Apa itu kantung kemih dan fungsinya

Ureter adalah organ berbentuk saluran pipa yang berfungsi mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Sejumlah masalah kesehatan yang terkait dengan ureter antara lain obstruksi ureter, infeksi saluran kemih, batu ureter dan lain-lain.”

Halodoc, Jakarta – Ureter adalah bagian dari sistem kemih yang berbentuk seperti saluran pipa atau tabung. Tubuh terdiri dari 2 ureter, yakni di perut dan di bagian bawah panggul untuk menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Pada orang dewasa, panjang ureter sekitar 20 hingga 30 sentimeter.

Dinding ureter memiliki tiga lapisan, lapisan luar yang terbuat dari jaringan ikat fibrosa, lapisan tengah yang terbuat dari otot polos, dan lapisan dalam yang lembab dan melindungi permukaan sel.

Baca juga: Jangan Ragu Melakukan Tes Urine, Ini 6 Manfaatnya

Fungsi Utama Ureter

Organ yang mirip seperti saluran pipa ini berfungsi untuk menyaring darah dan membuat urin sebagai produk limbah. Peran ureter dalam proses ini adalah untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.

Prosesnya dimulai ketika ureter berkontraksi untuk memicu urine menjauh dari ginjal sehingga dapat masuk ke kandung kemih. Kemudian, ureter akan bekerja terus-menerus untuk mengosongkan urine ke dalam kandung kemih setiap 10 hingga 15 detik.

Selain berperan dalam membuang limbah dari tubuh, ureter juga membantu ginjal dalam menyeimbangkan cairan dalam tubuh, melepaskan hormon untuk mengatur tekanan darah, dan mengontrol produksi sel darah merah.

Risiko Penyakit yang Bisa Terjadi pada Ureter

Ada sejumlah masalah kesehatan yang dapat dialami ureter. Beberapa penyakit ini bersifat bawaan atau disebabkan oleh cedera atau infeksi. Masalah ureter umumnya dipicu oleh aliran urine dari ginjal ke kandung kemih terganggu. Jika urine tidak bisa keluar dari ginjal, infeksi ginjal bisa berkembang. Berikut sejumlah penyakit yang dapat terjadi pada ureter:

1. Obstruksi Ureter

Penyumbatan di ureter atau obstruksi ureter dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal bila tidak diobati. Beberapa kondisi yang dapat memicu obstruksi ureter di antaranya pembesaran prostat, batu ginjal, jaringan parut, tumor, gangguan darah, batu ureter atau kelainan kongenital.

Obstruksi ureter umumnya ditandai dengan gejala nyeri di samping atau perut, urine berdarah, mual, pembengkakan kaki, dan penurunan produksi urine. Perawatan untuk mengatasi ini biasanya mencakup pemberian antibiotik untuk membersihkan infeksi, drainase, dan pembedahan

Baca juga: 4 Penyakit yang Bisa Diketahui dengan Cek Urine

2. Batu Ureter

Kondisi ini sebenarnya adalah batu ginjal yang berjalan melalui ureter. Batu ginjal terbentuk ketika limbah atau racun-racun di dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan sehingga menumpuk dan menempel di dalam ginjal. Ukuran batu ginjal yang cenderung kecil dapat masuk ke dalam ureter dan terjebak. Gejala batu ureter meliputi sakit saat buang air kecil. Kram di perut bawah atau selangkangan dan kandungan darah dalam urine.

Terkadang batu ureter dapat menyebabkan infeksi sehingga pengidapnya mengalami demam dan kedinginan. Perawatan kondisi ini berfokus dengan minum banyak cairan untuk membantu mengeluarkan batu secara alami. Apabila perawatan ini tidak membantu dan batu ternyata tersangkut di dalam ureter, maka pembedahan perlu dilakukan.

3. Infeksi Saluran Kemih

ISK atau infeksi saluran kemih dapat mempengaruhi bagian saluran kemih mana pun, termasuk ureter. Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki uretra dan menginfeksi saluran kemih. Gejala ISK meliputi rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, atau merasa ingin buang air kecil, bahkan saat kandung kemih sudah dikosongkan. Infeksi saluran kemih umumnya diobati dengan antibiotik.

4. Refluks Vesikoureteral

Infeksi saluran kemih berulang bisa menjadi tanda refluks vesikoureteral. Refluks vesikoureteral ditandai dengan urine mengalir ke belakang, keluar dari kandung kemih melalui ureter dan kembali ke ginjal. Jika tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan tekanan darah tinggi.

Selain ISK, gejala refluks vesikoureteral lainnya adalah diare, sembelit, mual, muntah, dan penurunan berat badan. Kondisi ini bisa disebabkan karena cacat bawaan, penyumbatan kandung kemih atau ureter, dan masalah saraf. Antibiotik, operasi atau pemasangan kateter adalah beberapa opsi perawatan kondisi ini.

Baca juga: 6 Warna Urine Jadi Tanda Kesehatan

Nah, bila dirimu mengalami gejala-gejala di atas, segeralah tanyakan pada dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Alasannya, masalah pada ureter yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menyebabkan berbagai komplikasi. 

Bila kamu mengalami masalah pada ureter dan butuh antiobiotik untuk mengatasinya, kamu bisa membelinya di toko kesehatan Halodoc. Tak perlu repot pergi ke apotek, tinggal klik lalu antibiotik yang kamu butuhkan akan segera diantar ke tempat tujuan. Mudah dan praktis bukan? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: Healthline. Diakses pada 2021. Ureter.Verywell Health. Diakses pada 2021. Anatomy of the Ureters.
NHS UK. Diakses pada 2021. Urinary tract infections (UTIs).

