Apakah usus buntu bisa sembuh tanpa operasi

Penyakit usus buntu atau apendisitis terjadi saat organ appendix mengalami inflamasi atau peradangan. Radang usus buntu dapat memicu rasa nyeri yang hebat di area perut dan berbagai gangguan pencernaan lainnya. Biasanya, kondisi ini diatasi dengan operasi. Namun saat ini, cara mengobati usus buntu tanpa operasi juga sudah bisa menjadi opsi.

Peradangan pada usus buntu, bisa terjadi secara tiba-tiba atau akut maupun secara perlahan atau kronis. Usus buntu yang bisa diobati tanpa operasi adalah yang akut, sedangkan yang kronis tetap hanya dapat disembuhkan melalui operasi.

Antibiotik dinilai efektif untuk mengobati usus buntu tanpa operasi

Kebanyakan kasus usus buntu selama ini hampir pasti berakhir di meja operasi. Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan asal Finlandia, peradangan usus buntu yang akut dan kondisinya tidak terlalu parah, bisa diobati hingga sembuh dengan pemberian antibiotik saja.

Para peneliti tersebut yakin, pemberian antibiotik untuk mengatasi radang usus buntu aman dilakukan dan risiko komplikasinya minimal.

Namun perlu diingat bahwa pada kondisi usus buntu parah, dengan organ yang hampir atau bahkan sudah pecah atau mengalami perforasi, operasi haruslah segera dilakukan.

Para peneliti membandingkan tingkat kesembuhan antara 273 orang yang sudah menjalani operasi usus buntu, dan 257 orang yang hanya menerima pengobatan dengan antibiotik.

Hasilnya, sekitar 60% dari total pasien yang hanya menerima antibiotik, bisa sembuh dengan baik dan tidak memerlukan operasi usus buntu lanjutan, lima tahun setelah pengobatan tersebut dijalankan.

Sementara itu sekitar 40% sisanya, atau 100 dari 257 orang, tetap harus menjalani operasi usus buntu dalam jangka waktu lima tahun setelah diberi antibiotik. Bahkan, 15 pasien di antaranya harus menjalani operasi saat masih menjalani perawatan dengan antibiotik.

Kelebihan dan kekurangan antibiotik sebagai obat usus buntu

Menggunakan obat antibiotik sebagai obat usus buntu memang bisa dilakukan, tapi bukan tanpa syarat. Dari data penelitian yang dilakukan, sekitar 40% pasien yang menjalani pengobatan ini tetap harus menjalani operasi. Sehingga bisa dibilang ada risiko kegagalan pengobatan sekitar 40%.

Sementara itu, dalam prosedur operasi usus buntu atau apendektomi yang dilakukan pada 273 orang pasien dalam penelitian tersebut, hanya satu yang tidak berhasil dengan baik. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan prosedur ini mencapai 99,6%.

Penelitian ini pun hanya membandingkan pengobatan menggunakan antibiotik dengan apendektomi atau operasi pemotongan usus buntu. Sementara itu saat ini, sudah ada teknologi lebih baru yang dapat membuat operasi usus buntu jadi lebih sederhana, yaitu dengan laparoskopi.

Pada pengobatan usus buntu menggunakan antibiotik, obat tersebut harus diberikan langsung ke pembuluh darah atau disuntikkan melalui intravena selama tiga hari, lalu dilanjutkan dengan antibiotik minum selama tujuh hari. Jadi total perawatan yang dijalani mencapai 10 hari.

Sementara pada prosedur laparoskopi, pasien hanya perlu menginap di rumah sakit selama satu hari setelah operasi.

Kapan usus buntu harus dioperasi?

Saat kondisi radang usus buntu yang Anda alami tidak terlalu parah, dokter mungkin saja memberikan pilihan untuk menjalani pengobatan menggunakan antibiotik atau operasi.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai operasi yang biasa dilakukan untuk mengatasi usus buntu.

1. Laparoskopi

Jika nyeri perut dan kondisi secara keseluruhan dirasa sudah cukup parah tapi usus buntu belum pecah atau mengalami perforasi, maka dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menjalani operasi laparoskopi.

Saat melakukan prosedur ini, dokter tidak akan melakukan sayatan di perut terlalu banyak. Dokter hanya akan membuat sedikit sayatan di pusar, untuk bisa memasukkan alat laparoskopi berupa selang kecil berkamera dan alat-alat khusus untuk menyingkirkan jaringan yang meradang.

Prosedur ini dinilai aman untuk semua usia, termasuk anak-anak dan lansia.

2. Apendektomi

Sementara itu pada kondisi yang parah, dokter harus segera melakukan pembedahan untuk mengangkat usus buntu. Prosedur ini harus dilakukan sebelum bakteri yang menyebabkan peradangan masuk ke dalam aliran darah dan menginfeksi darah.

Pada apendektomi, dokter akan melakukan operasi terbuka. Artinya, untuk mengeluarkan usus buntu yang terinfeksi, dokter akan membuka jaringan yang cukup besar di perut.

Baca Juga

  • Pati Resisten dalam Makanan Berbeda dengan Pati Biasa, Apa Manfaatnya?
  • Tes Laju Endap Darah: Prosedur, Makna Hasil, dan Kapan Harus Dilakukan
  • Jangan Sembarangan Minum Antibiotik untuk Batuk, Begini Petunjuknya

Waspadai ciri-ciri penyakit usus buntu

Pengobatan usus buntu baik itu dengan antibiotik maupun operasi, tidak akan bisa dilakukan sebelum Anda mengenali gejalanya. Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengelami gejala-gejala di bawah ini.

  • Sakit perut di bagian kanan bawah yang muncul tiba-tiba
  • Sakit perut yang awalnya muncul di bagian sekitar pusar namun sering berpindah ke perut sebelah kanan bawah
  • Nyeri di area perut yang bertambah parah apabila Anda batuk, berjalan, ataupun melakukan gerakan lainnya
  • Mual dan muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Demam
  • Diare atau konstipasi
  • Kembung 
  • Sering buang angin

Setelah mengetahui cara mengobati usus buntu baik itu tanpa operasi maupun dengan operasi, Anda diharapkan tetap perlu berkonsultasi ke dokter sebelum melakukan tindakan apapun. Penanganan yang kurang tepat bisa berujung pada meningkatnya keparahan kondisi.

Apa yang akan terjadi jika usus buntu tidak dioperasi?

Dilansir dari Medical News Today, peradangan usus buntu yang tidak diatasi dengan baik dapat sebabkan peritonitis, abses, dan sepsis. Kondisi ini membutuhkan penanganan yang tepat agar kondisi kesehatan pengidap usus buntu kembali optimal.

Apakah penyakit usus buntu bisa sembuh tanpa harus operasi?

Radang usus buntu umumnya harus ditangani dengan operasi. Namun, jika kondisinya masih ringan dan belum menimbulkan komplikasi, usus buntu kadang bisa diatasi tanpa operasi.

Apakah usus buntu bisa sembuh total?

Jawabannya adalah, ya. Usus buntu hanya dapat diobati melalui prosedur pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Sebelum operasi, dokter mungkin memberikan dosis antibiotik untuk mengobati infeksi.

Berapa lama usus buntu akan sembuh?

Gejala perlengketan usus yang umum terjadi adalah perut terasa kembung, nyeri, pergerakan usus terganggu, mual, hingga nyeri saat buang air besar. Penyembuhan dan pemulihan pascaoperasi umumnya berlangsung selama 2–6 minggu.