Pengertian manajemen mempunyai berbagai sudut pandang. Ada yang mengartikan manajemen sebagai seni, ilmu dan profesi. Semuanya memiliki kebenaran dari arti tersendiri dan saling berhubungan dan tidak bisa berdiri sendiri. Pengertian manajemen sebagai seni mengartikan bahwasanya manajemen adalah sesuatu yang dilahirkan atau sebuah bakat yang dimiliki seseorang dalam mengelola sesuatu.
Manajemen Sebagai Ilmu
Ilmu pengetahuan dalam manajemen tentunya memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Adapun syarat manajemen sebagai ilmu adalah sebagai berikut : 2. Obyektif dan Rasional Sehingga dapat Dipelajari 3. Menggunakan Metode Ilmiah Setelah dipilih berbagai alternatif solusi maka dapat diuji dan sipilih solusi yang paling tepat untuk diaplikasikan. Secara umum langkah-langkah tersebut dilakukan secara sistematis untuk pengelolaan suatu organisasi. Sedangkan pada metode induktif lebih bersifat empirik. Metode induktif pada manajemen sebagai ilmu bersumber dari pengalaman konkrit dengan melakukan penyidikan yang berawal dari pengetahuan khusus hingga pengetahuan umum. Pada praktiknya pengalaman dalam pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan menjadi input yang sangat penting dalam pembuatan perencanaan yang bersifat umum. 4. Memiliki Prinsip-prinsip tertentu 5. Dapat dijadikan sebagai Teori Manajemen sebagai ilmu merupakan ilmu sosial apabila dikaitkan dengan klasifikasi ilmu. Manajemen Sebagai Seni Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain supaya mau bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen dianggap sebagai seni oleh Mary Parker Follet karena pada kegiatan peraihan tujuan dilakukan melalui cara-cara mengatur orang lain dalam menjalankan tugasnya. Contoh Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni Perbandingan Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Manajemen Sebagai Profesi Selain sebagai ilmu dan seni juga dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai profesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1996) dijelaskan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang didasarkan pendidikan kemampuan tertentu. Pigor (1950), Hunderson (1980) dan Pollet (1959) memiliki sudut pandang bahwa manajemen sebagai profesi dan menyatakan bahwa : 1. Suatu posisi dapat dijabarkan sebagai profesi apabila berdasarkan pada suatu wadah ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara sistematis dan meminta kecerdasan serta kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang ada baik ditinjau secara teori maupun praktik lapang. 2. Suatu profesi pasti mebutuhkan waktu yang lama untuk melakukan persiapan pencapaian spesialisasi berdasarkan suatu latar belakang pendidikan yang luas. 3. Profesi memberikan berbagai macam kesempatan dan menyediakan waktu bagi para anggotanya dalam aktivitasnya mengikuti pelatihan yang dipergunakan untuk peningkatan dan penyegaran pengetahuan mereka. Pelatihan ini dilakukan terus menerus untuk menjaga tingkat up to date masing-masing anggota. 4. Suatu profesi memerlukan penelitian dan penyelidikan secara ilmiah dan berkelanjutan. |