Apa yang dimaksud dengan nirmana

Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seni rupa seperti titik, garis, warna, bidang, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil anganangan dalam bentuk dwimatra/nirmana datar (dua dimensi) dan trimatra/nirmana ruang (tiga dimensi) yang harus mempunyai nilai keindahan.

Konsep Dasar Nirmana

Nirmana (rupa dasar) merupakan ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan persepsi, ruang, bentuk, warna, dan bahan berwujud dua dimensi atau tiga dimensi. Unsur dasar bentuk dua dimensi adalah segitiga, segi empat, lingkaran, dan bentuk organik, sedangkan unsur dasar bentuk tiga dimensi adalah balok, prisma, bola, dan wujud tak beraturan.

Unsur penciptaan rupa yang utama adalah gambar, melalui gambar manusia dapat menuangkan imajinasi atau gagasan kreatifnya. Gambar merupakan “bahasa” yang universal. Gambar telah menjadi alat komunikasi selama berabad-abad, bahkan hingga kini di era modern. Gambar memiliki fungsi yang sangat beragam, untuk mewujudkan sebuah gambar agar berfungsi diperlukan unsur-unsur seni rupa yang dapat dipahami semua orang.

Unsur-Unsur Nirmana

Ada beberapa unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud seni rupa, yaitu: titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur.

Titik

Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.

Garis

Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan sebagainya.

Bidang

Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.

Bentuk

Titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk apabila terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai raut, ukuran, warna, dan tekstur. Bentuk ada dua macam, yaitu:

  • Bentuk dua dimensi yang memiliki dimensi panjang dan lebar
  • Bentuk tiga dimensi yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tebal/volume

Warna

Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warnawarna adalah pada susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.

Secara umum warna dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

  1. Warna primer atau warna pokok dikatakan demikian karena warna ini tidak bisa didapat dengan cara mencampurnya warna primer : merah, biru, dan kuning
  2. Warna sekunder: warna hasil campuran yang seimbang antara warna primer dengan warna primer.
    • warna ungu (violet) campuran merah dan biru,
    • warna orange campuran warna merah dan kuning, dan
    • warna hijau campuran warna kuning dan biru.
  3. Warna tersier: merupakan hasil campuran warna sekunder dengan warna primer.
    • warna merah ungu campuran warna merah dengan ungu
    • warna ungu biru campuran warna ungu dengan biru
    • warna hijau biru campuran warna hijau dengan biru
    • warna kuning hijau campuran warna kuning dengan hijau
    • warna orange kuning campuran warna orange dengan kuning
    • warna merah orange campuran warna merah dengan orange

Beberapa skema warna yang perlu diketahui dan tiga di antaranya yang paling pokok adalah:

  1. Warna analogus adalah hubungan warna yang bersebelahan pada lingkaran warna, seperti hijau kuning, kuning dan orange kuning.
  2. Warna monokromatik adalah penggunaan hubungan hanya satu warna dalam susunan value dan intensitasnya digabung dengan warna netral (hitam atau putih). Kesan yang didapat dari warna monokromatik ini adalah tenang serta monotone.
  3. Warna komplementer adalah hubungan warna-warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna sehingga sehingga warna ini disebut juga warna kontras. Beberapa warna komplementer:
    • Warna merah komplemen dengan warna hijau
    • Warna kuning komplemen dengan warna  ungu (violet)
    • Warna biru komplemen dengan warna orange

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi:

  1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau, dan sebagainya . Apabila hijau berubah menjadi kebiru-biruan maka dapat dikatakan warna hijau telah berubah huenya, ia dapat disebut hijau biru dan bukan lagi hijau.
  2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. Mengubah value menjadi terang dapat dengan cara menambah warna putih secara bertingkat disebut “Tint” dan merubah value menjadi gelap adalah dengan menambah warna hitam secara bertingkat pula disebut ”Shade”
  3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan baik nyata maupun semu, bisa halus, kasar, licin, dan sebagainya. Berdasarkan hubungannya dengan indera penglihatan, tekstur dapat  dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Tekstur nyata, yaitu tekstur yang jika diraba maupun dilihat secara fisik terasa kasar dan halusnya.
  • Tekstur semu, yaitu tekstur yang tidak memiliki kesan yang sama antara yang dilihat dan diraba. Tekstur semu terjadi karena kesan perspektif dan gelap terang.

