Disunnahkan mengaminkan doa khatib menurut ulama Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah. Hanya saja, menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah, amin dibaca dengan suara lirih (sirr) dan tanpa meninggikan suara menurut ulama Syafi'iyah. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah, amin tidak dibaca di lisan melainkan hanya di dalam hati saja.[1] Dalam kitab At Taj wal Iklil li Mukhtashor Al Khalil dinukil perkataan Al Baji, "Tidak ada perbedaan pendapat tentang mengaminkan doa khatib, sebab doa memang semestinya diaminkan. Yang menjadi perbedaan pendapat adalah tentang dipelankan atau dikeraskan suaranya."[2] Baca juga : Ketika Khatib Membacakan Al-Baqarah 183 Hukum Mengangkat Tangan Ketika Khatib Jumat Berdoa Pertama: Bagi Khatib Makruh hukumnya khatib Jumat mengangkat kedua tangan saat berdoa. Kedua: Bagi Makmum Sedangkan bagi makmum, mengangkat kedua tangan di saat khatib Jumat sedang berdoa di atas mimbar adalah diperbolehkan bahkan disunnahkan. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah pernah ditanya tentang hukum mengangkat kedua tangan setelah selesai dua khutbah hari Jumat, apakah ia sunnah atau bid'ah. Baca juga : Peranan Imam dan Khatib Saat Shalat Jumat Page 2
Disunnahkan mengaminkan doa khatib menurut ulama Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah. Hanya saja, menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah, amin dibaca dengan suara lirih (sirr) dan tanpa meninggikan suara menurut ulama Syafi'iyah. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah, amin tidak dibaca di lisan melainkan hanya di dalam hati saja.[1] Dalam kitab At Taj wal Iklil li Mukhtashor Al Khalil dinukil perkataan Al Baji, "Tidak ada perbedaan pendapat tentang mengaminkan doa khatib, sebab doa memang semestinya diaminkan. Yang menjadi perbedaan pendapat adalah tentang dipelankan atau dikeraskan suaranya."[2] Baca juga : Ketika Khatib Membacakan Al-Baqarah 183 Hukum Mengangkat Tangan Ketika Khatib Jumat Berdoa Pertama: Bagi Khatib Makruh hukumnya khatib Jumat mengangkat kedua tangan saat berdoa. Kedua: Bagi Makmum Sedangkan bagi makmum, mengangkat kedua tangan di saat khatib Jumat sedang berdoa di atas mimbar adalah diperbolehkan bahkan disunnahkan. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah pernah ditanya tentang hukum mengangkat kedua tangan setelah selesai dua khutbah hari Jumat, apakah ia sunnah atau bid'ah. Baca juga : Peranan Imam dan Khatib Saat Shalat Jumat Page 3
Disunnahkan mengaminkan doa khatib menurut ulama Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah. Hanya saja, menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah, amin dibaca dengan suara lirih (sirr) dan tanpa meninggikan suara menurut ulama Syafi'iyah. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah, amin tidak dibaca di lisan melainkan hanya di dalam hati saja.[1] Dalam kitab At Taj wal Iklil li Mukhtashor Al Khalil dinukil perkataan Al Baji, "Tidak ada perbedaan pendapat tentang mengaminkan doa khatib, sebab doa memang semestinya diaminkan. Yang menjadi perbedaan pendapat adalah tentang dipelankan atau dikeraskan suaranya."[2] Baca juga : Ketika Khatib Membacakan Al-Baqarah 183 Hukum Mengangkat Tangan Ketika Khatib Jumat Berdoa Pertama: Bagi Khatib Makruh hukumnya khatib Jumat mengangkat kedua tangan saat berdoa. Kedua: Bagi Makmum Sedangkan bagi makmum, mengangkat kedua tangan di saat khatib Jumat sedang berdoa di atas mimbar adalah diperbolehkan bahkan disunnahkan. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah pernah ditanya tentang hukum mengangkat kedua tangan setelah selesai dua khutbah hari Jumat, apakah ia sunnah atau bid'ah. Baca juga : Peranan Imam dan Khatib Saat Shalat Jumat Page 4
