Show
Kohesi dan Adhesi : Pengertian, Rumus, Akibat dan Contoh adalah Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Gaya dalam Ilmu Fisika Terlengkap KohesiKohesi ini didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antar partikel yang sejenis. Kohesi ini dipengaruhi jarak antar partikel serta kerapatan suatu zat. Gaya kohesi pada zat padat lebih kuat jika dibandingkan dengan zat cair ataupun gas. Akibat dari gaya kohesi ini ialah menyebabkan dua zat tidak akan dapat bercampur walaupun berada dalam satu tempat. Contoh : Oli tidak akan bersatu dengan air ketika di taruh dalam wadah yang sama. Kohesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak. Gaya kohesi zat padat lebih besar dibandingkan dengan zat cair dan gas (Susunan partikel pada zat padat, cair, dan gas). Gaya kohesi mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat. Contoh peristiwa kohesi adalah :
AdhesiAdhesi ini didefinisikan ialah sebagai gaya tarik menarik antar partikel yang berbeda jenisnya. Akibat adanya gaya adhesi akan dapat mengakibatkan dua zat akan dapat melekat bila dicampurkan. Contoh : bercampurnya kopi dalam air . Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Gaya adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan. Contoh peristiwa Adhesi adalah:
Bila suatu cairan gaya kohesinya > gaya adhesinya maka bila kita tuangkan ke gelas, permukaan cairan akan cembung ke atas. Sebaliknya bila gaya kohesinya < gaya adhesinya maka permukaan cairan akan melengkung ke atas pada sisi cairan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Keputusan – Proses, Tipe, Gaya, Tentatif, Terencana, Para Ahli Kondisi Mencampurkan Macam ZatAda beberapa kondisi yg mungkin terjadi jika kita mencampurkan 2 macam zat
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rumus Gaya Fisika Akibat Kohesi dan AdhesiAkibat adanya kohesi dan adhesi, terjadi beberapa peristiwa menarik, Berikut ini beberapa di antaranya :
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Rumus Gaya Lorentz Beserta Contohnya Secara Lengkap Peristiwa Gaya Adhesi dan KohesiAkibat adanya gaya adhesi dan kohesi terjadi peristiwa unik dalam fisika, diantaranya : KapilaritasKapilaritas ialah peristiwa naik atau turunnya suatu zat cair melalui celah sempit ataupun di dalam pipa kapiler.
Tegangan PermukaanTegangan Permukaan ini ialah kecenderungan pada zat cair untuk menegang sehingga pada permukaan zat cair seolah olah terdapat selaput yang dapat menahan suatu benda. Hal tersebut disebabkan oleh karena adanya kohesi zat cair.
Meniskus Cembung dan Meniskus CekungMeniskus Cembung dan Meniskus Cekungini ialah peristiwa mencekung ataupun mencembungnya permukaan suatu zat cair. Contoh peristiwa miniskus cembung ialah : Sedangkan miniskus cekung ini terjadi apabila gaya adhesi lebih kuat daripada gaya kohesi. Contoh peristiwa miniskus cekung ialah air raksa di dalam pipa kapiler. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap Rumus Kohesi dan AdhesiMassa jenis zatMassa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
Satuan massa jenis dalam ‘CGS [centi-gram-sekon]’ adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3 Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan ‘Massa Jenis Relatif’ Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Pada termometer, zat yang paling banyak digunakan adalah alkohol dan raksa. Yang menjadi pelopor pembuatan termometer adalah Galileo Galilei (1564-1642). Prinsip kerja termometer buatan Galileo didasaran pada perubahan volume gas di dalam labu. Prinsip kerja termometer biasanya menggunakan sifat pemuaian zat cair. Jadi, pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat bertambahnya suhu zat. kenaikan suhu untuk menaikan suhu suatu zat di perlukan kalor ( Q ), besarnya tergantung jenis zatnya, banyaknya zat yang dipanaskan dan kenaikan suhu yang diinginkan kalor jenis ( c )adalah kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk menaikan 1°C TermometerAda 3 jenis termometer, yaitu termometer laboratorium, termometer klinis dan termometer ruang.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Definisi Fisika Terlengkap Skala suhu
Zat cair pengisi TermometerKelebihan raksa:
kekurangan raksa:
