Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?

Desain produk kerajinan dari limbah keras selalu menyesuaikan dengan ketersediaan limbah kerasnya. Setiap daerah memiliki potensi limbah kerasnya masing-masing, misalnya di daerah pantai akan lebih banyak kerajinan dari cangkang kerang karena limbah keras tersebut yang melimpah ketersediaanya di daerah tersebut. Selain itu pembuatan kerajinan akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia di daerah tersebut. Sehingga setiap daerah memiliki ciri khas kerajinannya masing-masing. 

Pada dasarnya ragam hias terdiri atas 2 kata yaitu ragam dan hias. Dalam KBBI, ragam berarti “pola” atau “corak”, sedangkan yang dimaksud arti corak adalah bunga atau gambar-gambar.

Selain itu, ragam hias juga bisa berarti ragam hiasan atau ornamen. Namun untuk pengertian umum tentang ragam hias adalah suatu pola atau corak hiasan yang di ekspresikan oleh manusia melalui suatu karya kerajinan atau seni.

Karya yang dihasilkan dari ragam hias bisa bermacam-macam, bisa lewat tulisan pada kain seperti batik, songket, ukiran atau pahatan kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi sehingga bentuknya bisa bervariasi.

Variasi yang terdapat dalam ragam hias, umumnya merupakan suatu unit dalam budaya tertentu yang bisa menjadi petunjuk bagi para arkeolog atau sejarawan. Maka dari itu, ragam hias disebut sebagai hasil budaya karena telah ada pada masa prasejarah hingga saat ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, kehadiran ragam hias begitu penting dan telah mendapatkan tempat dalam aktivitas manusia sebagai pemenuhan rasa estetik. Disadari atau tidak, ada banyak produk yang kita gunakan atau dilihat menggunakan ragam hias.

Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?

Produk-produk tersebut diciptakan oleh manusia yang mempunyai ragam hias. Adapun produk yang sangat kental dengan adanya ragam hias adalah produk kerajinan. Produk kerajinan itu bisa bermacam-macam, bisa seperti kerajinan kulit, kayu, keramik, tekstil, dan mixed media. Sebagai contoh misalnya, ragam hias pada pakaian yang bisa dikenakan setiap harinya, dengan motif, pola, dan teknik tertentu (baik batik, printing, bordir maupun tenun).

Sekecil apapun produk yang kita pakai pasti mempunyai hiasan tertentu. Hiasan itu bisa bermacam-macam jenisnya apalagi di Indonesia yang mempunyai budaya dimana setiap daerahnya memiliki corak ragam hias tersendiri.

Sehingga pola atau motif ragam hias tersebut bisa bermacam-macam dan bahkan dalam setiap daerah tersebut mempunyai ragam hias yang telah membudaya dan juga ragam hias yang telah di modifikasi sedemikian rupa.

Olehnya itu dewasa ini perkembangan ragam hias begitu pesat, apalagi pada motif dan polanya yang hampir setiap daerah mempunyai motif yang baru atau motif yang telah di modikasi.

Hal itu membuat pola hias dan motif tidak lagi stagnan pada motif-motif klasik atau tradisional akan tetapi telah jauh lebih modern atau abstrak. Dengan itu, maka jauh lebih menarik dan lebih kearah hal yang baru untuk dikenakan atau dilihat.

Sebab tak jarang, setiap orang pasti akan merasa bosan jika corak ragam hias yang seperti itu saja tanpa ada perbedaan, namun beruntung di Indonesia yang kaya akan hasil budayanya dan ragam hias yang setiap daerah mempunyai corak ragam hias yang berbeda-beda ditambah lagi dengan modifikasi ragam hias yang lebih abstrak, bebas dan modern.

Mengapa Setiap Daerah Memiliki Corak Ragam Hias Yang Berbeda?

Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?

Karena setiap daerah memiliki tradisi masing masing yang turun temurun dari nenek moyang mereka. Sehingga corak ragam hias berbeda beda di setiap daerah. Setiap daerah miliki corak ragam hias yang khas dan mempunyai makna tertentu.

Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Mengapa Setiap Daerah Memiliki Corak Ragam Hias Yang Berbeda?. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang  di Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam.

Motif batik adalah corak atau pola  yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif-motif batik itu antara lain adalah motif hewanmanusia, geometris, dan motif lain. Motif batik sering juga dipakai untuk menunjukkan status seseorang. Membatik merupakan tradisi turun-menurun. Karena itu, sering motif batik manjadi ciri khas dari batik yang diproduksi keluarga tertentu (Wikipedia, 2015).

Indonesia mempunyai beberapa motif yang terkait dengan budaya setempat. Beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya motif-motif batik antara lain adalah letak geografis, misalnya di daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan dengan laut, begitu pula dengan yang tinggal di pegunungan akan terinspirasi oleh alam sekitarnya; sifat dan tata penghidupan daerah; kepercayaan dan adat di suatu daerah; serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna. Berikut ini kami tampilkan beberapa motif, antara lain : 

Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?
Apa yang mempengaruhi perbedaan kerajinan di setiap daerah?

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Banyaknya pulau yang ada menjadikan Indonesia memiliki beragam suku yang mendiami pulau tersebut. Setiap suku pasti  memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam melestarikan adat istiadat dan budayanya Salah satu hasil karya dari tiap suku adalah karya ragam hias dan ornamen.

Tentu setiap daerah akan mengembangkan ragam hias sesuai dengan latar belakang sosial budaya daerahnya. Dengan begitu, akan terbentuklah ragam hias berupa seni rupa yang lebih banyak menggunakan unsur-unsur seni daerah asalnya, seperti pada warna, rasa, dan etnik. Ragam hias yang diciptakan tidak semata hanya untuk keindahan atau hanya benda pakai yang dibuat fungsional semata. Melainkan berpadu dengan kaidah moral, adat, kepercayaan, dan sebagainya sehingga karya lebih bermakna.

Ragam hias yang berada di setiap daerah berkembang sesuai dengan adat istiadat serta kondisi lingkungan masyarakatnya. Berikut adalah ciri-ciri dan keunikan ragam hias dari beberapa daerah di Indonesia.

Ragam Hias Papua

Ragam hias Papua yang diaplikasikan pada batik mempunyai ciri khas, memilih warna-warna yang cerah dan pola hias yang asimetris. Motif yang dipilih biasanya manusia dan hewan. Makna simbolik yang terkandung pada beberapa motif Papua sebagai berikut.

  • Motif Cendrawasih Menggambarkan kekayaan,keindahan dan keanggunan alam dan fauna Papua.
  • Motif Asmat menggambarkan keunikan dan tradisi patung ukir kayu dari masyarakat Papua.
  • Motif Komoro menggambarkan kreativitas, semangat, keberanian penduduk asli Papua.
  • Motif Tifa Honai menggambarkan filosofi rumah khas masyarakat Papua yang penuh kebahagiaan.
  • Motif Prada menggambarkan kekayaan alam Papua, utamanya tambang emasnya yang melimpah di Gunung Grasberg.

Ragam Hias Bali

Kain batik Bali memiliki corak ragam hias yang sangat beragam. Biasanya, ragam hias Bali pinggiran menggunakan motif hewan. Berikut adalah motif ragam hias dari Bali.

  • Motif Batik Buketan berupa tanaman bunga yang tersusun sepanjang kain dengan hiasan tambahan kupu-kupu, burung Hong, Bangau dan juga sulur-suluran yang menambah keindahan.
  • Motif Merak Abyorhokokai, menggambarkan keindahan burung Merak sebagai poros corak utama pada kain dan dihiasi kelopak menyerupai bunga Sakura.
  • Motif Singa Barong menggambarkan seekor binatang yang tidak nyata yang ditemukan dalam kehidupan nyata. Keajaiban wujud singa tersebut dapat dilihat dari berbagai unsur yang merupakan penggabungan singa dan macan kata barong banyak terdapat pada kesenian di Jawa maupun di Bali, dimana seekor binatang yang tidak nyata ditemukan dalam realitas kehidupan.
  • Motif Pisan, maknanya adalah harapan, doa dan keselamatan. Biasanya diberikan kepada kekasih yang hendak pergi jauh harapannya agar kembali dengan selamat.

Ragam Hias Kalimantan

Ragam Hias Kalimantan menampakan keteraturan dan ketertiban. Ragam hias dari Kalimantan sering menggunakan motif abstrak dan geometris. Istimewanya, makna dari ragam hiasnya mengandung arti dan nilai kehidupan. Berikut adalah motif ragam hias dari Kalimantan.

  • Motif Kembang Munduk, menggambarkan keterikatan hubungan manusia dengan lingkungan, hubungan saling melindungi dan memberi.
  • Motif Kembang Mengalir, menggambarkan dukungan dari lingkungan atau solidaritas keluarga akan melancarkan kehidupan masa depan atau pertunangan.
  • Motif Dayak latar Gringsing, mempunyai makna akulturasi kebudayaan yang berbeda yakni Dayak dan Jawa, bahwa dengan perbedaan itu tidak untuk saling bermusuhan tetapi saling melengkapi.

Ragam Hias Yogyakarta

Ragam Hias Yogyakarta memiliki ciri khas dari warna. Makna dari tiap motifnya lebih kepada nilai kehidupan dan berhubungan dengan alam. Berikut adalah motif ragam hias dari Yogyakarta.

  • Motif Ceplok Grompol, melambangkan harapan orang tua akan semua hal baik berkumpul seperti kebahagiaan, rejeki, hidup rukun, dan kesejahteraan untuk mempelai berdua.
  • Motif Kawung melambangkan empat arah mata angina atau sumber tenaga yang berporos pada kekuatan yakni timur, matahari terbit sumber kehidupan, utara gunung lambang tempat tinggal para dewa, barat matahari terbenam lambang turunnya keberuntungan, selatan Zenit puncak segalanya. Kawung juga berarti kesederhanaan raja, kesejahteraan dan keadilan.
  • Motif Parang disebut juga batik keris, motif ini merupakan motif paling kuat dibanding motif lainnya. Motif ini berupa garis garis tegas disusun secara diagonal paralel. Parang diartikan sebagai ombak lautan sebagai sumber tenaga alam, dalam hal ini yang dimaksud adalah raja. Komposisi kemiringan pada motif ini melambangkan kewibawaan, kekuasaan, kebesaran serta gerak cepat pemakainya.

Indonesia memang kaya akan ragam hiasnya. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Untuk Sobat SMP yang ingin mendapatkan informasi lebih banyak mengenai ragam hias dapat mengunduh modul PJJ Gasal kelas VII pada tautan berikut ini. Yuk, lestarikan budaya kita!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

http://ditsmp.kemdikbud.go.id/modul-pjj-gasal-seni-rupa-kelas-vii/