Apakah yang dimaksud motif berprestasi menurut Gede Anggan Suhanda

Landasan Dan Pengembangan Motivasi Berprestasi

Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Prestasi merupakan motivasi utama seorang wirausahawan sedangkan uang hanyalah cara untuk menghitung pencapaian sasaran atau symbol prestasi. 

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (Suryana, 2003) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (selfactualiazation needs). 

Menurut Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu : 1. Faktor Pendorong; Keberhasilan, Pengetahuan, Kreativitas, dan Tanggung Jawab

2. Faktor Pemelihara; Lingkungan Kerja, Insentif Kerja, Hubungan Kerja, dan Keselamatan Kerja 

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003) :

1. Ingin mengatasi sendir i kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.4. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.

Memotivasi diri dalam Kewirausahaan

Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti to move atau menggerakkan, (Steers and Porter, 1991:5), sedangkan Suriasumantri berpendapat, motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum motif sama dengan drive. Berdasarkan pendekatan regulatoris, Beck (1990: 19) menyatakan “drive” sama seperti sebuah kendaraan yang mempunyai suatu mekanisme untuk membawa dan mengarahkan perilaku seseorang. Sejalan denganitu, berdasarkan teori atribusi Weiner ada dua lokus yang menjadi penyebab seseorang berhasil atau berprestasi.

1. Lokus penyebab instrinsik mencakupa. Kemampuan,b. Usaha, dan

c. Suasana hati (mood), seperti kelelahan dan kesehatan. 

2. Lokus penyebab ekstrinsik meliputia. Sukar tidaknya tugas,b. Nasib baik (keberuntungan), dan

c. Pertolongan orang lain.

Motivasi berprestasi menurut McClelland mengandung dua aspek, yaitu1. Mencirikan ketahanan dan suatu ketakutan akan kegagalan2. Meningkatkan usaha keras yang berguna dan mengharapkan akan keberhasilan.

Namun, Travers mengatakan bahwa ada dua kategori penting dalam motivasi berprestasi, yaitu mengharapkan akan sukses dan takut akan kegagalan.

Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu: kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Berdasarkan uraian di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam dir i yang mendasari kita untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

Terdapat sembilan karakter pada wirausahawan yang berhasil, yaitu :
Proaktif :1. Inisiatif, melakukan sesuatu sebelum diminta atau terdesak oleh keadaan.2. Asertif, menghadapi masalah secara langsung dengan orang lain. Minta orang lain mengerjakan yang harus mereka lakukan.

Berorientasi prestasi :

1. Melihat dan bertindak berdasarkan peluang, menangkap peluang khusus untuk memulai bisnis baru, mencari bantuan keuangan, lahan, ruang kerja dan bimbingan.2. Orientasi efisiensi, mencari dan menemukan cara baru untuk menger jakan sesuatu dengan lebih cepat atau dengan lebih sedikit biaya.3. Perhatian pada pekerjaan dengan mutu yang tinggi, keinginan untuk menghasilkan atau menjual produk atau jasa dengan mutu tinggi.4. Perencanaan yang sistematis, menguraikan pekerjaan yang besar menjadi tugas-tugas atau sasaran-sasaran kecil, mengantisipasi hambatan dan menilai alternatif.

5. Pemantauan, mengembangkan atau menggunakan prosedur untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan atau sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Komitmen pada orang lain :   

1. Komitmen terhadap pekerjaan, melakukan pengorbanan pribadi atau bisnis yang luar biasa untuk menyelesaikan pekerjaan. Menyinsingkan lengan baju bersama karyawan dan bekerja di tempat karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Menyadari pentingnya dasar-dasar hubungan bisnis, melakukan tindakan agar tetap memiliki hubungan dekat dengan pelanggan, memandang hubungan pribadi sebagai sumber daya bisnis. Menempatkan jasa baik jangka panjang diatas keuntungan jangka pendek. Kebutuhan berprestasi wirausaha (n’Ach) menurut David C. McClelland terlihat dalam tindakan yang lebih baik dan lebih ef isien dibanding sebelumnya. 

Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinyab. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungane. Menyukai tantangan dan melihat secara seimbang, jika tugas yang di embannya sangat ringan maka wirausaha merasa kurang tantangan tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.


Tindakan Kreatif dan Inovatif 

A. Berfikir dan Bertindak StrategisWirausahawan harus mampu berfikir dan bertindak strategis karena para wirausahawan yang berhasil mempunyai kemampuan memikirkan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, siapa yang mengerjakannya dan kapan waktu pelaksanaannya dengan strategi-strategi yang tepat. Tindakan-tindakan yang dilakukan wirausahawan mengacu pada rencana strategis yang telah dibuat. Kriteria yang perlu di perhatikan dalam mendefenisikan sebuah rencana strategis usaha adalahTujuan : apa yang ingin dicapai.Ruang lingkup : bidang usaha Kontribusi : bagaimana hubungan masing-masing kegiatan dengan keseluruhan rencana strategis.Kebutuhan sumber daya : berapa kebutuhan sumber daya manusia dan dana untuk mencapai sasaran dalam rencana dengan berhasil.Waktu : jadual dan tenggang waktu yang bagaimana yang dapat memastikan penyelesaian rencana strategis.

