Cara menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan kesempatan pembelajaran bagi anak adalah penciptaan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, sehingga pada diri anak terjadi proses pengolahan informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari proses belajar. Aspek fisik terdiri dari lingkungan fisik tempat belajar. Sedangkan aspek psikis meliputi kenyamanan dan kesenangan dalam mengikuti proses yang berlangsung.

Yayasan Al Masoem Bandung selaku penyelenggara Pendidikan di semua jenjang tentu sangat memperhatikan kebutuhan akan lingkungan belajar yang kondusif ini. Salah satu yang dilakukan adalah menciptakan kenyamanan ruang belajar, asrama yang bersahabat serta fasilitas lainnya yang juga sangat mendukung.

Ruang belajaratau kelas merupakan sasaran utama dalam menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan. Karena inti dari proses pembelajaran berada di ruang belajar yang tertata dengan rapi, bersih dan nyaman akan mendukung pembelajaran yang kondusif. Dengan lingkungan dan kondisi ruang kelas yang seperti ini, proses pemberian materi dan penyerapan informasi bagi siswa juga akan sangat efektif.

Penataan ruang belajar yang bagus menjadi tugas Lembaga, seperti halnya yang dilakukan oleh Al Masoem dalam membuat kenyamanan di ruang kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara Lembaga, siswa dan guru.

Karena, yang akan merasakan kenyamanan secara reguler adalah siswa dan guru, sehingga butuh kolaborasi dan juga masukan serta saran. Dalam meningkatkan penataan ruang kelas, pihak sekolah sering mengadakan lomba kebersihan kelas. Perlombaan antar kelas ini akan memacu setiap kelas untuk menciptakan ruangan kelas yang rapi, bersih dan nyaman. Setelahpenataan ruang belajarmenyenangkan, proses belajar dan mengajar ikut menentukan terciptanya pembelajaran yang kondusif. Proses yang berlangsung di ruang kelas dalam suasana demokratis dan menggairahkan.

Hal ini sangat ditentukan cara dangaya guruketika menjalankan pembelajaran. Guru yang simpatik dan demokratis lebih memungkinkan terciptanya suasana belajar kondusif. Siswa merasa dihargai, bebas dari rasa takut bersalah ketika bertanya maupun menjawab pertanyaan.

Agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar, maka kelas perlu punya aturan dan prosedur yang jelas. Tanpa aturan dan prosedur yang jelas, bisa memunculkan kesalahpahaman yang bisa melahirkan kekacauan. Aturan dan prosedur adalah pernyataan ekspektasi tentang perilaku. Aturan fokus pada ekspektasi umum atau spesifik atau standar perilaku, cenderung tidak berubah karena mengatur dasar-dasar tindakan terhadap orang lain, diri sendiri dan tugas, seperti menghargai orang lain, tidak mengunyah permen karet di kelas.

Sedangkan prosedur berisi tentang ekspektasi tentang perilaku namun biasanya diterapkan untuk aktivitas spesifik dan diarahkan untuk mencapai suatu tujuan, bukan untuk melarang suatu perilaku. Prosedur dimungkinkan untuk bisa berubah karena rutinitas atau aktivitas kelas bisa berubah, misalnya prosedur suatu kelas menyatakan bahwa setelah masuk kelas siswa harus mengerjakan suatu soal, akan tetapi suatu hari guru bisa mengubahnya dengan membolehkan siswa menyelesaikan tugas yang belum selesai.