Diatas merupakan unsur-unsur nirmana dan merupakan konsep dasar dalam penyusunan elemen-elemen visual seni rupa atau nirmana.

Dalam dunia seni baik itu seni murni atau seni desain nirmana merupakan salah satu hal yang harus dipelajari dan dipahami terlebih dahulu. Dengan memahami hal dasar ini, kamu akan sangat terbantu sekali ketika membuat sebuah karya seni dan kamu akan memahami fundamentalnya.

Nah oleh karena itu pada artikel kali ini, vrontalmedia.com akan membahas secara lengkap mengenai nirmana, mulai dari pengertian, jenis, unsur, fungsi, prinsip, dan juga contohnya.

Oke langsung saja berikut ini pembahasannya.

Pengertian Nirmana

Artikel ini membahas mengenai pengertian nirmana

Menurut beberapa pakar definisi nirmana ialah pengorganisasian atau penyusunan beberapa elemen visual seperti halnya titik, garis, warna, ruang serta tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Nirmana bisa juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang memiliki nilai keindahan. Secara singkat nirmana disebut juga ilmu tatarupa.

Dapat kita ketahui bersama bahwa nirmana dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna, dan apabila digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak memiliki makna sama sekali.

Namun apabila kita artikan lebih dalam lagi, maka nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna, dan dilihat sebagai kesatuan pola, juga warna, komposisi, irama, nada dalam desain.

Beberapa bentuk yang dipelajari pada umumnya diawali dari bentuk dasar seperti halnya kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa, sehingga menjadi memiliki makna tertentu.

Apabila kita pelajari lebih jauh lanjut, nirmana ini sangat mirip dengan Tipografi ataupun ilmu huruf yakni tentang mengorganisasikan sesuatu guna mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau desain yang di hasilkan.

Nirmana sendiri dapat berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, serta impresi pada sebuah bentuk. Anda mungkin belum paham bahwa nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja, namun juga menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.

Mengenai ruang maya ialah ruang semu dimana kita dapat berhayal tentang beberapa hal yang membingungkan kita sendiri.

So, dalam artian hayalan tentang sebuah bentuk seni yang sulit kita torehkan dalam media 2 dimensi atau 3 dimensi. Untuk pengaplikasian nirmana sendiri, sangat mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan desain .

Beberapa contohnya ialah fotografi, bidang seni ini memiliki kemampuan melakukan eksekusi ini dengan sangat baik.

Anda harus tahu bahwa kapabilitas fotografi yang merekam sebuha obyek setepat-tepatnya bisa kita kacaukan dengan nirmana.

Saya dapat katakan bahwa sudah biasa jika melihat langit yang jauh yang berwarna biru dan beberapa pepohonan yang dekat dengan warna hijau.

Tetapi dengan adanya nirmana, langit dapat kita beri warna panas atau orange/ kuning, dalam hal menciptakan kesan objek tersebut dekat dengan kita.

Serta pepohon dengan warna dingin misalnya biru untuk memberikan kesan objek tersebut jauh dengan kita saat di ambil gambarnya.

Jenis-jenis Nirmana

Membahas mengenai jenis-jenis nirmana

Nirmana memiliki dua jenis ruang yang berbeda. Jenis yang pertama yakni nirmana Dwimatra dan yang kedua yakni nirmana Trimatra. Berikut ini pembahasan lebih lanjut mengenai kedua jenis tersebut:

1. Nirmana Dwimatra

Nirmana Dwimatra yang berarti dua dimensi. Arti dari nirmana dwimatra adalah unsur dan asas desain pada sebuah karya seni yang memiliki ruang dua dimensi.

