1. JENIS IKATAN Unsur-unsur gas mulia hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain dan karena tidak reaktifnya maka sering disebut gas inert. Unsur gas mulia sangat stabil karena atom-atom gas mulia tidak menerima electron ataupun melepaskan elektron terluarnya. 2. SENYAWAAN GAS MULIA
Syarat-syarat pembentukan senyawa gas mulia adalah: 1. Gas mulia keelektropositifannya besar (Kr, Xe). 2. Atom gas mulia yang mudah mengion (dan karenanya, berat). 3. Unsur lain yang akan bersenyawa dengan gas mulia keelektronegatifannya besar (F, O). a. XePtF6
Sampai
dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak
bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil
membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu
XePtF6. PtF6 + O2 O2PtF6
PtF6
ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi
1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur
gas mulia Xe = 1170 kJ/mol. Xe + PtF6 XePtF6 Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6. Hidrolisis XeF2 dalam larutan basa merupakan reaksi oksidasi-reduksi, dimana OH- teroksidasi menjadi O2 (g). 2 XeF2 + 4 OH- 2 Xe + 4 F- + 2 H2O + O2 b. Suatu flourida dari kripton dan Radon Kripton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat (tidak stabil). Senyawa gas mulia He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar. 3. KEREAKTIFAN SENYAWA GAS MULIA Gas mulia dalam keadaan dasarnya memenuhi kondisi untuk kestabilan kimia, yaitu: 1. Tidak memiliki elektron yang tidak berpasangan, 2. Energi ionisasi sangat besar, dan 3. Afinitas elektronnya negatif dan dengan demikian kereaktifannya sangat rendah. Meskipun energi ionisasi untuk atom gas mulia besar, nilainya menurun dalam urutan sebagai berikut, · He (24.6 eV), · Ne (21.6 eV), · Ar (15.8 eV), · Kr (14.0 eV) dan · ionisasi energi untuk Xe adalah 12.1 eV, yang lebih kecil dari energi ionisasi untuk atom hidrogen (13.6 eV). 4. KEGUNAAN GAS MULIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a. Kegunaan Helium
Helium
sangat banyak digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen yang lebih
berbahaya. Salah satu kegunaan helium yang lain adalah untuk menekan bahan
bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan pada misi-misi Apollo,
memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.
Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
b. Kegunaan Neon
c.
Kegunaan
Argon Argon juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
d. Kegunaan Kripton kekuningan yang dapat digunakan sebagai kode dengan melemparkannya ke udara. Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol. Kr dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop kripton dalam beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk kriptonate. Aktivitas kriptonate sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan. Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan sebagai lampu kilat fotografi tertentu untuk fotografi berkecepatan tinggi. e. Kegunaan Xenon
Xenon biasa digunakan untuk mengisi lampu blizt pada kamera. Isotop-nya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir. Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu stoboskopik (lampu neon yang berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang digunakan untuk mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan dalam medan energi nuklir dalam bejana gelembung udara, probe, dan penerapan lainnya di mana dibutuhkan bobot atom tinggi. Senyawaa perxenate digunakan dalam kimia analisis sebagai zat oksidator. 133Xe dan 135Xe dihasilkan oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe memiliki banyak kegunaan sebagai isotop. Unsur ini tersedia dalam kontainer gas dalam kaca bersegel dengan tekanan standar. Xenon tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.
f. Kegunaan Radon
Page 2
|