Apa yang dimaksud dengan istilah pluralisme

Apa yang dimaksud dengan istilah pluralisme

Pluralisme bisa dikatakan sebagai paham dimana pandangan hidup memahami adanya pengakuan kemajemukan dan keberagaman di dalam suatu ciri kelompok sosial di masyarakat. Kemajemukan dan keberagaman yang dimaksud adalah dilihat dari segi agama, suku, ras, adat istiadat, unsur budaya, dan lain sebagainya.

Oleh karena demikianlah pluralisme mengakui, menerima, dan mendukung kelompok yang disetujui undang-undang, seperti hukum hak-hak sipil. Teori dan transplantasi pluralisme juga diterapkan di bidang budaya dan agama.

Pluralisme

Pluralisme ialah keadaan majemuk masyarakat yang berkaitan dengan kebudayaan, sistem sosial, dan politik yang berberbeda akan tetapi dari kesemuanya dapat mencapai keteraturan sosial akibat adanya kesadaran bahwa kehidupan ini dijalankan dengan rasa perbeda. Identitas tersebut mengisyaratkan bahwa pluralisme dapat menyangkut dalam bidang politik, kultural, serta religius.

Pengertian Pluralisme

Pluralisme adalah pandangan filosofis yang dilakukan oleh seseorang/kelompok dengan tidak mendiskriminasi sesuatu pada prinsip, dan menerima keberagaman yang menyangkut pada berbagai bidang seperti unsur kebudayaan, agama, dan politik.

Bahkan dalam hal ini pluralisme adalah penerimaan bagi setiap individu yang mempunyai gagasan bahwa perbedaan budaya yang ada di antara sesama harus terus dihargai dan dipertahankan. Itu artinya setiap masyarakat menyadari bahwa perbedaan budaya yang dimiliki dan keberagaman yang ada merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Keberagaman budaya merupakan akar sebuah bangsa yang pantas menjadi dasar terbentuknya negara yang besar seperti Indonesia saat ini.

Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli

Adapun pluralisme menurut pandangan yang telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain adalah sebagai berikut; 

  1. Mohammad  Shofan, Pluralisme merupakan upaya untuk membangun kesadaran normatif teologis dan kesadaran sosial.
  2. Syamsul Maa’arif, Menurut Syamsul Maa’rif, pluralisme merupakan suatu sikap saling memahami, dan menghormati adanya perbedaan demi tercapainyakerukunan antar umat beragama.
  3. Webster, Pluralisme adalah keadaan sosial yang hadir dalam beragam etnis, agama, ras dan etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam masyarakat. Keadaan seperti ini kemudian menciptakan sebuah pola masyarakat yang hidup saling berdampingan dalam keberagaman yang ada.
  4. Anton M. Moeliono, Pluralisme merupakan suatu hal yang memberikan makna jamak dari segi kebudayaan yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Rasa hormat akan nilai kebudayaan lainnya dan sikap saling menghargai merupakan dasar landasan terciptanya plurarisme.
  5. Santrock, Santrock menyatakan bahwa Santrock adalah penerimaan tiap individu yang berpendapat bahwa perbedaan budaya haruslah dipertahankan dan dihargai keberadaannya.
  6. Geralrd O” Collins & Edward G. Farrugia, Pluralisme dapat didefinisikan sebagai cara pandang filosofis yang tidak lantas menggambarkan semua pada prinsip atau keyakinan pribadi, tapi ketersediaan untuk menerima berbagai macam keragaman yang ada. Elemen-elem yang dicakup oleh pluralisme meliputi segi agama, budaya dan juga politik.

Macam Pluralisme

Berikut ini merupakan jenis-jenis pluralisme yang ada di masyarakat secara umum, yaitu antara lain;

Keberagaman agama dalam mayarakat menajdikan hidup ini lebih berwarna. Keberagaman tersebut dapat diimbangi dengan sikap toleransi. Sebab, bila keberagaman agama tidak disertai dengan sikap toleransi akan mengakibatkan perpecahan maupun konflik dalm masyarakat.

Pertumbuhan dalam ilmu pengetahuan dapat menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran yang sifatnya universal bagi masing-masing individu.

Atas realitas sosial seperti inilah pada akhirnya banyak kebenaran atas ilmu pengetahuan tidak bisa mutlak sepenuhnya tetap ada sanggahan maupun kritik dan saran dalam upaya menciptakan pemikiran yang relevan dengan pekerkembangan zaman.

