Apa yang menjadi latar belakang terjadinya Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda

Ini Latar Belakang Terjadinya Sumpah Pemuda, Pers Punya Peran Besar

Senin, 26 Oktober 2020 17:52
Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat 106, Jakarta Pusat milik tokoh Tionghoa

Baca Selanjutnya:

UPDATE Covid-19 di Indonesia 29 Januari 2022: Rekor Berlanjut, Pasien Positif Tambah 11.588 Orang

X

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Bangsa Indonesia akan segera merayakan Sumpah Pemuda.

Sumpah pemuda diperingati pada tanggal 28 Oktober 2020.

Lalu bagaimana latar belakang sumpah pemuda?

Apa isi sumpah pemuda?

Apa tujuan sumpah pemuda?

Baca juga:Pernah Alami Toxic Relationship, Aurelie Moeremans Mudah Mainkan Peran Dinda di Film Story of Kale

Sumpah pemuda tidak lepas dari penyelenggaraan kongres pemuda oleh organisasi-organisasi dari seluruh Indonesia yang dipelopori para pelajar.

Dalam kongres pemuda tersebut digelar dua kali, yakni kongres pemuda pertama pada 1926 di Jakarta.

Sementara itu kongres pemuda kedua digelar pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

Pada kongres pemuda kedua menghasilkan keputusan yang menegaskan cita-cita akan tanah air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional (2015) karya Fajriudin Muttaqin, dkk, Kongres pemuda kedua ditutup pada 28 Oktober 1928 dan menghasilkan rumusan.

Para pemuda yang hadir menyebut jiwa rumusan itu sebagai Sumpah Pemuda.

Berikut Isi Kongres Pemuda kedua:

Baca juga:10 Pesan Ustaz Abdul Somad untuk Para Santri di Seluruh Indonesia

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Pada mulanya keputusan tersebut merupakan Ikrar Pemuda yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Di mana dihubungkan dengan perkataan Sumpah Palapa Gajah Mada yang sangat terkenal.

Setelah mendengar putusan itu, rapat menetapkan bahwa isi kongres wajib dipakai oleh semua perkumpulan kebangsaan Indonesia.

Baca juga:Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini Kamis 22 Oktober 2020, Simak Juga Lokasi Samsat Keliling

Rapat juga menyerukan agar keputusan ini disebarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di depan rapat perkumpulan.

Perumusan tersebut dibuat oleh sekretaris panitia, Moh. Yamin. Pembacaan putusan kongres dilakukan dengan khidmat oleh ketua Sugondo Djojopuspito.

Pada kongres tersebut sebelum ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman.

Lagu tersebut dimainkan dengan biola saja tanpa syair.

Lagu Indonesia Raya disambut sangat meriah oleh peserta kongres.

Tujuan Sumpah Pemuda

Ada beberapa tujuan yang ingin ditegaskan dalam Sumpah Pemuda yaitu semangat persatuan.

Setelah seluruh pembicara selesai mengucapkan pidatonya dan seluruh yang hadir tidak lagi memberikan tanggapan.

Pemuda Kongres mengambil keputusan sebagai berikut

Baca juga:Begini Hubungan Keluarga Antara Presiden Jokowi Dan Wanita yang Tewas Terikat di Mobil Terbakar

"Kerapatan pemuda-pemuda Indonesia yang diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan pemuda yang berdasarkan kebangsaan dengan nama, Jong Java, Jong Sumatera Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan PPPI membuka rapat pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

Dalam rapat itu lalu mengambil keputusan tentang isi kongres pemuda.

LATAR BELAKANG SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi bukti kesadaran penduduk di nusantara akan nasionalisme dan kebangsaan Indonesia.

Tahukah kamu apa yang menjadi latar belakang Sumpah Pemuda?

Latar belakang Sumpah Pemuda Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, latar belakang terjadinya Sumpah Pemuda karena beberapa faktor antara lain:

Baca juga:10 Pesan Ustaz Abdul Somad untuk Para Santri di Seluruh Indonesia

1. Politik Etis Belanda

2. Berkembangnya pers

3. Kemunculan berbagai organisasi kepemudaan

Berbagai faktor latar belakang tersebut menyebabkan berkembangnya masa pergerakan kebangsaan, suatu periode yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

Dalam periode pergerakan kebangsaan ini telah terjadi peristiwa yang sangat penting dan monumental yaitu peristiwa Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda adalah puncak (klimaks) dari sebuah perjuangan untuk mempersatukan seluruh bangsa menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Berikut ini penjelasan singkat latar belakang Sumpah Pemuda:

Baca juga:Ramalan Zodiak: Ini Nasib Percintaan Aries, Taurus, Gemini Pada Kamis 22 Oktober 2020

Politik Etis Belanda

Berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda justru mengakibatkan kemiskinan dan penderitaan rakyat di nusantara.

Kebijakan pemerintah kolonial Belanda mendapatkan kritik keras dari politikus dan intelektual Belanda, salah satunya adalah CH Van Deventer.

Kritik dari politikus dan kaum intelektual Belanda mendapatkan perhatian dari pemerintah Belanda.

Kemudian dikeluarkan kebijakan balas budi yang disebut Politik Etis.

Politik Etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat oleh pemerintah Belanda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dikenal dengan Politik Etis.

Baca juga:Kota Tangsel Kembali Perpanjang PSBB, Airin Rachmi Diany Ajak Penerapan 3M Pada Era New Normal

Politik Etis ini menyasar balas budi dalam tiga bidang yaitu pendidikan (edukasi), pertanian (irigasi) dan perpindahan penduduk (transmigrasi atau emigrasi).

Bidang pendidikan membuka wawasan bagi kaum muda terpelajar.

Kaum muda terpelajar adalah golongan baru yang membawa ide-ide pada kesadaran kebangsaan.

Dalam membentuk suatu ideologi kebangsaan, hal penting yang menghubungkan para kaum terpelajar adalah sarana komunikasi dan transportasi.

Kaum muda terpelajar ini memelopori lahirnya kebangkitan nasional di Indonesia.

Berkembangnya pers

Berkembangnya pers atau media cetak telah menggerakkan ide-ide kemajuan.

Sehingga lebih memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan.

Adanya surat kabar-surat kabar yang sudah terbit saat itu mempercapat berkembangnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

Baca juga:Begini Hubungan Keluarga Antara Presiden Jokowi Dan Wanita yang Tewas Terikat di Mobil Terbakar

Beberapa surat kabar pada awal abad ke-20 itu antara lain Pemberitaan Betawi, Pewarta Prijaji, Djawi Kanda, Retnodhoemillah, Sinar Djawa, Tjahaja Timoer, Pewarta Hindia dan lainnya.

Kemunculan berbagai organisasi kepemudaan Pada perkembangan fase kebangkitan nasional ditandai dengan mulai berkembangnya berbagai organisasi pergerakan yang mengusung ideologi kemajuan dan kebangsaan bahkan juga politik untuk pembebasan rakyat dari penjajahan.

Berbagai organisasi yang berkembang di era kebangkitan nasional berdasarkan corak atau sifat yang berbeda-beda, antara lain:

1. Bercorak keagamaan atau sekuler

2. Bercorak kedaerahan atau bersifat nasional

3. Kooperatif atau non-kooperatif

4. Pemuda atau wanita

Baca juga:Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini Kamis 22 Oktober 2020, Simak Juga Lokasi Samsat Keliling

Akan tetapi berbagai organisasi pergerakan nasional tersebut belum mampu menciptakan persatuan yang kokoh untuk bersama-sama melawan penjajah.

Sebab masih memikirkan bagaimana organisasinya berkembang.

Kondisi tersebut menjadi pemikiran serius dari kalangan pemuda untuk mewujudkan gerakan persatuan dan kesatuan di antara berbagai organisasi.

Beberapa organisasi pemuda pada masa pergerakan nasional yaitu Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Perkumpulan Politik Katolik Jawi, Taman Siswa dan lainnya.(Ari Welianto/Arum Sutrisni Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Latar Belakang Sumpah Pemuda".

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isi Sumpah Pemuda"

Tags
Isi Sumpah Pemuda
tujuan sumpah pemuda
latar belakang sumpah pemuda
Sumber: Kompas.com
Ikuti kami di
Baca Juga

Sisir Siswa Tidak Punya Smartphone, Seluruh Kepala Sekolah di Jakarta Barat akan Dikumpulkan

Video Pilihan

Begini Penampakan Briptu Christy saat Ditangkap Kawasan Kemang, Polisi: Dengan Siapa di Kamar Hotel?