Menurut Rambat & Bakir kewirausahaan akan dipermudah apabila dapat dilakukan :1. Rentang kendali tetap dipertahankan secara luas2. Manajer member ikan seluruh visi dan arah strategi sambil mendelegasikan tanggungjawab dan wewenang inovasi kepada individu yang lebih rendah.3. Individu dan tim ini diberi kebijakan operasional yang nyata pada saat pengembangan dan pengujian konsep dan gagasan baru.4. Komunikasi terbuka, dimana setiap karyawan dapat secara langsung ber interaksi dengan karyawan lainnya baik secara formal maupun informal pada saat yang tepat.5. Dengan kata lain, disain struktur organisasi diupayakan agar tidak tersentralisasi dan formalisasi (dalam pengertian informal) ditingkatkan sejalan dengan pertumbuhan organisasi.

Seorang wirausaha harus memiliki karakter dasar yaitu adanya visi yang jauh kedepan yang menjadi dasar pendorong perubahan den karena kemampuan mengkombinasikan berbagai sumberdaya untuk mendapatkan suatu yang baru. Seorang penulis membuat analogi bahwa mencari ciri seorang wirausahawan sama dengan mencari bintang mitos. Orang merasa mengetahui bentuknya, tetapi kalau dicari tidak bisa ditemukan di manapun.

B. Kualifikasi Wirausaha UnggulWirausahaawan yang unggul memiliki kualifikasi sebagai berikut :

1. Memulai pekerjaan dengan rencana


Pekerjaan yang dilakukan dengan berdasarkan perencanaan akan mampu menghasilkan pencapaian tujuan yang lebih baik dan efektif. Oleh karena itu wirausaha dalam melakukan pekerjaannya tidak terlepas dari rencana, baik itu recana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

2. Memiliki ide-ide kreatif dan inovatif
Wirausaha yang unggul memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif serta mampu menerapkan ide- ide tersebut dalam sebuah usaha.

3. Berani dan menyenangi tantangan baruMeskipun mempunyai ide-ide yang banyak kalau tidak diterapkan akan percuma, untuk itu perlu keberanian untuk menerapkan ide- ide tersebut. Wirausaha yang unggul juga sangat menyenangi apabila mendapat tantangan-tantangan baru. Berfikir ke masa depan dan mampu membuat keputusan pada waktu yang tepat. Dalam membina hubungan wirausaha yang unggul mempunyai pandangan ke masa depan, teman merupakan mitra ker ja dan karyawan sebagai rekan kerja bagi wirausaha. Dalam

menghadapi tantangan dan perubahan-perubahan dimasa depan wirausaha juga dituntut untuk dapat berfikir dan menanggapinya secara kritis. Keputusan dibuat pada waktu yang tepat, sehingga pekerjaan tidak tertunda. Pada umumnya wirausaha yang unggul jika melihat peluang cepat mengambil keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. 

4. Menetapkan prioritas dalam usaha yang dijalankan
Bisa mengenali kegiatan-kegiatan yang membutuhkan perhatian.

5. Berusaha meningkatkan pengetahuan dan penguasaan teknologi
Wirausaha yang unggul selalu berusaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya yaitu dengan rajin membaca dan menggali pengalaman wirausahawan yang sudah sukses serta berusaha meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi.

6. Ulet dan disiplin pada tugas yang dilakukan
Wirausaha harus pantang menyerah dan melaksanakan tugas dengan disiplin yang tinggi

7. Memiliki misi dan visi yang baik dengan tujuan dan sasaran jelas.Misi dan visi serta tujuan dan sasaran merupakan factor penentu untuk apa usaha dilakukan, kemana arah usaha dibawa, kapan melakukan, siapa yang melakukan dan bagaimana melakukannya. Batasan-batasan ini memperjelas usaha yang akan dilakukan.

Seorang wirausaha sejati harus memiliki karakter unggulan, Paulus Winarto dalam bukunya First Step to An Entrepreneur menuliskan lima ciri wirausahawan unggulan sebagai berikut:


1. Berani mengambil resikoArtinya berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh resiko. Namun resiko telah diperhitungkan dengan cermat.

2. Menyukai tantangan

Segala sesuatu dilihat sebagai tantangan, bukannya masalah. Perubahan yang terjadi justru mencuatkan semangat menaklukan.

3. Punya daya tahan tinggi

Seorang wirausaha harus banyak akal (bukan akal-akalan) dan tidak mudah putus asa.

4. Punya visi jauh ke depan

Segala yang dilakukan punya tujuan jangka panjang, meskipun dimulai dengan langkah yang amat kecil.

5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik

Seorang wirausaha akan mengarahkan semua potensi yang dimilikinya, termasuk merekrut orang-orang yang berkompeten.


Ciri-ciri wirausahawan handal


1. Pertama, percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencar i penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
2. Kedua, mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkannya peluang tersebut.
3. Ketiga, mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih tepat dan effisien.
4. Keempat, mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
5. Kelima, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
6. Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.
7. Ketujuh, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendir i dan kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/manager ialship) serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
8. Kedelapan, berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dgn perusahaan.Untuk menjadi pengusaha yang sukses seorang dituntut untuk, memenuhi kualifikasi sebagai seorang wirausahawan. Pada kenyataannya tidak semua pengusaha adalah wirausahawan yang memiliki sifat kewirausahaan. Pada umumnya yang dimaksud dengan wirausaha sama dengan wiraswasta atau pengusaha yaitu semua orang yang memiliki usaha atau melakukan kegiatan usaha untuk memperoleh keuntungan atau komisi.


Page 2