Ketika orang yang tidak mampu tidak bisa bersedekah dengan uang bisa juga dengan

dokpri

Bulan Ramadhan tahun ini terasa sangat spesial karena kita kembali dihadapkan dengan pandemi covid-19. Memang bulan ramadhan ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya.tapi jangan lupa di bulan ini merupakan bulan yang sangat istimewa, karena di bulan ini merupakan bulan penuh keberkahan. Pada bulan ini orang berlomba-lomba untuk mencari pahala. Nah untuk itu kita juga perlu tingkatkan pahala 10 kali lipat dengan bersedekah.

Sedekah itu penting banget nih, terutama di Bulan Ramadhan. Selain bisa melipat gandakan pahala orang yang bersedekah tersebut, sedekah bisa memperlancar urusan dunia. Selain itu, sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Banyak orang yang enggan bersedekah atau tidak mampu bersedekah karena tidak memiliki uang. Ternyata selain bersedekah dengan uang, ada cara lainnya nih. Berikut cara sedekah tanpa uang:

1. Sedekah ilmu

Dengan ilmu yang dimiliki, kita juga dapat bersedekah nih. Contoh kecil berbagi ilmu adalah penggunaan masker bedah dan masker kain. Kita dapat memberi tahu kepada orang lain bahwa penggunaan masker beda bisa bertahan kurang lebih 8 jam dan hanya sekali pakai. Sedangkan masker kain hanya bertaham selama 4 jam, namun bisa digunakan kembali dan dapat mengurangi sampah akibat penggunaan masker bedah yang sekali pakai. Nah jika kita tidak mampu bersedekah dengan uang, sedekahkan saja ilmu yang kita miliki tersebut.

2. Sedekah sosial

Sedekah sosial ini bisa dilakukan dengan cara kita membantu orang lain yang sedang kesusahan atau membutuhkan pertolongan kita. Ketika kita memiliki kemampuan untuk membantu orang lain, lakukanlah saat itu juga. Sekecil apapun perbuatanmu akan dianggap sebagai sedekah, misalnya membantu mendorong mobil yang mogok, membantu membawakan dagangan orang lain dan sebagainya.

3. Sedekah perkataan baik

Mengucapkan kata-kata yang baik merupakan cara bersedekah juga loh. Dengan mengucapkan kata-kata yang baik terutama kepada orang lain, berarti seseorang telah memberikan sedekah, meskipun tidak dalam bentuk materi, tetapi orang lain mendapat manfaat dari kata-kata tersebut. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi "Perkataan yang baik adalah sedekah" (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Sedekah hati

Sedekah hati ini bisa melalui cara kita menjauhkan diri dari prasangka buruk. Bisa dengan kita dengan cara mendamaikan orang yang sedang bermusuhan. Permusuhan antar seseorang seharusnya tidak boleh dibiarkan berlangsung lama. Sebaiknya ada orang yang berupaya mendamaikan mereka. Bila kamu melakukan ini, berarti sama saja kamu telah bersedekah.

5. Sedekah informasi

Tiga Sedekah Selain Uang Menurut Hadis

Republika/Tahta Aidilla

Gerakan sedekah nasional (ilustrasi).

Red: achmad syalaby

REPUBLIKA.CO.ID,  -- Abu Hurairah ra  berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Setiap ruas tulang manusia wajib bersedekah setiap hari, di mana matahari terbit".

Baca Juga

Beliau melanjutkan, "Berlaku adil antara dua orang adalah sedekah, membantu seseorang (yang kesulitan menaikkan barang) pada hewan tunggangannya, lalu ia membantu menaikkannya ke atas punggung hewan tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya adalah sedekah.

Rasulullah SAW juga bersabda: "Perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dikerahkan menuju shalat adalah sedekah dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah".

Hadis ini mengabari kita bahwa peluang untuk bersedekah setiap harinya selalu terbuka luas. Hadis ini memiliki korelasi dengan hadis Rasul yang lain.

"Janganlah kalian meremehkan perkara-perkara kecil, karena segala sesuatu bisa bernilai sedekah".

Juga sebuah hadis, "Hendaklah masing-masing tiap-tiap pagi bersedekah untuk persediaan badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih itu sedekah, setiap tahmid, setiap takbir juga sedekah, menyuruh kebaikan dan melarang kejahatan itu sedekah dan sebagai ganti itu semua, cukuplah mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat" (HR Muslim, Ahmad, dan Abu Daud).

Dalam hadis di atas digambarkan bahwa sedekah tidak selalu harus dalam bentuk uang atau harta benda lainnya.

Banyak hal yang dapat bernilai sedekah, di antaranya dengan menolong, membahagiakan orang, bahkan mendamaikan yang sedang bertikai. Berikut penjelasan tiga sedekah selain uang.

Pertama, orang yang mendamaikan dua orang yang bertikai (mediator) adalah sedekah. Siapa saja yang berinisiatif untuk menjadi mediator untuk mendamaikan dua orang atau dua kelompok yang sedang bertikai dengan niat yang lurus, maka Allah SWT akan mencatatnya sebagai sedekah.

Dalam QS. An-Nisaa ayat 114, Allah SWT berfirman: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.

Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka Kami kelak akan memberi kepadanya pahala yang besar.

Kedua, menolong seseorang untuk menaiki kendaraannya (unta) dan mengangkat barang bawaan ke atas kendaraannya itu. Kita dapat menganalogikannya dengan menolong orang yang tengah berada dalam kesulitan. Adalah sebuah keniscayaan bila yang kita lakukan untuk menolong orang lain hakikatnya bernilai sedekah.

Kehidupan seorang Muslim adalah bagaimana ia bisa menyebarkan kebaikan bagi sebanyak-banyaknya orang. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya," demikian Rasulullah SAW mengungkapkan.

