Apa yang dimaksud dengan subnetting

Subnetting adalah strategi yang digunakan untuk mempartisi jaringan fisik tunggal menjadi lebih dari satu sub-jaringan logis yang lebih kecil (subnet). Alamat IP mencakup segmen jaringan dan segmen host. Subnet dirancang dengan menerima bit dari bagian host alamat IP dan menggunakan bit ini untuk menetapkan sejumlah sub-jaringan yang lebih kecil di dalam jaringan asli. Subnetting memungkinkan suatu organisasi untuk menambah sub-jaringan tanpa perlu memperoleh nomor jaringan baru melalui penyedia layanan Internet (ISP). Subnetting membantu mengurangi lalu lintas jaringan dan menyembunyikan kompleksitas jaringan. Subnetting sangat penting ketika nomor jaringan tunggal harus dialokasikan pada banyak segmen jaringan area lokal (LAN).

Subnet pada awalnya dirancang untuk mengatasi kekurangan alamat IP melalui Internet.

Techopedia menjelaskan Subnetting

Setiap alamat IP terdiri dari subnet mask. Semua tipe kelas, seperti Kelas A, Kelas B dan Kelas C termasuk subnet mask yang dikenal sebagai subnet mask default. Subnet mask dimaksudkan untuk menentukan jenis dan jumlah alamat IP yang diperlukan untuk jaringan lokal tertentu. Firewall atau router disebut gateway default. Subnet mask default adalah sebagai berikut:

  • Kelas A: 255.0.0.0
  • Kelas B: 255.255.0.0
  • Kelas C: 255.255.255.0

Proses subnetting memungkinkan administrator untuk membagi satu nomor jaringan Kelas A, Kelas B, atau Kelas C menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Subnet-subnet tersebut dapat diubah lagi menjadi subnet.

Membagi jaringan menjadi beberapa subnet memberikan manfaat berikut:

  • Mengurangi lalu lintas jaringan dengan mengurangi volume siaran
  • Membantu mengatasi kendala dalam jaringan area lokal (LAN), misalnya, jumlah maksimum host yang diizinkan.
  • Memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan kerja dari rumah mereka; tidak perlu membuka jaringan lengkap.


Page 2

Kami mendengar banyak tentang AI dan potensi transformatifnya. Apa artinya itu bagi masa depan umat manusia, tidak sepenuhnya jelas. Beberapa futuris percaya hidup akan membaik, sementara yang lain berpikir itu berada di bawah ancaman serius. Ada juga spektrum posisi di tengah. Berikut ini kisaran yang diperlukan dari 11 ahli.

Apa yang dimaksud dengan subnetting

1. "Sejauh ini, bahaya terbesar dari Kecerdasan Buatan adalah bahwa orang menyimpulkan terlalu dini sehingga mereka memahaminya." - Eliezer Yudkowsky

Apa yang dimaksud dengan subnetting


Page 3

Privasi dalam teknologi berkembang menjadi masalah yang mendesak. Setelah skandal Cambridge Analytica, risiko pelanggaran data dan penggunaan data pribadi yang tidak tepat menjadi jelas bahkan bagi mereka yang belum pernah mempertimbangkan perlunya privasi sebelumnya. Orang-orang berhak khawatir tentang bagaimana informasi mereka disimpan dan ditangani oleh perusahaan yang mengelolanya. Meskipun ada upaya regulasi, tidak jelas lagi siapa yang benar-benar memiliki data ini dalam praktiknya. Mari kita lihat 10 kutipan paling menginspirasi tentang privasi teknologi yang dapat membantu kita menempatkan segala sesuatu dalam perspektif.

Remaja dan Privasi

"Privasi sudah mati, dan media sosial memegang pistol merokok." - Pete Cashmore, CEO Mashable

Kutipan ini sangat menarik karena berfokus pada satu aspek mengerikan dari era digital yang kita jalani: Segala hal bodoh yang Anda lakukan sekarang abadi karena internet. Sexting ring adalah salah satu contohnya - tempat-tempat di mana foto-foto telanjang gadis remaja dibagikan di antara anak laki-laki yang tak terhitung jumlahnya yang menjadikannya sebagai piala. Akhirnya gadis-gadis itu akan menjadi wanita, dan, selain hanya harga diri mereka, karier profesional mereka mungkin hancur selamanya.

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan sebelumnya.

• CIDR (Classless Inter Domain Routing)

CIDR atau Classless Inter Domain Routing merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk mengefisiensi dalam pengalamatan alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan IP Address yang ada. CIDR juga dapat memungkinkan IP Address pada suatu kelas dapat menampung jumlah seperti kelas lainnya apabila dalam implementasinya terdapat penyesuaian atau penambahan host yang tidak terduga sebelumnya. Berikut adalah table CIDR untuk keperluan Subnetting :

Apa yang dimaksud dengan subnetting

Tabel 3.1 CIDR Prefix untuk ketiga kelas IP Address

• Subnetting IP Address Kelas C

Subnetting IP Address kelas C merupakan kelas subnetting yang paling mudah, karena IP Address kelas C hanya memiliki Host ID (Alamat Host) pada bagian terakhir IP Addressnya. Contoh IP Address 192.168.2.1 maka angka 1 pada digit terakhir adalah yang dimaksud dengan Host ID, sedangkan 3 blok angka sebelumnya adalah Net ID atau Network ID (Alamat Jaringan).

Langsung ke tahap perhitungannya, sebagai contoh, kita menganalisa IP Address 192.168.1.0/26 atau dapat ditulis dengan 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 yang berarti IP Address tersebut memakai prefix length /26 pada tabel CIDR. Langkah pertama adalah merubah angka prefix tersebut menjadi 32 bit bilangan biner (IPv4 berjumlah 32 bit), maka akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000 (tulis angka 1 sebanyak 26 kali dengan pemisahan 8 digit, kemudian setelah mencapai 26, untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu rubah 32 bit bilangan biner tersebut kedalam bentuk decimal, maka akan diperoleh angka 255.255.255.192 . Subnetting sendiri akan terfokus kedalam 4 hal, diantaranya :

A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192

D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya, data atau alokasi tiap subnet akan disajikan dalam bentuk tabel :

Subnet

Subnet

192.168.1.0

192.168.1.64

192.168.1.128

192.168.1.192

Host Pertama

192.168.1.1

192.168.1.65

192.168.1.129

192.168.1.193

Host Terakhir

192.168.1.62

192.168.1.126

192.168.1.190

192.168.1.254

Broadcast

192.168.1.63

192.168.1.127

192.168.1.191

192.168.1.255

Tabel 3.2 Keterangan hasil Subnetting prefix /26

• Subnetting IP Address Kelas B

Subnetting IP Address kelas B hampir sama dengan kelas C, hanya saja kelas B memiliki Net ID pada 2 oktet pertama dan Host ID pada 2 oktet terakhir IP Address. Langsung saja kepada contoh kasusnya, IP Address 172.16.0.0/18 dirubah menjadi 32 bit bilangan biner untuk prefixnya menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000 lalu dirubah kedalam bilangan desimal menjadi 255.255.192.0 . dapat dihitung menjadi beberapa subnet dan host :

A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.

Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.

C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya :

Subnet

172.16.0.0

172.16.64.0

172.16.128.0

172.16.192.0

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

Host Terakhir

172.16.63.254

172.16.127.254

172.16.191.254

172.16.255.254

Broadcast

172.16.63.255

172.16.127.255

172.16.191.255

172.16..255.255

Tabel 3.3 Keterangan Hasil Subnetting kelas B prefix /18

• Subnetting IP Address Kelas A

Selanjutnya untuk Subnetting kelas A karena peruntukan daya tampung alokasi IP Address yang banyak, maka IP kelas A memiliki Net ID pada oktet pertama, dan Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16 . maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi

11111111.11111111.00000000.00000000 setelah itu dirubah kedalam bentuk desimal akan menjadi 255.255.0.0 dan hasilnya akan menjadi :

A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet kedua sampai ke empat) = 256 subnet.

B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host. C. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255
D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya :

Subnet

10.0.0.0

10.1.0.0

10.254.0.0

10.255.0.0

Host Pertama

10.0.0.1

10.1.0.1

10.254.0.1

10.255.0.1

Host Terakhir

10.0.255.254

10.1.255.254

10.254.255.254

10.255.255.254

Broadcast

10.0.255.255

10.1.255.255

10.254.255.255

10.255.255.255