Saat melakukan pembelian suatu barang, pernahkah Anda memikirkan dari mana penjual mendapatkan produk tersebut? Jika hal tersebut pernah terbesit di benak Anda, berarti yang Anda maksud adalah saluran distribusi. Show
Saluran distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan produk barang baik kepada konsumen maupun kepada konsumen industri ke beberapa wilayah. Atau dengan kata lain, saluran distribusi merupakan perantara antara produsen dengan konsumen yang saling bergantung satu sama lain untuk memenuhi tujuan masing-masing pihak. Untuk mengirimkan barangnya kepada konsumen, perusahaan atau produsen akan menentukan jalur pemasaran untuk memberikan pelayanan terbaik atas barang yang dikirimkan. Biasanya objek saat melakukan saluran distribusi adalah sebuah barang berbentuk fisik. Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Barang dan Jasa? Fungsi Saluran DistribusiUntuk mengirimkan barang dari pihak produsen kepada konsumen, saluran distribusi memiliki fungsi utama. Apa saja fungsi tersebut? Sebelum mengirimkan barang, produsen akan mengumpulkan informasi terkait dengan konsumen dan juga kompetitor perusahaan. Jadi informasi akan berfungsi sebagai merencanakan serta membantu dalam hal menukarkan barang. Negosiasi saat melakukan saluran distribusi akan berfungsi untuk menyepakati harga serta syarat-syarat lain yang dibutuhkan saat perpindahan hak milik barang. Promosi dilakukan untuk menyebarluaskan produk kepada khalayak menggunakan teknik komunikasi secara persuasif. Sehingga produk bisa diketahui oleh konsumen. Ordering merupakan pemesanan yang dilakukan oleh pihak distributor kepada perusahaan melalui surat quotation atau purchase order. Kemudian, perusahaan akan mengecek apakah barang yang dipesan tersedia atau tidak. Payment adalah pembayaran tagihan kepada penjual dari konsumen dengan cara mentransfer sejumlah uang melalui bank yang sudah ditentukan atau lembaga keuangan lainnya. Yang dimaksud fungsi physical possession adalah untuk memuat dan menyimpan seluruh barang-barang mulai dari bahan baku hingga barang jadi dan akhirnya barang tersebut sampai ke tangan konsumen. Fungsi title adalah untuk mendorong perpindahan kepemilikan sebuah barang dari satu perusahaan kepada perusahaan lain. Yang awalnya barang atau jasa merupakan miliki perusahaan, ketika konsumen membelinya, maka kepemilikan akan berpindah ke konsumen. Pengambilan resiko atau risk taking berfungsi untuk menanggung setiap resiko kerja saat melakukan saluran distribusi. Sebelum melakukan saluran distribusi, ada baiknya produsen melakukan riset pemasaran. Pengiriman barang pastinya membutuhkan sejumlah biaya. Fungsi dari pembiayaan adalah memanfaatkan dana untuk melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan saluran distribusi. Baca Juga : 10 Strategi Penjualan Jitu untuk Menghadapi Situasi Pandemi Jenis – Jenis Saluran DistribusiSaat melakukan pengiriman barang ternyata terdapat beberapa jenis saluran produksi yang biasa dilakukan perusahaan. Apa saja jenis-jenisnya? Saluran Distribusi Secara LangsungSaluran distribusi secara langsung berarti tidak ada pihak ketiga di dalam kegiatannya. Produsen – KonsumenJenis distribusi yang dilakukan dari produsen ke konsumen termasuk ke dalam jenis saluran distribusi paling singkat atau secara langsung. Kenapa terbilang singkat? Karena proses distribusi barang tidak melibatkan perantara di dalamnya. Saat pelaksanaanya, produsen akan mendatangi konsumen secara langsung untuk menjual produknya. Saluran