Apakah dampak negatif dari berdirinya organisasi pergerakan nasional?

Dilihat 20,492 pengunjung

Hari Kebangkitan Nasional selalu diperingati pada tanggal 20 Mei. Peringatan tersebut tak lepas dari peranan para tokoh nasional dan juga organisasi Boedi Oetomo dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa untuk menuju kemerdekaan.

Salah satu Kebijakan Politik Etis dari Belanda di bidang edukasi secara tidak langsung telah menciptakan perkembangan dalam pendidikan kaum bumiputera, seperti melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang menggagas pergerakan nasional.

STOVIA

Pergerakan nasional diawali dengan didirikannya sekolah kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Di penghujung abad ke-19, berbagai wabah penyakit tersebar di Pulau Jawa. Pemerintah kolonial Belanda mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah ini karena sangat mahal untuk mendatangkan dokter dari Eropa.

Maka dari itu, pemerintah Hindia-Belanda mendirikan STOVIA untuk menghasilkan dokter-dokter yang berasal dari kalangan pribumi. STOVIA membebaskan biaya pendidikan bagi mahasiswanya untuk menarik minat kaum bumiputera.

Tidak hanya melahirkan dokter yang cakap dalam bidang kesehatan, STOVIA juga melahirkan tokoh-tokoh aktivis cendekiawan yang berintelektual. Aktivis-aktivis kritis ini membuka jalan menuju kemerdekaan Indonesia.

Sebut saja dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo. Mereka semua adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi pertama di masa pergerakan nasional.

STOVIA berperan menjadi tempat persemaian para remaja-remaja pribumi dalam menumbuhkan semangat nasionalisme. Di sana mereka bertukar pikiran dan ide untuk memajukan bangsa ini serta bangkit dari keterpurukan kolonialisme pemerintah Hindia-Belanda.

Boedi Oetomo

Boedi Oetomo merupakan sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA seperti yang telah disebutkan tadi. Boedi Oteomo didirikan di Jakarta pada 20 Mei 1908. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak bersifat politik.

Berdirinya Boedi Oetomo tidak terlepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo, alumni STOVIA. Wahidin sebelumnya bertemu dengan dr. Sutomo dan Suraji untuk mengemukakan ide-idenya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Setelah pertemuan tersebut dr. Sutomo pun mengadakan pertemuan secara nonformal dengan pelajar-pelajar STOVIA untuk membahas berdirinya organisasi yang bersifat nasional. Pertemuan itu pun membuahkan hasil yang positif, yaitu lahirnya “Perkumpulan Boedi Oetomo”.

Boedi Oetomo selaku organisasi pelajar ini secara samar-samar merumuskan tujuannya untuk kemajuan Tanah Air, di mana jangkauan geraknya yang semula hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura, kemudian diperluas untuk masyarakat Tanah Air seluruhnya dengan tidak memerhatikan perbedaan keturunan, jenis kelamin, dan juga agama. Boedi Oetomo tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik. Bidang kegiatan yang dipilihnya adalah pendidikan dan kebudayaan.

Karena hanya bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, beberapa anggotanya seperti dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) keluar dari Boedi Oetomo sebab menginginkan gerakan yang lebih militan dan langsung bergerak dalam bidang politik.

Namun, Boedi Oetomo tetap berpegang teguh pada prinsipnya untuk berjuang di bidang sosial-budaya dan pendidikan. “Biar lambat asal selamat daripada hidup sebentar mati tanpa bekas”, itulah semboyan Boedi Oetomo yang menggunakan filsafat Pohon Beringin. Meski tumbuhnya lambat, semakin lama semakin besar, kokoh, dan rindang.

Bangkitnya pergerakan nasional

Meskipun Boedi Oetomo tidak langsung terjun ke bidang politik, namun semangat dan pemikiran para anggotanya telah menjadi pemicu api perjuangan untuk melepaskan bangsa ini dari jajahan kolonialisme.

Hal ini terbukti dengan tumbuhnya organisasi-organisasi yang juga berjuang di bidang politik secara diplomatis seperti Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Muhammadiyah, dan masih banyak yang lainnya.

Boedi Oetomo telah mengubah perjuangan bangsa Indonesia yang awalnya secara dilakukan secara fisik menjadi perjuangan secara diplomatis. Boedi Oetomo juga mengubah perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi bersifat nasional.

Terakhir, Boedi Oetomo telah memprakarsai satu hal yang paling penting, yaitu membangkitkan semangat nasional untuk mencapai Indonesia merdeka.

Hari Kebangkitan Nasional 2021: Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!

Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-113 ini, tema yang diusung adalah “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”. Tema ini mengingatkan kita bahwa semangat kebangkitan nasional mengajari untuk selalu optimis menghadapi masa depan. Mari kita hadapi semua tantangan dan persoalan bersama-sama sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional Sobat SMP!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/budi-utomo-20-mei-1908-awal-pergerakan-nasional-indonesia-menuju-indonesia-merdeka/

Buku Sejarah Pergerakan Nasional Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1997

Dampak positip lahirnya pergerakan nasional adalah - Hallo sahabat Materi Pelajaran, Pada sharing pelajaran kali ini yang berjudul Dampak positip lahirnya pergerakan nasional adalah, dalam membantu menjawab soal atau membantu belajar sobat, mudah-mudahan isi postingan materi pelajaran yang saya bagikan ini dapat anda pahami, jika ada kesulitan jangan ragu untuk memberikan komentar. Link Judul Soal : Dampak positip lahirnya pergerakan nasional adalah A. diikrarkannya Sumpah Pemuda B. munculnya organisasi kepemudaan C. timbulnya persatuan dan kesatuan D. dikumandangkannya lagu Indonesia Raya

Apakah dampak negatif dari berdirinya organisasi pergerakan nasional?

Jawaban: Dampak positif lahirnya pergerakakan nasional adalah diikrarkannya Sumpah Pemuda, yang akhirnya memunculkan semangan persatuan dan kesatuan serta lahirnya organisasi-organisasi kepemudaan yang nantinya mencetuskan tentang kemerdekaan bangsa Indonesia.

Jadi jawaban yang benar adalah A. diikrarkannya Sumpah Pemuda 

Demikianlah Artikel Dampak positip lahirnya pergerakan nasional adalah

Sekian materi menjawab soal Dampak positip lahirnya pergerakan nasional adalah, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sekian postingan materi pelajaran kali ini.


Anda sedang membaca artikel pelajaran tentang Dampak positip lahirnya pergerakan nasional adalah dan artikel pelajaran ini url permalinknya adalah https://soalnanti.blogspot.com/2017/03/dampak-positip-lahirnya-pergerakan.html Semoga artikel materi soal ini bisa membantu menjawab soal sobat, selamat belajar.

Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU) merupakan organisasi pergerakan nasional yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, di Jakarta. Organisasi ini dirintis oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. BU didirikan dengan tujuan untuk menggalang dana untuk membantu anak-anak bumiputra yang kekurangan dana. Keberadaan BO memberikan inspirasi untuk organisasiorganisasi modern lainnya, seperti Jong Sumatra, Jong Ambon, Sedio Tomo, Muhammadiyah, dan lain-lain. Pemerintah Hindia Belanda mengakui BU sebagai organisasi yang sah pada Desember 1909. Dukungan dari Pemerintah Hindia Belanda ini tidak lain sebagai bagian dari pelaksanaan Politik Etis. Sambutan baik pemerintah inilah yang menyebabkan BU sering dicurigai oleh kalangan bumiputera sebagai organ pemerintah. BU mulai kehilangan wibawanya pada tahun 1935, organisasi itu bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra).

Dengan demikian, Boedi Utomo berdampak dalam memberikan inspirasi bagi berdirinya organisasi-organisasi modern pada masa pergerakan nasional.

Apakah dampak negatif dari berdirinya organisasi pergerakan nasional?

Apakah dampak negatif dari berdirinya organisasi pergerakan nasional?
Lihat Foto

KEMDIKBUD

Para pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com – Kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yang diberikan oleh Belanda memberikan dampak yang sangat penting bagi Indonesia.

Dampak yang paling terasa dalam pelaksanaan politik etis di Hindia Belanda adalah lahirnya golongan terpelajar atau priyayi baru yang mengarahkan pergerakan nasional.

Awal mula pergerakkan nasional ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi yang didirikan oleh kaum intelektual. Ada tiga masa dalam pergerakan nasional, penjelasannya sebagai berikut:

Masa Awal Pergerakan Nasional

Awal abad 20 Indonesia mengalami fase yang disebut sebagai kebangkitan nasional. Pada fase ini perlawan terhadap penjajah tidak lagi menggunakan senjata, melainkan melalui organisasi.

Baca juga: Peristiwa Penting pada Masa Pergerakan Nasional

Ada tiga organisasi penting pada masa ini, berikut penjelasannya:

Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan pertama di Indonesia. Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA yang diketuai oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta.

Dilansir dari buku Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (2019) karya Armelia F, Budi merupakan organisasi yang bercorak sosial budaya dan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa dalam hal pendidikan.

Sarekat Islam pertama kali dididirikan oleh K.H Samanhudi pada 16 Oktober 1905. Tujuannya melindungi hak-hak pedagang pribumi muslim dari monopoli dagang yang dilakukan pedagang Tionghoa.

Organisasi ini awal mulanya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Kemudian diubah menjadi Sarekat (SI) Islam oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto pada tahun 1912.

Perubahan nama dilakukan agar Sarekat Islam tidak hanya bergerak di bidang ekonomi, tetapi juga bidang lain seperti politik dan sosial.