Pengertian Media PembelajaranMedia pembelajaran adalah alat bantu mengajar berupa wahana yang mengandung materi pembelajaran dan menyalurkannya dengan cara yang lebih efektif dan efisien, sehingga mampu merangsang siswa agar dapat menyerapnya dengan lebih baik. Show
Media adalah istilah umum yang dapat mencakup bidang apa saja. Namun, batasan mengenai pengertian media dalam pendidikan menurut Daryanto (2016, hlm. 4) adalah media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Intinya, apa itu media pembelajaran adalah sesuatu yang mampu mengubah lingkungan pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efisien. Contohnya, alat sesederhana proyektor dapat memperlihatkan gambar yang dapat menambah konteks luar biasa pada pemahaman peserta didik di kelas. Mengapa? karena materi tidak lagi abstrak dan berubah menjadi contoh konkret secara visual. Manusia adalah makhluk yang sangat mengutamakan indera visual. Kemudian, melalui slide show presentasi power point, pengajar juga dapat menjadi lebih fokus terarah pada materi yang telah disiapkan dalam slide show tersebut. Pendidik juga dapat lebih memperhatikan siswanya karena dapat mengurangi porsi ceramahnya. Selain itu, terdapat media interaktif yang dapat dilihat langsung secara bersama oleh pengajar dan pembelajar di kelas. Hal tersebut akan memancing diskusi yang lebih sehat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Itu semua hanyalah contoh sederhana dari media pembelajaran yang sudah umum digunakan. Bayangkan jika terdapat media inovatif yang dapat memangkas berbagai kekurangan pembelajaran lainnya. Apa yang akan terjadi? Simak pembahasan lengkap mengenai media pembelajaran mulai dari fungsi, tujuan, manfaat, dan cara pengembangannya di sini. Namun, sebelum berlanjut pada hal tersebut, untuk memastikan definisi media pembelajaran yang akurat, berikut adalah beberapa pengertian media pembelajaran menurut para ahli. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para AhliAzhar ArsyadMenurut Arsyad (2016, hlm. 4) media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Nana Sudjana & Ahmad RivaiSudjana & Rivai (2015, hlm. 1) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh pengajar. Yudhi MunadiMedia pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (2013, hlm. 8). Arief Sadiman, dkkMenurut Sadiman dkk (2014, hlm. 7) media pengajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat penerima sedemikian rupa sehingga proses belajar yang baik dapat terjadi. Gerlach & ElyGerlach & Ely dalam Arsyad (2016, hlm. 3) berpendapat bahwa media pembelajaran secara umum adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kodisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. HamalikHamalik dalam dalam buku Arsyad (2016, hlm. 19) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat membangkitkan minat, hasrat, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan mendatangkan pengaruh psikologis yang baru terhadap siswa. Ciri Ciri Media PembelajaranMenurut Arsyad (2016, hlm. 6) ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut ini.
Fungsi Media PembelajaranSebagai salah satu perangkat terpenting pembelajaran, media memiliki berbagai kegunaan khusus untuk membantu kegiatan pembelajaran. Salah satu deretan fungsi tersebut menurut Sudjana (2015, hlm. 6) adalah sebagai berikut.
Sementara itu, menurut Gerlach & Ely dalam (Daryanto, 2016, hlm. 7) fungsi media pembelajaran secara umum adalah untuk memperkuat berbagai kemampuan penghantaran pembelajaran sebagai berikut.
Masih dalam paradigma umum yang serupa namun tak sama, Lentz dalam (Arsyad, 2016, hlm. 20) mengemukakan empat fungsi media, yakni:
Tujuan Media PembelajaranTujuan media yang dimaksud adalah hasil yang ingin diraih ketika kita menggunakan media pengajaran. Salah satu deretan tujuan media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2016, hlm. 25) adalah sebagai berikut.
Manfaat Media PembelajaranManfaat media pembelajaran berarti hasil yang dapat diraih ketika fungsi dan tujuan telah ditetapkan. Beberapa manfaat media pengajaran menurut Sudjana dan Rivai (2015, hlm. 3) adalah sebagai berikut.
Sementara itu, Arsyad (2016, hlm. 29) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut.
Jenis Media PembelajaranMedia pembelajaran dapat dibagi ke dalam beberapa jenis atau klasifikasi khusus yang seragam berdasarkan kategori atau golongan yang menaunginya. Jenis-jenis media pembelajarann dikategorikan oleh Seels dan Richey dalam Arsyad (2016, hlm. 31) sebagai berikut ini. 1. Media hasil teknologi cetakMedia hasil teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto, dan representasi fotografik. Materi cetak dan visual merupakan pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak, contohnya buku teks, modul, majalah, hand-out, dan lain-lain. Macam-macam contoh media pembelajaran cetak ini antara lain buku teks, modul, buku petunjuk, grafik, foto, lembar lepas, lembar kerja, dsb. 2. Media hasil teknologi audio-visualMedia hasil teknologi audio-visual menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Contohnya proyektor film, televisi, video, dsb. Contoh teknologi audio visual antara lain: rekaman pembelajaran (hanya audio), video pembelajaran, video klip musik pembelajaran, proyektor LCD untuk menampilkan gambar (hanya visual), film edukasi, audio visual sugesti imajinasi (membangkitkan motivasi belajar), dsb. 3. Media hasil teknologi berbasis komputerMedia hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis computer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pengajaran dengan bantuan komputer). Macam macam media pembelajaran berbasis komputer meliputi: media berbasis TIK/Informatika yang dapat diakses secara daring, website interaktif, aplikasi android, video interaktif, dsb. 4. Media gabunganMedia hasil teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yang menggabungkan beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih. Contohnya: teleconference (zoom/google meet), video game pembelajaran, video mapping interaktif, augmented reality, dsb. Klasifikasi Media PembelajaranSementara itu, menurut Schramm dalam (Daryanto, 2016, hlm. 17), media digolongkan menjadi sesederhana: media rumit, mahal, dan sederhana. Kemudian, Schramm juga mengklasifikasikan media menurut kemampuan daya liputannya, yakni:
Media Pembelajaran InteraktifSebagai tambahan, terdapat media pengajaran yang mendapatkan banyak sorotan di abad 21 ini. Media tersebut adalah media pembelajaran interaktif. Mengapa? Karena media ini dapat diakses individu dan digunakan secara mandiri. Menurut Arsyad (2016, hlm. 38) media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Media ini dapat memberikan instruksi modular yang didambakan oleh para guru. Mengapa? Karena katakanlah media ini merupakan asisten digital guru, karena dapat menerima interaksi murid pula. Evaluasi dapat dilakukan di sini, begitu juga tanya jawab; nilai tes tersimpan, pertanyaan murid juga terjawab. Beban mengajar guru semakin terkurangi yang berarti mereka memiliki lebih banyak waktu untuk memperhatikan lebih detail masing-masing muridnya melalui konsultasi setelah penggunaan media interaktif tersebut. Media interaktif terutama sangat cocok untuk digunakan dalam blended learning. Misalnya, setengah kelompok siswa dapat menggunakan media interaktif terlebih dahulu, sementara sisanya membuka diskusi kecil dengan guru. Setelah setengah kelompok murid selesai menggunakan media interaktif, kali ini mereka yang membuka diskusi kelompok kecil dengan guru, dan giliran kelompok siswa yang telah berdiskusi untuk menggunakan media interaktif. Kriteria Pemilihan Media PembelajaranTidak ada media yang terbaik, namun terdapat media pembelajaran yang tepat guna berdasarkan konteks dan kriteria khusus berdasarkan berbagai keadaan pembelajaran. Menurut Arsyad (2016, hlm. 11) dalam pemilihan media hendaknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut.
Sementara itu, menurut Strauss dan Frost dalam Indriana (2011, hlm. 32) dalam memilih media, terdapat sembilan faktor yang harus diperhatikan, faktor-faktor tersebut antara lain:
Referensi
Artikel Terkait
|