Distribusi Tidak LangsungBerbeda dengan tahap sebelumnya, saluran distribusi ini melibatkan pihak-pihak lain saat proses distribusi. Pada jenis ini memiliki 3 tingkatan tahapan distribusi. Dalam tahap ini, produsen tidak menjual barang secara langsung kepada konsumen. Melainkan produsen hanya melayani penjualan dalam skala yang besar dan selanjutnya mendistribusikannya kepada pihak pengecer. Di tahap ini, produsen akan melayani pembelian secara massal yang dipesan oleh pihak pedagang besar atau biasa disebut dengan grosir. Setelah itu, pedagang besar akan mengirimkan produknya kepada pengecer yang nantinya akan dijual kembali kepada konsumen. Biasanya, saluran dua tingkat ini menjual produk yang tidak bisa bertahan lama, sudah terstandarisasi, dan memiliki kisaran harga yang lebih murah. Saluran tiga tingkat ini bisa dikatakan sebagai tahapan saluran distribusi yang paling panjang. Karena pada tahap proses penjualan dan distribusi ini, produsen melibatkan agen sebagai perantara untuk mendistribusikan produk kepada pedagang besar. Lalu, pedagang besar akan menjual produknya ke pihak pengecer. Setelah itu, konsumen bisa membeli barang melalui pengecer. Baca Juga : 8 Tips Agar Produk Anda Bisa Tembus ke Pasar Internasional Contoh Saluran DistribusiDalam kegiatan penjualan dan pembelian barang yang dilakukan sehari-hari, pastinya Anda pernah melakukan kegiatan saluran distribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung yang melewati beberapa tahapan. Untuk mengetahui contoh kegiatan saluran distribusi, Anda bisa melihatnya melalui penjelasan berikut ini. Saluran Distribusi LangsungSaluran distribusi langsung berarti hanya melibatkan produsen dan konsumen. Contoh nyatanya yaitu saat Anda membeli roti ke pedagang roti yang mendatangi rumah Anda. Penjualan dari Produsen – Pengecer – KonsumenContoh dari pendistribusian barang ini adalah loper koran membeli beberapa koren ke pihak media untuk dijual kembali ke konsumen. Pada contoh tersebut, loper koran berperan sebagai pengecer dan pihak media sebagai produsen. Penjualan dari Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – KonsumenPada jenis ini, contoh kasusnya yaitu ketika Anda membeli minuman kemasan di warung atau toko kecil. Warung atau toko kecil berperan sebagai pengecer. Mereka mendapatkan barang tersebut dari pedagang besar, dan pedagang besar membeli barangnya langsung ke pabrik atau produsen. Penjualan dari Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – KonsumenPenjualan pada tahap ini termasuk ke dalam saluran distribusi panjang karena melibatkan beberapa pihak. Contoh kasus yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-hari adalah penjualan barang impor. Penjualan dari Produsen – IndustriDi tahap penjualan ini, produsen akan menjual bahan baku kepada industri yang akan mengolah dan menjual produk ke konsumen. Contohnya adalah produsen ayam atau daging sapi menjual produknya ke beberapa restoran, dimana pihak restoran akan kembali mengolah daging untuk menjadi santapan yang siap di konsumsi. Penjualan dari Produsen – Pedagang Besar – IndustriPada tahap penjualan ini, produsen menjadi pihak ketiga. Contohnya, pedagang besar mengimpor alat-alat produksi untuk dijual kembali ke pabrik-pabrik di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan produsen atau penjual untuk mengirimkan barang dagangannya ke kepada pembeli. Pembeli pada kegiatan tersebut bisa jadi pembeli tahap akhir atau pembeli yang akan menjual kembali produknya kepada konsumen.
