Apa.tujuannya mwmberi warna karya 3 dimensi

Apa.tujuannya mwmberi warna karya 3 dimensi

Patung merupakan contoh karya seni tiga dimensi. (pixabay)

adjar.id – Adjarian pernah melihat patung? Yap, patung merupakan salah satu karya seni tiga dimensi.

Karya seni tiga dimensi merupakan karya seni yang memiliki volume sehingga dapat dilihat dari berbagai sisi.

Volume tersebut berupa lebar, panjang serta tinggi, sedangkan karya seni dua dimensi hanya memiliki ukuran panjang dan lebar.

Baca Juga: Apakah Benar Warna Merah dan Kuning Membuat Kita Merasa Lapar?

Fungsi karya seni tiga dimensi di antaranya sebagai hiasan.

Ciri utama karya seni tiga dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, dan memiliki volume.

Yuk, Adjarian kita cari tahu jenis-jenis karya seni tiga dimensi dan fungsi karya seni tiga dimensi.

“Karya seni yang memiliki volume, ukuran panjang, dan lebar merupakan karya seni tiga dimensi.”


Page 2

Apa.tujuannya mwmberi warna karya 3 dimensi

Patung merupakan contoh karya seni tiga dimensi. (pixabay)

Jenis-Jenis Karya Seni Tiga Dimensi

Karya seni tiga dimensi disajikan dalam dimensi lebar, tinggi dan menempati ruang fisik serta dapat dilihat dari berbagai sisi.

Berdasarkan fungsinya karya seni tiga dimensi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Seni Rupa Murni

Seni rupa murni merupakan karya seni yang memiliki fungsi lebih mengutamakan keindahan daripada aspek fungsional.

2. Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah karya seni yang dapat membantu kehidupan manusia.

Karya seni rupa terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan dengan keindahan.

Baca Juga: Mengenal Sistem Pembagian Waktu di Indonesia: WIB, WITA, dan WIT

Sebagai benda pakai, seni rupa memiliki fungsi praktis yang dibuat dengan mempertimbangkan aspek kegunaannya.

Dengan adanya unsur seni benda tersebut menjadi enak dilihat dan juga nyaman digunakan.

“Jenis karya seni tiga dimensi berupa karya seni murni dan karya seni terapan.”


Page 3

Apa.tujuannya mwmberi warna karya 3 dimensi

Patung merupakan contoh karya seni tiga dimensi. (pixabay)

Fungsi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Fungsi karya seni tiga dimensi, yaitu:

1. Sarana Pembelajaran

Karya seni tiga dimensi sebagai sarana pembelajaran, yaitu untuk memberikan informasi dan pengetahuan.

Contohnya seperti karya seni tiga dimensi berbentuk tiruan peristiwa kemerdekaan yang terletak di museum-museum.

Baca Juga: Mengenal Tari Tradisional dan Tari Kreasi, Apa Perbedaannya?

2. Hiasan

Karya seni tiga dimensi dibuat dengan tujuan memberi kesan estetik dan juga artistik pada suatu benda.

Misalnya pada furnitur rumah, patung dan lain-lain.

3. Sarana Hiburan

Fungsi karya seni tiga dimensi juga dapat dijadikan sebagai sarana hiburan seperti pada instalasi pameran.

"Karya seni rupa tiga dimensi memiliki beberapa fungsi."


Page 4

Apa.tujuannya mwmberi warna karya 3 dimensi

Patung merupakan contoh karya seni tiga dimensi. (pixabay)

4. Penanda atau Peringatan

Tugu peringatan menjadi salah satu fungsi dari karya seni tiga dimensi sebagai penanda sebuah peristiwa.

Nah, Adjarian itu tadi pengenalan mengenai karya seni tiga dimensi, lengkap dengan jenis-jenis dan juga fungsinya.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!

Pertanyaan:

Apa yang dimaksud dengan seni rupa murni adalah?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi: Konsep tiga dimensi atau 3D merujuk pada sebuah objek atau ruang yang memiliki tiga dimensi yang secara geometris terdiri dari: panjang, lebar dan tinggi. Contoh tiga dimensi suatu objek / benda adalah kubus atau kotak, bola, piramida atau benda spesial seperti kotak kemasan.

Seni rupa tiga dimensi berbentuk atau berujud secara plastis. Plastis yang dimaksudkan adalah dapat dilihat diraba dan dinikmati melalui pandangan mata secara fisik. Karya seni rupa ini termasuk kategori seni rupa yang memanfaatkan benda berujud dan dibentuk menjadi fungsi baru.

Seni rupa 3D atau karya 3 dimensi adalah jenis seni rupa yang memiliki tiga sisi, yaitu sisi panjang, lebar, dan tinggi. Seni rupa berbentuk sebuah bangun ruang yang memiliki volume.

Dalam bahasa sederhananya, seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang mempunyai volume dan menempati sebuah ruang. Sehingga unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni rupa dua dimensi dengan tiga dimensi.

Seni tiga dimensi terus mengalami perubahan, baik dari sudut pandang, model ruang, pola berkarya hingga jenisnya

Fungsi Karya Seni Tiga Dimensi

Karya seni rupa 3 dimensi memiliki fungsi pakai dan fungsi ekspresi seperti berikut:


a). Fungsi Pakai Seni Tiga Dimensi

Fungsi pakai merupakan fungsi dari seni rupa terapan. Karya seni rupa tiga dimensi terapan  diwujudkan dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis atau terapan. Pembuatan karya tiga dimensi diharapkan dapat digunakan sesuai fungsi dan tujuan pembuatan tanpa menghilangkan sisi estetika (keindahan).

Contoh berikut menjelaskan fungsi pakai seni tiga dimensi diantaranya adalah, kursi yang berfungsi untuk diduduki, telepon genggam berfungsi alat komunikasi, dan banyak benda kebutuhan sehari- hari yang juga karya seni rupa tiga dimensi.

b). Fungsi Ekspresi Seni Tiga Dimensi

Fungsi ekspresi merupakan fungsi dari seni rupa murni.  Sifat seni tiga dimensi murni memiliki karakteristik natural dan alami yang dibuat untuk pemenuhan hasrat estetis serta ekspresi dari senimannya.

Karya seni murni fungsi ekspresi diwujudkan dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.

Contoh Fungsi Ekspresi Seni Tiga Dimensi adalah seni lukis, grafis/ cetak, dan patung.

Pengertian Simbol Seni Rupa Tiga Dimensi

Kata simbol dalam bahasa Inggris adalah symbol, sedangkan dalah Bahasa Latin adalah symbolium, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan.

Simbol Karya Seni Rupa TIga Dimensi

Secara konseptual, kata simbol memiliki beberapa pengertian yang diantaranya adalah:

  • Simbol merupakan tanda yang kelihatan yang mewakili gagasan atau objek tertentu.
  • Simbol adalah kata atau tanda atau isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain seperti mewakili arti, kualitas, abstraksi, gagasan, dan objek.
  • Simbol adalah sesuatu ketentuan, peraturam yang disetujui secara umum dan/ atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
  • Simbol adalah tanda konvensional, yaitu sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu- individu yang memiliki arti tertentu seperti standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

Contoh Simbol Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Contoh simbol dalam karya seni rupa 3 dimensi diantaranya adalah:

a). Tugu Proklamasi di Jakarta menjadi simbol perjuangan rakyat dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

b). Monumen Bandung Lautan Api, kota Bandung untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumi hangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha.

c). Manumen Pancasila Sakti, Monumen yang memberi symbol tentang perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

d). Tugu Khatulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat merupakan symbol yang menunjukkan tempat yang dilewati oleh garis khatulistiwa

e). Tugu Jogja merupakan symbol persatuan antara pemimpin dan rakyatnya dalam perjuangan melawan musuh dan menjalankan pemerintahan suatu negara.

Simbol Objek Seni Rupa Tiga Dimensi

Simbol yang ditunjukkan langsung oleh objek karya seni. Contohnya patung pahlawan atau orang yang berjasa, dibuat untuk menghormatinya. Patung tersebut juga memiliki simbol kekuatan, kepahlawanan, dan perjuangan.

Simbol Unsur- Unsur Seni Rupa Tiga Dimensi

Unsur- unsur seni rupa  tiga dimensi memiliki simbol dengan makna yang berbeda. Misalnya unsur warna hitam digunakan untuk melambangkan duka cita,

Nilai Estetis Seni Rupa Tiga Dimensi

Nilai estetis karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif.

Nilai Estetis Objektif

Nilai estetis obyektif adalah nilai estetis yang memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri.  Artinya keindahan dari objek seni adalah tampak kasat mata.

Keindahan sebuah karya seni rupa terbentuk dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur- unsur visual ini yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.

Nilai Estetis Subjektif

Nilai estetis bersifat subyektif adalah nilai estetis yang memandang keindahan tidak hanya pada unsur- unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, namun ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.

Sebagai contoh saat melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, Seseorang akan dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya meskipun kalian tidak tahu obyek apa yang ditunjukkan oleh karya itu.

Namun, orang lain mungkin tidak tertarik pada karya itu dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.

Unsur Unsur Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa digunakan untuk memperindah bentuknya atau untuk memberikan makna simbolik.

Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda beda. Warna merah, hitam, putih dan sebagainya juga memiliki makna simbolik yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, warna hitam seringkali digunakan sebagai lambang duka cita, tetapi suku bangsa tertentu menggunakan warna kuning atau putih sebagai lambang berduka cita.

Prinsip-prinsip Seni Rupa

Adapun prinsip-prinsip Seni Rupa meliputi

Prinsip Kesatuan (Unity) merupakan bahan awal komposisi karya seni. Dengan adanya kesatuan maka unsur seni rupa akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik.

Keseimbangan (Balance) merupakan pengaturan unsur unusr rupa sehingga karya seni mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya.

Balance bisa dibuat secara formal /simetris dan dengan informal /asimetris serta keseimbangan radial /memancar.

Irama (Rythme) merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak.

Pengulanga berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai estetika yang unik.

Komposisi merupakan penyusunan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi susunan yang teratur.

Komposisi akan membentuk dasar keindahan dari sebuah karya seni sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan menarik dan dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.

Proporsi (Kesebandingan) merupakan prinsip yang bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras dan enak dipandang.

Keselarasan (Harmoni) merupakan prinsip yang menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan.

Keselarasan diwujudkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang selaras.

Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Berikut beberapa contoh karya seni rupa 3D:

1). Seni Kriya Tiga Dimensi

Seni Kriya merupakan satu cabang seni rupa yang mengandalkan keterampilan tangan atau hand skill dengan memperhatikan segi keindahan serta kebutuhan dalam membuat karya seni.

Jenis seni rupa kriya tiga dimeni sering dimanfaatkan sebagai dekorasi, atau benda terapan seperti mainan, furniture, dan lain-lain.

Beberapa jenis seni kriya diantaranya adalah seni kriya kayu, seni kriya keramik, seni kriya tekstil, seni kriya batu, serta seni kriya kulit.

2). Patung Seni Rupa Tiga Dimensi

Patung merupakan salah satu seni rupa 3D yang paling terkenal sehingga mudah dijumpai dan memiliki nilai seni yang tinggi. Seni rupa patung telah mengalami banyak perkembangan dari bahan pembuatnya, cara membuatnya dan teksturnya.

Biasanya seniman membuat patung dalam bentuk seperti manusia, binatang, atau bentuk-bentuk lainnya.

3). Keramik Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya seni keramik merupakan karya seni rupa yang bersifat tradisional hingga kontemporer atau modern.

Seni keramik lebih berfungsi sebagai kerajinan yang memanfaatkan bahan dari tanah liat sebagai bahan utama dengan melalui beberapa tahapan. Seni keramik melipiti proses pijit, butsir, pilin hingga pada tahap pembakaran dan glasir. Kualitas sebuah keramik ditentukan oleh proses dan bahan yang digunakan.

4). Arsitektur Seni Rupa Tiga Dimensi

Arsitektur merupakan jenis seni terpakai yang dapat dikategorikan juga sebagai seni rupa tiga dimensi. Seni rupa arsitektur lebih menekankan pada kesatuan, keseimbangan, keserasian, dan irama sebagai jenis seni rupa yang utuh mencakup dalam berbagai aspek.

Arsitektur, tidak hanya diperhatikan wujud bangunannya, namun juga mempertimbangkan aspek berat, volume tampung, kekokohan bangunan, dan sebagainya.

Teknik-teknik Seni Rupa Tiga Dimensi

Beberapa teknik seni rupa tiga dimensi  diantaranya adalah:

  1. Teknik Aplikasi Seni Rupa Tiga Dimensi

Teknik seni rupa aplikasi adalah teknik karya hias yang dimanfaatkan dalam seni menjahit, yakni dengan cara menempelkan beberapa macam potongan kain yang telah di gunting, seperti bentuk bunga, bintang, bulan, atau bentukbentuk lainnya dalam sebuah kain. Tujuannya adalah sebagai hiasan untuk memperindah pakaian.

Contoh Teknik Aplikasi Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya hias tiga dimensi yang digunakan untuk menutupi gallon air minum.

Sumber: tokopedia.com

  1. Teknik Mozaik Seni Rupa Tiga Dimensi

Teknik mozaik adalah teknik membuat karya dengan menggunakan bentuk potongan potongan bahan tertentu.

Tujuan menggunakan potongan bahan adalah sebagai pengganti bahan utama pewarna. Dengan adanya mozaik, media seni tidak terlihat polos, nampak lebih indah, dan lebih memiliki corak tertentu.

Contoh Teknik Mozaik Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya mozaik tiga dimensi bentuk kubus susun berbahan keramik. Keramik mozaik hexagonal ini terbuat dari bahan granit. Granit dipotong kecil kecil dan kemudian disusun menjadi bentuk hexagon.

Sumber: indonesian.alibaba.com

  1. Teknik Merakit Seni Rupa Tiga Dimensi

Teknik merakit dilakukan dengan cara menyambungkan potongan -potongan bahan tertentu agar menjadi suatu karya seni yang utuh.

Cara menyambung nyambung tersebut dinamakan merakit, sedangkan rakitan ialah hasil karyanya. Merakit dapat diterapkan pada benda- benda yang kompleks, seperti miniatur kapal, pesawat, atau alat transportasi lainnya.

Contoh Teknik Merakit Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya tiga dimensi Rakitan Model Rumah berbahan Kayu

Sumber: tokopedia.com

  1. Teknik Pahat Seni Rupa Tiga Dimensi

Teknik memahat yakni teknik karya seni dengan membuang atau menyisihkan bahan- bahan yang tidak perlu digunakan. Alat yang biasa digunakan adalah martil, pahat, kikir, dan sebagainya. Biasanya teknik pahat digunakan pada beberapa karya seni seperti patung dan miniatur tertentu.

Contoh Teknik Pahat Seni Rupa Tiga Dimensi

Patung Ganesha tiga dimensi terbuat dari kayu suar bergaya bali

Apa.tujuannya mwmberi warna karya 3 dimensi
Contoh Teknik Pahat Seni Rupa Tiga Dimensi

Sumber: indonesian.alibaba.com

Teknik Cor Seni Rupa Tiga Dimensi

Teknik cor ialah sebuah teknik karya seni yang diaplikasikan dengan cara menuang zat cair tertentu pada sebuah alat cetakan khusus. Bahan cair yang sering digunakan ialah bahan-bahan yang terbuat dari karet, semen, logam, dan lain-lain.

Contoh Teknik Cor Seni Rupa Tiga Dimensi

Patung cor tiga dimensi model Kubera Kuwera Kuvera Jambala berbahan perungu

Sumber: tokopedia.com

Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

Bentuk karya tiga dimensi antara lain adalah karya seni bangun, seni patung, seni keramik, seni instalansi (termsuk seni kontemporer) dan lain sebagainya.

Untuk membuat karya tiga dimensi maka perlu mengenal bahan bahan yang digunakan dalam berkreasi dengan karya tiga  dimensi. Adapun bahan-bahan berkreasi karya rupa 3 dimensi setidaknya dapat dikategorikan menjadi tiga  bagian yaitu:

1). Bahan Lunak Seni Rupa Tiga Dimensi

Bahan lunak yang digunakan dapat berupa kertas, karton, gabus dan styroform. Bahan- bahan ini mudah didapatkan dan membentuknya dengan alat-alat yang sederhana seperti gunting, silet, cutter, pisau.

