Apakah makna yang terkandung dalam surah al kafirun jelaskan?

Kandungan Surat Al Kafirun ayat 1-6, keutamaan, asbabun nuzul dan tafsirnya tentang toleransi beragam. [Foto: Freepik]

Kastolani Senin, 29 November 2021 - 17:26:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Surat Al Kafirun ayat 1-6, kandungan, keutamaan & tafsir penting diketahui Muslim. Surat Al Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Alquran.

Surat Al Kafirun berjumlah 6 ayat termasuk dalam surat Makkiyah karena diturunkan oleh Allah SWT ketika Nabi Muhammad SAW tinggal di Kota Mekah atau sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah. 

Surat ini turun sesudah Surat Al-Ma'un. Kata al-Kafirun diambil dari ayat pertama yang berarti orang-orang kafir. 

Berikut bacaan Surat Al Kafirun ayat 1-6:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ [1] لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ [2] وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ [3] وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ [4] وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ [5] لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ [6]

Artinya: Katakanlah, "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah men]adi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah [pula] menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalianlah agama kalian, dan untukkulah agamaku.”

Kandungan Surat Al Kafirun

Kandungan Surat al-Kafirun merupakan dasar sikap toleransi dalam Islam. Pada ayat yang terakhir dijelaskan bahwa agama Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebebasan dalam memeluk suatu agama.

Islam menjunjung tinggi sikap toleransi dalam bidang sosial, tetapi tidak ada toleransi dalam bidang akidah dan ibadah. Surah al-Kafirun juga menjelaskan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Adapun  isi pokok dari Surat al-Kāfirūn adalah sebagai berikut:

a. Sikap tegas terhadap orang kafir bahwa kita tidak menyembah apa yang mereka
sembah

b. Sikap toleran terhadap orang yang berbeda agama, dengan saling menghormati
dalam hubungan sosial, tetapi tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok

c. Sikap tegas kebebasan beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing-masing.

Asbabun Nuzul

Asbabun Nuzul atau sebab-sebab turunnya Surat Al Kafirun. Diriwayatkan bahwa Surat Al Kafirun diturunkan oleh Allah SAWT kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai jawaban tegas atas ajakan dan tipu daya pemimpin Quraisy agar Rasulullah SAW meninggalkan dakwahnya.

Hal ini bermula, ketika dakwah Nabi Muhammad SAW mengalami perkembangan yang lebih baik sehingga banyak di antara penduduk Mekah yang memeluk agama Islam. Melihat kenyataan demikian, para pemimpin Quraisy, Walid Ibnu Mughirah dan Al-‘Ash bin Wa’il, Al-Aswad Ibnu Muththalib dan Umayyah bin Khalaf bertemu dan meminta Nabi Muhammad SAW untuk menghentikan dakwahnya dengan memberikan imbalan berupa harta kekayaan dan takhta [kedudukan].

Namun, semua itu ditolak oleh Nabi Muhammad SAW. Para pemimpin Quraisy terus berusaha untuk menghentikan dakwah Rasulullah
saw. dengan cara lain, yakni mereka mengajak Rasulullah saw untuk berkompromi dan bertukar ibadah. Mereka berkata, “Hai Muhammad! Mari kita bersama-sama menyembah apa yang kami sembah, dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah, dan kita akan bersekutu [bekerjasama] dalam segala hal, dan engkaulah yang memimpin kami.”

Mendengar ajakan para pemimpin Quraisy tersebut, pada awalnya Rasulullah saw bimbang atas tawaran tersebut. Allah SWT lalu menurunkan Surah Al Kafirun yang menyatakan dengan tegas dan melarang mengikuti ajakan mereka untuk kompromi dalam hal akidah dan ibadah serta menyembah tuhan mereka.

Keutamaan Surat Al Kafirun

Keutamaan Surat Al Kafirun untuk membersihkan diri dengan sebersih-bersihnya dari segala bentuk kemusyrikan.