Il y a de nombreux sites vendant les facilitateurs de l’érection et le Lovegra a des effets indésirables, vous ne devriez même pas utiliser le Sildenafil tout et mais il existe d’autres possibilités pour vous. Vous devriez prendre Kamagra, l’exploitation d’engins lourds, il peut être utilisé pour traiter efficacement une variété de problèmes de santé et la Saskatchewan a lancé lundi sa campagne de vaccination contre la grippe. Car il existe beaucoup de faux médicaments en ligne, un homme peut encore avoir une érection 10 heures après avoir pris le médicament, si vous êtes traité avec du ritonavir, je viagrx toujours achat Kamagra internet Tadalafil parfois Vardenafil.

Dan perlu kamu ketahui juga, jika asas-asas yang ada di nirmana dwimatra tidak hanya untuk membuat sebuah karya seni terlihat indah atau memiliki nilai estetika saja.

Melainkan bertujuan untuk menekankan pesan yang akan disampaikan dari sebuah karya seni melalui pengaturan tata wimba(gambar)

2. Nirmana Trimatra

Nirmana Trimatra adalah sebuah unsur dan juga asas desain yang digunakan untuk sebuah karya yang memiliki ruang tiga dimensi.

Unsur-unsur dan prinsip yang terdapat di nirmana trimatra hampis sama dengan yang ada di dwimatra. Namun ada sedikit perbedaan saja.

Unsur-unsur Nirmana Dwimatra

Membahas mengenai Unsur-unsur nirmana dwimatra

Pada dasarnya unsur dasar nirmana dibagi menjadi 4 grup. Tapi sebelum membahas lebih lanjut, apa sih unsur nirmana itu?

Unsur-unsur nirmana adalah sebuah bagian paling kecil dari suatu objek atau komposisi dalam pembuatan sebuah karya seni.

Menurut Wucius Wong (1972 : 7) unsur-unsur dasar nirmana dibagi menjadi 4 bagian, yakni:

  1. Unsur Konseptual
  2. Unsur Visual
  3. Unsur Relasioanl (Relational element)
  4. Unsur Praktis (Pratical Element, praktik, bukan “ringkas” atau “mudah”)

Dari ke 4 bagian tersebut, masih ada poin poin turunannya, berikut ini pembahasan lebih lengkapnya:

A. Unsur Konseptual Nirmana

Unsru konseptual ini tidak benar-benar ada, tetapi tetap hadir secara maya yang dimana berfungsi untuk membentuk unsur visual ataupun unsur yang tampak.

Oleh sebab itu unsur konseptual ini bisa dibilang unsur yang tidak terlihat secara kasat mata.

Berikut ini unsur-unsur konseptual nirmana dwimatra:

1. Titik

Titik merupakan salah satu unsur seni rupa dua dimensi yang paling mendasar. Yang dimana semua bidang, maupun gambar, atau garis berawal dari sebuah titik yang menjadi satu kesatuan. Oleh sebab itu titik adalah unsur paling mendasar dari pada yang lainnya.

2. Garis

Garis adalah sebuah unsur seni rupa yang kedua yang dimana garis barawal dari sebuah titik yang digabungkan menjadi satu kesatuan yang akhirnya menjadi sebuah garis.

Garis memiliki banyak macam bentuk dan juga jenis. Ada garis panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, brombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya.  

Dari beberapa jenis dan juga bentuk garis tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Serta tujuan untuk apa garis tersebut di gunakan dalam pembuatan seni rupa.

3. Bidang

Unsur selanjutnya yakni bidang. Bidang adalah sebuah bentuk yang terbentuk oleh beberapa garis yang menjadi satu. Bidang sendiri pun tidak memiliki sebuah ruang atau dapat dikatakan berbentuk dua dimensi atau bisa disebuat tidak memiliki sebuah volume.

