Selain itu, berlaku kasar kepada wasit serta pemain lawan juga dapat diganjar kartu merah. Tindakan ini dapat berupa berkata kasar, meludah, dan memukul. Serta pemain yang sengaja menggagalkan peluang gol pasti seperti saat menjegal pemain lawan yang telah bebas dari pertahanan dan mencegah masuknya bola ke gawang dengan menggunakan tangan padahal bukan kiper. Selain itu, kartu merah juga dapat diberikan kepada pemain yang telah mendapat dua kali kartu kuning. Mereka yang mendapat ganjaran kartu merah biasanya juga akan dilarang bermain dalam satu atau dua laga berikutnya. RAHMAT AMIN SIREGAR Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Kartu merah memiliki arti dalam bidang ilmu olahraga. Kartu merah memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kartu merah dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kartu yang dikeluarkan oleh wasit kepada pemain atau pelatih (dalam sepak bola atau voli) sebagai tanda pengusiran ke luar lapangan karena pelanggaran berat yang dilakukan sehingga pemain harus meninggalkan lapangan dan tidak dapat bertanding pada putaran berikutnya, sedangkan pelatih tidak dapat mendampingi pemain selama pertandingan berlangsung. KesimpulanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kartu merah adalah kartu yang dikeluarkan oleh wasit kepada pemain atau pelatih (dalam sepak bola atau voli) sebagai tanda pengusiran ke luar lapangan karena pelanggaran berat yang dilakukan sehingga pemain harus meninggalkan lapangan dan tidak dapat bertanding pada putaran berikutnya, sedangkan pelatih tidak dapat mendampingi pemain selama pertandingan berlangsung. Kartu merah memiliki arti dalam bidang ilmu olahraga.
Bagi teman-teman pecinta sepak bola, mungkin sudah tidak asing dengan kartu kuning dan kartu merah. Sejak kapan kartu kuning dan kartu merah dipakai dalam dunia sepak bola, ya? Bermula dari Bahasa Wasit yang Tidak Dimengerti Pemain Kartu kuning dan kartu merah mulai digunakan pada abad 20, tepatnya di tahun 1970. Ide membuat kartu kuning dan merah ini muncul ketika Piala Dunia di tahun 1966 berlangsung. Waktu itu wasitnya berasal dari Jerman bernama Rudolf Kreitlein. Saat perempat final antara Inggris yang menjadi tuan rumah bertanding dengan Argentina, kapten Argentina bernama Antonio Rattin melakukan pelanggaran. Melihat itu, Kreitlein pun mengeluarkan kapten itu sambil berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh Rattin. Karena tidak paham, Rattin pun tetap di lapangan dan tidak meninggalkan lapangan. Ide Kartu Kuning dan Merah Berasal dari Wasit Inggris, Ken Aston Wasit Inggris yang bertugas di lapangan saat itu adalah Ken Aston. Ia masuk ke lapangan untuk membantu Kreitlein menyampaikan maksudnya kepada Rattin menggunakan bahasa Spanyol seadanya. Ken Aston meminta Rattin meninggalkan lapangan karena wasit yang memimpin pertandingan membuat keputusan seperti itu. Sehingga nantinya wasit tidak perlu berbicara atau menjelaskan dengan bahasa yang mungkin tidak dimengerti pemain.
Baca juga : Manfaat Bermain Sepak Bola untuk Anak-anak Nah, suatu hari, Ken Aston berhenti di perempatan jalan dan melihat ke arah lampu lalu lintas. Lalu, ide itu pun muncul. Ia memberi usul agar wasit dibekali kartu kuning dan merah. Kartu kuning artinya adalah mendapatkan sanksi ringan atau peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran untuk berhati-hati agar tidak membuat kesalahan lagi dalam pertandingan. Sedangkan kartu merah artinya pemain yang melakukan pelanggaran mendapatkan sanksi berat serta harus keluar dari lapangan. Mulai Dipakai dalam Piala Dunia Tahun 1970 Ide ini diterima Federation of International Football Association (FIFA). Lalu pada Piala Dunia tahun 1970, kartu kuning dan merah pertama kali dipakai. Namun, kartu merah sama sekali belum dipakai. Ini karena tidak ada satu pun pemain yang mendapat kartu merah atau tidak ada yang melakukan pelanggaran fatal. Page 2
Meskipun ide kartu kuning dan merah ini datangnya dari wasit Inggris, saat itu ternyata ide ini belum juga dipakai dalam pertandingan mereka, Kartu kuning dan merah baru digunakan pada pertandingan sepak bola Inggris di tahun 1976.