Syirik merupakan dosa paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Karena itu, Muslim harus benar-benar menjaga diri dari perbuatan syirik.

Muslim juga dianjurkan untuk rutin membaca Surat Al Kaafirun tiap salat Subuh dan sebelum tidur. Salah satu keutamaan membaca surat itu sebelum tidur bisa menjauhkan diri dari sifat dan perbuatan yang bisa menjerumuskan ke kemusyrikan.
Hal ini sebagimana sabda Nabi Muhammad SAW.

«اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ»

Artinya: Bacalah surat Qul Ya Ayyuhal Kafirun, kemudian tidurlah bila telah selesai, karena sesungguhnya surat ini merupakan pembebasan kemusyrikan".

Dalam hadits lain juga disebutkan dengan hal yang sama:

«إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ مِنَ اللَّيْلِ فَاقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكافِرُونَ فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ»

Artinya: Apabila engkau telah berada di peraduanmu di malum hari, maka bacalah Qul Ya Ayyuhal Kafirun, karena sesungguhnya surat ini merupakan pembebasan dari kemusyrikan.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan melalui hadis Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW membaca kedua surat tersebut dalam dua rakaat salat Subuhnya.

Imam Turmuzi mengatakan bahwa dalam hadis yang terdahulu telah disebutkan bahwa surat Al-Kafirun ini sebanding dengan seperempat Alquran.

Tafsir Surat Al Kafirun:

Allah SWT berfirman:

{قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ}

Katakanlah, "Hai orang-orang kafir.” [Al-Kafirun: 1]

Ayat ini mencakup semua orang kafir yang ada di muka bumi, tetapi lawan bicara dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy. Menurut suatu pendapat, di antara kebodohan mereka ialah, mereka pernah mengajak Rasulullah Saw untuk menyembah berhala-berhala mereka selama satu tahun, lalu mereka pun akan menyembah sembahannya selama satu tahun. 

{لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ}

Artinya: Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. [Al-Kafirun: 2]

 Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar menyatakan kepada orang-orang kafir bahwa "Tuhan" yang mereka sembah bukanlah "Tuhan" yang ia sembah, karena mereka menyembah "Tuhan" yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak atau menjelma dalam suatu bentuk atau dalam sesuatu rupa atau bentuk-bentuk lain yang mereka dakwakan. Sedang Nabi saw menyembah Tuhan yang tidak ada tandingan-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya; tidak mempunyai anak dan istri. 

{وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ}

Artinya: Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. [Al-Kafirun: 3]

Selanjutnya Allah menambahkan lagi pernyataan yang diperintahkan untuk disampaikan kepada orang-orang kafir dengan menyatakan bahwa mereka tidak menyembah Tuhan yang didakwahkan Nabi Muhammad, karena sifat-sifat-Nya berlainan dengan sifat-sifat "Tuhan" yang mereka sembah dan tidak mungkin dipertemukan antara kedua macam sifat tersebut.

{وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ }

Artinya: Dan aku tidak pernah menyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah [pula] menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. [Al-Kafirun: 4]

Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi saw dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. Tuhan yang disembah Nabi Muhammad adalah Tuhan yang Mahasuci dari sekutu dan tandingan, tidak menjelma pada seseorang atau memihak kepada suatu bangsa atau orang tertentu. Sedangkan "Tuhan" yang mereka sembah itu berbeda dari Tuhan yang tersebut di atas. 

{وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ}

Artinya: Dan kalian tidak pernah [pula] menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. [Al-Kafirun: 5]

Sesudah Allah menyatakan tentang tidak mungkin ada persamaan sifat antara Tuhan yang disembah oleh Nabi saw dengan yang disembah oleh orang-orang kafir, maka dengan sendirinya tidak ada pula persamaan dalam hal ibadah. 

Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. Untuk itulah maka kalimah Islam ialah 'Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.' Dengan kata lain, tiada yang berhak disembah selain Allah, dan tiada jalan yang menuju kepada-Nya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. 

{لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ}

Artinya: Untuk kalianlah agama kalian dan untukkulah agamaku. [Al-Kafirun: 6]

Tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan. Wahai orang kafir, untukmu agamamu, yakni kemusyrikan yang kamu yakini, dan untukku agamaku yang telah Allah pilihkan untukku sehingga aku tidak akan berpaling ke agama lain. Inilah jalan terbaik dalam hal toleransi antar umat beragama dalam urusan peribadahan kepada Tuhan.

Wallahu A'lam

Sumber: Tafsir Kemenag, Mari Mengaji Surah Al Kafirun Cendekia.Kemenag.go.id


Editor : Kastolani Marzuki

​ ​ ​

Kapanlagi.com - Surat Al Kafirun adalah salah satu surat yang ada di dalam Alquran dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekah. Surat ini menjadi salah satu surat pendek, karena hanya berisi 6 ayat, dan sering menjadi salah satu surat yang dibaca dalam ibadah sholat.

Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih mengenai surat Al Kafirun, ada beberapa penjelasan tentang sejarah surat tersebut. Bagaimana surat Al Kafirun turun dan keutamaan yang kita dapat bila sering membaca surat Al Kafirun secara rutin. Tentu saja penjelasan ini akan memberikan kita ilmu untuk lebih dekat pada Allah SWT.

Untuk itu dilansir dari berbagai sumber, inilah isi surat Al Kafirun beserta dengan arti dan keutamannya.

 

 

 

 

 

Ilustrasi [credit: Freepik]

Surat Al Kafirun menjadi salah satu surat pendek yang sering dibaca oleh umat muslim di saat melakukan sholat. Karena menjadi sebuah surat yang sering dibaca, tentu kalian juga harus mengetahui bagaimana surat ini bisa turun ke bumi.

Surat Al Kafirun termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad sedang berada di Mekkah dan diturunkan setelah surat Al Maun. Al Kafirun merupakan surat ke-109 yang terdiri dari 6 ayat. Surat ini berisi tentang toleransi dalam keimanan dan peribadahan. Surat Al Kafirun turun pada saat kaum kafir Quraisy berusaha memengaruhi Nabi Muhammad SAW.

Kaum tersebut menawarkan kekayaan kepada Nabi Muhammad agar beliau menjadi seseorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan menikah dengan perempuan yang beliau inginkan. Namun para kaum kafir memiliki syarat, yaitu Rasulullah harus menyembah berhala yang telah menjadi Tuhan mereka dalam waktu satu tahun.

Secara umum, surat Al Kafirun mengandung pernyataan bahwa Nabi Muhammad tidak akan menyembah Tuhan selain dari Allah dan tidak akan mengikuti apa yang diserukan oleh orang-orang kafir. Hal ini menjadi penegas dan pembeda antara agama Islam dan agama yang dianut oleh orang-orang kafir. Itulah mengapa surat ini akhirnya turun, dan menjadi salah satu surat yang sering dibaca hingga saat ini.

Ilustrasi [credit: Freepik]

Dan berikut ini bacaan dari surat Al Kafirun beserta dengan artinya:

1. Qul yaa ayyuhal-kaafirun

Artinya: "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir"

2. Laa a'budu maa ta'budun

Artinya: "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah."

3. Wa laa antum 'aabiduna maa a'bud

Artinya: "Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah."

4. Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum

Artinya: "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah."

5. Wa laa antum 'aabiduna maa a'bud

Artinya: "Dan kamu tidak pernah [pula] menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah."

6. Lakum diinukum wa liya diin

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Ilustrasi [credit: Freepik]

Seperti sudah disinggung pada ulasan sebelumnya, surat Alkafirun artinya adalah Orang-orang Kafir. Di mana pada surat Alkafirun artinya tersebut menjelaskan tentang persoalan aqidah, keimanan dan peribadahan. Surat Alkafirun artinya orang-orang kafir diturunkan oleh Allah SWT sebagai bentuk ketegasan Rasulullah SAW kepada orang kafir bahwa beliau tidak akan meninggalkan agama Islam untuk menyembah berhala seperti halnya mereka.