Bahkan karya berbahan kertaspun bisa dibentuk tanpa menggunakan alat, misalnya dengan cara dilipat.

2). Bahan Liat Seni Rupa Tiga Dimensi

Bahan liat yang digunakan dalam berkarya tiga dimensi seperti tanah liat, gips, plastisin dan lilin. Bahan inipun juga mudah didapatkan di lingkungan sekitar kita.

3). Bahan Keras Seni Rupa Tiga Dimensi

Bahan keras yang dapat digunakan contohnya adalah kayu, batu danl ogam. Ketiganya merupakan bahan yang sering digunakan oleh perupa sejak zaman dahulu.

Batu dan logam merupakan bahan yang keras namun dapat tahan lama. Karena sifatnya yang keras, maka pengerjaan karya 3 dimensi berbahan batu dan logam memerlukan teknik dan peralatan khusus.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

  • Pusat dari tata surya adalah ….,
  • Gunung Api: Jenis Erupsi Intrusi Ekstrusi Magma 1). Lava 2). Lahar 3). Eflata dan Piroklastika 4). Ekhalasi
  • Seni Kriya: Pengertian, Contoh, Fungsi, Jenis, Teknik Rancang
  • Seni Rupa Tiga Dimensi: Pengertian, Fungsi Ekspresi Pakai, Nilai Estetis Objektif Subjektif, Simbol Unsur, Teknik, Contoh Karya,

Daftar Pustaka:

  1. Sumardjo, J., 2000, “Filsafat Seni”, Penerbit ITB, Bandung.
  2. Soedarsono, sp., 1990, “Tinjauan seni. Sebuah pengantar untuk apresiasi seni”, Suku Dayar Sana, Yogyakarta.
  3. Hadiatmojo, Supardi, 1990, “Sejarah Seni Rupa Eropa”, IKIP Semarang Press, Semarang.
  4. Agus, 1986, “Seni, Desain dan Teknologi”, Pustaka, Bandung.
  5. Setiawati, Puspita, 2004, “Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik”, Absolut, Yogyakarta.
  6. Wartono, Teguh, 1984, “Pengantar Pendidikan Seni Rupa”, Penerbit Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
  7. Darmawan, Budiman, 1988, “Penuntun Pelajaran Seni Rupa”, Ganeca Exact, Bandung.
  8. Sumardjo J., 2010, “Filsafat Seni”, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta
  9. Sahman, Humar, 1993, “Mengenal Dunia seni Rupa”, IKIP Semarang, Semarang
  10. Rangkuman Ringkasan Seni Rupa Tga Dimensi: Karya tiga dimensi terwujud dari berbagai bahan dan medium yang beraneka ragam. Karakter unik dari masing-masing bahan dan medium ini membutuhkan berbagai alat dan teknik pengolahan serta penggarapan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut.
  11. Bahan dan medium yang digunakan untuk berkarya seni rupa tiga dimensi dapat berupa bahan alami atau bahan sintetis.
  12. Karya seni rupa tiga dimensi ada yang berfungsi sebagai benda pakai yang biasa disebut karya seni terapan (applied art) dan ada yang dibuat dengan tujuan ekspresi semata yang biasa disebut seni murni (pure art)
  13. Nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi tampak secara visual dari wujud karya seni rupa tersebut. Unsur-unsur rupa (unsur fisik) disusun menggunakan prinsip-prinsip penataan (unsur nonfisik) membentuk komposisi wujud karya yang unik dan menarik.
  14. Nilai estetis karya seni rupa bersifat obyektif dan subyektif. Nilai obyektif terdapat pada karya seni rupa itu sendiri sedangkan nilai subyektif berada pada penikmatnya.
  15. Karya seni rupa ada yang memiliki makna simbolik. Unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi dapat menunjukkan atau menjadi simbol dari sesuatu.
  16. Berkarya seni rupa tiga dimensi dimulai dengan mencari ide gagasan atau model karya yang akan dibuat. Kegiatan ini dapat diawali dengan membuat rancangan berupa sketsa, dilanjutkan dengan memilih medium, bahan, alat dan teknik yang akan digunakan. Alasan-alasan pemilihan gagasan, model hingga teknik berkarya dapat disebut sebagai konsep berkarya seni rupa.