Apakah Ibu Sud menciptakan lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan?

E. Tiana

01 Januari 2022 10:50

Jawaban terverifikasi

Hai Fahmi, kakak bantu jawab ya. Lagu Tik-Tik Bunyi Hujan diciptakan oleh Saridjah Niung (Ibu Sud). Simak pembahasannya berikut ini. Lagu Tik-Tik Bunyi Hujan merupakan salah satu lagu anak-anak yang diciptakan oleh Saridjah Niung atau lebih dikenal Ibu Sud. Makna dan pesan yang terkandung dalam lagu ini adalah rasa syukur dan kegembiraan saat turun hujan. Jadi, lagu Tik-Tik Bunyi Hujan diciptakan oleh Saridjah Niung (Ibu Sud). Semoga membantu ya.

Apakah Ibu Sud menciptakan lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan?

Lagu 'Tik-Tik Bunyi Hujan' merupakan ciptaan Ibu Sud dengan tempo sedang atau adante.

GridKids.id - Kids, pada artikel ini kita akan menjawab pertanyaan dari lagu.

Nah, di sini kita akan mencari tahu jawaban dari pertanyaan pada lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan'.

Materi ini berdasarkan buku tematik kelas 4 SD tema 6. Pada buku tematik tersebut terdapat dua lagu.

Lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan' diciptakan oleh Ibu Sud.

Baca Juga: Mencari Tahu Pengertian dan Ciri-Ciri Puisi, Materi Kelas 4 SD Tema 6

Kedua lagu tersebut memiliki tempo yang sama, Kids. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kamu dapat mencoba menyanyikannya.

Ketika menyanyikan lagu tersebut kamu akan mengetahui tempo yang digunakannya.

Yuk, simak pembahasan untuk menjawab pertanyaan pada lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan', materi kelas 4 SD tema 6!

Lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan'

Apakah Ibu Sud menciptakan lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan?

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' ciptaan Ibu Sud dinyanyikan dengan tempo lagu lento yaitu lebih lembat.

Terdapat tiga pertanyaan dalam pada buku tematik kelas 4 SD tema 6 berdasarkan lagu tersebut.

Nah, sebelum menjawab pertanyaan tersebut pastikan kamu sudah menyanyikan lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan'.

Perhatikan tanda tempo yang ada pada lagu-lagu tersebut.

Hal ini dilakukan untuk membantu menjawab pertanyaan pada buku tematik, Kids.

Baca Juga: Rangkuman Jawaban Tahapan Daur Hidup Kupu-Kupu, Materi Kelas 4 SD Tema 6

Berikut ini merupakan pertanyaan mengenai 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan', antara lain:

1. Tanda tempo apakah yang terdapat pada notasi lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan'?

Jawaban: Tanda tempo pada lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan' merupakan adante.

Adante merupakan salah satu tanda tempo yang digunakan dalam sebuah lagu yang berarti sedang.

2. Tahukah kamu perbedaan tempo pada lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan'?

Jawaban: Perbedaan pada kedua lagu tersebut yaitu:

Pada lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' menggunakan tempo lento yang berarti lebih lambat.

Sementara pada lagu 'Tik-Tik Bunyi Hujan' menggunakan tempo adante yang berarti sedang.

3. Carilah notasi lagu yang lain, Amatilah tempo yang digunakan pada notasi lagu tersebut!

Jawaban: Lagu 'Balonku' diciptakan oleh AT Mahmud yang kemudian digubah liriknya oleh Pak Kasur.

Pada lagu 'Balonku' menggunakan tempo adante, yaitu sedang.

Nah, itulah informasi mengenai pembahasan lagu 'Kupu-Kupu yang Lucu' dan 'Tik-Tik Bunyi Hujan', materi kelas 4 SD tema 6.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Pertumbuhan pada Hewan, Materi Kelas 4 SD Tema 6

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Apakah Ibu Sud menciptakan lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan?

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ibu Soed
Apakah Ibu Sud menciptakan lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan?

