Apakah teks tersebut termasuk teks debat mengapa demikian tentang pro kontra belajar online

Menyaksikan debat memang memberikan kesan yang seru karena adanya pertukaran pendapat antara dua tim yang berbeda. Dalam melakukan debat, setiap tim yang akan beradu pendapat mengenai suatu mosi atau isu permasalahan. Untuk menjamin debat berjalan kondusif, debat biasanya akan dipandu oleh seorang moderator dan hal-hal penting yang didapatkan dari debat akan dicatat oleh notulen.

Sebelum melakukan debat, setidaknya dibutuhkan persiapan yang matang, salah satunya dengan membuat teks debat. Pembuatan teks debat juga bertujuan untuk menjabarkan mengenai pandangan tentang suatu isu dengan pendapat yang logis dan kritis. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya contoh teks debat yang tepat, mari simak contoh lengakpanya berikut.

Contoh Teks Debat

Apakah teks tersebut termasuk teks debat mengapa demikian tentang pro kontra belajar online
Sumber: stories from freepik.com

Belajar online sebenarnya bukan hal baru yang diterapkan dalam dunia pendidikan, terlebih ketika masa pandemi COVID-19 mulai terjadi. Isu ini pun cukup menjadi perhatian banyak kalangan termasuk siswa, guru, dan orang tua siswa. Nah, melihat menariknya pembahasan mengenai hal tersebut, maka pada artikel tambahpinter.com berikut ini akan disajikan contoh teks debat dengan tema belajar online.

Baca juga: Contoh Teks Narasi

Mosi

Belajar online sebagai salah satu alternatif pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19 menjadi pilihan yang kurang efektif.

Moderator Membuka Debat

COVID-19 pertama kali muncul di Cina dan pada akhirnya menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, pandemi COVID-19 mulai mewabah sejak awal tahun 2020 dan telah mengakibatkan banyak aktifitas tak bisa berjalan seperti biasanya. Contohnya, adalah kegiatan belajar tatap muka di sekolah dan kampus yang diganti dengan belajar secara online.

Belajar online sebenarnya bukan hal baru lagi, mengingat sebelum masa COVID-19 sudah banyak akses dan aplikasi yang mendukung kegiatan belajar online. Hanya saja, ketika diterapkan selama masa COVID-19 ini, banyak siswa, orang tua, bahkan guru yang merasa jika belajar online kurang efektif dibandingkan dengan belajar secara tatap muka. Lalu, bagaimanakah pendapat dari masing-masing tim mengenai hal ini?

Argumentasi Tim Pendukung

Dalam pelaksanaanya, banyak kendala yang ditemui oleh para siswa ketika melakukan belajar online, oleh karenanya kami setuju jika belajar online memang kurang efektif untuk diterapkan. Kendala yang pertama adalah berhubungan dengan jaringan internet yang belum merata di seluruh Indonesia. Banyak sekali daerah yang tergolong sebagai daerah terpencil dan membuat akses internet tidak memadahi, sehingga akses untuk materi pembelajaran masih begitu susah.

Kendala yang kedua adalah banyaknya distraksi yang dialami oleh siswa saat belajar online berlangsung. Distraksi ini bisa berhubungan dengan lingkungan yang kurang mendukung, hingga membuat siswa sulit berkonsentrasi. Disamping itu, distraksi juga sering muncul dari smartphone maupun gadget yang digunakan untuk belajar online berupa adanya keinginan untuk membuka aplikasi lain diluar aplikasi untuk belajar.

Beberapa kendala di atas menjadi hal yang cukup menghambat bagi pemahaman siswa dalam memahami materi yang disampaikan secara online. Sehingga, dalam hal ini, belajar online memberikan suatu metode pembelajaran yang kurang efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.

Argumentasi Tim Kontra

Belajar online pada dasarnya cukup efisien untuk diterapkan kepada siswa dan kami tidak setuju jika belajar online dikatakan sebagai metode belajar yang kurang efektif. Pertama, belajar online memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan self-study. Penerapan self-study membuat siswa lebih mandiri dan tentunya ini sangat sesuai dengan program dari Mendikbud yang ingin menerapkan program Merdeka Belajar.

Kedua, dengan banyaknya situs-situs pembelajaran yang tepercaya, tentunya siswa tak perlu khawatir karena mereka bisa mendapatkan banyak materi dengan referensi akurat di situs-situs tersebut. Bahkan, tidak hanya yang berbayar, banyak situs pembelajaran online yang menyediakan akses gratis, sehingga siswa bisa mengakses seluruh materi tanpa memikirkan masalah biaya.

Dengan adanya dua kelebihan tersebut, bisa dikatakan kalau belajar online cukup efisien untuk diterapkan pada siswa dan tentunya secara tidak langsung melatih kemandirian siswa dalam menerapkan metode belajar yang tepat.

Argumentasi Tim Netral

Belajar online memang mempunyai sisi positif dan sisi negatifnya masing-masing. Kami setuju jika masih ada banyak kendala yang harus ditemui oleh siswa saat harus belajar online. Mulai dari kendala sinyal hingga distraksi di sekitar mereka. Akan tetapi, kami juga setuju jika belajar online memberikan banyak dampak positif untuk siswa, seperti tingkat kemandirian dalam belajar lebih terasah dan siswa pun bisa dengan mudah memanfaatkan situs-situs belajar online yang ada di internet.

Untuk bisa membuat kegiatan belajar online, siswa diharuskan untuk mengenali dulu kendala apa saja yang mereka alami, kemudian mengusahakan untuk mengatasi kendala tersebut. Dalam hal ini, campur tangan dari pihak sekolah juga sangat dibutuhkan. Misalnya terus memonitor apakah proses belajar online sudah berlangsung dengan baik dan rutin mengecek apa saja kendala yang masih sering ditemui oleh siswa.

Tak lupa, pemerintah juga diharapkan ikut andil, contohnya dengan memberikan bantuan internet serta meningkatkan akses jaringan internet supaya lebih merata. Dengan begitu, seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan belajar online dengan mudah.

Moderator Menyampaikan Kesimpulan

Setelah argumen dan pendapat disampaikan oleh setiap tim, dapat dikatakan jika masih ada beberapa kendala yang dijumpai oleh siswa. Disamping itu, belajar online sebenarnya memberikan banyak manfaat bagi siswa. Untuk itu, segala kendala yang ditemukan dalam belajar online memang harus diselesaikan dengan bantuan dari guru dan pemerintah. Dukungan dari orang tua pun dirasa menjadi faktor penting supaya kegiatan belajar online tetap berjalan lancar.

Baca juga: Contoh Teks Hikayat

Jika setiap kendala bisa diatasi dan semua pihak mampu berkontribusi dalam penyelenggaran kegiatan belajar online yang efektif, maka akan sangat mungkin tingkat efektifitas dari belajar online akan meningkat. Serta, kedepannya bisa menjadi salah satu alternatif yang bagus untuk menunjang kegiatan belajar tatap muka.

Demikian contoh teks debat tentang belajar online di atas yang termasuk dalam jenis teks debat formal atau pendidikan. Selain contoh teks debat mengenai belajar online, masih ada beberapa contoh teks debat dengan berbagai tema yang bisa kamu temukan dalam contoh teks debat lainnya. Dengan adanya contoh teks debat yang sudah dijelaskan, semoga bisa membantumu untuk lebih mudah dalam menyusun argumen untuk debat.

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by nenaamelia on Thu, 21 Apr 2022 12:17:21 +0700 with category B. Indonesia and was viewed by 345 other users

Jawaban:

1. iya, karena di dalam teks tersebht terdapat dua belah pihak yang melakukan kegiatan argumentasi yang bertujuan untuk menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan pendapat orang lain

2. dua (2) , pihak afirmasi dan pihak oposiasi

3. belanja online

4. iya karena kedua belah pihak mengemukakan alasan" untuk mendukunv pendapat masing"

5. sangat logis

Penjelasan:

maaf jika salah

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Bacalah teks berikut!


Ketidakberdayaan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Antarbahasa

Moderator: Selamat pagi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas banyaknya kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia. Banyaknya pemakaian kosakata asing dalam bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Saya persilakan kepada tim A, tim B, dan tim C untuk mengemukakan pendapatnya mengenai topik ini.

Tim A: Kami setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Penyerapan tersebut membuktikan bahwa ketergantungan bahasa Indonesia terhadap bahasa asing menjadikan bahasa Indonesia sulit berinteraksi antarbahasa tanpa bantuan kosakata asing. Masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia membuktikan bahwa semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Kosakata serapan bahasa asing tersebut mempermudah kita dalam mempelajari, memahami, sekaligus berinteraksi dengan bangsa lain. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa. Banyak kosakata serapan bahasa asing dalam bahasa Indonesia sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Dengan demikian, kami tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim B: Kami tidak setuju bahwa banyaknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia disebabkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai padanan kata. Padanan kata ini bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia, telah ada kosakata yang berkaitan dengan kosakata asing tersebut. Kata snack, misalnya, lebih sering kita dengar daripada padanan katanya dalam bahasa Indonesia makanan ringan. Dalam permasalahan ini, kosakata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain karena memiliki banyak variasi kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan oleh hampir semua kalangan. Artinya meskipun banyak kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia. eksistensi bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing baik yang telah dibakukan maupun belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata bahasa asing. Masuknya kosakata bahasa asing bukan disebabkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa, melainkan lebih kepada masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Dengan demikian, tim kami tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim C: Kami sebagai pihak netral menganggap bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti kata atom, vitamin, dan unit, tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, akan mengancam keberadaan bahasa Indonesia. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif. Penggunaan kosakata asing juga mempunyai sisi positif yakni mempermudah kegiatan berkomunikasi. Namun, dengan adanya sosialisasi padanan bahasa Indonesia dari bahasa asing diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia.

Disadur dari: htlps://id.scribd.conrcloc/285837571/MATERI-DEBAT-BAHASA-INDONESIA, diunduh 10 Maret 2016

Setelah membaca teks tersebut, jawablah pertanyaan berikut!

Mengapa teks tersebut tergolong teks debat?