Pengertian Distribusi – Kamu pasti pernah melihat atau bahkan bertemu dengan seseorang yang membawa suatu produk tertentu, kemudian seseorang tersebut menawarkan ke kamu atau orang lain. Nah hal yang dilakukan oleh seseorang tersebut adalah kegiatan distribusi. Istilah distribusi telah menjadi bagian dari kegiatan ekonomi terutama di bagian pemasaran. Pengetahuan mengenai sistem distribusi perlu dipelajari bagi kamu yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pebisnis. Lalu, apakah kegiatan distribusi tersebut? Mengapa sistem distribusi penting dalam pemasaran suatu produk? Yuk simak penjelasan berikut! Pengertian DistribusiMenurut Oentoro (2010), distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhkan. Lalu, menurut Basu Swastha, distribusi memiliki definisi berupa saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang “hidup” dalam saluran distribusi adalah produsen, konsumen, dan distributor. Kemudian, menurut Assauri, distributor merupakan kegiatan memindahkan produk dari sumber ke tangan konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat. Sementara itu, menurut Soekartawi, kegiatan distributor menjadi aktivitas penyaluran atau pengiriman barang dan jasa supaya dapat sampai ke tangan konsumen. Sehingga dapat disebut bahwa kegiatan distribusi sangat diperlukan supaya produk dapat sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut dengan distributor. Dalam kegiatan distribusi, terdapat aspek fisik dan non fisik supaya alur pemasarannya lancar. Aspek fisik berkaitan dengan lokasi pemindahan atau penyaluran produk. Sementara aspek non fisik berkaitan dengan pengetahuan penjual (produsen) mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen dan konsumen juga harus mengetahui produk apa yang dijual oleh produsen. Jenis Saluran DistribusiSecara singkat, distribusi memiliki 3 jenis yakni distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung. 1. Distribusi LangsungDistribusi ini dilakukan antara produsen dengan konsumen secara langsung. Misalnya petani sayur melakukan transaksi jual beli secara langsung di pasar. 2. Distribusi Semi LangsungDistribusi ini dilakukan melalui seorang perantara supaya produk dari produsen tetap bisa sampai ke tangan konsumen. Misalnya, penerbit buku yang menjual bukunya melalui sales supaya sampai ke tangan konsumen (sekolah, siswa, mahasiswa, lembaga akademik). 3. Distribusi Tidak LangsungJenis distribusi ini dilakukan melalui beberapa perantara, sehingga produk tersebut tidak bisa langsung diterima dari produsennya langsung. Misalnya, pabrik minuman menjual produk minumannya kepada konsumen melalui beberapa agen atau sales terlebih dahulu. Produsen → pedagang besar → pedagang kecil → pedagang eceran → konsumen Saluran dalam Distribusi Menurut Suhardi Sigit, saluran dalam kegiatan distribusi adalah perantara-perantara para pembeli dan penjual yang dilalui oleh pemindahan barang baik fisik maupun pemindahan pemilik dari produsen ke tangan konsumen. Saluran dalam aktivitas distribusi dapat dibedakan menjadi dua golongan yakni pedagang dan perantara khusus. 1. PedagangPedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual kembali suatu produk tanpa mengubah bentuknya untuk mendapatkan keuntungan dari pihak konsumen. Pedagang dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
2. Perantara KhususPerantara khusus ini mempunyai tugas yang sama dengan penjual, tetapi perantara khusus tidak bertanggung jawab secara penuh apabila produk tersebut tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi beberapa macamnya, yakni:
Tujuan Distribusi
Fungsi atau Tugas Pokok Distribusi1. Pengangkutan (Transportasi)Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka akan semakin bertambah pula kebutuhan atas suatu produk. Dari adanya pernyataan tersebut, menyebabkan produk barang harus dapat disalurkan ke berbagai tempat, sehingga pasti lah membutuhkan alat transportasi untuk mengangkut produk-produk tersebut supaya sampai ke tangan konsumen. 2. Penjualan (Selling)Dalam bidang pemasaran barang, kegiatan menjual suatu produk oleh produsen akan selalu ada. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada pihak konsumen dapat dilakukan dengan cara penjualan. Dari proses penjualan tersebut maka produk dapat sampai ke tangan konsumen dan menggunakannya sesuai kebutuhan. 3. Pembelian (Buying)Setiap aktivitas penjualan, pasti diiringi dengan adanya aktivitas pembelian atau biasa kita sebut dengan transaksi jual-beli. Jika penjualan dilakukan oleh produsen, maka proses pembelian ini dilakukan oleh konsumen yang membutuhkan produk tersebut. 