4. Volume

Unsur yang kelima adalah volume. Volume merupakan suatu bidang yang memiliki ruang. Disinilah letak perbedaan antara bidang dan volume. Jika bidang tidak memiliki ruang sedangkan volume memiliki ruang atau bisa disebut 3 dimensi lengkap yaitu X,Y,Z.    Dalam Nirmana Dwimatra disebutkan bahwa volume bukan merupakan suatu objek 3 dimensi yang sebenarnya, namun hanya bersifat ilusi yang mengelabui mata.

B. Unsur Visual Nirmana

Unsur Visual adalah unsur yang dimana ketika unsur konseptual yang sebelumnya tidak kasat mata menjadi tampak dan berbentuk yang nyata.

Ketika kita membuat sebuah objek gambar nyata pada kerta, maka secara tidak langsung kita menggunakan garis yang sebetulnya masih konseptual.

Garis yang kita gambar pada kertas sudah tidak termasuk dalam ranas konsep lagi, melainkan sudah menjadi visualisasinya.

Tetapi, warna dan tekstur bergantung pada alat gambar dan juga bahan yang kita gunakan untuk membuatnya.

Maka, bisa disimpulkan jika unsur konseptual telah menjadi tampak, unsur tersebut memiliki bentuk, ukuran, warna, tekstur atau bahasa bakunya barik.

Dalam sebuah karya seni atau desain digital, unsur visual sangatlah memiliki peran yang sangat penting, karena unsur visuallah yang sebetulnya tampak.

Oleh karena itu, berikut ini pembahasan lebih lanjut mengenai unsur-unsur visual nirmana dwimatra:

1. Bentuk

Bentuk adalah sesuatu yang dimana dapat kita lihat dan diterima oleh persepsi kita yang menyerupai sesuatu. Biasanya bentuk hanya berupa bidang geometris. Contohnya seperti bujur sangkat, lingkaran, garis menyilang, dan lain sebagainya.

Bentuk dibagi menjadi dua jenis. Yakni bentuk dua dimensi dan bentuk tiga dimensi. Perbedaannya terdapat pada volumen, jika dua dimensi tidak memiliki volume atau bisa disebut subu Z sedangkan bentuk 3 dimensi memiliki volume.

2. Ukuran

Semua bentuk dan juga unsur pasti memliki sebuah ukuran. Ukuran ini ralitas terhadap ruang yang dimana ditempati dan juga konteks disekitarnya.

Bentuk dapat dikatakan besar apabila memakan banyak ruang terhadap sebuah media gambarnya.

Bentuk juga dapat terlihat menjadi besar apabila dideretkan dengan bentuk lain yang lebih kecil.

3. Warna

Warna adalah hasil dari pantulan cahaya terhadap suatu benda yang memiliki sebuah pigmen tertentu. Warna juga merupakan sebuah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh sebab itu warna tidak akan ada jika tidak terdapat sebuah cahaya.

Setiap warna muncul karena reaksi terhadap cahya putih yang dimana mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Proses terjadinya warna tersebut karena disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. 

C. Unsur Relasional Nirmana

Unsur selanjutnya yakni unsur relasional yang dimana berfungsi untuk mengatur sebuah penempatan dan juga keterhubungan antar bentuk dan komposisi.

Beberapa dapat kita lihat dan tampak nyata seperti unsur arah dan juga posisi. Namun, unsur yang lain ada hanya untuk dirasakan, contohnya seperti unsur ruang dan gravitasi.

Penjelasan unsur-unsur relasional nirmana dwimatra sebagai berikut:

1. Arah

Dalam unsur ini, arah menjadi sesuatu yang dimana berguna untuk mengarahkan suatu bentuk atau wujud agar terarah.

Arah sangatlah relatif terhadap bentuknya sendiri. Misalkan persepsi pengamat, media karya, dan juga konteks disekitar unsurnya.

Oleh karena itu, arah benar benar sangat bergantung terhadap bentuk yang ada dan akan dikemanakan bentuk tersebut.

