Apa yang kamu ketahui tentang input politik dan sebutkan contohnya

Apa yang kamu ketahui tentang input politik dan sebutkan contohnya

Apa yang kamu ketahui tentang input politik dan sebutkan contohnya
Lihat Foto

KOMPAS/DIDIE SW

Ilustrasi

KOMPAS.com - Dalam sebuah masyarakat yang maju, di mana demokrasi modern berlaku, ditemukan sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dalam sistem politik.

Contohnya adalah seseorang akan berharap untuk percaya akan diperlakukan secara adil oleh sebuah pelayanan publik. Dalam masyarakat yang kurang maju, harapan akan keadilan frekuensinya lebih sedikit.

Budaya menjadi tidak relevan ketika pembangunan nasional didominasi sistem kapitalis dunia. Akan tetapi, pascaperang dingin, munculnya perbedaan etnis dan nasionalisme menjadi isyarat pentingnya faktor budaya.

Pengertian Budaya Politik

Budaya politik adalah nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan dari masyarakat tertetu yang diperoleh melalui sosialisasi dan memengaruhi perilaku politik.

Budaya politik juga didefinisikan sebagai sistem kepercayaan, simbol ekspresif, dan nilai nilai yang menggambarkan situasi di mana tindakan politik dilakukan.

Akumulasi pengalaman hostoris dan tradisi dominan di masyarakat akan menentukan tindakan pemerintah yang paling tepat.

Baca juga: Budaya Politik: Definisi dan Tipe-Tipenya

Bentuk budaya politik dalam sebuah masyarakat dipengaruhi oleh sejarah perkembangan dari sistem, agama yang ada dalam masyarakat tersebut, kesukuan, status sosial, konsep kekuasaan, dan kepemimpinan.

Karakteristik Budaya Politik

Budaya politik sebuah negara dapat dikenali dari karakteristiknya. Berikut karakteristik budaya politik secara umum:

  • Adanya pola perilaku pejabat maupun aparat pemerintahan dalam sebuah negara.
  • Adanya kebiasaan politik yang berkaitan dengan proses legitimasi.
  • Adanya kekhasan aturan kekuasaan dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.
  • Adanya gejolak di masyarakat dalam menyikapi berjalannya kekuasaan di sebuah negara.
  • Menganut sistem multipartai dan ragam kegiatannya dalam masyarakat.
  • Adanya proses dalam pembuatan suatu kebijakan pemerintah.

Orientasi Budaya Politik

Budaya politik yang berkembang di sebuah negara sangat bergantung pada orientasi atau persepsi politik yang diterima atau dimiliki oleh masyarakatnya. Orientasi politik tersebut meliputi:

  • Sistem Politik Secara Holistik: Melingkupi tingkat pengetahuan, luapan perasaan yang dipengaruhi sejarah masa lalu, volume wilayah, hukum dasar negara atau sistem politik.
  • Proses Masukan atau Input: Melingkupi observasi atas partai politik, kelompok penekan, dan kelompok kepentingan, serta sarana komunikasi massa yang aktual.
  • Proses Hasil atau Output: Melingkupi penetapan peraturan perundang-undangan oleh lenbaga legislatif, pengaplikasian peraturan oleh lembaga legislatif, dan pengawasan oleh lembaga yudikatif.
  • Diri Sendiri: Melingkup intervensi individu terhadap suatu lingkungan atau komunitas yang dapat berpengaruh di wilayah sistem politik.

Baca juga: Budaya Politik Kaula (Subyek)

Tipe-tipe Budaya Poitik

Almond dan Powel mengklasifikasikan budaya politik menjadi tiga tipe, yaitu:

  • Budaya Politik Parokial: Budaya politik yang level partisipasinya sangat rendah. Dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah atau buta huruf.
  • Budaya Politik Kaula: Budaya politik dalam komunitas atau masyarakat yang cukup maju baik sosial maupun ekonomi, tetapi sikapnya pasif terhadap politik.
  • Budaya politik Partisipan: Budaya politik di mana kesadaran masyarakatnya sangat tinggi untuk aktif dalam aktivitas politik. Budaya politik partisipan adalah budaya politik paling baik.

Referensi

  • Harnawansyah Fadhillah. 2020. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Scopindo Media Pustaka
  • Darmawan, Ikhsan. 2015. Mengenal Ilmu Politik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Apa yang kamu ketahui tentang input politik dan sebutkan contohnya

Apa yang kamu ketahui tentang input politik dan sebutkan contohnya
Lihat Foto

freepik.com/stories

Ilustrasi sosialisasi politik

KOMPAS.com - Sosialisasi adalah proses memberitahukan dan memberikan pemahaman pada masyarakat luas akan suatu hal yang bersifat penting.

Lalu bagaimanakah dengan sosialisasi politik?

Dilansir dari University of Minnesota Libraries, sosialisasi politik adalah pembelajaran politik agar masyarakat dapat mengembangkan sikap, nilai, keyakinan, pendapat, dan perilaku yang kondusif untuk menjadi warga negara yang baik di negaranya.

Fungsi sosialisasi politik

Beberapa fungsi adanya sosialisasi politi, yaitu: 

Sosialisasi politik bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, membangun masyarakat yang paham akan politik, pemerintahan dan cara pengambilan kebijakan oleh pemerintah.

Sosialisasi politik menumbuhkan kesadaran dan pemahaman politik bagi orang dewasa maupun anak-anak sebagai penerus bangsa. Dengan begitu individu dapat berpatisipasi secara aktif dalam sistem politik yang ada di pemerintahan.

Baca juga: Budaya Politik Parokial: Pengertian dan Cirinya

  • Memelihara sistem politik

Sosialisasi politik berfungsi untuk mengenalkan sistem politik yang telah lalu dan yang sedang dijalani. Pemahaman dari sosialisasi politik kemudian diterapkan dalam memelihara sistem politik yang ada dalam suatu negara.

Sosialisasi politik sangatlah penting dalam masa modernisasi dan globalisasi karena sistem politik biasanya disesuaikan dengan kemajuan jaman.

Kesadaran dan pemahaman politik dibutuhkan untuk memodifikasi bahkan menciptakan sistem politik baru bagi masa depan bangsa yang lebih baik.

Jenis sosialisasi politik

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi politik dibagi menjadi dua, yiatu:

A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia 1. Pengertian sistem Politik di Indonesia Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. politik adalah emua lembaga-lembaga negara yang tersbut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat. B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara 1. Pengertian sistem politik a. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. b. Pengertian Politik Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. c. Pengertian Sistem Politik Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng 2. Macam-macam Sistem Politik 3. Sistem Politik Di Berbagai Negara a. Sistem Politik Di Negara Komunis : Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat b. Sistem Politik Di Negara Liberal : Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia : Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah : 1. Ide kedaulatan rakyat 2. Negara berdasarkan atas hukum 3. Bentuk Republik 4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi 5. Pemerintahan yang bertanggung jawab 6. Sistem Perwakilan 7. Sistem peemrintahan presidensiil    1. 4. Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan http://kewarganegaraan-rosi.blogspot.com/2009/01/sistem-politik-indonesia.html