Apakah air ketuban bisa keluar saat hamil 5 bulan?

Apakah air ketuban bisa keluar saat hamil 5 bulan?

Aulia Dian Permata

Bayi mungil bernama Daffa yang mengalami pendarahan

Gridhot.ID - Sepasang suami istri asal Jakarta ini harus berjuang demi buah hati mereka.

Pasalnya buah hati mereka baru saja lahir namun di usia kandungan yang memasuki bulan ke lima.

Diketahui awal mula kejadian tersebut terjadi sejak Sit Rodiah mengalami ketuban rembes di usia kehamilannya yang baru masuk di bulan ke lima.

Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Ratusan Koala Juga Jadi Korban Tewas Kebakaran Hutan di Australia, Lembaga Konservasi: Ini Seperti Kremasi

Usia kandungannya yang masih cukup muda akan membahayakan dia dan calon bayinya jika dipaksa melahirkan.

Hingga pada tanggal 6 Januari 2018 lallu, Siti kembali ke dokter karena perutnya terasa sangat sakit seperti orang akan melahirkan.

Saat dokter memeriksa kandungannya, air ketuban dalam rahim Siti telah mengering dan saat itu kandungannya baru berusia 25 minggu.

Baca Juga: Berjuang Mati-matian Menuntut Keadilan Lawan Jessica Kumala Wongso, Begini Kabar Terakhir Saudara Kembar Wayan Mirna Salihin, 3 Tahun Berlalu dan Kini Tekuni Bisnis Kuliner

Siti dan Pujiyanto pasrah ketika dokter berkata hanya akan fokus menyelamatkan Siti saja karena harapan hidup si bayi sangat tipis.

Siti melahirkan seorang bayi laki-laki dengan normal dan betapa terkejutnya mereka saat bayi itu selayaknya bayi yang lahir non prematur.

Bayi mungil itu hanya memiliki berat badan 850 gram, namun dia bereaksi menangis setelah lahir, mata terbuka dan seluruh organ tubuhnya bergerak.

Baca Juga: Jarang Diketahui Publik, Artis Cantik Ini Rupanya Punya Sekolahan dengan Biaya SPP Super Murah, Hanya Rp 3 Ribu per Bulan

Seketika itu juga, Pujiyanto menyebut doa berkali-kali dan ucapan syukur atas kelahiran anaknya.

Tetap saja, bayi mungil yang diberi nama Daffa itu harus berada dalam perawatan intensif NICU.

NICU sendiri adalah unit perawatan khusus bagi bayi-bayi yang lahir prematur atau memiliki kelainan fungsi organ.

Baca Juga: Pulang ke Kampung Halamannya di Sidoarjo, Inilah yang Dilakukan Via Vallen Bersama Warga Sekitar, Lesehan di Musala Sambil Menyantap Buah-buahan

Sayangnya, di rumah sakit tempat Siti melahirkan tidak memiliki fasilitas NICU sehingga Daffa hanya dirawat dengan fasilitas seadanya.

Terkendala masalah biaya dan tidak banyak rumah sakit yang NICUnya bekerja sama dengan BPJS, Pujiyanto merasa nyaris putus asa.

"Tidak banyak rumah sakit yang mau menerima pasien NICU dengan BPJS, tapi saya lihat anak saya telah berusaha untuk bertahan hidup, saya harus berusaha menyelamatkannya," kata Pujiyanto.

Baca Juga: Kabar Lina Hamil Duluan Menyeruak ke Publik, Netizen Iba pada Sule: Walau Beliau Melucu, Tapi Rautnya Sedih

Tanpa pikir panjang lagi, Pujiyanto memindahkan putranya ke RSIA Bunda, Menteng untuk dirawat di NICU.

Daffa memang terlihat normal terlepas dari tubuhnya yang sangat kecil, ternyata setelah diperiksa lebih lanjut, Daffa masih perlu perjuangan lagi karena terkena sakit kuning dan ada beberapa infeksi dalam tubuhnya.

