Apakah sholat dhuha 4 rakaat 2 kali salam

Setelah mengetahui tata cara sholat dhuha 4 rakaat di atas, selanjutnya dianjurkan membaca doa setelah sholat dhuha. Sebenarnya tidak ada doa khusus usai sholat dhuha. Tapi terdapat satu doa yang umum dibaca dan dipanjatkan selepas sholat dhuha yaitu:

Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ishmata ishmatuka. allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu'siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba'idan fa qoribhu, bihaqqidhuhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita 'ibaadakash shoolihiin.

Artinya:

“ Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih."

Apakah Rosululllah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah melakukan sholat dhuha 4 rakaat dengan satu salam?

Syukron wa jazaakallah khayr, Pak Ustadz..


Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T01-69


Jawaban:


Wa’alaikumussalaam warahmatullah wabarakaatuh.


Pertanyaan terkait masalah tata cara shalat dhuha – Sejauh penelitian kami, jika yang ditanyakan adalah pernahkah Rasulullah melakukan shalat dhuha 4 rakaat dengan sekali salam? maka kami belum menemukan riwayat tersebut dengan sanad yang lengkap dan valid. Walaupun di sebagian kitab fiqih ada yang menyebutkan dan menisbatkan perbuatan tersebut kepada Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Yang kami temukan adalah hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah pernah (bahkan sering) shalat dhuha 4 rakaat, dan terkadang menambah rakaatnya sesuka beliau. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya (no. 719) , dari Ibunda Aisyah.


Mungkin saja beliau melakukannya sekaligus dengan sekali tasyahhud dan sekali salam, atau dengan dua kali kali salam tiap 2 rakaat, atau dengan dua kali tasyahhud dan sekali salam.

Apa pun caranya, shalat tersebut sah-sah saja dilakukan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy Syarwani (ulama madzhab Syafi’i) dalam Haasyiyah-nya, ketika membahas shalat dhuha sebagai berikut:


ويجوز فعل الثمان بسلام واحد، وينبغي جواز الاقتصار على تشهد واحد في الأخيرة، وجواز تشهد في كل شفع من ركعتين أو أربع.


Diperbolehkan melakukannya sebanyak 8 rakaat dengan sekali salam. Dan mestinya boleh juga melakukannya sebanyak 4 rokaat dengan sekali tasyahhud saja di akhir shalat, atau dengan bertasyahhud di setiap 2 atau 4 rokaat.

tirto.id - Sholat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu ketika matahari mulai naik sekitar kurang lebih 7 hasta sejak terbit hingga menjelang zuhur. Hukum shalat dhuha adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaat sholat dhuha minimal 2 rakaat dan paling banyak 8 rakaat. Nabi Muhammad saw. banyak mengerjakan shalat duha 4 rakaat dengan 2 salam.

Table of Contents Show

  • Keutamaan Sholat Dhuha
  • Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
  • Waktu Terbaik Shalat Dhuha
  • Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat
  • Doa Setelah Shalat Dhuha
  • Tata cara dan bacaan doa Sholat Dhuha
  • Selanjutnya: 4 Kitab-kitab Allah dan Nabi penerimanya, dari kitab Taurat hingga Al-Quran

Rasulullah saw. mewasiatkan kepada Abu Hurairah untuk mengerjakan shalat dhuha, yang menunjukkkan keutamaan shalat tersebut. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Diperintahkan kepadaku oleh kekasihku (Rasulullah saw.) untuk berpuasa 3 hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 rakaat sunnah dhuha, dan supaya aku berwitir sebelum tidur" (H.R. Bukhari).

Baca juga: Perbedaan Sholat Dhuha dengan Salat Isyraq

Keutamaan Sholat Dhuha

Apakah sholat dhuha 4 rakaat 2 kali salam

Terkait fadhilah shalat dhuha, berbagai keutamaan tersebut di antaranya adalah dosa-dosa yang diampuni bagi mereka yang konsisten mengerjakan shalat sunnah tersebut. Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasululah saw. bersabda, "Barang siapa yang selalu menjaga rakaat dhuha, maka dosa-dosanya akan di ampuni walaupun seperti buih di lautan" (H.R. Tirmidzi).

Selain itu, shalat dhuha dapat menjadi sedekah bagi tulang-tulang manusia. Diriwayatkan dari Abu Dzar, Nabi saw. bersabda, "Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan 2 rakaat shalat Dhuha mencukupi semuanya itu.” (H.R. Muslim).

