Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami

PEREMPUAN, ibu, atau istri merupakan tonggak peradaban Islam. Hal ini menandakan bahwa peran mereka dalam sebuah peradaban tidaklah sepele dan memainkan peran sangat krusial. Perempuan shaliha tentu akan melahirakan generasi gemilang. Sebaliknya, perempuan durhaka merupakan sebuah ancaman bagi sebuah peradaban.

Bukan tidak mungkin seorang perempuan bisa menjadi sosok yang membangkang. Karena ada beberapa perempuan durhaka yang namanya diabadikan di dalam Alquran. Siapa saja mereka?

Melansir laman alukah.net, setidaknya ada tiga perempuan durhaka yang diabadikan dalam Alquran:

Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami
Matahari. Foto: Unsplash

Perempuan durhaka pertama yang diabadikan Allah SWT dalam kitab suci Alquran adalah istri Nabi Luth yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Dia tidak percaya terhadap pesan-pesan kebenaran yang disampaikan suaminya sendiri yakni Nabi Luth alaihissalam.

BACA JUGA: Hati Perempuan

Karena itu, perempuan durhaka ini akhirnya ditimpa azab yang sama seperti umat Nabi Luth yang lain. Allah SWT berfiman:

قَالُوْا يٰلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَّصِلُوْٓا اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلَّا امْرَاَتَكَۗ اِنَّهٗ مُصِيْبُهَا مَآ اَصَابَهُمْ ۗاِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ

“Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut! Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah beserta keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu.

Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?” (QS Hud 81).

Dalam ayat-ayat lain disebutkan bahwa keluarga Nabi Luth diselamatkan dari siksaan Allah SWT di dunia ini. Allah SWT telah menjamin keselamatan bagi Nabi Luth dan keluarganya, kecuali istrinya yang durhaka. Allah SWT berfirman:

فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ قَدَّرْنٰهَا مِنَ الْغٰبِرِيْنَ

“Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” (QS An Naml 57). Dalam surat Al Hijr ayat 60, Allah juga berfirman:

اِلَّا امْرَاَتَهٗ قَدَّرْنَآ اِنَّهَا لَمِنَ الْغٰبِرِيْنَ

“…kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa dia  termasuk orang yang tertinggal (bersama orang kafir lainnya).”(QS Al Hijr ayat 60).

Terkait sosok perempuan durhaka ini juga difirmankan Allah dalam surat Al Araf 83, surat Al Ankabut 22 dan ayat 33, serta dalam surat Asy Syuara 171 dan surat As Saffat 135.

Hal ini membuktikan bahwa hidayah itu hanya milik Allah SWT. Sehingga istri seorang Nabi pun bisa menjadi perempuan durhaka.

Istri Abu Lahab

Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami
Foto: Unsplash

Istri Abu Lahab juga termasuk perempuan durhaka yang diabadikan Allah SWT di dalam Alquran. Tidak hanya istri, sang suami, Abu Lahab juga merupakan laki-laki durhaka.

Istri Abu Lahab bernama lengkap Arwa binti Harb bin Umayya. Perempuan durhaka ini juga merupakan salah satu penentang kuat bagi Nabi Muhammad SAW.

Perempuan ini dikenal sebagai Ummu Jamil dan penyebar fitnah seperti yang dijelaskan oleh Alquran. Allah SWT telah memilih dia dan suaminya untuk diabadikan dalam salah satu surah terpendek, yaitu surat Al Masad atau Al Lahab.

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ * مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ * سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ * وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ * فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS Al Lahab 1-5).

Sikap suami istri ini sangatlah berbeda dengan sikapnya semula. Jika dulu Abu Lahab begitu bergembira dengan kelahiran Nabi dengan memerdekakan budak, kini ia justru tampil menjadi musuh terbesar dalam sejarah Islam. Dia membenci Nabi, memperolok, dan mengganggu dakwah beliau hingga akhir hayatnya.

Gangguan dari istri Abu Lahab ini juga kerap saling ditimpali suaminya. Sepasang suami istri ini kerap menolak, menentang, dan mengganggu dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah dengan membabi-buta. Mereka bahkan tak mengindahkan lagi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah keponakannya sendiri.

