Apakah sebelum shalat idul adha harus sholat subuh

Jakarta -

Sholat Idul Adha adalah sholat yang dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijjah di waktu pagi. Sholat ini hukumnya tidak wajib.

Sholat adalah ibadah seorang hamba kepada Rabb-Nya. Ibadah ini dapat mensucikan jiwa dan menghindari berbagai perbuatan tercela. Sholat adalah kewajiban atas orang-orang yang beriman. Allah SWT berfirman:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا - ١٠٣

Artinya: "Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa:103).

Dalam Islam, hukum sholat dibedakan menjadi dua jenis, wajib (fardhu) dan sunnah. Sholat yang termasuk fardhu ada dua yaitu fardhu ain dan fardhu kifayah.

Fardhu ain adalah sholat yang wajib dikerjakan dan tidak boleh digantikan oleh orang lain seperti sholat 5 waktu dan sholat Jumat bagi laki-laki.

Sedangkan, sholat fardhu kifayah adalah sholat wajib yang apabila sudah dilakukan oleh beberapa umat muslim, maka gugurlah kewajiban bagi individu yang lain. Contohnya sholat jenazah.

Sementara itu, sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan. Apabila seseorang mengerjakannya maka akan mendapat pahala. Namun, jika ditinggalkan juga tidak berdosa. Sholat sunnah sendiri terbagi menjadi dua, sunnah muakkad dan ghairu muakkad.

Lantas, bagaimana dengan sholat Idul Adha?

Dikutip dari Buku Ajar Studi Fiqih oleh Aldila Septiana dan Firman Setiawan, sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad, sebagaimana dengan sholat hari raya Idul Fitri. Dalilnya dapat dijumpai dalam surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah."

Menurut kesepakatan ulama, pelaksanaan sholat Idul Adha lebih baik dikerjakan dengan berjamaah di masjid atau tanah lapang. Waktu sholat ied dikerjakan sejak matahari sampai pada waktu zawal. Sebaiknya dilaksanakan setelah matahari naik setinggi tombak.

Syarat Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Adapun, syarat sholat hari raya ini sebagaimana sholat pada umumnya. Berikut syarat wajib sholat sebagaimana dikutip dari Kitab Minhajul Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi:

1. Beragama Islam. Sholat tidak wajib bagi orang kafir.2. Berakal sehat. Sholat tidak wajib bagi orang gila.3. Sudah baligh. Sholat tidak wajib bagi anak kecil sampai dia mengalami mimpi basah.4. Sudah masuk waktu sholat. Sholat dikerjakan sesuai dengan waktu pelaksanaannya.

5. Bersih dari darah haid dan nifas.

Sholat Idul Adha sebaiknya dilakukan dengan berjamaah di masjid atau lapangan. Namun, karena situasi pandemi, sahabat hikmah dapat melakukannya di rumah baik bersama keluarga maupun sendiri.

(nwy/nwy)

TEMPO.CO, Jakarta - Jika belajar dari sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah sebelum melakukan amalan-amalan wajib, seperti salat Idul Adha.

Contoh yang bisa diambil, ketika sebelum melaksanakan salat wajib lima waktu. Banyak orang akan melakukan salat sunnah terlebih dahulu. Itu merupakan salah satu contoh ajaran Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam di seluruh dunia.

Amalan-amalan sunnah memang telihat sangat mudah untuk dilakukan. Namun kenyataannya sangat sulit apabila benar-benar tidak memiliki keniatan yang kuat untuk merealisasikan. Padahal sebenarnya kalau rutin dilakukan pahala atau ganjaran yang didapatkan akan sangat besar.


Lalu, saat ada perayaan hari besar seperti Idul Fitri ataupun Idul Adha yang notabene juga merupakan momen sakral bagi umat Islam. Ternyata ada juga amalan-amalan sunnah yang sangat disarankan untuk dieksekusi.

Rasulullah SAW pernah menganjurkan kepada para pengikutnya untuk melakukan beberapa hal sebelum melaksanakan Sholat Ied. Berikut adalah hal-hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW :

1. Mengumandangkan Takbir

Takbir wajib dikumandangkan ketika sebelum melakukan salat Ied. Pada malam hari sampai pagi hari Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk mengumandangkan takbir dari masjid-masjid dan maupun dari rumah-rumah.

2. Mandi

Mandi bertujuan untuk membersihkan seluruh anggota badan yang terkena kotoran. Mandi sebelum berangkat salat Ied merupakan hal yang paling baik. Selain bisa menghilangkan bau badan mandi juga merupakan sunnah rasul yang disarankan untuk selalu diikuti.

3. Memakai wangi-wangian

Ketika bertemu saudara sesama kaum musim, sangat disunahkan untuk memakai wangi-wangian agar bisa mendapatkan barokah di hari yang suci.

4. Memakain pakaian yang terbaik

Memakai pakaian bersih dan suci ketika perayaan hari besar merupakan anjuran rasul. Ini ditujukan agar tidak mengganggu keistiqomahan salat.