Disunnahkan mengaminkan doa khatib menurut ulama Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah. Hanya saja, menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah, amin dibaca dengan suara lirih (sirr) dan tanpa meninggikan suara menurut ulama Syafi'iyah. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah, amin tidak dibaca di lisan melainkan hanya di dalam hati saja.[1] Dalam kitab At Taj wal Iklil li Mukhtashor Al Khalil dinukil perkataan Al Baji, "Tidak ada perbedaan pendapat tentang mengaminkan doa khatib, sebab doa memang semestinya diaminkan. Yang menjadi perbedaan pendapat adalah tentang dipelankan atau dikeraskan suaranya."[2] Baca juga : Ketika Khatib Membacakan Al-Baqarah 183 Hukum Mengangkat Tangan Ketika Khatib Jumat Berdoa Pertama: Bagi Khatib Makruh hukumnya khatib Jumat mengangkat kedua tangan saat berdoa. Kedua: Bagi Makmum Sedangkan bagi makmum, mengangkat kedua tangan di saat khatib Jumat sedang berdoa di atas mimbar adalah diperbolehkan bahkan disunnahkan. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah pernah ditanya tentang hukum mengangkat kedua tangan setelah selesai dua khutbah hari Jumat, apakah ia sunnah atau bid'ah. Baca juga : Peranan Imam dan Khatib Saat Shalat Jumat Ridwan Kamil Khutbah. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana
TRENDING | 10 April 2020 10:07 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini Merdeka.com - Tata cara khutbah Jumat sangat perlu untuk dipahami dan dimengerti bagi khatib. Khatib adalah seseorang yang bertugas menyampaikan khutbah saat menjalankan shalat Jumat. Bukan sembarangan, menjadi khatib pada dasarnya merupakan perwakilan yang hukumnya fardhu kifayah. Seorang khatib juga harus bisa memberikan nasihat, peringatan serta ajaran mengenai Agama Islam kepada jemaah. Untuk itu, calon khatib harus benar-benar mengerti dan memahami tata cara khutbah Jumat sebelum naik ke atas mimbar. Lantas, bagaimana tata cara khutbah Jumat sesuai syariat? Simak ulasannya berikut ini. 2 dari 7 halaman
Sebelum naik ke atas mimbar, ada baiknya calon khatib mengenal ketentuan lainnya terlebih dahulu. Seperti misalnya syarat khutbah Jumat. Perlu untuk diketahui, khutbah pada shalat Jumat masuk dalam bagian rukun shalat Jumat. Penyampaian khutbah Jumat juga terbagi menjadi dua sesi. Berikut syarat khutbah Jumat yang perlu diketahui oleh calon khatib:
3 dari 7 halaman
Adapun rukun-rukun khutbah Jumat sebagai berikut:
4 dari 7 halaman
Sebelum azan berkumandang, calon khatib harus melakukan adab-adab berikut ini:
5 dari 7 halaman
Saat azan telah dikumandangkan, ada baiknya khatib melakukan adab-adab berikut ini:
6 dari 7 halaman
Setelah menyampaikan khutbah, muazin akan mengumandangkan iqamat. Setelah iqamat berkumandang, khatib segera melakukan adab-adab berikut ini:
7 dari 7 halaman
Setelah mengenal syarat, rukun dan adab khutbah Jumat, dilanjutkan dengan tata cara khutbah shalat Jumat. Adapun tata cara khutbah shalat Jumat sesuai dengan sunnah yang dianjurkan. 2020 Merdeka.com/Arie BasukiItu berarti, tata cara khutbah shalat Jumat ini sesuai dengan anjuran dari Rasul. Berikut tata cara khutbah shalat Jumat sesuai sunnah Rasul:
|