Apakah yang menyebabkan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia harus dilakukan

Soal dan Pembahasan Keanekaragaman Hayati

Pilihan ganda Soal dan Pembahasan Keanekaragaman Hayati 10 butir. 15 uraian Soal dan Pembahasan Keanekaragaman Hayati

I. Uraian

1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman Hayati?

Jawab:

Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam variasi atau bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.

2. Apakah yang menyebabkan keanekaragaman hayati di Indonesia cukup tinggi? Jelaskan oleh Anda.

Jawab:

Karena Indonesia memiliki letak geografis yang strategis, yaitu di antara dua benua dan dua samudra yang memiliki perbedaan karakteristik keanekaragaman hayati selain itu Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang memiliki iklim tropis.

3. Bagaimanakah persebaran hewan di Indonesia? Jelaskan.

Jawab:

Persebaran hewan di Indonesia terbagi ke dalam tiga wilayah, yaitu wilayah barat, wilayah timur, dan wilayah peralihan.

4. Apakah yang menyebabkan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia harus mulai dilakukan sekarang juga?

Jawab:

Karena kerusakan lingkungan dan habitat semakin parah, oleh karenanya mulai dari sekarang usaha pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan.

5. Tuliskan contoh-contoh tempat yang dijadikan sebagai lokasi pelestarian in situ dan pelestarian ex situ.

• Pelestarian in situ contohnya Taman asional Ujung Kulon dan Taman nasional Way Kambas.

• Pelestarian ek situ contohnya kebun binatang.

6. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman gen dan sebutkan contoh keanekaragaman yang dipengaruhi oleh gen.

Jawab:

Keanekaragaman gen merupakan keanekaragaman susunan gen yang dapat menimbulkan variasi dalam satu spesies.

7. Jelaskan perbedaan antara hewan yang berada di Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Sebutkan contohnya!

Jawab:

Hewan Indonesia bagian barat memiliki kemiripan hewan dari asia, dengan ciri banyak terdapat mammalia besar. Hewan Indonesia bagian timur memiliki kemiripan dengan hewan dari Australia dengan ciri banyak terdapat hewan marsupialia.

8. Manfaat apa saja yang bisa didapat oleh manusia dari keanekaragaman hayati di Indonesia.

Jawab:

Beberapa keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan.

9. Jelaskan perbedaan keanekaragaman hayati pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem.

Jawab:

Keanekaragaman gen menyebabkan variasi dalam spesies dan keanekaragaman spesies. Keanekaragaman tingkat spesies menyebabkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Jenis spesies pada suatu ekosistem akan berbeda pada ekosistem yang lain.

10. Faktor apa yang paling besar pengaruhnya terhadap keanekaragaman tingkat ekosistem?

Jawab:

Faktor lingkungan abiotik

11. Jelaskan pembagian wilayah penyebaran fauna Indonesia berdasarkan Wallace!

Jawab:

Keanekaragaman fauna Indonesia terbagi menadi hewan-hewan Indonesia bagian barat, peralihan, dan bagian timur.

12. Sebutkan lima contoh flora dan fauna endemik Indonesia!

Jawab:

Flora endemik, contohnya bunga bangkai dan salak. Fauna endemik, contohnya anoa dan babi rusa.

13. Menurut Wallace, Indonesia dibagi menjadi tiga zona. Sebutkan tiga zona tersebut, bersama contoh hewannya.

Jawab:

Zona Oriental, contohnya orang utan; zona peralihan, contohnya anoa; dan zona Australia, contohnya walabi.

14. Mengapa terjadi keanekaragaman tingkat ekosistem?

Jawab:

Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat populasi penyusun suatu ekosistem.

15. Apa yang akan terjadi jika suatu populasi hewan punah? Jelaskan!

Jawab:

Jika suatu populasi hewan punah maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem. Terutama meningkatnya jumlah populasi makanan (mangsa) spesies tersebut.

II. Pilihan Ganda!

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem dan spresies dapat menimbulkan ….