5. Menuju lokasi dengan berjalan kaki

Umat Islam yang mau melaksanakan sholat Ied dianjurkan berangkat lebih awal dengan berjalan kaki. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam riwayat Ibnu Umar ;

"Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan salat ied dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat salat ied."

6. Tidak makan sampai pulang dari salat Ied

Amalan Berbeda momen tentunya juga akan berbeda amalan. Ketika Idul Fitri umat muslim disarankan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum melakukan salat. Namun, sebelum salat Idul Adha, umat muslim dilarang untuk makan dulu sebelum pelaksanaan salat usai.

PRIMANDA ANDI AKBAR 

Baca: Tata Cara Salat Idul Adha Bersama Keluarga di Rumah Saat PPKM Darurat

tirto.id - Terdapat daftar amalan sunnah sebelum shalat idul fitri di antaranya adalah mandi, makan, hingga memilih rute berangkat yang berbeda dibandingkan dengan rute pulang dari lapangan atau masjid. Idul Fitri 1443 H atau Lebaran 2022 sendiri diperkirakan akan dirayakan umat Islam di Indonesia secara serentak pada Senin, 2 Mei 2022.

Hukum shalat idul fitri menurut jumhur (kebanyakan) ulama dari mazhab Syafi'i dan Maliki, adalah sunnah. Dalam Islam, shalat wajib hanyalah shalat 5 waktu belaka, yaitu shalat subuh, zuhur, asar, maghrib dan isya'. Sementara itu, shalat id, baik Idul fitri maupun Idul Adha ditempatkan sebagai shalat sunnah.

Sementara itu, terdapat pendapat lain dari Mazhab Hanbali bahwa shalat id hukumnya fardu kifayah. Maksudnya, jika ada serombongan orang yang melakukan shalat id, maka kewajiban mengerjakan shalat id tersebut gugur (bisa tidak dilakukan) bagi yang lain.

Nabi Muhammad saw. menganjurkan agar seluruh umat Islam di sebuah wilayah berpartisipasi dalam shalat id. Diriwayatkan dari Ummu 'Athiyah, ia berkata, "Rasulullah saw. memerintahkan kami supaya menyuruh keluar para wanita yang terpingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya Id". Lalu ditanyakanlah perihal wanita haid. Nabi menjawab, "Hendaknya ia menyaksikan kebaikan pada hari itu dan juga doa kaum Muslimin." (H.R. Abu Dawud)

Diriwayatkan Anas bin Malik, “orang-orang Jahiliyah mempunyai dua hari dalam setiap tahun untuk bermain-main. Setelah Rasulullah saw. datang ke Madinah, beliau saw. bersabda, “kalian dulu mempunyai 2 hari untuk bermain-main, sungguh Allah telah menggantinya dengan yang lebih baik dari keduanya, yakni hari (raya) Fitri dan hari (raya) Adha (kurban)" (H.R. Nasai).

Meskipun masih dalam pandemi Covid-19, shalat idul ftri tahun ini dapat di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan. Ini merujuk pada Surat Edaran Menteri Agama (Menag) Nomor 08 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah pada Bulan Ramadan dan Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M.

Baca juga: Niat, Tata Cara, dan Bacaan di Sela Takbir Shalat Idul Fitri 1443 H

Daftar Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan shalat idul fitri, terdapat beberapa hal sunnah yang dapat dikerjakan seorang muslim. Dikutip dari "8 Kesunnahan Saat Idul Fitri dan Penjelasannya" (NU Online) oleh M. Mubasysyarum Bih, hal-hal itu di antaranya adalah sebagai berikut.

Pertama, mandi. Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar biasa mandi pada hari idul Fithri sebelum berangkat. Mandi yang dilakukan adalah mandi sunnah.

Kedua, makan lebih dahulu. Berbeda dengan Idul Adha, ketika seseorang dianjurkan makan setelah shalat id, ketika Idul fitri, seseorang dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Diriwayatkan dari jalur Ibnu Buraidah, "Pada hari Idul Fitri Rasulullah saw. tidak keluar untuk shalat hingga beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada hari raya kurban (Nahr) beliau tidak makan hingga kembali (dari shalat)." (H.R. Ibnu Majah)

Ketiga, berjalan kaki menuju tempat shalat id. Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa "Rasulullah saw. berangkat menuju shalat id dengan berjalan, demikian juga ketika kembali." (H.R. Ibnu Majah). Ketika seseorang berjalan pulang dari shalat id, hendaknya memilih jalan yang berbeda dari jalan saat berangkat.

Keempat, memperbanyak bacaan takbir. Ini dapat dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga takbiratul ihram shalat id. Bacaan paling pendek yang bisa dilafalkan adalah sebagai berikut.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لاإِلهَ إلا اللهُ وَاللهُ أَكْبرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الحَمْدُ

Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2022 atau tulisan menarik lainnya Fitra Firdaus
(tirto.id - fds/fds)


Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA