Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat dalam mobilitas sosial?

Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat dalam mobilitas sosial?

Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial adalah karena kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kondisi seseorang untuk mendapatkan pendidikan, modal usaha, atau pelatihan tertentu, yang mana itu sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan dan mencapai mobilitas sosial vertikal yang baik,

Mobilitas Sosial Adalah

Mobilitas sosial adalah pergerakan secara sosial yang dilakukan seseorang di dalam hidup bermasyarakat.

Mobilitas sosial juga erat kaitannya dengan hubungan posisi hierarki sosial (mobilitas sosial vertikal) ataupun yang kaitannya dengan tanpa perubahan posisi (mobilitas sosial horizontal).

Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status sosial yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi (naik) maupun lebih rendah (turun). Hal ini dimaksudkan bahwa status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok telah berubah ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya.

Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah perubahan pada status sosial pada seseorang atau kelompok yang tidak meng ubah derajat sosial atau tetap pada kondisi sebelumnya.

Seperti yang dibahas sebelumnya, mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial, hal ini terjadi karena faktor ekonomi memiliki peran yang sangat krusial dalam mobilitas sosial.

  • Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang, maka ia akan lebih mudah mendapatkan akses yang membantu menaikkan mobilitas sosial. Contohnya seperti pendidikan, pelatihan, dan modal usaha.
  • Hal yang sebaliknya juga terjadi: semakin rendah tingkat ekonomi seseorang, maka akan semakin sulituntuk mendapatkan akses yang membantu menarikkan mobilitas sosial. Sehingga kondisi sosial dari orang tersebut akan cenderung stagnan atau tidak berubah.
Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat dalam mobilitas sosial?

Contoh dari mengapa faktor ekoomi menjadi penghambat mobilitas sosial adalah sebagai berikut.

Jika seseorang punya kondisi keuangan yang baik, maka dia bisa bersekolah di sekolah dan universitas yang baik. Di tempat sekolah yang baik ini, seseorang tersebut bisa mendapatkan banyak ilmu, keterampilan, serta kemampuan yang dapat menunjang dalam dunia kerja.

Dengan demikian, dia akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memiliki gaji yang besar. Oleh karena itu dia akan lebih mudah dalam melakukan mobilitas sosial karena kualitas dirinya atau status sosialnya lebih tinggi karena pekerjaan dan penghasilan yang tinggi.

Hal yang sebaliknya juga terjadi pada orang dengan ekonomi yang kurang baik akan sulit mendapatkan pendidikan. Dan dengan demikian, dia akan sulit melakukan mobilisasi sosial.

Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat dalam mobilitas sosial?

Perlu juga diingat pada dasarnya bahwa hak pendidikan adalah hak semua warga negara Indonesia, yang telah dituliskan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 Ayat 1 dan 2, oleh karena pemerintah harus menyediakan pendidikan untuk semua orang.

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dipengaruhi oleh hal yang disebut dengan istilah gerak sosial atau mobilitas sosial. Interaksi sosial manusia, baik antar individu maupun kelompok pasti mengalami mobilitas sosial.

Namun, apa itu mobilitas sosial?

Pengertian Mobilitas Sosial

Pada dasarnya, mobilitas sosial ini merupakan salah satu fenomena sosial yang kerap terjadi di kehidupan sosial. Pengertian mobilitas sosial dan mobilitas lainnya merupakan suatu gerakan atau perpindahan yang dapat menimbulkan perubahan dan sosial merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

Perpindahan pada pengertian mobilitas sosial biasanya berpindah ke sesuatu yang lebih baik, tapi tak bisa dipungkiri, mobilitas sosial ini bisa dialami ke jenjang yang lebih rendah atau tetap sederajat.

Artinya, mobilitas sosial terjadi ketika individu mengalami mobilitas sosial yang didefinisikan tentang perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain.

Baca Juga

Hasil perpindahan status sosial dikarenakan mobilitas sosial ini bisa terjadi dalam bentuk apapun. Bisa lebih tinggi, lebih rendah, atau bahkan tetap sederajat. Pengertian mobilitas sosial juga bisa diartikan sebagai perpindahan status baik secara vertikal maupun horizontal.

Mobiitas Sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial kepada kedudukan lainnya yang tidak sederajat.

Mobilitas sosial vertikal terbagi lagi dalam dua macam, yakni mobilitas sosial vertikal naik dan mobilitas sosial vertikal turun. mobilitas sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk, yakni peralihan kedudukan individu dari kedudukan rendah pada kedudukan yang lebih tinggi, pada kelompok yang sama dan pembentukan kelompok baru kemudian mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan pada kelompok pembentuknya.

Mobilitas sosial vertikal turun juga mempunyai dua bentuk, yakni peralihan individu pada kedudukan yang lebih rendah dan turunnya derajat kelompok karena ada disintegrasi dalam diri kelompok tersebut.

Terdapat beberapa prinsip penting dalam mobilitas sosial, yakni bahwa hampir tak ada masyarakat yang sifat lapisan sosialnya mutlak tertutup, sehingga setertutup apapun sebuah lapisan sosial pasti akan tetap memungkinkan adanya mobilitas sosial vertikal.

Hubungan yang terjadi antara mobilitas sosial yakni mobilitas sosial merupakan perubahan status individu atau kelompok dalam masyarakat.

2. Mobilitas Sosial Horisontal

Sementara mobilitas sosial horisontal merupakan peralihan individu atau objek sosial dari suatu kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial yang lain kedudukannya sederajat.

Baca Juga

Dalam setiap masyarakat, kecenderungan mengalami mobilitas sosial berbedabeda. Ada masyarakat yang dengan cepat dan mudah mengalami mobilitas sosial, tetapi ada pula masyarakat yang cenderung sulit mengalami mobilitas sosial. Mengapa demikian?

Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial, yaitu:

1. Struktural

Faktor ini terkait dengan kesempatan seseorang untuk menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk memperolehnya. Stukur masyarakat di Indonesia yang terbuka membuat setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk menempati berbagai jabatan yang tinggi, seperti manajer bahkan presiden, menjadi lebih besar. Namun, di sisi lain ketersediaan lapangan pekerjaan dengan jumlah penduduknya juga masih belum imbang. Ini bisa menjadi penyebab individu atau kelompok punya potensi mengalami mobilitas sosial yang turun.

2. Individu

Faktor yang satu ini terkait dengan kualitas individu yang dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki orang tuanya. Jika seseorang tidak puas dengan status sosial yang diwariskan, ia dapat berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi. Sampai saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai social elevator atau sarana yang dapat membuat orang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan meningkatkan status sosialnya di masyarakat.

3. Ekonomi

Jika situasi ekonomi dalam masyarakat cenderung baik maka mobilitas sosial pun dapat terwujud. Kondisi ekonomi yang baik membuat masyarakat mudah memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya. Tapi, jika kondisi ekonominya buruk, masyarakat akan memiliki pendapatan terbatas sehingga sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhannya dan mobilitas sosial tidak akan bisa terjadi.

4. Politik

Faktor yang satu ini sangat bergantung pada situasi politik suatu negara. Keadaan negara yang tidak stabil akan memengaruhi kondisi keamanannya. Dengan begitu, ketersediaan dan kemudahan dalam bekerja juga lebih baik sehingga masyarakat mampu melakukan mobilitas sosialnya.

5. Kependudukan

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk di Indonesia hampir selalu bertambah dari waktu ke waktu. Pertambahan itu bisa mempersempit lahan pemukiman bahkan meningkatkan kemiskinan. Oleh karena itu, masalah kependudukan seperti ini mendorong individu dan pemerintah untuk mengarahkan masyarakat agar bermigrasi ke daerah lain sehingga mobilitas sosial pun terjadi.

Baca Juga

Selain faktor pendorong, ada juga faktor penghambat bagi mobilitas sosial. Jika faktor-faktor di bawah ini masih ada maka akan sulit untuk masyarakat melakukan mobilitas sosial. Adapun faktor penghambat dari mobilitas sosial, yaitu:

1. Kemiskinan

Mengapa kemiskinan menjadi penghambat?

Faktor ekonomi meupakan salah satu penghambat mobilitas sosial karena bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan
pekerjaan terbatas.

Saat ini, negara Indonesia masih memiliki penduduk miskin ± 12%. Hal ini menjadi hambatan dalam mobilitas sosial. Hal itu membuat pemerintah berusaha mengurangi kemiskinan tersebut dengan berbagai cara. Dengan hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas.

2. Diskriminasi

Diskriminasi adalah membedakan perlakuan terhadap sesama karena alasan beda bangsa, suku, ras, agama, dan golongan. Nah, perlakuan membedakan seperti ini sangat tidak baik, selain dapat mengakibatkan konflik, juga dapat menghambat mobilitas sosial.

3. Stereotip Gender

Membeda-bedakan karakteristik serta posisi sosial laki-laki dan perempuan, seperti memiliki pandangan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi daripada wanita juga bisa menghambat mobilitas sosial. Misalnya, pandangan bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi, karena yang bekerja adalah suami. Perilaku seperti itu dapat menghalangi prestasi dan kesempatan seseorang untuk melakukan mobilitas agar status sosialnya meningkat.