Istri Nabi Nuh

Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami
Laut. Ilustrasi: Unsplash

Perempuan durhaka ketiga yang diabadikan dalam Alquran adalah istri Nabi Nuh yang konon bernama Walihah atau Waghilah. Ada sebuah petunjuk yang tidak langsung tentang istri nabi Nuh itu dalam firman Allah SWT:

فَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّوْرُۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْۚ وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ

“Lalu Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis, juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka.

Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS Al Muminun 27).

BACA JUGA: Duh, Ternyata 5 Sebab Ini Kenapa Perempuan Suka Gosip atau Ghibah!

Dalam firman-Nya yang berbunyi “Kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka”, itu ditujukan untuk mereka yang tidak percaya pada panggilan Nuh, yaitu anaknya dan istrinya. Sebagaimana dipahami dari ayat-ayat lain yang menyebutkan istri Nuh juga. Allah SWT berfirman:

ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ

“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami;

Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS At Tahrim 10).

Jadi, istri Nuh adalah contoh orang-orang yang kafir. Meskipun menjadi istri seorang nabi, dia tidak membuka hatinya dan tetap pada kesesatan kaumnya, dan keterikatannya pada banyak berhala mereka. Dengan demikian, maka dia telah mengkhianati suaminya dan pantas menerima dua hukuman.

Hukuman pertama bagi istri Nabi Nuh itu ditenggelamkan di dunia. Sedangkan di akhirat, dia akan menjadi salah satu penghuni neraka.

Demikianlah penjelasan terkait tiga sosok perempuan durhaka yang namanya Allah abadikan di dalam Alquran. Semoga kisah mereka bisa memberikan pelajaran bagi kita untuk berpegang teguh terhadap ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya agar tidak tersesat. Wallahu a’lam. []

Karena berperan sebagai kepala keluarga, ada hukum tertentu saat istri melawan suami

Seperti apa hukum istri melawan suami dalam Islam? Simak ulasannya di bawah ini!

Dalam Islam, Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasangan agar di antara keduanya menjadi tentram. Setelah menjadi suami istri, maka akan timbul hak dan kewajiban masing-masing yang harus dipenuhi.

Allah SWT berfirman: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan. Oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka perempuan yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…”. (QS AN-Nisaa: 34)

Meski begitu, ada saatnya sebuah keluarga mengalami pertengkaran. Salah satu alasannya karena tidak terpenuhinya hak atau kewajiban dari pasangan. Sebagai istri yang baik, seorang perempuan harus mentaati suaminya. Sebab, ada hukum istri melawan suami.

Baca Juga: 5 Tanda Istri Terlalu Protektif Pada Suami

Hukum Istri Melawan Suami

Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami

Foto: Orami Photo Stock

Setelah memahami kewajiban istri kepada suami, tidak jarang ada hal-hal yang disadari tidak disadari merupakan suatu bentuk melawan suami. Padahal sebenarnya, suami merupakan sosok kepala keluarga yang harus ditaati saat berada dalam koridor syariat.

Bahkan, Allah SWT dalam sambungan ayat di atas memberikan indikasi bahwa akan ada istri yang melawan suaminya. Sehingga, Allah memberikan petunjuk atas apa yang harus dilakukan oleh suami jika istri mulai melawan suami.

Allah SWT berfirman: “... Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS An-Nisaa: 34)

Dalam Islam, istri tidak mematuhi suami dan cenderung melawan suami, biasanya tidak lagi mematuhi perkataan suami dan tidak lagi memperdulikannya disebut dengan nusyuz. Jika istri melakukan perbuatan nusyuz atau melawan suami, maka suami berhak untuk memberikan hukuman.

Oleh karena itu, hukum istri melawan suami adalah haram. Sebab, suami adalah kepala rumah tangga yang hasli kerjanya akan dipertanggung jawabkan langsung di hadapan Allah SWT.

Saat suami menunjukkan jalan kebaikan dan istri malah melawannya, ada hukuman syari yang dilandasi oleh Alquran.

Baca Juga: 3 Hal Yang Harus Diucapkan Pada Suami Setiap Hari Agar Tetap Mesra

Tindakan Istri yang Melawan Suami

Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami

Foto: Orami Photo Stock

Karena hukum istri melawan suami adalah haram, maka ada beberapa hal yang harus dihindari untuk dilakukan oleh istri. Sebab, hal-hal tersebut bisa termasuk dalam kategori nusyuz atau melawan suami. Simak beberapa di antaranya:

  • Istri keluar rumah tanpa izin dari suami. Ini juga tidak dibolehkan saat suami sedang tidak di rumah, meskipun untuk menjenguk orang tua yang sakit atau meninggal. Hal ini pun pernah terjadi di zaman Rasullullah SAW. Namun, jika keluarnya istri untuk kebaikan bersama seperti mencari nafkah jika suaminya sakit atau mencari ilmu agama jika suaminya tidak memiliki cukup ilmu maka dibolehkan.
  • Istri tidak mau mengikuti suami. Misalnya saat suami harus tinggal di negara lain dan istri menolaknya. Kecuali jika istri sakit atau negara yang dituju sedang terjadi perang atau wabah.
  • Tidak mau membuka pintu rumah atau kamarnya untuk suami.
  • Tidak mengikuti kemauan suami ketika suami memiliki kemauan untuk menggaulinya, kecuali jika dalam kondisi sakit.
  • Tidak menjawab panggilan suami karena sibuk dengan kegiatannya sendiri.
  • Menuduh suami telah mentalaknya padahal tuduhan tersebut palsu.
  • Istri berhubungan atau berselingkuh dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan suami atau berbicara dengan orang lain yang menyangkut aib suaminya.
  • Berkata kasar pada suami dengan raut wajah yang tidak mengenakkan.

Baca Juga: 5 Kata yang Tidak Boleh Diucapkan Pada Suami, Bisa Berakibat Pertengkaran!

Waktu Dibolehkannya Istri Menolak Perintah Suami

Ayat al-quran tentang istri durhaka kepada suami

Foto: Orami Photo Stock

Dalam rumah tangga, ada beberapa hal yang membuat suami ridha pada istrinya, tapi ada juga yang terjadi sebaliknya. Keridhaan suami akan berbuah surga, seperti sebuah hadis yang menyatakan jika istri meninggal dunia dalam keadaan suami ridha padanya maka istri akan masuk surga.

Tentang keridhaan suami bukan hal yang kecil, karena berhubungan dengan surga dan neraka. Hukum istri melawan suami yang mengharamkan pun menunjukkan bahaya jika perempuan melakukan nusyuz. Karena, ketaatan istri kepada suami adalah bagian dari rumah tangga yang diridhoi oleh Allah.

Rasulullah SAW mengisyaratkan ada beberapa hal saat istri tidak perlu mentaati suami: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla" (HR Ahmad, no. 1098)

Menurut International Journal of Fiqh and Usul al iqh Studies laki-laki tidak berhak mewajibkan istrinya untuk mematuhi perintah yang tidak diakui syariat, apalagi jika mematuhinya akan merugikan istrinya.

Seorang perempuan harus menaati suaminya dalam menjalankan perintah yang diwajibkan oleh syariat dan adat istiadat yang lurus.

Lalu, dalam keadaan apa saja istri boleh tidak mentaati perintah suaminya?

  • Saat suami menyuruh istri berbuat syirik atau kufur
  • Suami menyuruh untuk memutuskan hubungan silaturahim dengan keluarga, atau orang lain dengan alasan yang tidak masuk akal atau tidak jelas,
  • Suami menyuruh istri untuk membuka auratnya di muka umum,
  • Suami meminta istri berhubungan intim dalam keadaan haid atau lewat dubur,
  • Suami menyuruh istri bekerja keras, sedangkan dirinya hanya bermalas-malasan,
  • Suami mengambil harta-harta istri tanpa ridha istri dan tanpa hak.

Karena hukum istri melawan suami adalah haram, maka sebisa mungkin sadari dan hindari jika mulai melakukan sesuatu yang menjurus ke arah itu, Moms.