a. varietas

b. populasi

c. spesies baru

d. biodiversitas

e. habitat baru

Jawab: d

2. Makhluk hidup yang dikelompokan dalam spesies sama jika ….

a. mempunyai makanan yang sama

b. mempunyai ciri fisiologi yang sama

c. mempunyai ciri morfologi yang sama

d. hasil perkawinannya adalah keturunan yang fertil

e. hasil perkawinannya adalah keturunan yang sama dengan induknya

3. Faktor yang menimbulkan keanekaragaman hayati adalah ….

a. adaftasi makhluk hidup

b. gen dan lingkungan

c. lingkungan

d. makanan

e. internal

Jawab: b

4. Akibat adanya keanekaragaman gen adalah ….

a. tidak ada satu individupun yang sama dengan yang lain

b. setiap jenis makhluk hidup memiliki karakter yang berbeda

c. tidak ada ekosistem yang sama karakternya

d. makhluk hidup dibedakan atas kelas dan ordo

e. terjadi keanekaragaman kromosom

5. Variasi dan jenis mempunyai ciri perbedaan ….

a. warna, daur hdup, lingkungan

b. daur hidup, ukuran, bentuk

c. bentuk, warna, daur hidup

d. lingkungan, bentuk, warna

e. ukuran, warna, bentuk

Jawab: e

6. Tanaman kelapa, aren, pinang dan lontar menunjukan keanekaragaman pada tingkat ….

a. gen

b. jenis

c. kelas

d. populasi

e. ekosistem

7. Ekosistem yang stabil dapat diindikasikan dari tingginya keanekaragaman hayati. Hal ini karena ….

a. dijaga oleh manusia

b. terjadi secara alami

c. perubahan tidak mungkin terjadi

d. merupakan hasil interaksi antara faktro biotik dan abiotik

e. merupakan hasil interaksi antarmakhluk hidup sehingga terjadi keseimbangan

Jawab: e

8. Kelompok yang menunjukan keanekaragaman jenis dalam famili adalah ….

a. kelapa dan aren

b. ayam berkisar dan ayam ras

c. kelapa hijau dan kelapa gading

d. beruang putih dan beruang coklat

e. badak bercula satu dan badak bercula dua

9. Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman, yaitu keanekaragaman ….

a. individu, populasi, komunitas

b. gen, genotif, fenotif

c. gen, jenis, ekosistem

d. gen, jenis populasi

e. sel, jaringan, organ

Jawab: c

10. Pisang ambon, pisang kepok, pisang biji, pisang raja menunjukan keanekaragaman hayati tingkat ….

a. gen

b. jenis

c. populasi

d. ekosistem

e. komunitas

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Keberadaan keanekaragaman hayati ini tidak akan selalu tetap keadaannya, baik jumlah serta jenisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti perburuan, kerusakan ekosistem, serta pemanfaatan yang berlebihan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk berbagai keperluan secara berlebihan ini ditandai dengan semakin langkanya beberapa jenis flora dan fauna. Hal ini disebabkan rusaknya habitat dan ekosistem yang ditempati flora dan fauna tersebut.

Ketidakseimbangan tersebut apabila dibiarkan, dapat mengancam keanekaragaman hayati. Oleh karenanya, kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan kekayaan hayati di Indonesia ini harus dicegah. Pemerintah pun tidak tinggal diam, hal ini dapat dilihat dari undang-undang yang dikeluarkan pemerintah mengenai konservasi (pengawetan) sumber daya hayati yaitu Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup. Dari undang-undang tersebut pengolahan lingkungan hidup diharapkan dapat bermanfaat serta berkelanjutan. Berikut ini upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Perlindungan alam

Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan makanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkungannya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehingga kebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusia harus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.

Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia telah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya tahun 1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka, perlindungan alam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

Perlindungan alam dapat dikelompokkan menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus.

a. Perlindungan alam umum
Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua komponen alam  secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

  • Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Biasanya daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiah atau penelitian, misalnya, Taman Nasional Ujung Kulon dan Pulau Panaitan
  • Perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman nasional
  • Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh ada bangunan tempat tinggal maupun industri, dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi.  Beberapa contoh taman nasional yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (+ 15.000 ha), Taman Nasional Kerinci Seblat (+ 1,5 juta ha), dan Taman Nasional Meru Betiri (+ 50.000 ha). Ciri-ciri taman nasional, antara lain: (a) tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satu atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusia. Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan hewan yang memiliki nilai ilmiah; (b) karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan, pengelolaannya berada di tangan pemerintah; (c) karena memiliki unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem

b. Perlindungan alam khusus
Perlindungan alam khusus berarti melindungi unsur alam tertentu. Sebagai contoh perlindungan botani untuk melindungi tumbuhan tertentu; perlindungan zoologi untuk melindungi hewan tertentu; perlindungan geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu; perlindungan antropologi untuk melindungi suku bangsa tertentu; dan perlindungan suaka margasatwa untuk melindungi hewan tertentu.

2.  Pengawetan hutan

Hutan adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber keanekaragaman hayati yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya sehingga kita harus memelihara keaslian hutan tersebut. Akan tetapi, akhir-akhir ini manusia cenderung melakukan perusakan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapat memperkaya hidup manusia secara material dan spiritual sehingga manusia harus berusaha untuk memelihara semaksimal mungkin keanekaragam hayati tersebut. Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut.

  1. Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dengan mencegah tindakan manusia yang dapat merusak macam-macam flora dan fauna yang masih asli
  2. Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau. Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dan sumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air
  3. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindung oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akan menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan dari tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi
  4. Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundul menyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai dan danau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan
  5. Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industri terpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia

Tindakan yang dapat dilakukan untuk pengawetan hutan diantaranya sebagai berikut:

  1. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-mena, tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih
  2. Mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi dengan penanaman kembali
  3. Mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanami kembali bekas hutan yang telah rusak
  4. Mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadi karena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakan pemadaman secepat mungkin

3.  Perlindungan margasatwa

Menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponen ekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu, usaha pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalam suatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikan secara keseluruhan. Sikap manusia sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwasatwa langka yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alam tidak dimungkinkan lagi. Upaya untuk melestarikan hewan-hewan langka adalah sebagai berikut

  1. Membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yang meliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewan yang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, dan yang paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan
  2. Membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan membiakkannya kemudian dilepaskan kembali ke asalnya
  3. Memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lain yang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman
  4. Mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untuk kemudian menetaskannya, membiakkannya, dan mengembalikannya ke habitat semula

Sumber:

Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA