Apakah diam lebih baik menurut Islam?

ADA pepatah kuno yang berbunyi: Diam adalah emas dan bicara adalah perak.

Kita bisa setuju atau tidak dengan pepatah tersebut, tetapi yang pasti kita sendiri seringkali pada akhirnya menyesal karena terlalu banyak bicara.

Sebaliknya, kita juga sering bersyukur karena bisa bersikap diam dan mengendalikan diri sehingga terbebas dari fitnah dan marabahaya. Kita juga sering setuju dengan pernyataan: Kita lebih gampang disuruh bicara ketimbang disuruh diam. Yang pasti, mungkin semuanya, kita pernah memilih diam sebagai jawaban yang paling tepat.

Nabi Zakariya juga pernah mengalami hal ini sebagaimana diungkapkan dalam Surah Maryam. Ia sangat berhasrat memiliki anak. Ia tak pernah berhenti berdoa meskipun usianya sudah tua dan istrinya juga demikian.

Sebagai wujud tanda syukur dan sekaligus nazar sekiranya ia berhasil dikaruniai anak, Nabi Zakariya akan berpuasa bicara selama tiga hari. Ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran. "Zakaria berkata, 'Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda'. Tuhan berfirman, 'Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat'." (QS Maryam/19:10).

Akhirnya, doanya dikabulkan dan Nabi Zakariya menunaikan nazarnya dengan berpuasa bicara selama tiga hari seperti yang ditentukan.

Diam atau puasa bicara sesungguhnya bukan pekerjaan mudah bagi orang normal. Namun, Allah SWT selalu mengingatkan kita agar berhati-hati soal bicara, sebagaimana firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (QS Al-Ahzab/33:70).

Dalam hadis Nabi disebutkan, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, maka hendaklah ia mengatakan yang benar atau lebih baik diam."

Nabi juga mengingatkan kita, "Sesungguhnya dosa yang paling banyak dilakukan anak cucu Adam adalah pada lidahnya. Musibah itu terwakili melalui ucapan. Barang siapa yang banyak bicara, banyak juga kekeliruannya. Barangsiapa yang banyak kekeliruannya, banyak juga dosanya. Barang siapa yang banyak dosanya, nerakalah yang paling tepat tempatnya."

Banyak lagi ayat dan hadis yang mengingatkan kita agar jangan mengumbar pembicaraan yang tak perlu.

Kalangan sufi ada yang pernah mengatakan diam adalah keselamatan dan itulah yang esensial, sedangkan bicara adalah bukan esensial.