Karena biaya perawatan NICU tanpa BPJS sangat mahal, Daffa dirujuk ke RSUD Pasar Minggu yang memiliki NICU dan bekerja sama dengan BPJS.

Baca Juga: Diberi Penghargaan Karena Akhirnya Bisa Mengupas Kulit Salak, Nia Ramadhani: Gila, Ini Aneh Abis!

Selama 10 hari dirawat di RSUD Pasar Minggu, Daffa justru mengalami penurunan kondisi.

Berat badannya semula 850 gram turun menjadi 720 gram dan Daffa mengalami infeksi serius dalam usus serta nafas spontannya berhenti.

Dengan kondisi kritis, Pujiyanto tetap berusaha memindahkan Daffa ke RSUD Tarakan agar mendapat pertolongan yang tepat.

Baca Juga: Niat Hati Mengubah Penampilan Lewat Jalur Instan, Wanita Ini Justru Meninggal Dunia, Tak Ada 1 Jam Setelah Operasi Plastik Dilakukan

Dihubungi oleh tim Intisari pada Minggu, 4 Februari 2018, Pujiyanto menjelaskan kondisi terkini Daffa.

"Daffa sudah sangat kritis, ventilator yang dipasang pada Daffa sudah dinaikkan menjadi 100% dan semua obat-obatan sudah diberi dengan maksimal, tapi Daffa masih mengalami pendarahan dari hidung dan rongga dada," kata Pujiyanto.

"Daffa juga trombositnya turun, dia harus tranfusi darah dan ada bakteri NEC dalam usus Daffa yang cukup berbahaya. Bahkan, dokter khawatir kalau sampai terjadi pendarahan di otak," lanjutnya.

Baca Juga: Diam-diam Jadi yang Pertama Datang Beri Bantuan Saat Tsunami Menerjang, Ini 7 Fakta Tak Terduga Yakuza, Gengster Paling di Takuti di Negeri Sakura

Pujiyanto mengaku bahwa dia masih kurang informasi mengenai perawatan bayi prematur di NICU sehingga tidak bisa menentukan mana perawatan NICU yang paling tepat bagi Daffa.

Pujiyanto dan istri kini pasrah dan hanya bisa berdoa semua yang terbaik untuk Daffa.

Sadar bahwa biaya yang diperlukan untuk pengobatan Daffa sangat banyak, Pujiyanto dan Siti menggalang dana melalui situs kitabisa.com.

Baca Juga: Pengakuan Kasatlantas Kudus Soal Video AKBP Saptono Bagi Duit ke Pengendara, Ternyata Sudah Jadi Kebiasaannya Juga di Kantor, Sering Lakukan Razia Dompet Anggotanya yang Kosong dan Diberi Uang

Pemberitaan terakhir, biaya yang diperlukan oleh Daffa masih kurang sekitar Rp70 juta dari target biaya Rp300 juta.

Semoga Daffa bisa segera pulih dan kembali sehat, ya!

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Dokter Bilang Hanya Bisa Selamatkan Nyawa Sang Ibu, Alhasil Bayi Mungil Ini Harus Berjuang Keras Untuk Tetap Hidup.

(*)

Berbagai perubahan yang terjadi saat hamil kadang mengundang pertanyaan, apakah perubahan tersebut termasuk normal atau tidak? Salah satu hal yang kerap dipertanyakan adalah penyebab cairan bening keluar saat hamil. 

Cairan bening yang keluar saat hamil bisa saja mengindikasikan ketuban pecah. Maka dari itu, tidak sedikit ibu hamil yang panik saat mengalaminya. Namun, ada baiknya Anda tidak panik terlebih dahulu karena kondisi ini juga bisa dianggap normal. Supaya tidak keliru, simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab cairan bening keluar saat hamil

Penyebab cairan bening keluar saat hamil umumnya menandakan dua kemungkinan, yakni:

Keluarnya keputihan tipis bening yang tidak berbau atau hanya sedikit berbau (leukore) selama hamil, merupakan hal yang tidak perlu Anda khawatirkan alias normal. Kondisi ini dipicu oleh terjadinya perubahan hormon pada masa kehamilan.

Apakah air ketuban bisa keluar saat hamil 5 bulan?
Apakah air ketuban bisa keluar saat hamil 5 bulan?
Keluarnya keputihan bening dan tak berbau normal terjadi saat hamil

Cairan bening yang keluar membantu membersihkan sel-sel mati di vagina sehingga menjaga keseimbangan bakteri sehat di jalan lahir. Peningkatan volume cairan ini juga membantu mengurangi risiko infeksi vagina dan rahim yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janinnya.

Pada minggu-minggu akhir kehamilan, cairan bening yang keluar bahkan menjadi lebih banyak dengan tambahan sedikit lendir berwarna merah muda. Lendir yang menyerupai jeli tersebut menandakan bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan kelahiran.

Penyebab cairan bening keluar saat hamil yang harus diwaspadai adalah ketuban pecah. Air ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari benturan, memberi ruang gerak, mencegah infeksi, hingga mendukung perkembangan Si Kecil di dalam kandungan.

Apakah air ketuban bisa keluar saat hamil 5 bulan?
Ketuban pecah menyebabkan cairan merembes ke celana dalam

Ketika cairan ketuban pecah, Anda akan mengalami sensasi meletup di area vagina dan kemudian diikuti oleh air ketuban yang menetes terus-menerus, mengalir ke kaki atau merembes ke celana dalama, dan warnanya menyerupai urine pucat (kekuningan). 

Terkadang, air ketuban juga berwarna cokelat kehijauan yang menunjukkan bahwa cairan tersebut telah tercampur dengan feses janin. Jika terjadi pecah ketuban, ini merupakan keadaan gawat darurat Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda dapat memastikan cairan bening yang keluar saat hamil termasuk normal atau tidak. Namun, jika Anda masih merasa khawatir, jangan ragu untuk menghubungi dokter.

Menjaga kesehatan vagina saat hamil

Cairan bening keluar saat hamil dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Apalagi vagina menjadi terasa lebih lembap. Guna menjaga kesehatan vagina saat hamil, berikut adalah sejumah hal yang bisa Anda lakukan.

Bersihkan miss V dengan tepat agar terhindar dari infeksi

Saat mandi atau setelah buang air, basuh vagina dengan menyekanya dari depan ke belakang. Keringkan menggunakan handuk lembut secara menyeluruh agar tidak lembap. Hindari membersihkan anus terlebih dahulu karena bisa menyebabkan bakteri dari anus pindah ke vagina. 

Sabun mandi beraroma dan pembersih area kewanitaan dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami infeksi yang menyebabkan terjadinya keputihan abnormal.

Douching dapat mengganggu keseimbangan flora di vagina sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih. Hal ini tentu bisa memicu terjadinya infeksi yang berpotensi berbahaya bagi Anda maupun janin.

Kenakan celana dalam berbahan katun

Kenakan pakaian yang nyaman saat hamil, termasuk celana dalam. Anda bisa menggunakan celana dalam berbahan katun karena bisa menyerap keringat dengan lebih baik sehingga miss V tidak lembap dan menjadi tempat untuk tumbuhnya bakteri.

Hindari menggunakan jeans yang ketat saat hamil. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, celana jeans ketat bisa meningkatkan risiko infeksi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kelembapan pada vagina yang ditimbulkannya.

Makanan yang terlalu banyak mengandung gula dapat mendorong pertumbuhan jamur sehingga memicu terjadinya infeksi. Sebaiknya, konsumsil makanan sehat dan bergizi seimbang. 

Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik untuk mencegah ketidakseimbangan bakteri di miss V.

Jika cairan yang keluar berbau tak sedap dan memiliki warna yang tak biasa, misalnya kuning atau hijau dengan tekstur yang tebal, Kondisi ini bisa mengindikasikan adanya infeksi. Dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut.

Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar penyebab cairan bening keluar saat hamil. Anda juga bisa memantau perkembangan kehamilan menggunakan Kalkulator Kehamilan SehatQ GRATIS!

Download sekarang di App Store dan Google Play.