kelebihan alkohol:
kekurangan alkohol:
PemuaianPemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas. Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas(dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273. Pemuaian panjangadalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah Bila ingin menentukan panjang akhir setelah pemanasan maka digunakan persamaan sebagai berikut : Yang perlu diperhatikan adalah didala rumus tersebut banyak sekali menggunakan lambang sehingga menyulitkan dalam menghapal. Disarankan untuk sering menggunakan rumus tersebut dalam mengerjakan soal dan tidak perlu dihapal. Pemuaian luasadalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis. Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pemuaian volumeadalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273 Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja. Perumusannya adalah
Kalor adalah suatu bentuk energi yang mengalir dari benda panas (bersuhu tinggi) ke benda yang dingin (bersuhu rendah). Adanya kalor dapat diketahui dengan melihat akibat yang ditimbulkan. Kalor menyebabkan suhu suatu benda naik, sifat benda berubah, wujud benda berubah, dan warna benda berubah. Hal itu tergantung seberapa banyak kalor yang diterima oleh benda. Nah, saat kamu memegang gelas berisi air panas, kalor dari air panas akan mengalir ke tanganmu. Tanganmu menjadi hangat karena menerima kalor dari air panas dalam gelas yang mengakibatkan naiknya suhu tanganmu. Kenaikan suhu ini dapat kamu ukur menggunakan termometer. Semakin banyak kalor yang diberikan maka semakin besar perubahan suhu yang dialami zat tersebut. Hal ini berarti besarnya kalor sebanding dengan kenaikan suhu zat.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, semakin besar kalor yang diberikan pada suatu zat maka semakin besar pula kenaikan suhu yang dialami benda tersebut. Lalu, apakah kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 1 kg air dan 10 kg air sama? Ternyata tidak sama. Semakin besar massa benda maka semakin besar pula kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhunya benda tersebut. Jika besar kalor yang dibutuhkan suatu zat yang bermassa m untuk kenaikan suhu ∆T sebesar Q maka :
Selain massa dan kenaikan suhu, jumlah kalor yang dibutuhkan zat bergantung pada jenis zat yang dipanaskan. Semakin Untuk membedakan jenis zat, dikenal kalor jenis yang disimbolkan c, sehingga persamaan diatas dapat dirumuskan menjadi :
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan dalam satuan joule atau kalori m = massa zat dalam satuan kg atau gram ∆T = perubahan suhu dalam satuan K atau 0C C = kalor jenis dalam satuan J/kg K atau kal/g0C Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa suatu zat sebesar 10C atau 1 K. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Biologi Molekul – Pengertian, Teknik, Ilmu, Sejarah, Ukuran, Rumus, Geometri Contoh Kohesi dan AdhesiGaya dapat kita temui dalam berbagai macam peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya kohesi dan adhesi yang merupakan sebuah gaya tarik menarik antar partikel sebuah zat. Kohesi merupakan gaya tarik menarik partikel yang sejenis. Dalam peristiwa kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat. Gaya ini menyebabkan dua zat tidak akan melekat apabila dicampurkan. Sehingga gaya kohesi dalam zat padat lebih besar dibandingkan dengan zat cair maupun zat gas. Peristiwa Gaya KohesiDalam kehidupan sehari-hari banyak contoh peristiwa yang dapat kita temui untuk gaya kohesi ini. Beberapa peristiwa itu seperti berikut :
Peristiwa Gaya AdhesiSelain gaya kohesi ada lagi yakni gaya adhesi,tetapi keduanya memiliki perbedaan. Jika kohesi merupakan gaya tarik menarik pada partikel yang sama, maka adhesi merupakan gaya tarik menarik pada partikel yang jenisnya berbeda. Sehingga adhesi akan menyebabkan dua zat saling melekat apabila dicampurkan. Peristiwa adhesi dalam kehidupan sehari-hari yaitu
Dalam peristiwa kohesi dan adhesi ini mempengaruhi zat cair sehingga memneyebabkan terjadinya beberapa peristiwa. Peristiwa meniskus (permukaan) cembung dan cekung. Permukaan sebuah zat cair pada pipa kapiler akan cekung apabila adhesi lebih besar dari kohesi.
|