Baca juga : Parkour, Olahraga yang Menantang Keberanian Penggunaan Kartu Saat Pertandingan Sempat Dihentikan Kala itu, wasit terlalu mudah mengeluarkan kedua kartu ini saat pertandingan berlangsung. Karenanya, ada banyak pemain yang melakukan protes dan penggunaan kartu kuning dan merah sempat dihentikan pada tahun 1981 dan 1987. Namun, hingga kini kartu itu dipakai lagi dalam berbagai pertandingan sepak bola. Ide Kartu juga Digunakan dalam Pertandingan Hoki Ide ini pun akhirnya tidak hanya dipakai dalam dunia sepak bola, tapi untuk olahraga hoki juga. Bahkan, kartu peringatan pada olahraga hoki menggunakan warna yang lebih banyak seperti warna lampu lalu lintas, yaitu hijau, kuning, dan merah. Warna hijau untuk peringatan, kuning untuk mengeluarkan pemain sementara, dan warna merah untuk mengeluarkan pemain secara permanen. Page 3
Page 4
Bagi teman-teman pecinta sepak bola, mungkin sudah tidak asing dengan kartu kuning dan kartu merah. Sejak kapan kartu kuning dan kartu merah dipakai dalam dunia sepak bola, ya? Bermula dari Bahasa Wasit yang Tidak Dimengerti Pemain Kartu kuning dan kartu merah mulai digunakan pada abad 20, tepatnya di tahun 1970. Ide membuat kartu kuning dan merah ini muncul ketika Piala Dunia di tahun 1966 berlangsung. Waktu itu wasitnya berasal dari Jerman bernama Rudolf Kreitlein. Saat perempat final antara Inggris yang menjadi tuan rumah bertanding dengan Argentina, kapten Argentina bernama Antonio Rattin melakukan pelanggaran. Melihat itu, Kreitlein pun mengeluarkan kapten itu sambil berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh Rattin. Karena tidak paham, Rattin pun tetap di lapangan dan tidak meninggalkan lapangan. Ide Kartu Kuning dan Merah Berasal dari Wasit Inggris, Ken Aston Wasit Inggris yang bertugas di lapangan saat itu adalah Ken Aston. Ia masuk ke lapangan untuk membantu Kreitlein menyampaikan maksudnya kepada Rattin menggunakan bahasa Spanyol seadanya. Ken Aston meminta Rattin meninggalkan lapangan karena wasit yang memimpin pertandingan membuat keputusan seperti itu. Sehingga nantinya wasit tidak perlu berbicara atau menjelaskan dengan bahasa yang mungkin tidak dimengerti pemain.
Baca juga : Manfaat Bermain Sepak Bola untuk Anak-anak Nah, suatu hari, Ken Aston berhenti di perempatan jalan dan melihat ke arah lampu lalu lintas. Lalu, ide itu pun muncul. Ia memberi usul agar wasit dibekali kartu kuning dan merah. Kartu kuning artinya adalah mendapatkan sanksi ringan atau peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran untuk berhati-hati agar tidak membuat kesalahan lagi dalam pertandingan. Sedangkan kartu merah artinya pemain yang melakukan pelanggaran mendapatkan sanksi berat serta harus keluar dari lapangan. Mulai Dipakai dalam Piala Dunia Tahun 1970 Ide ini diterima Federation of International Football Association (FIFA). Lalu pada Piala Dunia tahun 1970, kartu kuning dan merah pertama kali dipakai. Namun, kartu merah sama sekali belum dipakai. Ini karena tidak ada satu pun pemain yang mendapat kartu merah atau tidak ada yang melakukan pelanggaran fatal. |