Apa yang harus dilakukan dalam tahapan inti dalam pelaksanaan wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Foto: Pixabay

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk dapat melengkapi sebuah teks penelitian. Wawancara dilakukan dengan bertanya kepada narasumber yang ahli dalam bidang tertentu, sesuai dengan kebutuhan data yang ingin diperoleh.

Menurut buku Think Smart Bahasa Indonesia milik Ismail Kusmayadi, wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.

Wawancara dapat dilakukan secara spontan terhadap orang sekitar. Wawancara juga dapat dilakukan secara terstruktur pada tokoh masyarakat atau pejabat pemerintah. Tentunya, pertanyaan wawancara yang diajukan harus sesuai dengan topiknya.

Wawancara memerlukan alat bantu lain, seperti alat rekam atau alat tulis, yang digunakan untuk merekam dan menulis jawaban dari narasumber. Hal ini berfungsi agar data wawancara tidak hilang dan dijadikan sebagai salah satu bukti di penelitian.

Terdapat tiga tahapan wawancara. Dikutip dalam sumber yang sama, tiga tahapan tersebut, antara lain:

  • Pendahuluan, yaitu tahap yang memberikan kesan pembuka yang menyenangkan agar dapat tercipta suasana wawancara yang nyaman.

  • Tanyajawab, yaitu tahapan inti dalam sebuah wawancara untuk mendapatkan informasi dari narasumber.

  • Penutup, yaitu tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan, diakhiri dengan kalimat penutup yang sopan.

Bagaimana cara melakukan wawancara yang baik dan benar? Berikut jawabannya. Foto: Pixabay

Bagaimana Cara Melakukan Wawancara

Wawancara sebenarnya merupakan kegiatan tanya jawab. Hanya saja wawancara bersifat lebih dalam dan memiliki tujuan untuk mendapatkan jawaban dari seseorang, yang dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan datanya.

Sebelum melakukan wawancara, seseorang harus membuat panduan wawancara agar kegiatannya dapat terlaksana dengan baik. Berikut adalah jawaban dari bagaimana cara melakukan wawancara, dikutip dalam buku Bahasa Indonesia Jilid 2 karya Agus Trianto.

  • Tentukan topik wawancara yang menarik dan bermanfaat.

  • Pilih narasumber sesuai dengan topik yang telah ditentukan.

  • Hubungi narasumber tersebut sebelum melakukan wawancara, tanyakan kesediaannya untuk meluangkan waktu dalam wawancara.

  • Siapkan alat bantu wawancara, seperti alat perekam dan alat tulis.

  • Susun daftar pertanyaan yang ingin diajukan kepada narasumber, yang harus memuat unsur 5W 1H.

  • Berpakaian yang rapi dan sopan saat ingin melakukan wawancara.

  • Bersikap sopan dan gunakan bahasa yang santun.

  • Jangan menyela pembicaraan narasumber.

  • Ucapkan terima kasih saat mengakhiri sesi wawancara.

Jenis-jenis wawancara ada tiga, yaitu terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Foto: Pixabay

Menurut Nawawi dan Hardari (1992) dalam buku Wawancara yang ditulis oleh Dr. R. A. Fadhallah, S.Psi., M. Si, jenis-jenis wawancara ada tiga, yaitu:

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang memungkinkan seseorang untuk menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu, sebelum diajukan kepada narasumber untuk ditanyakan.

Wawancara jenis ini memiliki kelebihan, di antaranya adalah waktu yang dapat terkontrol dengan baik sehingga informasi yang didapatkan bisa lebih spesifik dan tersusun dengan rapi.

2. Wawancara Semi Terstruktur

Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang menyiapkan daftar pertanyaan, tapi urutan pengajuan pertanyaan bersifat lebih fleksibel tergantung kepada arah pembicaraan narasumber.

3. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah kegiatan wawancara yang tidak menggunakan panduan apa pun, serta arah pembicaraan bersifat lebih spontanitas.