4. Penyimpanan (Storing)Sebelum produk disalurkan ke tangan konsumen, biasanya produk-produk tersebut akan disimpan lebih dahulu dalam suatu gudang. Hal tersebut dilakukan supaya produk tetap aman dan utuh hingga diterima oleh konsumen. 5. Pembakuan Standar Kualitas BarangKonsumen mana pun pasti selalu menginginkan produk yang hendak dibelinya mempunyai ketentuan mutu akan jenis dan ukuran produknya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pembakuan standar baik dalam jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan atau standarisasi suatu produk dilakukan supaya produk yang akan didistribusikan sesuai dengan harapan konsumen. 6. Penanggung RisikoTerkadang, terdapat produk distribusi yang mengalami jatuh atau pecah sehingga produk tersebut dapat rusak. Hal tersebut akan menjadi risiko yang harus ditanggung oleh seorang distributor. Namun, pada zaman sekarang sudah terdapat lembaga atau perusahaan asuransi yang dapat menanggung risiko tersebut. Faktor Pengaruh Kegiatan Distribusi1. Faktor PasarDalam faktor pasar, saluran distribusi akan dipengaruhi oleh adanya pola pembelian konsumen, yakni jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan produk, dan kebiasaan dalam pembelian produk tersebut. 2. Faktor BarangDalam faktor barang, akan ada pertimbangan dari segi produk yang berkaitan dengan nilai unit, besar dan beratnya produk, mudah rusaknya produk, standar produk hingga pengemasan produk. 3. Faktor PerusahaanDalam faktor ketiga ini, yakni faktor perusahaan, akan ada pertimbangan yang berkaitan dengan sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan, serta pelayanan yang diberikan. 4. Faktor Kebiasaan dalam PembelianDalam faktor terakhir, yakni faktor kebiasaan dalam pembelian, akan ada pertimbangan yang diperlukan berupa kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan hingga ongkos kirim barang. Strategi DistribusiMenurut Oentoro, supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka membutuhkan strategi distribusi yang tepat supaya produk dapat sampai ke tangan konsumen. Ada beberapa metode atau strategi distribusi supaya produk dapat tersalurkan dengan tepat, yakni: 1. Strategi Distribusi IntensifDalam strategi ini akan menempatkan produk pada pengecer (retailer) serta beberapa distributor di berbagai tempat. Strategi ini cocok diterapkan dalam produk-produk kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, sabun, rokok, dan lain-lain. 2. Strategi Distribusi SelektifDalam strategi ini akan menyalurkan suatu produk ke daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer. Sehingga akan muncul persaingan antara distributor dengan pengecer untuk mendapatkan konsumen dengan teknik masing-masing. Strategi ini cocok diterapkan untuk produk elektronik, sepeda, pakaian, dan lain-lain. 3. Strategi Distribusi EksklusifDalam strategi ini, distributor atau pengecer akan diberikan hak istimewa atas produk yang akan dijualnya. Strategi ini biasanya digunakan untuk produk dengan kualitas dan harga tinggi, misalnya showroom mobil, factory outlet, dan lain-lain. Konflik Saluran DistribusiSemua kegiatan bisnis pasti kerap menimbulkan konflik, termasuk dalam kegiatan distribusi ini. Menurut Bruce J.Walker, terdapat beberapa konflik yang kerap terjadi dalam saluran distribusi, yakni: 1. Konflik HorizontalDalam konflik horizontal biasanya terjadi di antara perantara tingkat distribusi yang sama. Penyebabnya adalah kebiasaan pedagang perantara yang menganekaragamkan persedian produk dengan menambah jenis produk baru. Misalnya, pada zaman sekarang, supermarket mulai menjual alat kecantikan hingga obat-obatan sehingga menyebabkan pengecer lain merasa tersaingi. 2. Konflik VertikalDalam konflik vertikal, biasanya terjadi antara produsen dengan pedagang besar, selain itu juga bisa terjadi antara produsen dengan pengecer (retail). a) Produsen dengan pedagang besar Konflik antara produsen dengan pedagang besar ini dapat disebabkan oleh beberapa aspek misalnya adanya perbedaan pandangan antara masing-masing pihak. Misalnya, dari sudut pandang seorang pedagang besar, mereka hanya diberikan kesempatan luas pada saat tahap awal saja yang menyebabkan kerugian. Namun, dalam sudut pandang produsen, pedagang besar tersebut kurang mampu mempromosikan barangnya sehingga terjadi kerugian, hingga akhirnya produsen memilih menggunakan tenaga penjual sendiri untuk menjual produknya. b) Produsen dengan pengecer Konflik ini biasanya timbul karena antara kedua pihak merasa berkepentingan dan mempunyai “senjata” dalam menyalurkan produk ke tangan konsumen akhir. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|