Aplikasinya, orang lain harus merasakan bahagia dan senang dengan kehadiran kita, bukan sebaliknya merasa sumpek dan tidak tenang dengan kehadiran kita.

Karena itu, bersegeralah berbuat kebaikan sekecil apapun, selagi Allah masih memberi kita kesempatan untuk berbuat kebaikan.

Ketiga, tatkala kita menyingkirkan duri atau kotoran di jalan yang akan menghalangi perjalanan orang lain, maka itu dicatat sebagai sedekah. Hal ini berarti bahwa di perjalanan pun kita harus senantiasa menjaga akhlak. Jangan sampai keberadaan kita merugikan pengguna jalan lainnya.

Di akhir hadisnya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa kalimat thayyibah atau kata-kata yang baik dicacat pula sebagai sedekah. Demikian pula setiap langkah yang kita ayunkan ke masjid bernilai sedekah.

Melalui hadisnya ini Rasulullah memberikan penekanan bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berbuat kebaikan.

Pintu-pintu kebaikan terbuka dengan luasnya. Boleh jadi kita tidak memiliki harta untuk disedekahkan pada orang lain, tapi fisik kita, senyuman kita, bahkan nyawa kita bisa disedekahkan di jalan Allah

Ketika orang yang tidak mampu tidak bisa bersedekah dengan uang bisa juga dengan

sumber : Pusat Data Republika

Sedekah ternyata tak hanya terbatas pada uang atau materi

REPUBLIKA

Sedekah ternyata tak hanya terbatas pada uang atau materi. Sedekah. Ilustrasi

Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sedekah yang dapat dilakukan seorang hamba tidak hanya sebatas pada harta. Namun, lewat perbuatan baik  juga dianggap sebagai sedekah.

Baca Juga

Berdasarkan pesan Telegram dari Ustadz Firanda Andirja disebutkan, sejumlah riwayat tentang sedekah berupa kebaikan dan bukan harta.

وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم: “كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ .” أَخْرَجَهُ الْبُخارِيُّ

Dari Jabir RA dia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, “Seluruh perbuatan baik merupakan sedekah.” (HR. Al-Bukhari)

Yang dimaksud ma’ruf (مَعْرُوْفٍ) dalam sabda Nabi ﷺ ini adalah lawan dari munkar. Munkar, yaitu perbuatan mungkar dan makruf adalah perbuatan kebaikan. 

Lafal kullu pada kalimat kullu ma’rufin (كُلُّ مَعْرُوْف) adalah lafal yang menunjukkan keumuman, yang kalau diartikan ke dalam bahasa yaitu “Seluruh perbuatan baik merupakan sedekah“.

Hadits ini menjelaskan bahwasanya sedekah di mata syariat bukan hanya terbatas pada harta, melainkan seluruh perbuatan baik (segala perbuatan kebaikan) juga merupakan sedekah. 

Kebaikan apapun juga, entah kebaikan yang berkaitan dengan diri sendiri maupun kebaikan yang berkaitan dengan orang lain. Asal ia merupakan kebaikan maka ia pun merupakan sedekah.

Telah datang pula dalam hadits-hadits yang lain dimana Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwasanya seluruh kebaikan secara rinci juga merupakan sedekah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda,

وَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ

“Setiap tasbih merupakan sedekah. Setiap tahmid (mengucapan alhamdulillah) juga merupakan sedekah. Setiap bertahlil (mengucapkan la ilaha illa Allah) merupakan sedekah. Setiap takbir (mengucapkan Allāhu akbar) juga bersedekah. Menyeru orang lain untuk melakukan kebaikan juga sedekah. Dan mencegah orang lain (nahyi munkar) dari perbuatan kemungkaran juga termasuk." 

Tashbih, tahmid, tahlil dan takbir adalah perbuatan yang berkaitan antara seorang hamba dengan Allah. Mengagungkan Allah termasuk sedekah. Maka yang dimaksud di sini adalah bersedekah kepada dirinya sendiri. 

Adapun yang berkaitan dengan orang lain, seperti amar makruf adalah sedekah untuk orang lain. Menyuruh orang lain untuk melakukan kebaikan berarti dia sedang bersedekah kepadanya.

Bahkan Nabi ﷺ menyebutkan perkara yang dianggap oleh para sahabat sebagai perkara duniawi semata ternyata juga mengandung pahala sedekah. Nabi Muhammad ﷺ bersabda: 

وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ “Engkau menggauli istrimu juga termasuk sedekah.” (HR Muslim)

Jadi, menyenangkan hati istri dengan berhubungan dengan istri dinilai sedekah menurut kacamata syari’at.

Rasulullah ﷺ juga menyebutkan,  تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ “Demikian juga jika ada dua orang datang kemudian menjadikan engkau sebagai hakim (pengambil keputusan) jika engkau berbuat adil kepada keduanya maka berarti engkau telah bersedekah.”

وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ “Demikian juga jika engkau membantu seseorang pada hewan tunggangannya yaitu engkau membantu mengangkatnya untuk naik di hewan tunggangannya atau engkau mengangkatkan barangnya di atas tunggangannya ini juga merupakan sedekah.” (HR Bukhari no 2.989 dan Muslim no 1.009)

Dari hadits-hadit di atas diketahui bahwa sedekah tidak mesti dengan uang atau harta. Membantu orang lain seperti mengangkatkan barang bawaannya, meletakkannya di atas tunggangannya atau di atas mobilnya juga merupakan bentuk sedekah, yaitu sedekah dengan tenaga.

Ketika orang yang tidak mampu tidak bisa bersedekah dengan uang bisa juga dengan

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...