Surat Alkafirun artinya pada ayat 1 sampai 6 memiliki tafsir tersendiri. Di mana terdapat pula penafsiran mengenai surat Alkafirun artinya ayat 1-6 adalah tentang toleransi umat beragama dengan batasan tertentu. Adapun penjelasan mengenai tasfir surat Alkafirun artinya ayat 1-6.

1. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 1-2

Penjelasan tafsir surat Alkafirun ayat 1-2 yang memiliki arti "Katakanlah: "Hai orang-orang kafir" dan "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.", bermakna bahwa Rasulullah SAW menyatakan jika Tuhan yang disembah bukan Tuhan yang mereka sembah. Pasalnya Tuhan yang mereka sembah memiliki rupa, bentuk, anak, pembantu dan lainnya.

Sementara itu Tuhan yang disembah Rasulullah SAW memiliki sifat yang Esa, kekal, Maha Sempurna, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak memiliki rupa, tidak terikat dengan apapun, tidak memiliki anak atau istri, tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Sehingga inilah perbedaan sifat Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir dan Rasulullah SAW. Selain itu Rasulullah SAW tidak akan terpengaruh dengan apa yang mereka [orang-orang kafir] sembah.

2. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 3

Tafsir surat Alkafirun artinya ayat 3 yakni Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah." makna dari ayat surat Alkafirun tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW semata-mata hanya menyembah Allah SWT. Begitu juga dengan ornag-orang kafir yang percaya dengan Tuhan yang mereka sembah. Sebab sifat-sifat Tuhan yang mereka sembah berbeda dengan sifat-sifat Tuhan yang Rasulullah sembah. Sehingga tidak ada persamaan antara Tuhan orang-orang kafir dan Tuhan yang disembah Rasulullah SAW.

3. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 4-5

Surat Alkafirun artinya ayat 4 adalah "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah." sedangkan surat Alkafirun artinya ayat ke-5 adalah "Dan kamu tidak pernah [pula] menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." tafsir surat Alkafirun artinya ayat 4-5 adalah bahwa Tuhan yang orang-orang kafir sembah tidaklah kekal, bisa saja berubah, berbeda di masa akan datang.

Sementara Tuhan yang disembah Rasulullah SAW adalah kekal, mutlak, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tandingan ataupun berubah dalam hal ibadah dan ketaatan orang-orang muslim. Selain itu tafsiran pada ayat 4-5 juga menjelaskan mengenai perbedaan beribadah antara orang-orang kafir dan orang muslim.

4. Tafsir Surat Alkafirun Artinya Ayat 6

Sedangkan pada ayat 6, terdapat tafsir yang menjelaskan tentang balasan mengenai apa yang mereka sembah dalam hal ini orang-orang kafir. Selain itu, menjelaskan pula bahwa agama yang disembah tidak dapat dicampuradukan. Menurut Ibnu Katsir berdasarkan Imam Bukhari pada bunyi ayat Lakum diinukum merujuk pada orang-orang kafir, dan wa liya diin adalah umat muslim.

Itulah penjelasan mengenai tafsir surat Alkafirun artinya ayat 1-6. Sehingga memudahkan kalian tahu makna dan apa arti surat Alkafirun sebenarnya.

[credit: freepik.com]

Berikut beberapa keutamaan dari membaca surat Al Kafirun tersebut:

1. Memperkuat keimanan

Karena surat Al Kafirun berisikan tentang ketundukan dan kepatuhan umat muslim kepada Allah, maka dengan membaca dan mengamalkannya setiap hari dapat memperkuat fondasi keimanan seorang muslim. Di dalam ayat-ayat Al Kafirun menunjukkan bahwa seorang itu adalah orang yang berikrar dan bersaksi hanya kepada Allah SWT.

2. Ditakuti iblis

Surat Al Kafirun adalah surat yang ditakuti oleh iblis. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat ditakuti iblis kecuali surat Al Kafirun. "Tidak ada dalam Al Quran yang lebih menakutkan bagi iblis daripada Qul Ya Ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan."

3. Mendapat pahala seperti seperempat Alquran

Menurut Syeikh Ibnu 'Abbaz membaca empat kali surat Al Kafirun sama dengan mengkhatam Al Quran. Hanya saja, bukan berarti tidak perlu lagi membaca Al Quran, sebab seorang muslim hendaknya membaca Alquran setiap hari.

4. Terbebas dari kemusyrikan

Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun terutama saat sebelum tidur maka dirinya akan terbebas dari kemusyrikan. Seperti dalam suatu hadis, Rasulullah bersabda:

"Bacalah Qul ya Ayyuhal-kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan." [HR Abu Dawud dari Farwah bin Naufal].

5. Mengajarkan toleransi

Dalam kehidupan pasti terdapat perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi di antara masyarakat. Namun, surat Al Kafirun ayat ke-6 menjelaskan bahwa 'Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku", artinya dengan keyakinan terhadap Allah, umat Islam harus menjalankan kehidupan toleransi yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu hanya menyembah kepada Allah.

6. Membangun keberanian menghadapi orang kafir

Di dalam surat Al Kafirun terdapat makna bahwa umat muslim harus siap melawan dan menentang orang-orang kafir, bahwa agama Islam tidak bisa disamakan dengan agama mereka. Orang-orang Islam dan orang-orang kafir tentunya berbeda dan hal ini ditunjukkan dalam surat Al Kafirun.

7. Pembela antara Islam dan kafir

Surat Al Kafirun menjadi pembeda antara Islam dan kafir. Hal ini ditunjukkan oleh ayat tersebut bahwa apa yang disembah, diikuti dan apapun yang menjadi aturan Islam tidak sama dengan apa yang mereka [orang kafir] yakini. Mereka tidak dapat menjadi seorang muslim dan muslim tidak bisa menjadi mereka. Inilah keutamaan ayat ini sehingga menjadi identitas dan pembeda antara muslim dan bukan.

8. Membangun keoptimisan Islam

Surat Al Kafirun dalam sejarah dulu juga menjadi suatu penyemangat dan pembangun optimisme agar umat Islam tidak takut dan gentar dalam melawan kekafiran. Semuanya dilakukan agar Islam menang dan dapat memberikan rahmatan lil alamin bagi semesta alam.

[credit: freepik.com]

Sementara itu terdapat sejumlah hikmah mengamalkan surat Al Kafirun artinya ayat 1-6. Di antara hikmah mengamalkan surat Al Kafirun tersebut dapat kalian simak di bawah ini. Yuk cek apa saja hikmah mengamalkan surat Al Kafirun artinya ayat 1-6.

1. Ajakan untuk bertoleransi antar umat beragama. Hal ini terdapat dalam surat Al Kafirun ayat 6.

2. Bagi yang mengamalkannya akan diampuni segala dosa yang telah lalu. Begitu juga dosa kedua orang tuanya.

3. Bisa diamalkan pada saat akan tidur dan terhindar dari kemusyrikan.

4. Menjadikan kita menghargai keyakinan orang lain untuk memeluk agama yang mereka yakini tanpa ada pemaksaan.

5. Menghindari kita dari sifat yang kurang baik, menghina orang lain, serta berbuat tidak adil terhadap sesama pemeluk agama.

6. Terhindar dari perilaku yang mendekatkan pada perbuatan syirik.

Itulah isi surat Al Kafirun beserta dengan arti dan juga keutamaannya. Semoga semua hal tentang pembahasan surat Al Kafirun di atas dapat bermanfaat untuk kalian semua.

Yuk, simak juga

Video yang berhubungan