Dalam lingkungan sosial, interaksi dalam masyarakat dapat ditunjukkan dengan rasa saling menghormati satu dengan yang lain. Hidup berdampingan tanpa adanya konflik merupakan sebuah cita-cita yang hendak tercapai dalam pluralisme.

Media merupakan salah satu apek terpenting sebagai alat dalam menyiarkan informasi dan memiliki wewenang secara bebas serta keberadaannya telah diakui oleh negara. Dalam pengamalannya untuk penyampaian pendapat ini beragam adanya, misalnya saat adanya Pilihan Presiden di Indonesia. Dalam berbagai contoh sosial media ada yang mendukung salah satu calon dan yang satunya mendukung calon yang berbeda.

Keberagaman arti budaya seringkali menjadi penyebab utama terjadinya konflik di berbagai negara. Pemicu dari adanya konflik budaya dalam masyarakat adalah timbulnya persaingan sera adanya sikap primordialisme dan egosentrisme, dimana masyarakat menganggap bahwa entis yang mereka miliki adalah etnik yang paling baik.

Manfaat Pluralisme

Adapun untuk tujuan yang menjadi manfaat dari adanya pluralisme di dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Membangkitkan sifat saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.
  2. Dapat mengembangkan kultur, tradisi dan kepercayaan yang diyakini oleh masing-masing individu.
  3. Meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia.
  4. Membentuk masyarakat yang mengedepankan sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan.

Dampak Positif dan Negatif Pluralisme

Adapun dampak dari adanya pluralisme dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Memahami adanya perbedaan dalam masyarakat.
  2. Membentuk masyarakat yang modern.
  3. Meningkatkan pendapatan negara.
  4. Menjadi daya tarik bagi turis yang berkunjung ke negara.
  1. Timbulnya persaingan antar suku, ras maupun agama.
  2. Menimbulkan perpecahan yang disebabkan kurangnya rasa dan sikap toleransi.
  3. Munculnya rasa egois di kalangan masyarakat.
  4. Timbulnya gesekan sosial yang terjadi akibat konflik yang terjadi dalam masyarakat.
  5. Timbulnya sikap individualisme yang terjadi di kalangan masyarakat.

Perubahan perilaku masyarakat terhadap Pluralisme

Secara universal, perubahan perilaku masyarakat terhadap pluralisme terbagi dalam 3 bentuk, hal tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Afektif, yaitu perubahan perilaku masyarakat yang timbul dari segi perilaku kehidupan di lingkungan masyarakat.
  2. Kognitif, yaitu contoh perubahan perilaku masyarakat yang berdasakan pola pikir.
  3. Psikomotorik, yaitu contoh perubahan perilaku masyarakat berdasarkan tindakan yang dilakukan dalam lingkungan sosial.

Contoh Pluralisme

Adapun contoh-contoh pluralisme dan multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  1. Kebersamaan dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
  2. Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk menerima keyakinan yang kita miliki.
  3. Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk memeluk agama yang kita peluk.
  4. Membantu dalam melaksanakan pembangunan fasilitas umum.
  5. Membantu orang lain saat mengalami kecelakaan maupu menjadi korban bencana alam.
  6. Saling menghormati hak dan kewajiban agama masing-masing.
  7. Menghormati adat istiadat dalam bermasyarakat.
  8. Terbuka dalam menerima perbedaan pandangan dan pendapat.
  9. Masyarakat bali yang mayoritas beragama Hindu dapat hidup berdampingan dengan masyarakat pndatang yang hidup di Bali yang notabene beragama di luar Hindu.
  10. Ikut serta dalam membangun persatuan dalam mencapai pembangunan negara.
  11. Tidak melakukan keonaran dalam lingkungan masyarakat.
  12. Saling menghormati dalam menyikapi perbedaan dalam keyakinan.

Pluralisme adalah keberagaman kebudayaan yang ada di masyarakat majemuk. Itu artinya memberikan penghormatan terhadap golongan lain yang mempunyai kebudayaan lain yang tidak sama seperti dirinya. Penghormatan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk sikap saling menghormati dan menghargai yang merupakan pondasi dari terbentuknya pluralisme.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian pluralisme menurut para ahli, macam dan contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai ‘pluralisme’.