Ibu Soed

LahirSaridjah Niung
26 Maret 1908
Sukabumi, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal26 Mei 1993 (umur 85)
Jakarta, Indonesia
MakamBandung Barat, Jawa Barat, Indonesia
PendidikanHoogere Kweek School Bandung (Pendidikan Seni Suara dan Musik)
PekerjaanStaf pengajar Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Petojo, Jalan Kartini, dan Arjuna.
Tahun aktif1927–1993
Organisasi
  • Indonesia Muda (1926).
  • Tonil Amatir.
Dikenal atasPemusik, guru musik, komponis, penyiar radio, dramawan, seniman batik
Suami/istriRaden Bintang Soedibjo
AnakSri Sufinati
Orang tuaMohammad Niung
Penghargaan
  • Satyalancana Kebudayaan
  • Empu Lagu Anak-Anak Indonesia. Penghargaan Museum Rekor Indonesia. Menciptakan 480 lagu anak-anak Indonesia antara lain Burung Kutilang, Naik Delman,Kupu-Kupu, Naik-Naik ke Puncak Gunung, Desaku, Hai Becak, Berkibarlah Benderaku, Bendera Merah Putih dan Tanah Airku.
  • Perintis Batik Terang Bulan Konsepsi Bung Karno. Penghargaan Museum Rekor Indonesia. Mewujudkan konsepsi Bung Karno untuk menciptakan batik khas Indonesia yang diberi nama Batik Terang Bulan.[1]
  • Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2018 kategori Pencipta Lagu Anak Legendaris (Penghargaan Khusus)

Saridjah Niung atau lebih dikenal dengan nama Ibu Soed (26 Maret 1908 – 26 Mei 1993) adalah seorang pemusik, guru musik, pencipta lagu anak-anak, penyiar radio, dramawan dan seniman batik Tionghoa-Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Ibu Soed sangat terkenal di kalangan pendidikan Taman Kanak-kanak Indonesia.[2]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Kemahiran Saridjah di bidang musik, terutama bermain biola, sebagian besar dipelajari dari ayah angkatnya, Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer, seorang pensiunan Wakil Ketua Hoogerechtshof (Kejaksaan Tinggi) di Jakarta pada masa itu, yang selanjutnya menetap di Sukabumi dan mengangkatnya sebagai anak. J.F. Kramer adalah seorang indo-Belanda beribukan keturunan Jawa ningrat, latar belakang inilah yang membuat Saridjah dididik untuk menjadi patriotis dan mencintai bangsanya.

Saridjah lahir sebagai putri bungsu dari dua belas orang bersaudara. Ayah kandung Saridjah adalah Mohamad Niung, seorang pelaut asal Bugis yang menetap lama di Sukabumi kemudian menjadi pengawal J.F. Kramer. Selepas mempelajari seni suara, seni musik dan belajar menggesek biola hingga mahir dari ayah angkatnya, Saridjah melanjutkan sekolahnya di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung untuk memperdalam ilmunya di bidang seni suara dan musik. Setelah tamat, ia kemudian mengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS). Dari sinilah titik tolak dasar Saridjah untuk mulai mengarang lagu. Pada tahun 1927, ia menjadi Istri Raden Bintang Soedibjo, dan ia pun kemudian dikenal dengan panggilan Ibu Soed, singkatan dari Soedibjo. Ibu Soed, ketika menciptakan lagu Nenek Moyangku seorang pelaut, terinspirasi dari ayah kandungnya yang berasal dari perantau pelaut dari Bugis.

Karier[sunting | sunting sumber]

Ibu Soed dikenal sebagai tokoh musik tiga zaman (Belanda, Jepang, Indonesia). Kariernya di bidang musik bahkan sudah dimulai jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Suaranya pertama kali disiarkan dari radio NIROM Jakarta periode 1927-1928.

Setelah menamatkan pendidikan di Hoogere Kweek School-Bandung, Ibu Soed kemudian menjadi guru musik di HIS Petojo, HIS Jalan Kartini, dan HIS Arjuna yang masih menggunakan Bahasa Belanda (1925-1941). Ia prihatin melihat anak-anak Indonesia yang tampak kurang gembira saat itu. Hal ini membuat Ibu Soed berpikir untuk menyenangkan mereka dengan bernyanyi lagu ceria. Didorong rasa patriotisnya, Ibu Soed ingin mengajar mereka untuk menyanyi dalam Bahasa Indonesia. Dari sinilah Ibu Soed mulai menciptakan lagu-lagu yang bersifat ceria dan patriotik untuk anak-anak Indonesia.

Selain mencipta lagu Ibu Soed juga pernah menulis naskah sandiwara dan mementaskannya. Operet Balet Kanak-kanak Sumi di Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1955 bersama Nani Loebis Gondosapoetro sebagai penata tari dan RAJ Soedjasmin sebagai penata musiknya.

Saat aktif sebagai anggota organisasi Indonesia Muda tahun 1926, Ibu Soed juga membentuk grup Tonil Amatir yang dipentaskan untuk menggalang dana untuk acara penginapan mahasiswa Club Indonesia. Aktivitasnya tidak hanya menonjol sebagai guru dan aktivis organisasi pemuda, tetapi juga berperan dalam berbagai siaran radio sebagai pengasuh siaran anak-anak (1927-1962).

Oleh karena reputasinya yang aktif dalam pergerakan Nasional saat itu, pada tahun 1945 Ibu Soed pernah menjadi sasaran aksi penggeledahan oleh pasukan Belanda. Rumah Ibu Soed di Jalan Maluku No. 36 Jakarta saat itu sudah dikepung oleh pasukan Belanda, namun tetangga Ibu Soed yang seorang Belanda meyakinkan mereka bahwa mereka salah sasaran, karena profesi Ibu Soed hanyalah pencipta lagu dan suaminya hanyalah pedagang. Walaupun selamat dari penggeledahan tersebut, Ibu Soed dan seorang pembantu tetap harus bersusah payah membuang pemancar radio gelap ke dalam sumur.

Sebagai pemusik yang mahir memainkan biola, Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat lagu itu pertama kali dikumandangkan dalam acara Sumpah Pemuda di Gedung Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928. Lagu-lagu patriotik yang diciptakannya diilhami peristiwa yang terjadi dalam acara bersejarah tersebut. Pada tahun-tahun perjuangan, Ibu Soed juga bersahabat dengan Cornel Simanjuntak, Ismail Marzuki, Kusbini, dan tokoh-tokoh nasionalis lain.

Ibu Soed juga dikenal piawai dalam seni batik. Atas karya dan pengabdiannya, Ia menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia dan MURI.

Kontribusi pada musik Indonesia[sunting | sunting sumber]

Banyak lagu Ibu Soed yang menjadi lagu populer abadi, beberapa antara lain: Hai Becak, Burung Kutilang, dan Kupu-kupu. Ketika genting rumah sewaannya di Jalan Kramat, Jakarta, bocor, ia membuat lagu Tik Tik Bunyi Hujan. Lagu wajib nasional yang dia ciptakan adalah Berkibarlah Benderaku dan Tanah Airku[note 1]. Lagu-lagunya yang lain banyak yang juga telah menjadi populer, a.l. Nenek Moyang, Lagu Gembira, Kereta Apiku, Lagu Bermain, Menanam Jagung, Pergi Belajar, Himne Kemerdekaan, dll.

Lagu-lagu Ibu Soed, menurut Pak Kasur, salah seorang rekannya yang juga tokoh pencipta lagu anak-anak, selalu mempunyai semangat patriotisme yang tinggi. Sebagai contoh, patriotisme terdengar sangat kental dalam lagu Berkibarlah Benderaku. Lagu itu diciptakan Ibu Soed setelah melihat kegigihan Jusuf Ronodipuro, seorang pimpinan kantor RRI menjelang Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947, di mana Jusuf menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI, walaupun dalam ancaman senjata api pasukan Belanda.

