Apakah penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak?

Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk. Hal tersebut terjadi karena?

  1. adanya peraturan yang membatasi jumlah anak
  2. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak
  3. penduduk Jepang memiliki tingkat kesuburan yang rendah
  4. penduduk Jepang sering melakukan aborsi
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: B. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak.

Dilansir dari Ensiklopedia, jepang mengalami penurunan jumlah penduduk. hal tersebut terjadi karena Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. adanya peraturan yang membatasi jumlah anak adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban C. penduduk Jepang memiliki tingkat kesuburan yang rendah adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. penduduk Jepang sering melakukan aborsi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Tue, 31 May 2022 08:16:54 +0700 with category IPS and was viewed by 345 other users

Jawaban:

4. C

semoga membantu

maaf kalo salah

Jawaban:

c. penduduk jepang memiliki tingkat kesuburan yang rendah

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


Apa itu en.dhafi.link?

en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

jawab yaa tolongggg​

Pt danone sering memberikan program csr bagi masyarakat indonesia. Bagaimana program csr pt danone tersebut menjadi sarana redistribusi pendapatan ind … onesia.

TOLONG JAWAB YA SECEPATNYA MAU DIKUMPUL​

Perpaduan antara kebudayaan hindu-budha dan kepercayaan asli Indonesia terlihat pada​.

Bangsa Indonesia telah melalui masa yang berat untuk dapat meraih kemerdekaan. Perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sebelum dan … setelah adanya pergerakan nasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif bagi Indonesia baik secara kemanusiaan, maupun secara politik. Berikut ini ciri-ciri yang tepat dari perjuangan setelah adanya pergerakan nasional untuk meraih kemerdekaan adalah.... A. perjuangan bersifat kedaerahan, dilakukan melalui organisasi perjuangan B. perjuangan bersifat kedaerahan, dipimpin oleh seorang tokoh perjuangan saja C. perjuangan bersifat nasional, dilakukan melalui organisasi perjuangan D. perjuangan bersifat nasional, dipimpin oleh seorang tokoh perjuangan saja

Jakarta -

Jepang mengalami penurunan jumlah penduduk, di mana hal itu dapat dilihat dari Buku Tahunan Demografis PBB, seperti dikutip dari sebuah laporan Japan Times Mei 2021 lalu. Data pemerintah Jepang di bulan Mei juga menunjukkan bahwa perkiraan populasi anak-anak Jepang telah menyentuh titik terendah setelah melandai selama 40 tahun berturut-turut.

Pada laporan tersebut, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menyebutkan bahwa jumlah anak usia 14 tahun atau lebih muda telah mencapai 14.93 juta pada April 2021. Jumlah ini 190 ribu lebih sedikit daripada tahun sebelumnya dan merupakan angka terendah di antara data pembandingnya sejak 1950.

Rasio anak-anak dalam populasi keseluruhan juga berada di titik terendah, 11.9 %, setelah 47 tahun mengalami penurunan. Berdasarkan Buku Tahunan Demografis PBB, Jepang adalah yang terendah di antara 33 negara dengan populasi lebih dari 40 juta. Negara ini ada di bawah Korea Selatan dan Italia.

Mengapa Jepang Mengalami Penurunan Populasi

Penyusutan jumlah penduduk Jepang telah lama ditimpakan kesalahannya pada para pemuda di Jepang. Namun, pada sebuah tulisan yang diterbitkan oleh the Atlantic, ada alasan lebih sederhana dari hal ini, yakni sedikitnya peluang kerja yang bagus pada kaum muda Jepang, khususnya laki-laki.

Di negara itu, laki-laki masih dianggap sebagai pencari nafkah dan penyokong keluarga, sehingga kurangnya peluang pekerjaan yang bagus menciptakan golongan pria tidak menikah dan tidak punya anak. Terlebih, calon pasangan mereka juga tahu bahwa mereka tidak mampu.

Seorang Profesor Antropologi Kultural di Duke University, Anne Allison, seperti dikutip dari The Atlantic, mengatakan bahwa orang-orang akan mengatakan bahwa alasan utama orang-orang ini adalah ketidakstabilan ekonomi.

Peluang ekonomi yang tidak stabil ini berakar dari tren yang lebih besar dan bersifat global, yaitu munculnya lapangan kerja yang tidak tetap.

Sejak bertahun-tahun pasca perang, Jepang punya tradisi "pekerjaan tetap". Namun, menurut seorang profesor di Temple University Jepang, Jeff Kingston, pada 2017 ada 40 persen tenaga kerja Jepang di sektor pekerjaan tidak tetap. Artinya, mereka melakukan pekerjaan tidak tetap dan part time yang menghasilkan upah rendah dan tanpa tunjangan.

Menurut Kingston, peningkatan pekerja tidak tetap di Jepang dimulai pada 1990-an ketika pemerintah di sana merevisi undang-undang perburuhan yang memungkinkan penggunaan pekerja sementara lebih luas serta pekerja kontrak yang dipekerjakan perusahaan perantara. Hal ini diperparah dengan tren global yang memberi tekanan lebih besar pada perusahaan untuk memangkas biaya sehingga mereka semakin mengandalkan pekerja sementara.

Dalam sebuah budaya yang menekankan laki-laki sebagai pencari nafkah seperti ini, fenomena tersebut menghasilkan implikasi yang serius soal pernikahan dan memiliki keturunan. Ryosuke Nishida, profesor di Tokyo Institute of Technology, berpendapat bahwa, bahkan ketika ada pasangan yang ingin menikah dan keduanya punya pekerjaan tidak tetap, orang tua mereka akan cenderung tidak mengizinkan.

"Jepang memiliki pemahaman bahwa laki-laki seharusnya memiliki pekerjaan tetap," ujar Nishida. Ia juga menambahkan bahwa ketika seseorang lulus dan tidak menemukan pekerjaan tetap, orang akan melihatnya sebagai sebuah kegagalan.

Di samping itu, pandemi COVID-19 juga disebut mempercepat penurunan populasi di Jepang, menurut sebuah laporan oleh Nippon pada Mei 2021 lalu. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang merilis statistik angka kehamilan pada akhir 2020.

Data hingga akhir Oktober 2020 tersebut menunjukkan bahwa setelah awal pandemi, angka kehamilan di Jepang menurun dibanding tahun sebelumnya.

Sejumlah faktor terkait COVID-19 dicatat ikut berperan. Pertama, adalah memburuknya perekonomian Jepang.

Kedua, orang-orang menghindari kunjungan yang tidak penting untuk ke dokter karena khawatir tertular COVID-19. Ketiga, turunnya kegiatan kencan dan pernikahan disebabkan seruan pemerintah Jepang untuk mengurangi interaksi tatap muka.

Simak Video "Jepang Ciptakan Robot Humanoid Anak untuk Pelatihan Dokter Gigi"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/pal)

Jepang Mengalami penurunan jumlah penduduk. Hal tersebut terjadi karena?

  1. Adanya peraturan yang membatasi jumlah anak
  2. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak
  3. Penduduk Jepang memiliki tingkat kesuburan yang rendah
  4. Jepang memiliki iklim sedang
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Jepang Mengalami penurunan jumlah penduduk. Hal tersebut terjadi karena penduduk jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Adanya peraturan yang membatasi jumlah anak menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. Penduduk Jepang memiliki tingkat kesuburan yang rendah menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Jepang memiliki iklim sedang menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. Penduduk Jepang sangat sibuk sehingga mengurangi keinginan memiliki anak

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA