Apa yg di maksud dengan properti

Kedua hal tersebut memang berhubungan dengan istilah properti. Namun, pengertian properti pun tidak hanya sebatas contoh tadi saja.

Untuk lebih detail mengenail apa itu properti hingga contoh-contoh usaha properti, mari simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut.

DAFTAR ISI

  • 1 Apa yang dimaksud dengan properti?
  • 2 Jenis-jenis Properti
    • 2.1 1. Jenis Properti Berdasarkan Sifatnya
    • 2.2 2. Jenis Properti Berdasarkan Fungsinya
  • 3 Karakteristik properti
    • 3.1 1. Kompleksitas Hukum
    • 3.2 2. Tidak Dapat Bergerak
    • 3.3 3. Tidak Dapat dibagi
    • 3.4 4. Bersifat Lokal
    • 3.5 5. Beragam
    • 3.6 6. Kelangkaan
    • 3.7 7. Bertahan Lama
  • 4 Fungsi Properti
    • 4.1 1. Untuk Tempat Tinggal
    • 4.2 2. Untuk Investasi
    • 4.3 3. Untuk Kepentingan Bisnis
    • 4.4 4. Sebagai Bentuk Kebanggaan
    • 4.5 5. Sebagai Jaminan
  • 5 Contoh Bisnis Properti
    • 5.1 1. Apartemen
    • 5.2 2. Kost-Kostan
    • 5.3 3. Rumah Kontrakan
    • 5.4 4. Kios, Toko, dan Ruko
  • 6 Cara Memulai Bisnis Properti
    • 6.1 1. Memulai Bisnis Dengan Menjadi Investor
    • 6.2 2. Melakukan Riset
    • 6.3 3. Lakukan Promosi yang Baik
    • 6.4 4. Mulai dari Perantara Penjualan Properti
    • 6.5 5. Pastikan Memiliki Merek Sendiri
    • 6.6 Share this:
    • 6.7 Related

Apa yang dimaksud dengan properti?

Pengertian properti berasal dari bahasa Inggris ‘property’ yang mana diartikan sebagai sesuatu yang dipunyai oleh individu maupun kelompok.

Di masyarakat Indonesia, apa itu properti lebih identik dengan rumah, tanah, ruko, gedung-gedung, dan real estate.

Namun, menurut definisinya, pengertian properti adalah suatu benda fisik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dimiliki oleh seseorang, sekelompok orang, atau badan hukum.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, properti didefinisikan sebagai suatu harta yang berwujud tanah atau bangunan, maupun sarana dan prasarana yang berhubungan dengan tanah atau bangunan tersebut.

Selanjutnya, dalam kamus Oxford, properti diartikan hak kepemilikan seorang individu terhadap aset atau benda tertentu.

Apa yang dimaksud dengan properti? Dari beberapa pengertian yang ada, dapat sedikit disimpulkan jika properti adalah hak kepemilikan seseorang untuk mempunyai tanah dan menggunakan apapun yang akan dibangun di atasnya.

Lebih lanjut, properti juga bisa diartikan sebagai bangunan baik berupa horizontal maupun vertikan yang dapat dipakai sebagai tempat tinggal hingga tempat usaha.

Dalam wujudnya, properti juga bisa berupa properti riil atau tanah, harta fisik dari seorang individu, harta fisik milik pemerintah, harta fisik milik badan hukum, dan kekayaan intelektual (penemuan, hasil kreasi, seni, dan sebagainya).

Tentunya, pemilik suatu properti mempunyai hak penuh terhadap properti yang mereka miliki. Mulai dari menggunakan, menjual, mengalihkan, bahkan menghancurkan properti milik mereka tersebut.

Jenis-jenis Properti

Apa yg di maksud dengan properti
Jenis-jenis Properti

Properti digolongkan ke dalam beberapa kategori yang didasarkan pada sifat dan fungsinya. Untuk lebih lanjutnya, simak pembagian dari jenis-jenis properti tersebut berikut ini.

1. Jenis Properti Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, properti dibagi ke dalam 2 jenis yaitu properti riil dan properti personal.

  • Properti Rill (Real Property)

Apa yang dimaksud dengan Properti riil? yaitu sebagai hak untuk mempunyai dan menguasai tanah atau bangunan yang berdiri di atasnya secara hukum.

Definisi lain juga menyebutkan jika real property merupakan hak-hak menyangkut kepemilikan tanah, bangunan, maupun perbaikan terhadap bangunan tersebut.

Lebih ringkasnya, real property ini menyangkut hubungan hukum antara objek dan subjek.

  • Properti Personal (Personal Property)

Personal property merupakan jenis properti yang sifatnya tidak permanen, entah itu berupa properti yang tak berwujud maupun properti yang berwujud.

Properti berwujud di sini dimaksudkan sebagai tangible property seperti furniture, macam-macam peralatan, kendaraan, dan perhiasan.

Sementara itu, properti yang tidak berwujud atau intangible property berupa trademark, merk, goodwill, saham, obligasi, dan lain sebagainya.

2. Jenis Properti Berdasarkan Fungsinya

Apabila properti berdasarkan sifatnya dibedakan hanya menjadi 2 macam, properti menurut fungsinya dibedakan menjadi 4 macam yaitu real property, personal property, business, dan financial interest.

  • Real property

Apa Yang Dimaksud Dengan Properti riil atau Real property adalah hak kepemilikan untuk tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya.

Contohnya berupa tanah, bangunan, dan sarana pelengkap dari rumah tersebut.

  • Personal property

pengertian properti pribadi didefinisikan sebagai property tidak permanen baik dalam bentuk berwujud maupun tidak.

Contohnya berupa peralatan, furniture, surat berharga, perhiasan, mesin, dan kendaraan.

  • Business

Sesuai dengan fungsinya, properti bisnis tentu difungsikan berhubungan dengan kegiatan bisnis.

Contoh dari properti bisnis diantaranya adalah investasi dan industri.

  • Financial interest

Properti dalam hal finansial tentunya juga difungsikan untuk kegiatan finansial seperti instrumen investasi yang asset-asetnya dijamin oleh real estate.

Karakteristik properti

Setelah mengetahui jenis-jenis dari properti, penting pula untuk sekilas mengenal karakteristik properti. Beberapa karakteristik tersebut akan diulas sebagai berikut:

1. Kompleksitas Hukum

Properti tak dapat dilepaskan dari adanya masalah hukum atau legal complexity.

Hal ini dikarenakan properti berhubungan dengan hak yang dimiliki tanah, bangunan, serta terdapat pengaruh regulasi pada properti itu sendiri sesuai dengan lokasi dimana properti tersebut.

2. Tidak Dapat Bergerak

Properti dalam artian tanah dan bangunan yang berada di atasnya merupakan sesuatu yang sifatnya tidak dapat bergerak.

Oleh karena properti tidak dapat bergerak, maka faktor penggeraknya ditentukan oleh strategisnya lokasi tersebut.

Jika suatu lokasi dikatakan startegis, maka nilai dan prospek kedepannya dari properti ini akan terbilang bagus pula.

3. Tidak Dapat dibagi

Alas an kenapa properti tergolong sebagai produk yang nilanya tinggi, tidak lain dikarenakan karakteristiknya yang tidak bisa dibagi.

Sehingga, pembelian properti tidak dapat dilakukan dalam satuan kecil.

Disamping itu, ada jumlah minimal tertentu yang haruslah dipenuhi supaya produk properti tadi mempunyai nilai kelayakan dan legalitas.

4. Bersifat Lokal

Selain karakteristiknya yang tidak dapat bergerak dan dibagi, properti juga mempunyai karakteristik yang bersifat lokal. Artinya, properti sangat terikat akan lokasi properti tersebut.

Properti yang berada di lokasi berbeda pastinya punya fasilitas,  budaya, tingkat pendidikan, gaya hidup, infrastruktur, dan utilitas yang berbeda.

5. Beragam

Karakteristik beragam dalam properti ditunjukkan oleh adanya perbedaan lokasi yang membuatnya punya beragam posisi, arah hadap, elevasi, dan lain-lainnya.

Keberagaman ini juga menyebabkan harga properti yang beragam pula.

Dari adanya keberagaman harga properti, muncul ilmu-ilmu baru pula yang mempelajari tentang penentuan harga properti seperti valuation dan appraisal.

6. Kelangkaan

Setiap harinya, kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal akan terus bertambah, sementara itu, kuantitas tanah pun tetap.

Hal inilah yang membuat nilai tanah semakin naik tiap tahunnya. Terlebih lagi harga tanah di daerah pusat perkotaan.

7. Bertahan Lama

Karakteristik dari properti lainnya adalah mampu bertahan lama, sehingga ini juga mempengaruhi nilanya yang semakin tinggi.

Karakteristik yang satu ini juga membuat properti menjadi instrument investasi untuk jangka panjang.

Kemudian, dari karakteristiknya yang mampu bertahan lama membuat properti dapat diwariskan secara turun temurun.

Fungsi Properti

Setiap sesuatu dalam dunia ini pastinya mempunyai fungsinya masing-masing.

Dalam hal ini, keberadaan properti pun juga punya fungsinya sendiri. Fungsi tersebut diantaranya adalah untuk kepentingan investasi dan bisnis.

Beberapa fungsi properti tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

1. Untuk Tempat Tinggal

Rumah merupakan salah satu contoh bentuk properti yang mempunyai fungsi sebagai hunian atau tempat tinggal.

Ini merupakan fungsi utama yang paling mendasar dari setiap properti yang berupa bangunan rumah.

2. Untuk Investasi

Sudah bukan hal baru lagi ketika menggunakan properti sebagai salah satu instrument investasi.

Apalagi banyak keunggulan dari properti yang membuatnya memang sangat menguntungkan dijadikan sebagai instrumen investasi.

Properti termasuk salah satu instrumen investasi yang tidak dipengaruhi oleh adanya nilai inflasi, sehingga tiap tahun nilainya akan terus bertambah.

Oleh karenanya, tidak mengherankan bila saat ini juga cukup banyak orang yang mulai melirik properti sebagai instrument investasinya.

3. Untuk Kepentingan Bisnis

Selain sebagai investasi, properti juga dapat digunakan sebagai ladang bisnis.

Ada banyak alas an kenapa properti memang sangat patut untuk dijadikan lahan bisnis diantaranya karena nilainya yang terus bertambah, pendapatan tahunannya terus meningkat, dan tidak terkena arus inflasi.

Baca Juga : Pengertian Inflasi

Setiap tahunnya, nilai properti dipastikan akan terus naik terlebih karena kebutuhan akan tanah dan rumah yang terus meningkat pula.

Ditambah lagi dengan lokasinya yang berada di tempat strategis, maka nilainya juga akan semakin tinggi.

Selain itu, properti yang difungsikan sebagai bisnis juga dapat meningkatkan pendapatan tiap tahunnya. Salah satunya dengan menyewakan suatu bangunan sebagai tempat kos atau ruko.

Penyewa akan mendapatkan keuntungan di tiap tahunnya karena nilai sewa akan relatif naik setiap tahunnya.

4. Sebagai Bentuk Kebanggaan

Mempunyai properti dapat dikatakan suatu kebanggaan tersendiri bagi beberapa orang. Hal ini dikarenakan properti juga termasuk aset kekayaan.

Ketika properti yang dimiliki semakin banyak, maka semakin banyak pula kekayaan seseorang. Dengan begitu, ini bisa menjadi bentuk pride of ownership atau kebanggaan terhadap kepemilikan.

5. Sebagai Jaminan

Tidak jarang properti dijadikan sebagai jaminan dalam beberapa keperluan.

Banyak pula yang berpendapat jika properti adalah bentuk yang paling baik dalam hal jaminan.

Alasan mengapa properti dapat dijadikan jaminan tidak lain karena bentuknya yang berupa barang dengan legalitas yang jelas. Disamping itu, nilanya pun dapat dipertanggungjawabkan.

Contoh Bisnis Properti

Apa yg di maksud dengan properti
Contoh Bisnis Properti

Melihat cukup banyaknya keuntungan yang akan didapat saat menggunakan properti sebagai ladang bisnis dan investasi, membuat banyak orang yang juga ingin berfokus pada bisnis properti.

Lalu, kira-kira apa saja usaha properti yang menjanjikan? Simak beberapa contoh properti berikut ini.

1. Apartemen

Kebutuhan akan tempat tinggal atau rumah memang menjadi kebutuhan yang terus meningkat di setiap tahun.

Namun, dikarenakan sedikitnya lahan atau tanah yang tersedia, maka butuh cukup banyak uang untuk sekadar memiliki tanah dan membangun rumah di atasnya.

Alasan ini kerap membuat banyak orang untuk menjadikan tempat tinggal vertikal sebagai alternatif. Tempat tinggal vertikal yang dimaksud di sini merupakan bangunan bertingkat seperti apartemen.

Hanya saja, apartemen cenderung lebih banyak ditinggali oleh masyarakat kalangan atas atau setidaknya berpenghasilan tinggi dikarenakan nilainya yang tidaklah murah.

2. Kost-Kostan

Bisnis properti satu ini juga cukup menggiurkan dibandingkan dengan apartemen.

Umumnya, usaha properti berupa kost-kostan banyak ditemukan di lingkungan perkotaan, di mana cukup banyak perantau yang datang dari luar kota dan membutuhkan tempat tinggal.

Setiap tahunnya, jumlah masyarakat yang datang ke kota juga akan bertambah, sehingga usaha semacam kost-kostan ini akan menjadi usaha properti yang menjanjikan.

Apalagi masyarakat Indonesia lebih condong memilih kost-kostan mengingat harga sewanya juga tidaklah tinggi seperti apartemen.

Bahkan, dengan harga yang terjangkau, fasilitas yang didapatkan juga sudah cukup layak.

3. Rumah Kontrakan

Selain kost-kostan, rumah kontrakan juga jadi tempat hunian yang banyak dicari oleh para perantau yang datang ke kota. Usaha properti ini pun dapat dikatakan cukup menguntungkan.

Target market dari usaha properti satu ini memang kebanyakan berupa pasangan suami isteri yang belum punya anak hingga pasangan suami isteri yang sudah punya anak.

4. Kios, Toko, dan Ruko

Salah satu cara lain yang bisa digunakan untuk membangun usaha properti adalah dengan menjadikannya kios, toko, maupun ruko.

Namun, apabila sang pemilik bangunan juga belum yakin untuk membuka kios atau semacamnya, maka pemilik bangunan bisa memanfaatkannya untuk disewakan.

Ini tentu lebih praktis karena pemilik bangunan akan terus mendapatkan uang sewa, tanpa mengoperasikannya sebagai toko yang harus dia kelola sendiri.

Tentunya banyak manfaat yang akan didapatkan dari kempemilikan terhadap suatu properti. Bahkan, keuntungan yang didapatkan bisa berjangka panjang.

Cara Memulai Bisnis Properti

Apapun bisnis yang digeluti oleh seseorang pastinya ingin mendapatkan kesuksesan, salah satunya bisnis properti.

Telah banyak orang yang merasakan kesuksesan dalam bisnis ini sehingga saat ini banyak menarik minat seseorang untuk memulai bisnis ini karena memilikiprospek yang baik dan memiliki jangka waktu yang panjang.

Untuk bisa terjun dalam bidang ini tentunya tidak semudah yang kita bayangkan, ada beberapa orang yang juga gagal dalam bidang ini.

Lalu pertanyaannya! Bagaimana cara memulai bisnis properti dan persiapan apa saja yang harus dipersiapkan agar bisnis yang diolah berkembang dan menguntungkan.

Berikut ini adalah uraian cara memulai bisnis properti yang telah teruji :

1. Memulai Bisnis Dengan Menjadi Investor

Apakah menjadi investor membutuhkan dana yang besar?

Pertanyaan tersebut yang selalu terlintas dibenak seseorang bila ingin menjadi investor. Sebenarnya tidaklah terlalu besar yang terpenting adalah kita mampu memilih tempat yang tepat untuk bisa menanamkan modal.

Tempat yang tepat ini mencangkup bebragai keunggulan dan memiliki sejumlah prospek yang bagus.

Karena tempat yang bagus tentunya akan berdampak pada pemberian pendapatan dan keuntungan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Dari keuntungan tersebut tentunya bisa digunakan untuk memulai dan mengembangkan bisnis kita sendiri secara bertahap. misalnya digunakan untuk membeli kos kosan, apartemen dan kemudian menyewakannya ke pihal lainnya.

2. Melakukan Riset

Hal terpenting yang kedua adalah riset dan penelihan terhadap jenis usaha yang akan kita geluti nantinya.

Riset menjadi wajib sebelum memutuskan untuk terjun ke jenis usaha tersebut. Hal ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui seluk beluk usaha yang akan kita jalankan.

Baik mengenai keuntungan, kerugian ataupun masalah masalah yang akan dihadapi nantinya.

3. Lakukan Promosi yang Baik

Dalam sebuah bisnis tentunya tidak akan maju bila tidak didukung dengan promosi yang maksimal apalagi dalam bisnis properti.

Dizaman saat ini kebanyakan para konsumen tidak memiliki waktu yang banyak untuk sekedar mencari informasi mengenai apartemen, rumah, kantor ataupun jenis properti lainnya.

Promosi sangat wajib dilakukan secara baik dan sistematis hal ini bertujuan agar para konsumen tahu secara detail produk yang ditawarkan tanpa membuang waktu mereka.

4. Mulai dari Perantara Penjualan Properti

Salah satu jalan pintas dalam bisnis ini yang bisa ditempuh adalah dengan menjadi perantara, pastinya tanpa mengeluarkan modal yang banyak. Sebagai contoh menjadi perantara jual beli perumahan.

Yang perlu diperhatikan adalah Anda harus memiliki informasi yang detail mengenai perumahan yang ingin dijual tersebut.

Kemudian kemampuan komunikasi yang baik menjadi faktor selanjutnya untuk bisa mendapatkan konsumen dan keuntungan dalam bisnis ini.

Setelah berhasil, Anda bisa mengembangkan jaringan ke tingkatan yang lebih tinggi. Sebagai contoh jual beli produk propert yang nilainya lebih besar dari sebelumnya.

5. Pastikan Memiliki Merek Sendiri

Setelah memiliki keuangan atau modal dan telah berhasil dalam membangun bisnis, langkah selanjutnya adalah harus memiliki merek sendiri.

Pilihlah sebuah nama yang simpel dan mudah diingat oleh mudah, khsusnya oleh calon pembeli Anda.

Tentunya dengan memiliki merek sendiri, dengan berjalannya waktu bila bisnis mengalami perkembangan dengan pesat maka merek tersebut akan lebih dikenal oleh orang banyak.

Hal ini akan memudahkan orang untuk mengenalnya saat membutuhkan jasa Anda.

Demikianlah pembahasan kita dalam kesempatan kali ini mengenai Apa Yang Dimaksud Dengan Properti? Semoga yang ingin membuka dan memulai bisnis ini mudah untuk memahaminya. Selamat mencoba.

Apa saja contoh investasi properti?

Berikut contoh investasi properti berdasarkan jenisnya:.
Rumah..
Apartemen..
Townhouse..
Kantor..
Kondotel atau kondominium hotel..
Tanah..

Mengapa properti itu penting?

Properti dapat melindungi Anda ketika Anda sedang mengalami krisis. Pertama, Anda bisa menggadaikan tanah atau rumah ke bank. Kedua, jika Anda memiliki banyak aset (tanah), Anda tinggal menjadi satu aset Anda. Jadi tak perlu pusing-pusing apabila tidak punya uang.