Ibu Soed selalu menciptakan lagu khusus untuk anak-anak. Ia memperkirakan telah menciptakan lebih dari 200 lagu, walau hanya separuh yang bisa terselamatkan dan bertahan sampai sekarang. Jauh sebelum meninggal, Ibu Soed sempat mengungkapkan perasaannya yang menyayangkan bahwa lagu anak-anak sekarang telah menjadi serba komersial.[note 2]

Daftar lagu ciptaan Ibu Soed

  1. Anak Kuat
  2. Berkibarlah Benderaku
  3. Bendera Merah Putih
  4. Burung Kutilang
  5. Dengar Katak Bernyanyi
  6. Desaku
  7. Hai Becak
  8. Indonesia Tumpah Darahku
  9. Himne Kemerdekaan
  10. Kapal Api
  11. Kampung Halamanku
  12. Kupu-kupu yang Lucu
  13. Lagu Bermain
  14. Lagu Gembira
  15. Main Ular-Ularan
  16. Menanam Jagung
  17. Naik Delman
  18. Naik-Naik ke Puncak Gunung
  19. Nenek Moyang
  20. Pagi-pagi
  21. Pergi Belajar
  22. Tanah Airku
  23. Teka-Teki
  24. Tidur Anakku
  25. Tik Tik Bunyi Hujan
  26. Waktu Sekolah Usai

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Saridjah menikah dengan Raden Bintang Soedibjo, seorang pengusaha pada tahun 1927. Sejak itulah ia lebih dikenal dengan sebutan Ibu Soed. Pada tahun 1954, suami Ibu Soed tertimpa musibah kecelakaan pesawat BOAC di Singapura. Di usia tuanya, Ibu Soed hidup ditemani cucu dan cicitnya. Ia bertekad untuk tetap mencipta lagu dan membatik tanpa mempedulikan usia. Meskipun bukan pengusaha batik, Ia ingin tetap menghargai nilai seni di balik budaya nasional tersebut. Di hari tuanya ia juga masih gemar berolahraga, jalan kaki setiap pagi sekitar tiga kilometer. Ibu Soed tutup usia pada tahun 1993, di usia 85 tahun.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

  • Daftar lagu anak di Indonesia
  • Daftar lagu nasional Indonesia

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tanah Airku adalah lagu Indonesia yang ditulis oleh Ibu Sud. Lirik lagu ini berisi tentang keindahan alam Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tanah Airku Tidak KulupakanKan Terkenang Selama HidupkuBiarpun Saya Pergi JauhTidak Kan Hilang Dari KalbuRefrainTanah Ku Yang Ku CintaiEngkau Ku HargaiWalaupun Banyak Negeri Ku JalaniYang Masyhur Permai Di Kota OrangTetapi Kampung Dan RumahkuDi Sanalah Ku Rasa SenangRefrainTanah Ku Tak Ku LupakanEngkau Ku BanggakanTanah Airku Tidak KulupakanKan Terkenang Selama HidupkuBiarpun Saya Pergi JauhTidak Kan Hilang Dari KalbuRefrainTanah Ku Yang Ku CintaiEngkau Ku Hargai -->
  2. ^ Berikut ini lirik lagu anak-anak Lagu Gembira ciptaan Ibu Sud: Bernyanyi kita bernyanyiKarena bergirang hatiBersorak, bertepuk, berarak-arakBersorak, bertepuk, berarak-arakBersiul kita bersiulTandanya kita berkumpulBersorak, bertepuk, berarak-arakBersorak, bertepuk, berarak-arak

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Perintis Batik Terang Bulan Konsepsi Bung Karno". Diakses tanggal 20 Januari 2009.[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Seni dan Budaya. Grafindo Media Utama. 2006. Diakses tanggal 20 Januari 2009.

Apakah lagu tik tik bunyi hujan ciptaan Ibu Sud?

SINERGI PAPERS - Tik tik Bunyi Hujan adalah Lagu Anak-anak yang begitu populer sepanjang masa ini merupakan salah satu lagu Ciptaan Ibu Saridjah Niung atau dikenal dengan Ibu Sud. Lagu tik tik bunyi hujan diatas genting merupakan lagu sangat sering dinyanyikan di taman kanak-kanak. Berikut lagu lirik dan chordnya.

Siapa yang menciptakan lagu Tik Tik Tik Bunyi Hujan?

SUARAKARYA.ID: Lagu "Tik Tik Tik Bunyi Hujan" adalah salah satu lagu ciptaan Ibu Soed yang sangat terkenal di kalangan pendidikan Taman Kanak-kanak Indonesia.