Dalam riwayat lain, dijelaskan bahwa setiap 2 rakaat shalat dhuha memiliki keutamaan tersendiri, dimulai dari shalat 2 rakaat hingga 12 rakaat. Ahmad Muntaha AM dalam "Tata Cara Shalat Dhuha dan Keutamaannya" (NU Online), mengutip hadis riwayat al-Baihaqi, ketika Abdullah bin Amr bertanya kepada Abu Dzar untuk diberitahu sebuah kebaikan.

Abu Dzar menjawab, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw. sebagaimana Kamu bertanya kepadaku. Lalu beliau bersabda, ‘Jika kamu shalat dhuha 2 rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai, bila kamu shalat dhuha 4 rakaat, akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik, bila kamu shalat dhuha 6 rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat, bila kamu shalat dhuha 8 rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung, bila kamu shalat dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu, dan bila kamu shalat dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’." (HR al-Baihaqi).

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Shalat dhuha dikerjakan minimal 2 rakaat, dengan merujuk riwayat-riwayat yang sudah disebutkan sebelumnya. Terkait jumlah rakaat maksimal, terdapat 2 pendapat, yaitu 8 rakaat dan 12 rakaat.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu Syarah Al-Muhadzdzab menyebutkan, maksimal 8 rakaat. Beliau juga mencantumkan pendapat Ruyani, Ar-Rafi'i, dan yang lain bahwa maksimal 12 rakaat.

Nabi Muhammad saw. terbiasa mengerjakan shalat dhuha 4 rakaat, seperti yang diriwayatkan Aisyah, bahwa "Rasulullah SAW. Biasa melakukan shalat dhuha empat rakaat dan menambah sekehendak beliau”. (H.R. Muslim)

Waktu Terbaik Shalat Dhuha

Diriwayatkan dari jalur Zaid bin Arqam, Rasulullah saw. bersabda, “shalatawaabin (shalat orang-orang yang bertaubat, yaitu shalat dhuha) ialah ketika anak-anak unta merasakan panas”. (H.R Tirmidzi) Ini merujuk pada kebiasaan anak unta bangkit karena kepanasan karena panasnya pasir yang diinjak, atau ketika matahari sudah cukup panas.

Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap: Bacaan Niat, Doa, & Keutamaannya

Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat

Berikut ini tata cara shalat dhuha 2 rakaat. Jika mengerjakan shalat dhuha 4 rakaat, 6 rakaat, atau 8 rakaat, maka polanya serupa karena shalat sunnah ini dikerjakan 2 rakaat demi 2 rakaat.

1. Mengucapkan niat salat dhuha 2 rakaat, jika dalam bahasa Arab lafalnya sebagai berikut.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT.”

2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram dan bersamaan dengan mengucap takbir

3. Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an. Terkait hal ini, pada rakaat pertama, sebaiknya membaca Surah Asy-Syams dan pada rakaat kedua Membaca Surah Ad-Duha

5. Rukuk

6. Itidal

7. Sujud pertama

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua

10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua

12. Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)

13. Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua

14. Melanjutkan dengan rakaat ketiga dan keempat seperti rakaat pertama dan kedua.

Doa Setelah Shalat Dhuha

Doa yang dibaca setelah shalat dhuha, seperti yang disampaikan oleh Asy-Syarwani dalam Syarh Minhaj dan Ad-Dimyati dalam I’anatut Thalibin adalah sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Bacaan latinnya: "Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika. Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn"

Artinya: “Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu. Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Setelah itu, dianjurkan untuk membaca wirid sebanyak 40 atau 100 kali berikut.

اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Bacaan latinnya: "Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu. Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm"

Artinya: “Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau Maha penerima tobat, lagi Maha Penyayang.”

Berapa kali salam saat sholat dhuha 4 rakaat?

JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat dhuha 4 rakaat tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah pada umumnya yakni dilakukan dengan dua kali salam.

Apa yang dimaksud dengan 4 rakaat 2 salam?

Jawaban ini terverifikasi. Maksud dari 4 raka'at dijadikan 2 kali salam adalah pengerjaan shalat tasbih tersebut dilaksanakan dengan salam untuk setiap 2 raka'at.

Bagaimana cara melaksanakan shalat dhuha 4 rakaat?

Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat.
Takbiratul ihram sambil membaca Allohu akbar..
Membaca doa iftitah (sunnah)..
Membaca surat Al-Fatihah..
Membaca surat Adh-Dhuha..
Rukuk dengan tuma'ninah..
I'tidal dengan tuma'ninah..
Sujud dengan tuma'ninah..
Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah..

Bacaan sholat dhuha 4 rakaat apa saja?

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.