Fungsi kandung kemih pada tubuh manusia adalah menyimpan urine hasil penyaringan oleh ginjal. Perlu diketahui bahwa tubuh manusia tercipta dengan beragam sistem. Bahkan organ yang ada juga sangat bervariasi.

Tetapi, manusia memiliki organ yang berperan vital dalam kehidupannya. Organ ini menyebabkan mereka bisa beraktivitas setiap harinya. Sama halnya dengan kandung kemih pada manusia yang sangat penting.

Kandung kemih merupakan salah satu organ yang berperan dalam kehidupan manusia. Walaupun pada dasarnya, semua organ memiliki peran penting yang berkesinambungan.

Kenali Fungsi Kandung Kemih pada Manusia

Kandung kemih merupakan organ pada sistem ekskresi manusia. Kandung kemih memiliki fungsi untuk menampung urine sementara sebelum terbuang. Pembuangan urine ini bersamaan dengan proses Buang Air Kecil atau BAK.

Dari fungsinya, kandung kemih memiliki bentuk seperti kantong. Tersusun atas beberapa otot yang saling beranyaman. Organ ini terletak pada rongga pelvis, tepatnya belakang pubis.

Secara normal kandung kemih akan menyimpan sekitar 500 ml urine setiap harinya. Ketika kandung kemih dalam keadaan kotor, maka bentuknya oval layaknya buah pir. Sedangkan saat berisi urine, dinding atas vesika urinaria akan masuk ke daerah abdomen.

Fungsi kandung kemih adalah untuk menyimpan urine sebagai hasil dari penyaringan ginjal. Dalam hal ini, kandung kemih akan menyimpan air seni hingga waktunya untuk keluar. Dengan kata lain, sampai seseorang merasa ingin buang air kecil.

Dengan berjalannya fungsi organ ini, seseorang akan terkontrol dalam melakukan buang air kecil. Bahkan ada gejala yang timbul sebelum akan keluar melalui BAK.

Baca Juga: Fungsi dari Alveolus Sebagai Tempat Perpindahan Udara dalam Tubuh

Gejala Timbul Sebelum Buang Air Kecil

Setiap orang pasti merasakan rasa ingin buang air kecil. Nah, dalam pembahasan ini akan memberikan informasi mengenai gejala yang timbul. Sehingga bisa berguna untuk memberikan tanda-tanda bagi mereka yang membutuhkan.

Fungsi kandung kemih yang berjalan dengan baik akan memberikan reaksi ketika seseorang sudah saatnya membuang urin. Kandung kemih yang sudah terisi urine akan memiliki sebuah saraf sensor. Nantinya, saraf ini akan mengirimkan impuls ke otak.

Setelah otak menerima impuls dengan baik, maka akan melanjutkannya ke kandung kemih yang sudah penuh. Setelah itu, otak akan kembali mengirimkan impuls balik ke kandung kemih. Dalam hal ini, memberikan perintah organ tersebut untuk mengosongkan isinya.

Urine akan keluar dari kandung kemih melalui organ yang bernama uretra. Pada laki-laki, saluran uretra akan berakhir pada penis. Sedangkan pada perempuan akan berujung antara klitoris dan vagina.

Merawat Kandung Kemih

Agar fungsi kandung kemih tetap berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatannya. Tentu saja, hal ini bisa menjaga dari beragam penyakit. Misalnya sistitis, kandung kemih yang terlalu aktif, dan lain sebagainya.

Berhenti Merokok

Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan paru-paru, tetapi juga kesehatan kandung kemih. Orang yang merokok berisiko mengalami kanker. Pasalnya, kandungan pada rokok sangat berbahaya.

Bahkan seseorang yang masih merokok tiga kali lebih besar mengalami risiko kanker kandung kemih. Walaupun tidak semua orang yang merokok bisa terkena penyakit ini. Tetapi tidak ada salahnya menerapkan pola hidup sehat.

Baca Juga: Fungsi Kolagen untuk Tubuh, Atasi Nyeri Sendi dan Bikin Awet Muda

Minum Air Putih Secukupnya

Hal berikutnya yang bisa menjaga fungsi kandung kemih adalah minum air secukupnya. Kebutuhan air putih bisa disesuaikan dengan kapasitas seseorang. Apabila merasa haus, alangkah baiknya untuk segera minum.

Pada saat tertentu, alangkah baiknya mengurangi asupan cairan. Khususnya ketika sedang mengalami inkontinensia urine. Ini merupakan keadaan ketika seseorang sulit menahan buang urine saat malam hari.

Buang Air Kecil Sampai Selesai

Tidak boleh seseorang buang air kecil dengan terburu-buru. Pastikan urine sudah selesai terbuang, baru membersihkannya. Menuntaskan buang air kecil adalah salah satu cara untuk menghindari adanya infeksi saluran kemih.

Urine yang tidak keluar dengan sempurna akan kembali ke kandung kemih. Padahal terdapat bakteri yang tersimpan pada urine tersebut. Sehingga bakteri akan mengganggu kesehatan seseorang dan berakibat pada infeksi.

Nah, itulah informasi seputar fungsi kandung kemih dan cara menjaga kesehatannya. Lakukan pola hidup yang sehat agar tidak terserang penyakit akibat kelalaian dalam kehidupan sehari-hari. Merawat organ vital dengan hati-hati agar tidak timbul penyakit berbahaya. (R10/HR Online)

Editor: Jujang

This post was last modified on Desember 27, 2021 4:39 AM

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA