Apa yang menyebabkan karang gigi

Karang gigi merupakan salah satu masalah gigi dan mulut yang umum terjadi. Faktanya, 68 persen orang dewasa memiliki karang gigi atau disebut juga dengan kalkulus gigi. Seringnya terbentuk karang gigi bukan berarti harus dianggap sepele.

Sebaliknya, jika dibiarkan saja, karang gigi bisa menyebabkan masalah yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengetahui penyebab karang gigi dan bagaimana cara mengatasinya.

Penyebab karang gigi

Karang gigi tidak serta-merta muncul begitu saja. Proses terbentuknya karang gigi dimulai dari adanya plak gigi atau disebut juga lapisan biofilm. Lapisan biofilm ini terbentuk secara alami pada permukaan gigi secara terus-menerus.

Tekstur plak sangat lengket, hampir tanpa warna hingga berwarna kuning gading. Plak gigi tidak akan hilang sendiri bahkan terus menebal jika tidak segera dibersihkan.

Air liur, mineral dari sisa makanan akan berinteraksi dan menempel pada plak. Bakteri-bakteri pada makanan dan plak kemudian membuat kondisi plak semakin mengeras seriring waktu.

Karang gigi akhirnya akan terbentuk jika dalam 24-72 jam plak tidak dibersihkan. Semakin lama dibiarkan, maka karang gigi akan semakin mengeras  dan semakin sulit dibersihkan.

Bahaya karang gigi

Keberadaan karang gigi tidak hanya mengganggu keindahan gigi, tapi juga mengganggu kenyamanan mulut. Jika dibiarkan dalam waktu lama, karang gigi bisa menyebabkan kondisi mulut yang lebih membahayakan.

1. Gigi berlubang

Plak dan karang gigi merupakan tempat berkumpulnya banyak sekali bakteri yang bersifat asam. Bakteri ini dapat mengikis enamel pada permukaan gigi. Jika tidak segera diatasi, maka kerusakan dapat bersifat permanen di mana gigi menjadi berlubang.

Gigi berlubang harus mendapat penanganan khusus karena bisa menyebabkan gigi rapuh, sakit gigi, bahkan bisa berakhir dengan pencabutan gigi.

2. Radang gusi (Gingivitis)

Kumpulan bakteri tersebut tidak hanya mengikis permukaan enamel gigi, tapi juga bisa menyerang gusi. Tumpukan karang gigi biasanya berada di sela-sela gigi atau pada tepi-tepi gusi.

Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat merusak dan menyebabkan terjadinya radang gusi, seperti pembengkakan atau gusi berdarah.

Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkan terciptanya poket periodontal (pendalaman gusi) yang kemudian terinfeksi bakteri. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya periodontitis, yakni rusaknya tulang penyangga dan jaringan lunak yang menahan gigi.

Hal ini dapat menyebabkan radang gusi hingga gigi tanggal. Beberapa studi juga mengaitkan antara bakteri pada radang gusi dengan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

3. Bau mulut (halitosis)

Menumpuknya plak dan karang gigi disebabkan oleh buruknya kebersihan mulut. Akibatnya, bau mulut bisa muncul karena terdapat beragam bakteri di sana.

Saat bermetabolisme, bakteri-bakteri tersebut akan menghasilkan senyawa beraroma tidak sedap seperti sulfur. Senyawa inilah yang membuat mulut beraroma tidak sedap.

Baca Juga

  • Bahaya Sikat Gigi Setelah Makan yang bisa Merusak Enamel Gigi
  • Gigi Anak Hitam: Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya
  • Selain Mengganggu Penampilan, Gigi Cokelat Juga Menandakan Gangguan Ini

Cara membersihkan karang gigi

Cara terbaik untuk menghindari karang gigi adalah dengan mencegah penyebab karang gigi atau plak menumpuk. Walaupun demikian, mustahil untuk benar-benar membersihkan plak gigi secara menyeluruh dan permanen. Plak akan segera terbentuk bahkan setelah gigi dibersihkan.

Jika karang gigi telah terbentuk maka kunjungilah dokter gigi untuk menghilangkannya. Proses pembersihan plak dan karang gigi disebut dengan scaling. Pada saat scaling dokter akan menggunakan alat khusus untuk membersihkan karang gigi hingga ke dalam poket.

Setelah scaling, dokter kemudian akan melakukan root planing, yaitu pembersihan akar gigi agar dapat membantu gusi kembali menempel pada gigi.

Selesai melakukan proses scaling dan root planing mungkin Anda akan merasakan gigi terasa ngilu, gusi bengkak bahkan berdarah. Untuk mencegah infeksi, dokter gigi akan memberikan obat yang dibutuhkan. Sebagian dokter gigi mungkin akan menjadwalkan pertemuan selanjutnya untuk mengontrol kondisi gusi.

Meski ada kalanya karang gigi dapat lepas dengan sendirinya, bukan berarti Anda bisa mencongkelnya untuk membersihkannya. Cara membersihkan karang gigi semacam ini justru dapat menyebabkan gusi meradang bahkan infeksi akibat dipaksa melepas karang gigi.

Untuk mencegah karang gigi terbentuk, sikatlah gigi sehabis sarapan dan sebelum tidur. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi, serta gunakan cairan pencuci mulut untuk membunuh bakteri dan mencegah karang gigi. Kunjungilah dokter gigi setiap 6 bulan sekali supaya dapat mengantisipasi munculnya karang gigi sejak tahap awal.

Apakah karang gigi bisa hilang?

Karang gigi adalah lapisan seperti kotoran yang mengeras di gigi. Karang gigi sulit dihilangkan meski telah dibersihkan atau disikat berulang kali. Oleh sebab itu, penanganannya hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi.

Bagaimana cara menghilangkan karang gigi?

Catat, Ini 7 Cara Sederhana Membersihkan Karang Gigi.
Rutin Menyikat Gigi. Menyikat gigi secara teratur menjadi salah satu cara membersihkan karang gigi. ... .
Menyikat Gigi dengan Teknik yang Benar. ... .
Bersihkan dengan Benang. ... .
Menggunakan Baking Soda. ... .
Menggunakan Obat Kumur. ... .
Berhenti Merokok. ... .
Banyak Minum Air Putih..

Makanan apa saja yang menyebabkan karang gigi?

Ada tiga jenis makanan yang bisa meningkatkan risiko munculnya karang gigi:.
Makanan Manis. Batasi konsumsi makanan yang terlalu manis agar terhindar dari pembentukan karang gigi. ... .
Permen dan Cokelat. ... .
Minuman Bersoda dan Alkohol..

Berapa lama karang gigi terbentuk?

Selama pembentukan plak gigi, dalam waktu 24–72 jam proses mineralisasi terjadi terus menerus pada permukaan gigi. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mineralisasi pada pembentukan karang gigi yang cepat adalah 10–12 hari. Sedangkan pada proses pembentukan karang gigi yang tergolong lambat adalah 20 hari.