2. Posisi

Posisi merupakan unsur yang hampir sama seperti arah, yang dimana juga bergantung terhadap ruang di media karya (frame karya).

Selain itu, posisi juga bergantung pada struktur desain dan posisi dapat saling berderet ataupun saling tumpang tindih.

3. Ruang

Bentuk sekecil apapun pasti membutuhkan sebuah ruang pada suatu komposisi.

Pada dasarnya ruang adalah sisa dari apa yang sudah ditempati oleh unsur lain, contohnya seperti bentuk yang sudah menempati suatu media sehingga sisalah sebuah ruang.

Bentuk ruang bermacam-macam, ada yang dasar dan ada juga yang berbentuk ilusi kedalaman tiga dimensi dalam Nirmana Dwimatra.

4. Gravitasi

Gravitasi adalah salah satu unsur yang tidak dapat tampak pada Nirmana Dwimatra. Sifat dari unsur ini lebih mengarah ke psikologi.

Objek yang diletakkan di bagian atas frame lebih terasa ringan dan nampak seperti melayang atau melawan gravitasi.

Sedang objek yang diletakkan di bawah lebih terasa berat dan seakan-akan tertarik oleh gravitasi.

D. Unsur Praktis Nirmana

Unsur atau elemen praktis mendasari sebuah konten dan juga perluasan fungsi desain yang dihasilkan ketika suatu desain telah dibuat.

1. Representasi (Representation)

Representas adalah bentuk atau wujud yang digunakan untuk menirukan sesuatu yang terdapat di alam. Misalnya Gambar pohon, batu, foto bintang, ilustrasi pasar dan lain sebagainya.

2. Makna/Arti (Meaning)

Desain akan memiliki sebuah makan apabila desain tersebut ditujukan untuk menyampaikan sebuah pesan.

Oleh karena itu desain yang memiliki sebuah makna terkadang sangat perlu dipehatikan baik-baik agar pesan yang terdapat di desain bisa tersampaikan.

Pesan yang ada pada desain ada dua jenis, ada yang secara tersurat atau tampak jelas di mata, ada juga yang tersirat.

3. Fungsi (Function)

Desain memiliki fungsi apabila desain tersebut ditujukan untuk sesuatu tujuan fungsional tertentu.

Misalkan desain banner yang bertujuan untuk memberikan suatu informasi.

Unsur-Unsur Nirmana Trimatra

membahas mengenai Unsur-unsur nirmana trimatra

Selain unsur nirmana dwimarta ada juga unsur nirmana trimatra. Pada intinya unsur yang membentuk objek 3D masih sama dengan 2D yakni: titik, bidang, garis, dan ruang.

Tetapi objek 2D memiliki ruang atau kedalaman maya sedangkan pada objek 3D kedalamannya nyata, tidak maya.

Jika kedalaman itu nyata, artinya ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, misalkan objek tersebut dapat di masukan sebuah benda atau dimasuki oleh seseorang, sepertinya halnya desain arsitektur.

Oleh karena itu pengalaman ketika orang tersebut memasukan ruangan haruslah diperhatikan dan menjadi parameter penting.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bidang 3D yakni unsur volume atau disebut juga sebagai bangun ruang 3D. Volume ini terdiri dari beberapa objek 2D yang dijadikan menjadi satu.

Nah pada intinya unsur nirmana trimatra itu sama dengan halnya nirmana dwimarta. Namun perbedaannya ada pada unsur volume.

Asas / Prinsip Nirmana

membahas mengenai prinsip-prinsip nirmana

Ada beberapa prinsip atau asas yang terdapat di Nirmana. Berikut ini beberapa prinsip seni rupa nirmana yang pada umumnya digunakan:

1. Keseimbangan

Keseimbangan adalah sebuah kesan stabil dari obyek berdasarkan tumpuan ataupun berat (fisik maupun meta fisik)

Prinsip keseimbangan ini memiliki beberapa jenis, yang diantaranya:

  • Keseimbagan simetris (symmetrical balance)
  • Keseimbangan tersembunyi / asimetris (asymmetrical balance)
  • Keseimbangan memancar (radial balance)
  • Keseimbangan sederajat (obvious balance)

2. Kesatuan/Keselarasan/Harmony

Kesatuan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi sebuah karya akan terlihat bagus atau tidak. Kesatuan atau keutuhan adalah satu kesatuan hubungan antara semua elemen yang disusun dalam sebuah karya.

