." Dia berkata lagi, "sesungguhnya ibuku belum menunaikan ibadah haji." Beliau bersabda. "Kerjakanlah ibadah haji atas nama-nya." Dia berkata lagi. "Aku pernah menyedekahkan budak wanita kepadanya." Beliau bersabda Allah telah memberimu pahala karenanya, dan sekarang mengembalikannya kepadamu sebagai warisan."

Bagaimana adab terhadap kedua orang tua yang telah meninggal brainly?

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...