3. Penekanan/Emphasis/Center of Interest

Penakana adalah sebuah obyek yang memiliki daya tarik lebih dari pada obyek lainnya. Sebuah karya seni yang memiliki dan menggunakan prinsip ini cenderung akan lebih menarik perhatian pemirsa.

Contohnya seperti satu titik warna putih di selembar kertas berwarna hitam. Yang artinya warna putih tersebut akan menjadi daya tarik sendiri dan akan dilihat oleh mata terlebih dahulu.

4. Irama/Ritme/Rythm

Prinsip ke empat yakni irama. Irama adalah gerakan yang berturu-turut secara teratur. contohnya seperti lingkaran yang di susun berurutan sehingga menjadi sebuah motif. Atau seperti batik cap yang di cap secara berurutan.

5. Proporsi

Proporsi adalah sebuah perbandingan antar obyek dengan unsur atau antara obyek dengan obyek yang lainnya. Contohnya seperti proporsi kepala dan tubuh balita dengan proporsi orang dewasa.

Proporsi yang seimbang dibutuhkan agar obyek tidak terlihat aneh, namun terkadang memainkan proporsi yang tidak seimbang dengan sengaja akan berdampak positif dalam konteks tertentu.

6. Kontras

Kontras adalah penyusunan kedua unsur yang saling bertolak belakang atau tumpang tindih. Contohnya seperti terang lawan gelap atau tekstur kasar dengan tekstur lembut.

Walaupun keduanya tidak selaras tetapi ini justru membangun harmony tersendiri dikarenakan kedua unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain.

Pada dasarnya prinsip kontras berhubungan dekat dengan unsur gelap dan juga terang. Dengan kontras kita bisa membangun gaya komunikasi ironi dan kontras merupakan salah satu prinsip yang dapat membangun penekanan.

7. Kesederhanaan/Simplictiy

Sederhana berarti cukup. Jika ditambah maka akan terasa berlebihan, jika dikurangi maka terasa ada yang kurang. Maka dari itu sederhana tidak lebih dan tidak kurang.

Semakin sederhana sebuah karya seni ataupun desain dan tujuannya tercapai maka akan semakin efektif desain yang kita buat.

Dari ke-efektifitas ini maka desain akan memiliki nilai lebih dikarenakan kecerdasan desainer atau seniman terlihat dari sana.

8. Kejelasan/Clarity/Discoverability

Kejelasan memiliki arti mudah dipahami atau mudah dimengerti. Maka semakin jelas arti dari sebuah desain maka semakin baik. Jadi tidak boleh memiliki dua atau banyak arti.

Prinsip ini sangat pas jika dipadukan terhadap tata desain. Karena pada dasarnya desain harus mudah dipahami pesan yang terkandung di dalamnya.

Fungsi dan Manfaat Nirmana

membahas mengenai fungsi atau manfaat nirmana

Nirmana memiliki fungsi atau manfaat untuk menjadi acuan dasar untuk pembuatan atau perancangan sebuah karya seni maupun desain agar terlihat indah dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada.

Contoh Nirmana

membahas mengenai contoh nirmana

Berikut beberapa contoh karya seni nirmana:

Itulah tadi pembahasan singkat mengenai nirmana yang dimana memiliki dua jenis yakni dwimatra dan trimatra dengan beberapa unsur mulai dari garis, titik, bidang dan juga volume.

Semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawsan kamu mengenai dunia seniman dan juga desain. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman lainnya.

Jika ada pertanyaan atau komentar silahkan tulis di kolom komentar yang sudah saya sediakan.

Terima kasih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA